Melodi wanita karir yang terpaksa menikah dengan pria muda berusia 20 tahun yang memiliki jarak usia lima tahun lebih muda darinya.
Pernikahan terpaksa apakah bisa membawa warna baru dalam kehidupan Melodi yang penuh dengan kegelapan??
Ayo baca kelanjutannya ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Dia terbangun di pagi hari karena suara nada alarm yang selalu dia pasang di waktu yang sama agar dia bisa bangun dan melakukan aktifitas sebelum berangkat ke kantor, setiap pagi dia bisanya akan joging disekitar lingkungan apartemen sekaligus mencari udara segar di pagi hari tanpa adanya polusi udara.
Dia joging dan melewati sebuah taman dan memutuskan untuk duduk disana sambil melihat orang-orang yang sedang berolahraga, dia melihat pasangan lansia yang sedang berolahraga bersama dan terlihat sangat bahagia. Dia memikirkan apakah dia bisa seperti pasangan lansia itu, tapi dia tertawa mengingat jika dia akan dijodohkan dengan orang yang tidak dia cintai jadi tidak mungkin dia bisa hidup bersama sampai tua.
"Melodi,," panggil seseorang yang terdengar tidak asing baginya
"Pak Alex!!. Kenapa bapak bisa ada disini?? Bukankah rumah bapak tidak berada disini??"
"Ohhh itu, saya baru pindah beberapa hari ke daerah sini dan saya tidak tahu jika kamu tinggal disini"
"Saya sudah tinggal di daerah sini sekitar 3 tahun"
"Kalau begitu sekarang kita tinggal dilingkungan yang sama jadi jika kamu mengalami kesulitan maka kamu bisa datang mencari saya kapanpun"
"Terima kasih atas tawaran bapak, tapi saya pastikan hal itu tidak akan terjadi karena saya tidak ingin menyusahkan siapapun"
Pak Alex napak tidak terlalu terpengaruh dengan hal yang dikatakan oleh Melodi karena ternyata si bos menyukai Melodi sejak dulu tapi tidak berani mengatakannya. Dan mengenai kepindahannya ke lingkungan yang sama dengan Melodi bukalah sebuah kebetulan karena sejak dulu dia sudah memperhatikan semua tentang Melodi dan saat ada kesempatan dia akan selalu memberikan yang terbaik untuknya.
Sedangkan Melodi merasa sangat risih karena dia tidak suka jika orang lain ikut campur dalam kehidupan pribadinya, selain itu dia juga tidak mau terlalu dekat dengan Pak Alex karena dia tidak mau bergantung pada orang lain yang membuat dia terlihat lemah.
"Melodi,,, bagaimana jika kita sarapan bersama??" Tanya Pak Alex
"Maaf pak tapi saya masih ada urusan yang perlu saya kerjakan jadi tidak bisa sarapan dengan bapak, selain itu saya tidak terbiasa sarapan di luar"
"Ohh tidak masalah, lagi pula kita sekarang sudah tinggal dekat jadi kapan-kapan saya akan mengundang kamu untuk sarapan di rumah saya"
Melodi hanya tersenyum mendengar hal itu karena ingin cepat pergi dari sana
"Kalau begitu saya permisi dulu pak"
Melodi pergi dan meninggalkan pak Alex dan langsung pulang ke apartemen. Disepanjang perjalanan dia merasa kesal dan mengeluh karena pak Alex yang tinggal satu lingkungan dengannya padahal dia sudah merahasiakannya dari orang-orang kantor agar tidak ada yang tahu.
Sesuai dengan rencana, siangnya Melodi pergi untuk menemui Nathan di Kafe Moonlight untuk membicarakan masalah pernikahan dan seperti biasa dia akan selalu datang 10 menit lebih awal dari waktu yang sudah ditentukan karena dia memiliki prinsip untuk tidak membiarkan orang lain menunggunya dan lebih baik dia yang menunggu orang tersebut.
15 menit sudah berlalu tapi Nathan belum datang juga, tentu bagi Melodi setiap menit sangatlah berharga dan tidak bisa dibuang-buang hanya untuk diam. Namun dia mencoba bersabar dan menunggu Nathan, hingga beberapa menit kemudian Nathan datang dan tanpa rasa bersalah dia langsung duduk sambil memainkan ponselnya lalu memesan minuman.
