Lucky Daisy

Lucky Daisy

Daisy Bianchi Mancini

Turin, Italia. Hotel NH Torino Linggoto Congress

Daisy perlahan membuka matanya yang terasa berat akibat semalam dirinya menerima tantangan minum dari rekannya seorang dokter forensik dari Scotland Yard yang berdarah Irlandia. Sudah bukan rahasia umum jika orang Irlandia sangatlah suka minum alkohol dan jiwa kompetitif Daisy pun terusik. Meskipun dia menang dan sudah berusaha makan acar serta buah-buahan untuk mengurangi Hangover, tetap saja Daisy masih merasa mabuk.

Daisy melirik ke arah nakas di sebelahnya dengan mata masih belum fokus. Pandangannya masih kabur dan dia merasa bingung tidak menemukan smartwatch nya.

Dimana jam aku? Daisy pun hendak membuka selimutnya dan merasa terkejut karena dia tidak mengenakan sehelai benangpun. Daisy berusaha mengingat kejadian semalam. Tunggu... Aku tidak pernah tidur tanpa baju.

Daisy pun menoleh dan melihat punggung seorang pria yang cukup berotot tapi tidak sekekar Dominic atau Shaqeer, dua sepupunya yang menjadi tentara dan agen FBI, tampak tidur tengkurap. Perlahan Daisy mengangkat selimut yang menutupi tubuh bagian bawah pria itu. Sontak gadis itu terkejut karena pria itu sama polosnya dengan dirinya.

Keringat dingin mulai mengalir dari kening Daisy. Apakah ... Apakah aku ... Daisy mencoba mengingat kejadian semalam namun kepalanya dilanda pusing yang hebat.

Duh ! Apakah aku melakukan hal yang dilarang ? Ya Allah... Daisy, ayo ingat ! Ayo diingat ! Daisy memejamkan matanya dan sekarang dirinya merasakan tubuhnya sakit semua terutama di bagian intimnya.

Astaghfirullah... Aku melakukan One Night Stand ? Daisy menoleh ke arah punggung putih mulus dan berotot itu. Please, jangan suami orang. Please... Jangan sampai Daddy dan Mommy tahu.

Daisy ingin bergerak tapi entah mengapa tubuhnya lelah sangat. Apa gara-gara aku minum terlalu banyak semalam ?

Suara gerakan dari sosok pria yang tidur di sebelahnya, membuat Daisy bersikap waspada. Meskipun tubuhnya terasa seperti dilolosi ( tulang-tulangnya seperti dicopot ), Daisy tetap bersikap waspada. Tangannya mengepal bersiap memukul pria yang sudah tidur bersamanya.

Mata hijau Daisy terbelalak saat pria itu membalikkan tubuhnya dan wajahnya sangat familier di ingatan Daisy.

Astaghfirullah... Bukankah ini dokter ... Lucky Buwono ? Daisy langsung memucat. Aku tidur sama dia ! Ya Allah ! Bagaimana sih kejadiannya tadi malam ?

Daisy semakin melihat lebih dekat wajah Dokter Lucky. Tunggu, dia bukan suami orang kan? Tidak tampan, B saja. Shea kenal tidak ya ? Aduuuhhh bagaimana aku bisa bangun. Daisy berusaha untuk bangun tapi tangan Dokter Lucky memeluk tubuhnya.

"Tidur saja dulu... " gumamnya sambil terpejam.

Daisy mengerjap-ngerjapkan matanya menatap wajah Dokter Lucky. Seriously?

***

Mansion Milik Keluarga Mancini

"Mana Daisy ?" tanya Vicenzo saat tidak melihat putrinya di meja makan. "Katanya pulang dari hotel tadi malam."

"Sepertinya Daisy tidak pulang, Vic," jawab Iris.

"Coba aku cari Daisy," timpal Dylan, kakak dari Daisy sambil membuka ponselnya guna melacak adiknya. "Aneh..."

Vicenzo dan Dante langsung mendongak kepalanya saat mendengar ucapan Dylan.

