Ayyara Queenby Anderson 22 Tahun, Dia gadis yang ceria dan sedikit bar bar. Ayyara baru menyelesaikan kuliahnya dan lansung di terimah kerja jadi sekertaris di sebuah perusahan besar yang ada di kotanya.
David Wilson Alexander 28 Tahun, Dia seorang Ceo diperusahaan tempat Ayyara bekerja.
Ayyara gadis yang cerewet dan bar bar dipertemukan dengan David yang dingin tak tersentuh oleh wanita.
Yuk! Kita intip kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScorpioGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masak Masak
Perlahan Ayyara membuka matanya yang terasa berat. Kalau bukan karna lapar, dia malas untuk bangun, tapi perutnya udah keroncongan.
Hooaaammm
"Udah jam 9 ternyata, pantesan udah lapar!" ucapnya ketika melihat jam di dinding. Ayyara bangun nya kesiangan Karna semalam begadang karna menonton drakor. jadi tidurnya hampir menjelang subuh dan dia tidak sendiri, dia bersama Melly tentunya. Bahkan Melly masih betah berada dalam selimut. Karna memang ini hari minggu, jadi mereka puas puasin untuk tidur.
Ayyara turun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk cuci muka. Setelah cuci muka dia keluar dari kamar menuju dapur.
Cekrek
Ayyara membuka kulkas, ingin melihat stok bahan makanan nya, dan ternya sisa sayuran hijau saja, sudah tidak ada ikan, ayam dan daging.
"Aku mandi aja dulu, Kayaknya ini kulkas perlu di isi, dia sudah lapar ternyata. Apalagi ada Melly si belut lintah yang hobby makan, Nanti cacing cacing belut yang ada di dalam perutnya meronta ronta karna lapar!" ucapnya cekikan sendiri.
"Makan roti aja dulu de, untuk mengganjal perut" ucapnya ketika berada di dekat meja makan. Perlahan dia menarik kursi dan duduk disana. Dia meraih rotinya dan mengolesi selai nanas, lalu memakan nya. Setelah menghabiskan dua lembar roti, Ayyara berdiri dari duduknya.
Ayyara berjalan masuk kembali kedalam kamar dan dia masuk ke dalam kamar mandi. Setelah beberapa menit melakukan aktifitas di dalam kamar mandi dan ritual setelah mandi, Ayyara kini sudah siap dengan pakain kasualnya. Dia memakai celana kulot jeans wanra denim yang panjangnya 7/8, di padukan dengan atasan kaos crop top Oversize. Dia tidak mencerminkan pegawai kantoran, melainkan anak remaja sekolahan.
Ayyara melangkah ke arah tempat tidur, dia berdiri disisi ranjang, tepat di samping Melly.
"Mel, Aku mau keluar dulu beli bahan makanan!" ucap Ayyara tepat di telinga Melly. Membuat Melly terusik.
"Hmm!" deheman Melly.
Ayyara melangkah keluar dari kamar, dia sengaja menutup pintu kamar dengan sedikit membantingnya. Melly tidak menghiraukan itu, ini sudah tidak asing lagi baginya. Ayyara sengaja ingin mengganggu tidurnya.
*****
Ayyara masuk ke dalam mini market dan lansung menuju etalase sayur sayuran, sebelumnya dia sudah mengambil troli, kali ini bukan makanan ringan yang dia borong. Dia mengambil berbagai macam sayuran. Setelah sayuran nya sudah di rasa cukup dia beralih mengambil daging sapi, ayam dan ikan. Dia memasukan semuanya ke dalam troli belanjaan nya.
"Apa lagi ya!?" ucapnya, tangan nya sibuk mengotak atik isi trolinya, dia mengecek ulang belanjaan nya.
"Ahhh iya, Telurnya belum. Baru terong nya yang masuk keranjang!" ucapnya dia berbalik mengambil telur yang ada di belakang nya.
"Maaf ya! Kali ini kamu tidak ikut pulang dulu, belanjaanku udah banyak, repot membawanya" ucapnya ketika melewati etalase berbagai macam snack.
Ayyara mendorong trolinya menuju kasir, kebetulan di depan nya hanya ada satu pelanggan, jadi dia tidak menunggu terlalu lama.
Setelah menyelesaikan pembayaran nya, Ayyara berbalik hendak melangkah menuju pintu keluar.
