NovelToon NovelToon
Lucky Daisy

Lucky Daisy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Nikah Kontrak / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:40.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hana Reeves

Spin Off Chelsea and The Ghosts


Dokter Lucky Buwono adalah seorang dokter umum di RS Bhayangkara Jakarta. Di usianya ke 36, dirinya masih betah melajang. Hingga suatu hari, dia dikirim ke Turin Italia untuk acara pertemuan semua law enforcement dan medis seluruh dunia bersama AKP Victor Sihasale.
Tanpa sengaja, dokter Lucky menabrak dokter forensik Daisy Mancini dan mendapatkan tamparan karena menganggap dokter itu kurang ajar.
Suatu malam, keduanya terlibat ONS akibat mabuk hingga Vicenzo Mancini, ayah Daisy murka dan menikahkan mereka berdua.
Bagaimana kah kehidupan pernikahan mereka sementara Daisy sudah nyaman bekerja di Turin dan Dokter Lucky tidak bisa meninggalkan pekerjaannya di Jakarta? Ditambah sifat mereka bertolak belakang.

Generasi kedelapan klan Pratomo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cewek Kaku

Daisy terbangun dengan merasa mendapatkan pelukan erat dan bau parfum Giorgio Armani di hidung mancungnya. Perlahan mata hijaunya melihat sumber penciumannya dan terkejut saat melihat leher suaminya. Daisy mulai menyadari jika Dokter Lucky memeluk tubuhnya seperti takut dia gelinding lagi.

Dia merasa bersalah sepertinya.

Daisy hendak melepaskan dirinya tapi sepertinya Dokter Lucky enggan melepaskan pelukannya. Daisy pun ingin membangunkan pria itu tapi melihat wajah Dokter Lucky tampak lelah, dia mengurungkan niatnya.

Daisy menjadi leluasa memperhatikan struktur wajah suaminya. Dokter Lucky tidak tampan tapi memiliki struktur pipi yang bagus, rahang yang tegas, hidung mancung dan Daisy melihat ada tahi lalat di sudut mata kanannya. Bibir suaminya tidak tebal tidak juga tipis, entah kenapa pas semuanya.

Wajah Dokter Lucky juga termasuk mulus untuk ukuran pria dan Daisy tidak heran dengan peralatan tempur pria itu untuk menjaga penampilannya.

Selain menyebalkan, dia juga centil.

Daisy berusaha untuk bangun namun tangan Dokter Lucky mengukungnya erat hingga membuat istrinya semakin masuk dalam pelukannya.

"Sudah melihat side profile aku?" gumam Dokter Lucky sambil merem membuat Daisy mendelik. "Aku tampan kan ?"

"Narsistik !" balas Daisy.

Dokter Lucky membuka matanya dan menatap mata hijau Daisy. "Warna mata kamu itu cantik lho Jeng Daisy. Bagaimana pelipis kamu ? Masih senut-senut? Pusing nggak ? Tangan kamu gimana?" Dokter Lucky melepaskan pelukannya dan terduduk sambil memeriksa tangan Daisy dan pelipis istrinya. "Duh, biru Jeng ... Bisa dihajar Pak eh... Oom Rayyan ini aku kalau tahu bikin kamu terluka ..."

Daisy mengerjap-ngerjapkan matanya karena Dokter Lucky sangat dekat dengan wajahnya.

"Jeng Daisy? Mata kamu kelilipen ? Duh ada debu ya ? Sini aku lihat ..." Dokter Lucky mengukung istrinya.

"Nggak ! Nggak kelilipen !" jawab Daisy judes. "Bisakah kamu minggir ?"

Dokter Lucky menggelengkan kepalanya. "Nggak bisa. Panggil mas dulu tho..."

"Apa?"

"Panggil mas dulu baru aku bisa menyingkir..." senyum dokter Lucky yang membuat Daisy terasa sesak dengan tubuh suaminya diatasnya.

"Minggir !" Daisy mendorong tubuh Dokter Lucky hingga nyaris gelundung namun sedetik kemudian gadis itu meringis kesakitan dan memegang pergelangan tangan kanannya yang diperban semalam.

Dokter Lucky yang bisa menahan dirinya langsung menghampiri istrinya. "Tangan kamu sakit lagi? Ke rumah sakit ya ? Biar di Rontgen..."

Daisy menggelengkan kepalanya. "Jangan bikin aku kesal sehari saja!" hardik gadis itu yang kemudian turun dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Dokter Lucky mengacak-acak rambutnya. "Duuuuhh angélé cedhaki bojoku dhewe ( susahnya mendekati istriku sendiri )."

***

Usai mandi semuanya, Dokter Lucky kembali memeriksa tangan istrinya dan mengganti perban elastis nya karena tadi kena air akibat mandi.

