Bangkitnya Pria Terhina

Keesokan hari nya, saat azan mulai berkumandang, Ikram pun sudah terbangun dari tidur nya, dia melihat istri nya itu masih terlelap tidur di samping nya, dan Ikram langsung mengangkat tubuh Wulan memindahkan nya ke dalam kamar, dan setelah nya Ikram langsung menyelimuti tubuh istri dan anak nya yang masih tidur dengan nyenyak..

Setelah itu, Ikram bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan menunaikan kewajiban nya sebagai muslim.

setelah semua selesai dia kerjakan, Ikram menuju ke dapur untuk membuat sarapan pagi,dia mulai memasak masakan sederhana, indomie goreng dan telur dadar, dia memasak dengan menampakkan senyum yang tak pernah luntur, rasa nya dia sangat senang karena melihat perubahan dari istri nya tersebut,

Setelah selesai dengan masakan nya, Ikram pun langsung sarapan pagi, dan bergegas pergi ke proyek, dia sengaja tidak membangunkan Wulan, karena tidak ingin mengganggu istri nya

Beberapa jam kemudian

"Dert... dert... " terdengar suara getar handphone yang ada di dalam tas Wulan

Wulan yang memang sudah terjaga itu pun, ber niat akan mengangkat panggilan tersebut, tapi saat dia ingin berjalan menuju kemeja nakas, Tiba-tiba dia merasakan sakit yang teramat sangat di sekujur tubuh nya, membuat dia terjatuh ke lantai sambil menahan sakit

"Ahkh............" jerit Wulan

Cinta yang mendengar jeritan bunda nya pun, langsung terbangun dan berlari menuju ke arah bunda nya yang sudah terduduk di lantai

"Bunda..., bunda kenapa..? " tanya Cinta panik

"cinta..., tolong kamu ambil kan tas bunda yang ada di atas meja itu nak, cepat nak.. ' perintah Wulan menahan sakit

" Iya bunda... "

Dan setelah Cinta memberikan tas itu kepada Wulan, Wulan pun langsung mengambil handphone pemberian Indra, kemarin saat di rumah sakit, dan dia langsung menelfon ke nomor Indra yang sedari tadi menghubungi nya

"Haloo... Wulan.., kamu kemana saja.., kenapa tidak mengangkat telfon dari ku.. " ucap Indra kesal

"Mas...., tolong aku mas... ucap Wulan pelan

"Kamu kenapa Wulan...?, apa kamu sakit lagi..? " tanya Indra cemas

"Mas..., aku sudah tidak kuat.. tolong aku mas.. " jerit Wulan sekuat tenaga

"Iya... kamu harus tenang, coba kamu minum obat yang di berikan dokter kemarin, aku akan segera ke rumah mu." jawab Indra panik

Setelah panggilan terputus, Wulan pun langsung meminum obat yang ada di dalam tas nya, dan Cinta hanya bisa menatap aneh ke arah bunda nya itu

"Cinta..., cinta sayang bunda kan..? " tanya Wulan dengan suara pelan

"Iya bunda.. "

"Jika begitu, Cinta kerumah ibu Aisyah sekarang ya, bunda akan pergi sebentar dengan teman bunda,nanti pulang nya bunda akan belikan Cinta boneka yang cantik, Cinta mau kan..?,

" Iya bunda Cinta mau.." jawab nya tersenyum senang

"Ya sudah, pergilah sekarang nak.., jika nenek Aisyah bertanya, jawab saja jika bunda pergi sebentar dan akan segera kembali ya nak.. "

"Siap bunda.. , Cinta tunggu bunda di rumah nenek Aisyah.. " jawab nya dan berlalu pergi keluar rumah

Setelah kepergian Cinta, Wulan pun mulai meremas kepala nya guna meringan kan rasa sakit yang mendera di sekujur tubuh nya..

"Ibu..., Wulan gak kuat bu" jerit nya menangis

Dan setelah menunggu selama 30 menit, akhirnya Indra pun tiba dan langsung masuk ke dalam rumah Wulan.