"Kak Ayyara!" Teriak seseorang, suaranya sangat nyaring, membuat para pengjung menoleh padanya, dia hanya nyengir ketika semua orang yang ada disitu melihat ke arahnya.
"Silvi!" ucap Ayyara, ketika melihat Silvi yang sedang melambai lambaikan tangan nya.
"Benarkan dia Kak Ayyara, filling ku memang tidak pernah salah" ucapnya yang hendak berjalan menuju ke tempat Ayyara.
"Silvi, Mau kemana!?" tanya Mommynya.
"Ehh Mommy! Mom, Aku mau ikut Kakak itu pulang ya, Mommy pulangnya sama sopir aja!" ucapnya pada sang Mommy.
Mommynya hanya mengangguk mengiyakan, mau bagaimana pun Silvi udah berjalan cepat menuju tempat Ayyara berada.
"Kak! Bolehkan Silvi, ikut sama Kakak!?" tanya nya ketika sudah berada di hadapan Ayyara.
"Boleh, Dengan satu syarat!" sahut Ayyara dengan tersenyum jail.
"Apa itu Kak!?" tanya dengan serius.
"Kamu harus bantuin Aku masak!" ucapnya dengan menaik turunkan alisnya.
"Siapa takut! Deal!" ucapnya tersenyum misterius, dia mengulurkan tangan nya, Ayyara dengan senang hati menyambutnya.
"Kak Ayyara tidak tau aja, kalau aku ini tim rusuh!" gumamnya dalam hati, dia cekikikan sendiri membayangkan nya.
"Kamu masih waras kan!? Aku tidak mau membawa orang tidak waras masuk ke dalam apartemen" ucapnya, mereka saat ini sudah berjalan beriringan menuju parkiran.
"Kakak tenang aja, Aku masih waras kok!" ucapnya, dia berbalik menatap Ayyara yang ada di samping nya.
"Hanya sedikit konyol!" sahut Ayyara, dia mulai memasukan barang belanjaan nya di kursi jok belakang mobilnya.
Silvi terkekeh mendengarnya, "Kak Ayyara tau aja!" dia memutari mobil untuk masuk di kursi samping kemudi.
Ayyara mulai memacu mobilnya meninggalkan minimarket dan tidak butuh waktu lama mereka sampai di apartemen. Karna jarak apartemen dengan minimarket hanya membutuhkan waktu kurang lebih menit.
Silvi membantu membawa barang belanjaan Ayyara menuju unit aparteman nya.
Cekrek
Pintu apartemen terbuka, Ayyara dan Silvi melangkah masuk dengan menenteng barang belanjaan nya. Mereka lansung melangkah menuju dapur.
"Kak Ayyara kok tidak bilang, kalau Kakak ada teman disini!" bisik Silvi ketika melihat Melly yang baru keluar dari dalam kamar.
"Kamu santai aja, dia sama kok kayak kamu, setengah waras!" ucap Ayyara, tangan nya sibuk memasukan sayur sayurannya dalam wadah, sebelum memasukan ke dalam kulkas. Silvi hanya terkekeh dan setia berdiri di samping nya.
"Siapa Ra!?" tanya Melly ketika sudah berdiri di depan mereka.
"Kenalkan ini Silvi, teman baruku, sekarang udah menjadi teman mu juga, karna dia setengah waras juga kayak kamu!" ucap Ayyara, dia masih sibuk menata belanjaan nya.
"Kayak dia sehat aja!" ucap Melly memutar bola matanya.
"Hai Namaku Melly!" ucap Melly beralih apda Silvi, dia mengulurkan tangan nya dan Silvi membalas uluran tangan nya.
"Silvi Kak!" ucapnya dengan tersenyum.
"Bagaimana bisa, kamu kenal dengan dia yang bar bar dan konyol!" ucap Melly, dia melirik Ayyara yang sedang sibuk. Ayyara tidak menghiraukan nya.
"Awalnya Kak Ayyara menolong ku dan kami bertukar nomor ponsel, Dari waktu ke waktu kita jadi dekat" ucap Silvi. Melly mengangguk mengiyakan.
"Vi! Nonton yuk!?" ajak Melly.
"No! No! No! Kalian harus bantu aku memasak, memang nya kalian tidak lapar!?" ucap Ayyara dengan melototkan matanya.
"Baiklah!" ucap Melly. Dia mengambil celemek dan memakainya begitupun dengan Ayyara.
Silvi masih setia berdiri di tempatnya, dia bingun mau melakukan apa. Jujur dia belum pernah memasak.