"Memar Jeng Daisy... Kita ke rumah sakit ya?" ajak Dokter Lucky.

Daisy menggelengkan kepalanya. "Aku mau istirahat saja."

Dokter Lucky menghela nafas panjang. "Jeng, daripada dari nanti ..."

Mata hijau Daisy menatap tajam ke Dokter Lucky. "Yang bikin aku begini siapa ?" bentaknya.

"Iya, aku yang salah ! Aku sudah minta maaf ! Aku sudah ajak kamu ke rumah sakit tapi kamu tidak mau ! Kurang apa coba Dash !" balas Dokter Lucky dengan nada tinggi.

Daisy tetap memasang wajah dingin. "Tidak ada tidur bersama lagi !"

"Jeng Daisy ..."

"Mulai nanti malam, aku tidur di sofa kalau kamu tidak mau !"

Dokter Lucky memandang wajah galak istrinya. "Jangan gitu, Jeng Daisy..."

"Kita... tidak cocok ..."

"Jeng, kita baru menikah seminggu ! Bagaimana bisa tahu kita tidak cocok ? Bahkan ada yang menikah bertahun-tahun akhirnya pisah karena tidak cocok ! Itu bertahun-tahun ! Tidak masuk akal !"

Daisy diam saja.

Dokter Lucky mengusap wajahnya pertanda dia bingung menghadapi istrinya.

"Aku tahu kita tidak mengenal sebelumnya, lalu tidur bersama dan ayahmu tidak mau anak gadisnya dirusak begitu saja olehku tanpa bertanggung jawab. Tapi aku bertekad, pernikahan ini akan berhasil, mbuh piye carane! Aku mohon, maukan kamu berusaha bersama-sama aku ? Kita memang belum ada cinta ... Kamu yang belum ada tapi aku sudah ada sayang sama kamu..." Mata hitam Dokter Lucky menatap serius. "Please?"

"Bukankah kita hanya menikah enam bulan ? Dan aku hanya sebulan disini ?" jawab Daisy mengacuhkan ucapan suaminya.

"Tidak bisa kah selamanya... Sampai maut memisahkan?" pinta Dokter Lucky.

Daisy diam saja.

Suara bel apartemen Dokter Lucky berbunyi dan percakapan mereka pun terhenti.

"Aku belikan sarapan. Ada soto Betawi dan ketoprak... Semoga kamu suka." Dokter Lucky pun berdiri dan berjalan menuju pintu untuk mengambil pesanannya.

***

Daisy makan soto Betawinya dengan tangan kiri membuat Dokter Lucky semakin merasa tidak enak karena setahunya tangan dominannya adalah kanan meskipun Daisy adalah ambidextrous.

"Kita ke rumah sakit ya? Aku khawatir dengan pergelangan tangan kamu ..."

Daisy menggelengkan kepalanya. "Paling hanya memar."

Dokter Lucky memilih diam daripada nanti mereka ribut lagi dan bisa kemana-mana. Sejujurnya dirinya agak menyesal membentak Daisy tapi tadi emosinya terpancing dan Dokter Lucky agak terkejut juga Daisy tidak menangis.

Padahal kemarin nangis kayak gitu. Memang istriku itu antik deh ...

"Kamu tidak ke Dokter Wayan ?"

Daisy menggelengkan kepalanya. "Di rumah saja."

"Ya sudah ..."

Keduanya diam lagi sambil menghabiskan makan paginya.

"Maaf aku tidak terlalu bisa masak ... hanya yang simpel-simpel saja, macam goreng nugget, bikin ceplok atau dadar, nasi goreng ... Sayur sop..." ucap Dokter Lucky.

"Tidak apa-apa. Masih bagus bisa masak nasi goreng dan sop," jawab Daisy.

"Aku tidak bisa masak masakan Italia ..."

Daisy menatap datar. "Masak spaghetti tidak bisa ?"

"Ya bisa sih tapi pasti rasanya enak aslinya ..." senyum Dokter Lucky.

Daisy pun berdiri hendak membereskan meja makan namun dicegah suaminya.

"Eh tidak usah ... Biar aku saja. Kamu duduk manis saja di sofa," ucap Dokter Lucky sambil membereskan mangkok dan piring bekas makan.

Daisy menatap suaminya. "Tidak apa-apa. Aku bantu ..." jawab Daisy sambil membawa sendok dan garpu ke bak cuci piring. "Selama bukan yang beling kan?"

Dokter Lucky tersenyum. "Terima kasih..."

Daisy pun duduk di sofa sementara Dokter Lucky membersihkan peralatan makan mereka. Suara ponsel Daisy berbunyi membuat suaminya menoleh, menunggu siapa yang menelpon istrinya.