"Wulan kamu dimana? " tanya Indra panik

"Mas..... " jawab Wulan lirih

Dan Indra langsung menuju masuk ke kamar Wulan, saat tiba di kamar, Indra melihat Wulan yang sudah tertidur di lantai dengan ke adaan yang tidak berdaya, dan tampa membuang waktu, Indra langsung menggendong tubuh Wulan untuk keluar dari rumah kontrakan itu,

Dia melewati jalanan kecil padat penduduk dengan terus berlari menggendong Wulan, tampa memperdulikan ibu ibu yang sedang berdiri menatap Indra dengan tajam.

"Eh..., itu kan Wulan istri nya Ikram.. , siapa laki-laki itu?, apa Wulan selingkuh? " ucap Ibu ibu yang mulai bergibah

"Apa iya itu Wulan, kan kita tidak bisa melihat wajahnya tadi " ucap Ibu yang satu nya

"Ih, gak percaya banget kamu aku bilangi, aku lihat sendiri, jika laki-laki itu baru saja keluar dari rumah kontrakan nya Wulan, dengan menggendong Wulan seperti itu.."

" Wah..., apa Wulan beneran selingkuh, kasihan sekali Ikram jika itu benar terjadi"

"Eh ibu ibu, wajar dong jika Wulan selingkuh, dia itu cantik, mana cocok jika harus hidup susah terus menerus, aku juga kalau jadi Wulan lebih memilih pergi dari pada hidup menderita.." jawab Ibu yang membela Wulan

Dan pembahasan mereka pun tetap berlanjut, seperti ibu ibu tukang gosip yang terus menggibah dan menyebarkan nya kesemua penjuru..

Sedang kan Indra, saat ini dia sudah tiba di rumah sakit, dia kembali mondar-mandir setelah membawa Wulan masuk kedalam ruang perawatan.., perasaan nya benar-benar marah dan kesal, karena Ikram selalu saja menjadi penyebab sakit nya Wulan kambuh kembali..

"Brengsek...." ucap nya marah

"Apa yang mereka lakukan, sehingga mereka tidur di lantai ",

" Kenapa selalu aku yang mendapat susah nya, kali ini aku tidak akan membiarkan mu kembali kerumah itu lagi, ucap nya benar-benar marah

Dan setelah meluapkan emosi nya itu, Indra pun langsung menelfon orang tua Wulan..

"Hallo buk.."

"Wulan masuk kerumah sakit lagi, tolong ibu kesini" perintah Indra

" Apa..!! . bagaimana bisa, dasar pria miskin pembawa sial, dia itu benar-benar membuat ku geram " ucap Ibu marah

"Bicara nya disini saja bu " jawab Indra kesal

"Iya baiklah nak, ibu dan bapak akan langsung kerumah sakit sekarang juga" ..

setelah panggilan terputus, Indra pun kembali menelfon seseorang yang bekerja di pengadilan agama

" Aku akan mengurus berkas berkas nya, setelah itu, kau harus langsung ajukan surat perceraian itu " ucap Indra

"Baik Pak, aku akan melakukan setiap yang kau perintah kan " jawab orang di sebrang sana

"Bagus,nanti aku hubungi lagi "

Dan Indra pun kembali masuk untuk melihat ke adaan Wulan,

Setengah jam kemudian, orang tua Wulan pun sudah tiba di rumah sakit, ibu Ningsih benar-benar marah setelah tahu jika Ikram lah penyebab Wulan bisa sakit kembali..

"Apa...! , jadi anak ku dia ajak untuk tidur di lantai dengan pria hina itu" jerit ibu Ningsih marah

"Iya bu, seperti nya aku tidak bisa membiarkan Wulan untuk pulang lagi kerumah nya, dan tugas ibu sekarang, pergilah kerumah kontrakan mereka, untuk mencari berkas berkas yang di butuhkan untuk mengajukan gugatan perceraian"

"Baiklah, siapa yang akan mengantar ibu kerumah kontrakan itu? "

"Supir ku, temuilah mobil ku yang ada diparkiran, aku sudah menelfon supir ku untuk mengantar ibu kesana"

"Baiklah, pak aku pergi dulu, kali ini jangan membantah, karena aku sendiri yang akan mengurus perceraian anak kita " ucap ibu marah dan langsung pergi meninggalkan ruangan itu

Pak Adam yang melihat kepergian istri nya itu pun, hanya bisa menatap dengan sedih

"Semoga ini jalan terbaik untuk mu nak! " ucap nya pelan