NovelToon NovelToon
AZKAN THE GUARDIAN

AZKAN THE GUARDIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Reinkarnasi / Cinta Terlarang / Kehidupan alternatif / Kontras Takdir
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: BERNADETH SIA

Tujuh ratus tahun telah berlalu, sejak Azkan ditugaskan menjaga Pulau Asa, tempat jiwa-jiwa yang menyerah pada hidup, diberi kesempatan kedua. Sesuai titah Sang Dewa, akan datang seorang 'Perempuan 'Pilihan' tiap seratus tahun untuk mendampingi dan membantunya.
'Perempuan Pilihan' ke-8 yang datang, membuat Azkan jatuh cinta untuk pertama kalinya, membuatnya mencintai begitu dalam, lalu mendorongnya masuk kembali ke masa lalu yang belum selesai. Azkan harus menyelesaikan masa lalunya. Namun itu berarti, dia harus melepaskan cinta seumur hidupnya. Bagaimana mungkin dia bisa mencintai seseorang yang di dalam tubuhnya mengalir darah musuhnya? Orang yang menyebabkannya ada di Pulau Asa, terikat dalam tugas dan kehidupan tanpa akhir yang kini ingin sekali dia akhiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BERNADETH SIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEREMPUAN YANG MEREPOTKAN TAPI KUCINTAI

Azkan yang pikirannya kalut karena sikap keras kepala Laina dan penolakannya yang lantang, memutuskan untuk pergi mendatangi kamp prajuritnya. Saat ini, mereka pasti berkumpul di ruang makan, jadi Azkan langsung menuju ke ruang makan yang terletak di gedung pinggir pantai. Meskipun pekerjaan mereka seabgai prajurit yang bertugas menjaga keamanan seluruh pulau, Azkan tetap memikirkan kenyamanan mereka. Salah satunya dengan membangun gedung tempat tinggal mereka di pinggir pantai, sehingga pemandangan indah dan menenangkan dari lautan luas, bisa menghibur mereka yang lelah bertugas sepanjang hari. Tentu saja dengan standar keamanan yang lebih tinggi karena disanalah tempat tinggal para prajurit yang diandalkan seluruh penduduk pulau. Meski Pulau Asa tak terhubung secara dua arah dengan dunia luar, tempat para manusia yang masih hidup, namun kegiatan perdagangan Pulau Asa yang sesekali harus membeli barang-barang dari dunia luar, membuat muncul sedikit kemungkinan terjadinya ‘kebetulan’ dimana orang luar, bisa melihat pulau ini. 

“Azkan?!” suara terkejut Ardoz membuat semua pasukannya langsung berdiri, menghentikan aktivitas makan malam mereka, sampai Azkan menyuruh mereka kembali duduk dan makan menggunakan gestur tangannya. 

Azkan memilih satu tempat duduk yang kosong di sebelah Ardoz. Dia menerima piring kosong yang ditata di hadapannya, serta tambahan makanan dan minuman yang disajikan untuknya. 

“Apa ada masalah?” ini adalah kali pertama Azkan datang ke ruang makan prajurit sejak kedatangan Laina.

“Laina menolak ajakanku untuk menikah.” suara Azkan tidak sebesar itu sampai bisa didengar seluruh ruangan. Tapi dari orang-orang yang duduk di dekatnya, berita itu menyebar secepat angin dan seluruh prajurit di dalam ruang makan, langsung memasang telinga mereka pada setiap kata yang akan keluar dari mulut Azkan. 

“Kenapa? Bukankah kalian memiliki perasaan yang sama?” Ardoz yakin sekali dengan penilaiannya. Azkan dan Laina adalah dua orang yang saling mencintai hingga tidak memberikan cela sedikitpun bagi kehadiran orang lain. Kejadian Eveline sebelumnya, juga sudah membuktikan penilaiannya itu. 

“Katanya, dia tidak mau menikah denganku kalau alasannya adalah untuk mengadopsi seorang anak. Katanya, aku sudah menyepelekan sebuah pernikahan.”