Melodi yang melihatnya langsung kesal dan ingin sekali menonjok pemuda dihadapannya itu, tapi mengingat tujuannya jauh lebih penting maka dia mengurungkan niatnya.
"Apa kamu bisa menaruh ponselmu itu dan fokus pada pembicaraan kita??"
"Emmm katakanlah gue akan mendengarkan"
Karena mendapatkan reaksi seperti itu, tanpa pikir panjang Melodi mengambil Ponsel millik Nathan dan menaruhnya di dalam tas
"Hei apa yang Lo lakukan??? Cepat kembalikan ponsel gue!!!"
"Tidak sekarang, nanti aku akan mengembalikan ponselmu setelah pembicaraan kita selesai!!" Ucap Melodi tegas dan Nathan tidak bisa membantah.
"Baiklah sekarang katakan kenapa lo nyuruh gue datang untuk datang kesini??"
Tanpa menjawab pertanyaan itu, Melodi malah mengeluarkan sebuah kertas dan memberikan kepada Nathan
"Apa ini??"
"Perjanjian pernikahan"
"Untuk apa lo membuat hal ini??"
"Tentu saja untuk memberikan batasan pada pernikahan ini agar tidak ada yang melewati batas"
"Maksudnya?"
Melodi merasa kesal karena Nathan tidak paham dengan hal yang dia katakan
"Baiklah aku akan menjelaskannya, jadi selama pernikahan ini kita akan bersama dalam waktu satu tahun dan setelah itu kita akan berpisah"
"Tapi kenapa??"
"Ehmmm tentu saja karena kita tidak mungkin bersama dalam ikatan pernikahan ini, memangnya kamu ingin bersama denganku seumur hidup??"
"Tentu saja tidak, gue ingin bersama dengan orang yang gue cintai dan yang pasti itu bukan Lo"
"Baguslah jika kamu sadar, jadi sekarang kamu baca poin-poin yang ada dalam perjanjian itu dan kamu berhak untuk menolak dan menambahkan poin yang menurut kamu tidak masuk akal"
Nathan membaca semua poin yang ada pada perjanjian itu dan dia sedikit bingung dengan poin nomor dua yang menyatakan jika mereka akan bersandiwara di depan keluarga
"Maaf tapi gue ingin bertanya untuk poin nomor dua ini maksudnya kita akan bersandiwara menjadi suami istri di depan orang-orang??"
"Tidak didepan orang-orang tapi hanya di depan keluarga saja, dan aku ingin kita merahasiakan terkait pernikahan ini dan tidak membiarkan siapapun tahu"
"Baiklah aku setuju, tapi bagaimana jika kita tidak sengaja membongkarnya??"
"Maka akan mendapatkan sangsi yaitu membayar denda 10 juta"
"Baiklah gue setuju"
"Dan hal yang paling penting adalah tidak mencampuri urusan masing-masing tidak peduli apapun yang terjadi"
"Tentu saja, tapi perlu di tambahkan jika kita tidak ada kontak fisik selain sedang bersandiwara"
"Emmm"
Setelah mengatakan semua isi dari perjanjian itu, mereka mendatangi perjanjian itu dan saling berjabat tangan untuk memulai perjanjian itu. Saat Melodi hendak pergi karena semua urusan sudah selesai, tiba-tiba Nathan menghentikannya
"Ada apa??" Tanya Melodi
"Ini waktu makan siang dan gur gak terbiasa makan sendiri jadi kenapa kita tidak makan siang bersama sebagai bentuk kerjasama??"
Melodi yang awalnya terlihat ragu, langsung berubah pikiran karena dia juga belum makan siang dan tidak ada salahnya jika mereka makan siang bersama sebagai tanda kerjasama
"Baiklah"
Melodi kembali duduk di kursinya dan Nathan langsung memanggil pelayan dan mulai memilih makanan
"Aku pesan ayam goreng tanpa seledri" ucap Melodi
"Lo juga tidak suka makan seledri??" Tanya Nathan karena mereka memiliki selera yang sama
"Bukannya tidak suka tapi aku alergi terhadap seledri lalu kamu??"
"Gue gak suka aroma dan rasanya yang terlalu kuat"
Tanpa mereka sadari mereka sudah mulai saling berbicara mengenai hal yang sangat sederhana dan itu diluar ekspektasi karena biasanya mereka akan selalu bertengkar setiap bertemu tapi untuk beberapa waktu mereka terlihat sangat kompak satu sama lain.
terus berkarya