"Ada apa Dylan ?" tanya Dante. "Daisy tidak di hotel?"

Dylan mengernyitkan dahinya. "Kamar Daisy harusnya 315 tapi kenapa dia di kamar 325?"

Vicenzo dan Dante saling berpandangan.

"Cek, D ... Kamar siapa itu !" Vicenzo pun meletakan serbetnya diatas meja, begitu juga dengan Dante yang langsung panik mendengar cucunya tidak di kamarnya.

"Kamarnya ... Dokter Lucky Buwono, dokter RS Bhayangkara Jakarta." Dylan menatap ayah dan Nonno ( opa - bahasa Italia ) nya. "Dad ... ?"

"Kita ke hotel sekarang!" ucap Vicenzo dingin.

Leia dan Iris yang melihat dua pria mereka sedang emosi, hanya bisa bilang "Hati-hati. Daisy jangan dimarahi..."

***

Kamar Dokter Lucky Buwono

"BANGUN!" bentak Daisy membuat Dokter Lucky terbangun dan matanya menatap mata hijau yang menyorotkan kebencian amat sangat.

"Eh? Apa ... "

BUGH !

Dokter Lucky terjatuh dari tempat tidur akibat didorong Daisy dan gadis itu memerah wajahnya karena tubuh polos Dokter Lucky terpampang jelas membuat pria itu segera mengambil bantal untuk menutupi area pribadinya.

"Tunggu..." Dokter Lucky melihat sekelilingnya dengan sedikit kabur karena tidak memakai kacamata. "A.. Aku pakai kacamata dulu..." Pria itu memakai kacamatanya yang terdapat di nakas dan baru menyadari bahwa bajunya dan baju gadis itu berserakan di lantai. "Kita ... Tunggu ... Kita ..."

Daisy mengambil selimutnya untuk menutupi tubuhnya dan matanya pun berkaca-kaca saat melihat bercak darah diatas seprai putih itu.

"Ya Allah... Tunggu. Aku minta maaf karena.. Aku tidak ingat apa yang terjadi semalam ..." Dokter Lucky mengambil boxernya dan Daisy memalingkan wajahnya saat pria itu mengenakan celananya.

"Aku... Aku akan bertanggungjawab... Maafkan aku... Maaf ..." ucap Dokter Lucky sambil menghampiri Daisy yang tampak terluka. "Aku akan bertanggungjawab..." ucapnya serius.

Daisy langsung meninju wajah dokter Lucky hingga pria itu terjatuh dan kacamatanya terlepas entah kemana.

"Tanggung jawab bagaimana, huh ! Mi hai offuscato ( Kamu sudah menodai aku )!" bentak Daisy sambil terisak.

Dokter Lucky memegang wajahnya yang diyakini memar sekarang. "Aku benar-benar tidak ingat kejadian semalam, Dokter Daisy. Dan tolong bahasa Inggris karena aku tidak bisa bahasa Italia..."

Daisy pun berdiri meskipun kakinya sedikit goyah. Langkahnya sedikit tidak nyaman dan gadis itu mengambil pakaiannya lalu menuju kamar mandi.

"Aku bantu ..." tawar Dokter Lucky dengan memegang tangan Daisy.

"Tidak usah !" bentak Daisy lalu membanting pintu tepat di hadapan wajah Dokter Lucky.

Pria itu memejamkan matanya lalu melihat kamar hotelnya dan mengambil kacamatanya yang terlepas akibat tinju Daisy.

Ya Allah, aku sudah merusak anak gadis ... Duh ! Mana besok aku harus pulang ke Jakarta ... Dokter Lucky mengacak-acak rambutnya. Bodoh kamu Lucky ! Apa yang kamu lakukan semalam ?

Dokter Lucky mulai membereskan bajunya hingga suara gedoran di pintu kamarnya terdengar. Dokter Lucky pun mengintip dari lubang pintu dan terkejut melihat ada tiga orang pria beda generasi yang mirip dengan Daisy garis wajahnya. Dokter Lucky pun memakai kaosnya untuk kesopanan lalu membuka pintu.