"Vi! Pakai ini" Ayyara menyerahkan celemek kepada Silvi.
"Gimana cara pakainya Kak!?" ucapnya, tangan nya menerima celemeknya. Ayyara mengambil alih celemeknya dan memasangkan pada Silvi.
Melly sedang menyiapkan bahan bahan makanan yang ingin dia masak, dia dapat bagian memasak sayur, Begitu pun dengan Ayyara kini sudah menyiapkan ayam nya, karna dia ingin membuat Ayam bakar. Sedangkan Silvi dapat bagian memotong motong.
Kini bahan masakan mereka sudah tertata rapi diatas meja yang ada di dapur.
Ayyara memeras jeruk nipis di dalam wadah tempat ayam nya. Dia mulai meracik bumbu marinasi ayamnya.
Melly mulai memotong motong daging nya, Silvi masih diam memperhatikan wortel dan kentang yang ada di depan nya.
"Di potong atu, jangan diliatin aja!" ucap Ayyara, yang melihat Silvi hanya diam, Melly ikut menoleh ke arah Silvi.
"Iya, Ni baru mau memotong nya!" ucapnya nyengir. Ayyara mengangguk mengiyakan.
Silvi mulai meraih kentang nya terlebih dahulu, dia mulai memotong nya beberapa bagian. Hasilnya kerja nya si agak sedikit bagus untuk pemula, tapi ada yang dia lupakan, dia tidak membuka kulit kentang nya.
Silvi beralih mengambil wortelnya dan mulai memotong nya, dia memotong nya berbagai bentuk, sesuai keinginan nya.
"Kalau beginikan, jadi kelihatan cantik!" ucapnya ketika memotong wortelnya berbagai bentuk dan sisa sisa potongan nya dia buang.
Ayyara sendiri udah mulai memasukan ayam nya ke dalam oven, dia tidak jadi membakarnya di kompor, dia memilih memanggangnya saja dalam oven. Kini dia tinggal membuat sambalnya.
"Vi! Sayurnya udah belum!?" tanya Melly, saat ini masakan nya sudah hampir matang tinggal memasukan sayuran nya.
"Udah Kak!" ucapnya tersenyum dengan memperlihatkan deretan giginya.
"Kamu cuci gi!" ucap Melly dia tetap fokus pada pancinya.
Silvi beralih mencuci sayuran yang telah dia potong di atas wastafel. "Gini ya! Rasanya masak masak, Tidak terlalu buruk. Seperti yang ku bayangkan" ucapnya, dia sedang membilas sayurnya di bawah krang air.
Ayyara geleng geleng kepala mendengarnya. " Makanya jangan menyimpulkan sesuatu yang belum pernah kamu lakukan" ucapnya, dia sedang mengaduk aduk sambalnya di dalam wajan.
"Aku hanya sering liat Mommy memasak dan tidak pernah membantunya, karna aku pikir itu pekerjaan yang sangat melelahkan dan merepotkan, Apalagi kan ada Maid yang membantu Mommy, jadi aman lah!" ucapnya, dia kini membawa sayuran nya ke arah Melly.
"Astaga!! Silvi! Silvi! Pantesan kamu pikir memasak itu tidak terlalu buruk, ternyata kamu memotong nya tampa buka kulitnya dan apa ini semuanya kamu bentuk karakter!" ucapnya terkekeh sambil geleng geleng kepala.
Ayyara mematikan kompornya, kebetulan sambalnya juga udah matang. Dia melangkah mengdekat ke arah mereka.
"Kalian kan tadi bilangnya potong potong, tidak bilang buka kulitnya dan potong potong" ucapnya dengan ekspresi imutnya, dimana pipinya mengembung, bibirnya manyung dan matanya membulat menatap Melly dan Ayyara bergantian.
Hehehehehehe
Melly dan Ayyara terkekeh mendengarnya, Iya si salah mereka juga, tidak menjelaskan dengan benar. Namanya juga anak manja yang tidak pernah mengenal dan mengetahui dalam hal masak memasak.
"Ya udah, tidak masalah juga si makan dengan kulitnya, malahan bagus, asalkan kamu cuci dengan benar!" ucap Ayyara, dia melangkah menuju sambal yang di buat tadi. Dia ingin menyajikan nya dalam mangkok.
dngrin cramahnya bumil....
mau smp kpn celup sna sni,mna yg d pke brang bkas pula.....
Tobat woooyyy tobat......