Celine terpaksa harus menikah dengan seorang mafia kejam, hanya untuk mendapatkan biaya untuk ayahnya yang sedang kritis, pernikahan kontrak yang Caline terima ternyata membawanya kedalam penderitaan karena sang suami Gerald Smith tidak menganggapnya ada dan terus memberinya penderitaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Setelah pelepasan yang membuatnya lelah Gerald tertidur disebelah Celine, hati yang awalnya berbunga dengan perkataan Gerald yang mengatakan hanya dia satu-satunya istrinya dan perempuan yang dimilikinya.
Setelah dibawa terbang melayang seakan langsung dijatuhkan di dasaran paling rendah ketika suaminya yang dia anggap sudah berubah telah menyebut nama perempuan lain di pelepasannya.
Tiba-tiba saja buliran bening meleleh dari kedua sudut matanya, seharusnya Celine tidak mudah percaya dengan pria seperti Gerald yang tidak akan pernah berubah, sadar diri itu penting adanya.
Celine seperti melupakan sesuatu, jika dirinya hanyalah istri kontrak saja, bukan wanita yang diinginkan oleh Gerald, lalu kenapa dia merasa sangat ingin di istimewakan, Gerald baik dan perhatian padanya menuruti semua keinginannya karena anak di perutnya, anak calon pewaris yang sudah dinanti oleh Gerald dan Mr. Romero, anak yang nantinya akan di rawat oleh Elena. Seharusnya Celine tidak memikirkan hal lebih yang akan membuatnya terluka.
Dari awal. Pernikahan Gerald tidak pernah menganggapnya sebagai istri, dia dinikahi secara tidak hormat oleh Gerald, bahkan di banding-bandingkan dengan Elena yang akan menjadi nyonya Smith.
***
Keesokan paginya Gerald tidak menemukan keberadaan istrinya dikamar, biasanya Celine akan bangun terlambat setelah melakukan malam panas dengannya.
"Kenapa kamu diam disini? apa yang sedang kamu pikirkan?" celetuk Gerald setelah menemukan keberadaan Celine yang ternyata duduk di balkon kamarnya.
Celine menoleh, dia sedikit kaget dengan kedatangan suaminya "hanya ingin, tidak ada yang aku pikirkan" Jawabnya kembali menatap kedepan.
"Apa kamu sudah makan?" Tanya Gerald dia menjatuhkan bokongnya didekat sang istri.
"Hmm" Gumamnya. Gerald mengerutkan keningnya seperti ada yang berbeda dengan Celine.
"Sayang, kamu kenapa? apa yang kamu pikirkan? aku bukan cenayang yang bisa langsung menebak pikiranmu"
"Sudah aku katakan, tidak ada yang aku pikirkan, aku hanya merasa sedikit lelah, aku ingin istirahat, keluarlah" Gerald semakin heran dan mengerutkan keningnya, tidak biasanya Celine mengusir didinya.
"Kamu tidak mau aku temani?"
"Keluarlah Gerald, biarkan aku sendiri" ucap Celine
"Celine kamu mengusir ku dari kamarku sendiri?" Kesabarannya lebih tipis dari tisu.
"Itu hanya pikirkan mu saja Gerald, aku tidak mengusir mu, kalau kamu keberatan biar aku saja yang keluar",
"CELINE" bentaknya ketika istri berdiri.
"Tidak usah berteriak Gerald, aku tidak tuli, aku hanya ingin istirahat apa kamu tidak mengerti juga?" ujarnya dengan tatapan datar nan dingin.
"Kamu ini kenapa? bisakah kamu berkata jujur?" Gerald masih belum menyadari kesalahannya
"Sudah aku katakan Gerald, aku tidak apa-apa, hanya lelah apa kamu tidak paham juga?" membuang muka, engan melihat wajah yang sangat ingin dia pukul.
Gerald berdecak kesal, entah apa yang membuat istrinya itu marah, Gerald benar-benar tidak tahu, apa orang hamil memang begitu suka berubah-ubah sifatnya?