"Selamat pagi..." sapa Daisy ramah membuat Dokter Lucky penasaran siapa yang menghubungi istrinya.

Wah nggak benar nih ! Mana Jeng Daisy sapanya ramah banget.

"Oh ? Aku harus kesana, Dokter Wayan ?" Daisy menoleh ke Dokter Lucky.

"Nanti aku antar," jawab suaminya.

"Nanti saya kesana Dok... Iya. Laporan sudah selesai... Sudah saya email juga kan?" ucap Daisy. "Baik Dok, sampai ketemu di ruang autopsi."

"Jeng Daisy... Kenapa sih memilih forensik?" tanya Dokter Lucky sambil mengelap tangannya.

"Karena aku tidak bisa berkomunikasi yang baik ke keluarga pasien... Aku memang memiliki kelemahan sering tidak memikirkan baik buruknya saat berbicara... jika berhadapan dengan pasien atau keluarga pasien, aku tidak bisa basa basi. Kamu sakit ini ya kemungkinan sembuh sekian persen. Langsung to the point. Kalau forensik, tidak ada yang perlu aku berikan bahasa kalbu ... Keluarga kamu matinya begini ya sudah," jawab Daisy.

Dokter Lucky melongo mendengar ucapan istrinya. "Kamu itu memang tidak bisa basa basi sama pasien ya ?"

Daisy mengedikkan bahunya. "Ngapain basa basi sama pasien ? Kelamaan !"

***

Yuhuuuu up Sore Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️

1
amilia amel
dikira jeng Daisy, dokter lucky itu cupu ternyata suhu...
dokter lucky mah nggak mau pamer, itupun yang ngasih tau Steven... coba kalo Steven nggak cerita kalo dokter lucky biasa ikutan MMA
Winda Lestari Ilwa
Gak mau coba Pelukable Jeng daisy.. yaaa mana tau gurih2 enyoy n rasa penisirin nya hilang
🤣🤣🤣🤣
ᗩᖇ _97 ⁷⟬⟭💜❄
ampun suhu.....
kalem2 tenyata suhu dia😅😅😅😅
Sistiningsih Ika Dewi
eeh dok Lucky bisa martial art juga??? tingkahnya macam kucing anggora gtu padahal kalo deket jeng Daisy,,,,, aah covernya dok Lucky bener2 menipu
Rohmatul Kusumaningayu
lama lama kok ter lucky lucky /Tongue/
Hana Reeves: sekte baru setelah terlisus-lisus and ternonik-nonik yaaa
total 1 replies
Sayem Sayem
suhu ko d lawan Yo mesti KLH to... Daisy meleyot g tu liat body misua ny ..asli ne mh meleyot y cm KLH m gengsi jg ego ne..
Septi Lahat: mgkin ngikut pepatah " dari mata turun ke hati"😉😉😉
total 1 replies
🥰Siti Hindun
jangan kamu pandang lama² badan suamimu Dash, takut'y kamu ngiler terus khilaf🤭
awesome moment
bungkus dr.buwono kebuka tipis2 n. tersepona g yoooo?😉😉😉
Meeta Baggio
Apa, dok lucky ikutan MMA ,pantesan badan nya ke gituh,kaget dunk jeng Daisy
shinta
waaahh dok lucky lagi mode pamer ke istrinya heheh
Winda Lestari Ilwa
Adem banget yaa Daisy di peluk sama badan suhu lebih dr Suhu
😅😅😅😅
Jenong Nong
gerah karena lihat body suaminya ya jeng Daisy
.....🤣🤣❤❤🙏🙏
🥰Siti Hindun
ahhh senang'y lihat kalian akur gini, walau cuma sesaat😁
Murti Puji Lestari
lucky belajarlah sama Ravi dia suhu bisa bikin petasan injak klepek klepek, pelan tapi pasti, semangat dok
Noey Aprilia
Mnimal daisy udh mlai suka sm body suaminya,kn tar bs ska yg lainnya.....trs jd bucin ky yg lain....
pencinta novel
👍
Hana Reeves: mamaciihhh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Meeta Baggio
Seneng banget dok lucky bisa dapet pelukan jg meluk jeng Daisy.....wuihh begitu liat body dok lucky jeng Daisy auto salting semoga semua berjalan lancar dan mereka saling bucin
Sayem Sayem
plong y dokter lucky udh puas cerita . banjir air mata bonus dpt pelukan hangat dr sang istri ..smg langgeng hingga maut memisahkan kalian...
Ratna Florenzi
dikira cupu ternyata suhu ya Dash...🤭🤭
amilia amel
happy ya dok lucky, semoga sebelum satu bulan jeng Daisy susah luluh ya dok lucky....
biar kalo galau lagi ada yang merhatiin dan ada yang meluk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!