"Mana Daisy ?" tanya pria yang usianya diantara dua pria yang datang dengan bahasa Indonesia.

"Di ... Di kamar mandi ..." jawab Dokter Lucky sedikit mundur dan pria yang paling tua itu melihat ada bercak darah diatas seprai yang belum sempat dibereskan.

"Kamu tidur dengan cucuku ? Kamu menodai dia ?" ucap pria yang paling tua itu dengan bahasa Italia.

"Nonno, dia tidak akan paham bahasa Italia," ucap pria yang paling muda dengan wajah mirip Daisy. "Kamu tidur dengan adik perempuanku ?"

Dokter Lucky melongo. Oh shiiiitttt ! Jadi ini Opa, Papa dan saudaranya Daisy?

"Maafkan saya tapi ... Sepertinya semalam kami memang tidur bersama ..." Dokter Lucky terkejut saat Vicenzo meninju wajahnya hingga terjatuh.

"Beraninya ! BERANI-BERANINYA KAMU !"

"Daddy !" panggil Daisy yang keluar dari kamar mandi dengan wajah sembab dan Dylan langsung memeluk adiknya.

"Apa yang terjadi Dash ?" tanya Dylan dan hatinya seperti disayat sembilu saat mendengar adiknya menangis pilu.

"Aku tidak ingat ..." jawab Daisy.

"D, bawa Daisy pulang." Vicenzo memberikan kode ke dua pengawalnya. Shaun sedang berlibur ke Amerika jadi hanya ada Gerardo menjadi tangan kanannya. "Bawa dia ke markas !"

Dokter Lucky hanya pasrah saat dibawa pergi dua pengawal ayah Daisy itu.

Duh ! Aku berurusan dengan gadis dari keluarga mafia!