"kamu mengatakan akan patuh padaku, tapi lihatlah belum apa-apa kamu sudah mulai pembangkang lagi" ucap Gerald.
Celine tersenyum tipis "aku sudah patuh padamu Gerald, bahkan sangat patuh, hanya saja sekarang aku ingin sendiri"
"Celine" Gerald mengusap wajahnya dengan kasar "Jangan membuatku marah"
"Maafkan aku" Ucap Celine tanpa ekspresi.
"Dengar Celine aku tidak pandai membujuk wanita yang tengah merajuk, jadi katakan saja apa yang kamu pikirkan dan membuatmu marah?
"Astaga! Aku tidak marah padamu Gerald, kenapa kamu berlebihan sekali"
Tok
Tok
Terdengar ketukan pintu, membuat Gerald mengalihkan pandangannya.
"Kamu tidak ingin bersamaku bukan? baiklah akan aku wujudkan kemauan mu itu" Gerald mengumpat kesal, sudah jelas istrinya marah, namun tidak mau mengatakan apa yang terjadi, memangnya dia cenayang yang bisa menebak pikiran orang lain.
"Ya terserah kamu saja" Jawab Celine dengan malas
"Jangan meminta bantuanku ataupun memintaku datang menolong mu" Celine sedikit bingung namun dia tetap mengangguk.
"Hmm, itu tidak akan terjadi, apa hakku memanggilmu? Sekarang kamu boleh pergi, mungkin itu Andre sudah menunggu mu"
"Kamu!!" Kesal dengan jawaban istrinya, Gerald langsung berjalan untuk menemui orang yang mengetuk pintu.
Sebelum keluar Gerald menoleh namun Celine sama sekali tidak melihat kearahnya, dengan kesal Gerald menutup pintu dengan keras.
"Ada apa?" Gerald menatap sinis Andre.
"Sarapan sudah siap, dan kita harus menjalan misi bukan?" Andre mencoba mengingatkan.
"Bagaimana persiapannya?"
"Aman tuan, semua sudah siap tapi kita tetap harus waspada, sepertinya tuan Danzel memiliki sekutu yang akan membantunya, di lihat dari keberaniannya yang bisa mendapatkan gambar nona" Jelas Andre dia sudah meminta anak buahnya menyelidiki Danzel sebelumnya.
Gerald hanya mengangguk saja "Carikan aku seorang perempuan" titahnya membuat Andre kaget.
"Anda ingin yang bagaimana tuan, katakan saja padaku dalam waktu sepuluh menit anda akan mendapatkannya" Sahut Zian, Andre sangat ingin menampar mulut rekannya itu, dia sudah cukup senang karena Gerald tidak main perempuan, tapi Zain malah sok pahlawan.
"Aku ingin yang penurut"
"Anda akan mendapatkannya tuan, tunggu sebentar" Ujar Zian mengeluarkan ponselnya,
"Tuan apa ada masalah? anda bertengkar dengan nona? Seharusnya anda tidak begitu tuan" Tegur Andre
"Jangan melarang kesenanganku, Andre"
***
Di lantai kamar bawah, Celine tengah dipaksa untuk menghabiskan sarapannya, perempuan itu enggan untuk makan, selera makannya telah hilang.
"Celine habiskan sarapan mu, kasihan bayimu, nanti dia jadi kurus apa kamu tidak kasihan?"
"Aku sudah kenyang Sia, terimakasih atas kekhawatiranmu, aku tahu kamu hanya mengkhawatirkan bayi ini, karena ini milik tuanmu"
"Aku juga mengkhawatirkan mu, aku sudah menganggap mu sebagai saudaraku sendiri" Celine hanya mengangguk, sampai terdengar pintu terbuka, dan keduanya menoleh.
Ternyata Gerald masuk dengan membawa seorang wanita sexy yang dia dapatkan dari Zian, pemuda itu benar-benar mendatangkan seorang perempuan seperti yang Gerald mau, cantik, sexy, dan sepertinya penurut.
"Keluar" Titah Gerald.