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️

Visual Daisy - Lucky

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

m

2024-09-25

0

awesome moment

awesome moment

agak telat nemunya n

2024-09-12

1

Ray

Ray

I am coming Outhor😍 Siap baca cerita Outhor yg Seru dan Ok👍❤️

2024-09-05

1

lihat semua
Episodes
1 Daisy Bianchi Mancini
2 Dokter Lucky Buwono
3 Awal Pertemuan
4 Baju Ganti
5 Enam Bulan
6 Si Pelaku
7 Mas Lucky
8 Wedding Day
9 Mas dan Jeng
10 Perjalanan ke Jakarta
11 Di Jakarta
12 Di Rumah Shea
13 Perjalanan ke Apartemen Dokter Lucky
14 Apartment Dokter Lucky
15 Bukan Hati Buatan Wakanda
16 Pelukan Pertama
17 Manyun
18 Mbati
19 Tak Bisa Ke Lain Hati
20 Cewek Kaku
21 Salah Paham
22 Sisi Lain Dokter Lucky
23 Hari Nano Nano
24 Saturday
25 Salah Paham Lagi
26 Bawang Merah
27 Gimbab
28 Galau Maning
29 Tersedak
30 Berbunga - bunga
31 Putri Mafioso
32 Keren kan?
33 Hana Akihiro
34 Dinda, Dimana Kau ?
35 Belahan Jiwa
36 Aku Bukan Pilihan
37 Halo Jeng Daisy
38 Manusia Purba
39 Di Pengadilan Turin
40 Kamu Ingat ?
41 Edisi Spesial Perkenalan Hana dan Madhava
42 Dokter Lucky dan Dylan
43 Ulang Tahun Daisy
44 Madhava Sankara
45 Daisy Ke Jakarta Tidak Sendiri
46 Harus Beli Rumah Lebih Besar
47 Pindah
48 Disandera
49 Mana Organnya?
50 Kamu Hamil Kan?
51 Aftermath
52 Morning Sick
53 Ngidam Melokal
54 Madhava dan Ayahnya
55 Mood swings Bumil
56 Madhava dan Aizen
57 Capeeekkk
58 Hana Marah
59 Eduardo Oliviera
60 Dokter Lucky
61 Sling Arms
62 Minta Organ
63 Pedekate
64 Tidak Bisa Tidur
65 Cicitnya Hoshi Reeves
66 Wibu
67 Dokter Lucky Ngamuk
68 Rule Number One
69 Nasi Padang
70 The Reeves Family
71 Aizen Reeves Akihiro
72 Rencana
73 Aizen as Kento Nanami
74 Gelut Juga
75 Fahd Al Jasir
76 Taruhan
77 Dokter Lucky Cemburu
78 Dokter Lucky dan Daisy Tahu
79 Ngidam Dadakan
80 Dua Bumil
81 Hana Lelah
82 Hana dan Aizen
83 Kabar dari Jakarta
84 Sidang Kode Etik Pt 1
85 Sidang Kode Etik Pt 2
86 Dendam Mada Mada Dane
87 Di Tempat Gym
88 Kencan... Or Not?
89 Kencan Juga Akhirnya
90 Serum Kejujuran
91 Hana dan Madhava... lagi
92 AKP Nana Emosi
93 Ipar Adalah Maut
94 Hana v Chandira
95 Rubbish
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Daisy Bianchi Mancini
2
Dokter Lucky Buwono
3
Awal Pertemuan
4
Baju Ganti
5
Enam Bulan
6
Si Pelaku
7
Mas Lucky
8
Wedding Day
9
Mas dan Jeng
10
Perjalanan ke Jakarta
11
Di Jakarta
12
Di Rumah Shea
13
Perjalanan ke Apartemen Dokter Lucky
14
Apartment Dokter Lucky
15
Bukan Hati Buatan Wakanda
16
Pelukan Pertama
17
Manyun
18
Mbati
19
Tak Bisa Ke Lain Hati
20
Cewek Kaku
21
Salah Paham
22
Sisi Lain Dokter Lucky
23
Hari Nano Nano
24
Saturday
25
Salah Paham Lagi
26
Bawang Merah
27
Gimbab
28
Galau Maning
29
Tersedak
30
Berbunga - bunga
31
Putri Mafioso
32
Keren kan?
33
Hana Akihiro
34
Dinda, Dimana Kau ?
35
Belahan Jiwa
36
Aku Bukan Pilihan
37
Halo Jeng Daisy
38
Manusia Purba
39
Di Pengadilan Turin
40
Kamu Ingat ?
41
Edisi Spesial Perkenalan Hana dan Madhava
42
Dokter Lucky dan Dylan
43
Ulang Tahun Daisy
44
Madhava Sankara
45
Daisy Ke Jakarta Tidak Sendiri
46
Harus Beli Rumah Lebih Besar
47
Pindah
48
Disandera
49
Mana Organnya?
50
Kamu Hamil Kan?
51
Aftermath
52
Morning Sick
53
Ngidam Melokal
54
Madhava dan Ayahnya
55
Mood swings Bumil
56
Madhava dan Aizen
57
Capeeekkk
58
Hana Marah
59
Eduardo Oliviera
60
Dokter Lucky
61
Sling Arms
62
Minta Organ
63
Pedekate
64
Tidak Bisa Tidur
65
Cicitnya Hoshi Reeves
66
Wibu
67
Dokter Lucky Ngamuk
68
Rule Number One
69
Nasi Padang
70
The Reeves Family
71
Aizen Reeves Akihiro
72
Rencana
73
Aizen as Kento Nanami
74
Gelut Juga
75
Fahd Al Jasir
76
Taruhan
77
Dokter Lucky Cemburu
78
Dokter Lucky dan Daisy Tahu
79
Ngidam Dadakan
80
Dua Bumil
81
Hana Lelah
82
Hana dan Aizen
83
Kabar dari Jakarta
84
Sidang Kode Etik Pt 1
85
Sidang Kode Etik Pt 2
86
Dendam Mada Mada Dane
87
Di Tempat Gym
88
Kencan... Or Not?
89
Kencan Juga Akhirnya
90
Serum Kejujuran
91
Hana dan Madhava... lagi
92
AKP Nana Emosi
93
Ipar Adalah Maut
94
Hana v Chandira
95
Rubbish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!