Sia hendak membantu Celine berdiri, dia akan membawa Celine keluar, sebenarnya Sia dan Celine kaget tiba-tiba Gerald membawa perempuan baru, Celine sebenarnya ingin marah namun dia ingat siapa dirinya.
"Kamu yang keluar Sia, biarkan dia disini" ucapnya tersenyum mengejek, memangnya siapa Celine bisa seenaknya marah dengan nya.
"Tapi tuan.. "
"Keluar!!" Bentaknya dan Sia langsung menunduk, dia melirik Celine yang mengangguk.
Setelah Sia pergi, Gerald seakan tidak memperdulikan keberadaan istrinya, dia membawa perempuan cantik itu duduk di pangkuannya, dengan tidak tahu dirinya perempuan itu melakukan sentuhan-sentuhan nakal di dada bidang Gerald, keduanya menikmati sensasi tanpa adanya perasaan sama sekali.
Celine memejamkan matanya mendengar desahan kecil dari perempuan yang ada diatas pangkuan sang suami, ketika bagian dada itu diremas oleh tangan besar Gerald.
"Menjijikan, cih" gumam Celine sedikit meludah, Gerald tentu saja melihat itu, karena sejak tadi matanya terus menatap Celine.
Gerald yang ditatap dengan tatapan menjijikan sangat melukai harga dirinya, padahal Celine tidak mengatakan apapun tapi mampu membuatnya seperti pria rendahan.
"Diam di tempatmu Celine" Suara berat itu menghentikan langkah Celine yang hendak keluar.
"Kalau kalian ingin bercinta disini, silahkan saja, tapi jangan di hadapanku, aku jijik melihatnya, seperti melihat sepasang binatang saja"
Mata Gerald berkilat penuh kemarahan, Celine benar-benar merendahkan dirinya, menganggapnya jijik berani sekali perempuan itu.
Begitu juga dengan perempuan yang ada dipangkuan Gerald seakan direndahkan oleh Celine. "Tuan siapa perempuan itu? kenapa mulutnya sangat keterlaluan?" Ucapnya dengan suara mendayu-dayu.
"Dia.. "
"Aku sama sepertimu hanya pemuas nafsunya saja, apa kamu senang dengan jawabanku?" Sela Celine, Gerald benar-benar sudah dibatas kesabarannya.
"Ouh ternyata kamu hanya seorang la*ng" Sinis nya,
"Tutup mulutmu" teriak Celine. Astaga kenapa Celine harus marah seharus dia tidak marah, apa bedanya pemuas nafsu dan la*ng?
Kakinya melangkah mendekat kearah Gerald, dengan gerakan cepet Celine menarik rambut panjang perempuan yang ada dipangkuan suami nya. Perempuan itu berteriak kesakitan.
"Dengarkan aku sialan, kamu boleh melakukan apapun, kamu boleh menikmati tubuh pria sialan itu, tapi kamu tidak boleh menghinaku" Serunya dengan tangan yang masih menarik rambut perempuan itu yang terus mengatakan sakit.
"Celine lepaskan dia" bentak Gerald namun Celine bukannya takut dia malah tersenyum sinis.
"Kamu membelanya Gerald? kamu kasihan padanya?" Celine tertawa keras air matanya sudah mengalir.
"kamu sama sekali tidak memikirkan perasaanku, kamu selalu menyakitiku, kamu bercinta denganku tetapi nama Elena yang kamu sebut di penghujung kenikmatanmu, kamu memang tidak pernah menganggap ku ada Gerald, aku menyesal telah menaruh hati padamu,pria yang tidak pernah puas dengan satu wanita" Ucapnya dengan suara yang bergetar, Celine meluapkan semua isi hatinya, sedangkan Gerald dia baru sadar akan kesalahannya.
Bug
"CELINE!!" teriak Gerald ketika melihat tubuh istrinya terpental dan terbentur ujung meja rias.
"Gerald, sakit"
Celine mulut mu loh, untung Gerald sayang kalo tidak udah di Dor kamu🤣🤣🤣🤣
salut sama Celine bisa berubah sifatnya