“Memang.” anggukan kepala Ardoz membuat Azkan ingin sekali memukulnya. Bagaimana bisa Ardoz dengan mudah mengiyakan kata-kata Laina padahal dia juga tahu dengan pasti kalau perasaan Azkan pada Laina tidaklah sesepele itu.

“Aku ingin sekali memukulmu sekarang,” ternyata Azkan menyuarakan isi hatinya.

“Aku mengerti perasaan Laina.” suara Sophia yang muncul dari balik pintu dapur, mengejutkan Azkan.

“Kenapa kau bisa ada di sini?”

“Untuk makan malam bersama Ardoz.” jawaban Sophia yang terang-terangan disambut sorakan riuh seluruh  prajurit.

“Jadi kau sudah memutuskan untuk menerima Ardoz?” Azkan tersenyum, ikut merasa senang dengan terjalinnya hubungan keduanya. 

“Iya. Bagaimana mungkin aku bisa menolak seorang pria yang begitu tulus mengejarku? Pada akhirnya, dia membuatku jatuh cinta padanya.” Sophia melingkarkan tangannya di leher Ardoz, sambil menyandarkan tubuhnya di punggung Ardoz yang duduk sambil tersenyum bahagia. 

Ardoz tak mempedulikan godaan dari pasukannya. Hatinya terlalu berbunga-bunga. Kebahagiaannya sekarang, tak bisa diganggu oleh godaan-godaan khas prajurit yang setiap hari bekerja bersamanya. Dia justru merasakan dukungan dan ucapan selamat yang tulus dari sorakan dan siulan riuh mereka semua.

“Jadi, sekarang, setelah hubungan percintaanmu berhasil, bagaimana kalau kau membantuku? Apa yang harus kulakukan untuk menghilangkan kemarahan Laina? Terlebih lagi, yang paling penting, bagaimana caranya supaya aku bisa membuatnya mau menerima lamaran pernikahanku?” Azkan tak peduli kalau Sophia menjawab pertanyaannya sambil duduk di pangkuan Ardoz. Meski mereka bertiga sekarang sedang menjadi tontonan para prajurit yang sedang makan malam, tak satupun dari mereka yang merasa tak nyaman. 

“Siapkan lamaran yang layak. Suasana yang mendukung, kejutan yang hangat, ungkapan perasaan yang tulus, tanpa menyinggung tentang rencana untuk mengadopsi anak. Lamaran pernikahan, adalah sesuatu yang murni di antara kau dan Laina. Tidak boleh ada hal lain selain kalian berdua, perasaan kalian, dan masa depan yang ingin kalian hidupi bersama. Kalau kau mengajaknya menikah karena ingin membantunya mengadopsi anak, tentu saja dia menolakmu. Aku juga akan melakukan hal yang sama.”

“Kalian para perempuan memang merepotkan ya?”

“Tapi kalian para lelaki, pada akhirnya tetap mencintai kami yang merepotkan ini kan?” mendengar pertanyaan serangan Sophia itu, Ardoz melingkarkan tangannya di perut Sophia, sambil membisikkan kata-kata cinta di telinganya. Sophia tertawa mendengar ucapan tulus Ardoz lalu memberikan sebuah ciuman hangat di hadapan semua orang. Dia benar-benar sudah tidak peduli dengan statusnya sebagai Perempuan Pilihan yang memimpin Pulau Asa ataupun Ardoz yang adalah jenderal pemimpin tertinggi pasukan. Mereka berdua, sekarang, adalah dua orang manusia yang saling jatuh cinta dan ingin menunjukkan hubungan mereka pada siapapun sejelas mungkin. 

Sorakan prajurit yang menonton adegan romantis itu pun semakin riuh, hingga samar-samar keriuhan mereka bisa terdengar dari luar gedung. 

“Hah! Teganya kalian bermesraan di hadapanku yang baru ditolak!” Azkan merajuk. Bagaimanapun juga, Ardoz adalah salah satu sahabat terbaiknya. Orang yang paling bisa dia percaya dan andalkan di pulau ini. Bahkan lebih dari para Perempuan Pilihan. Di setiap saat-saat genting, Ardoz adalah orang yang pasti ada di sisinya. Sekarang, melihat sahabatnya memiliki seseorang yang dia cintai sepenuh hati, Azkan merasa sedikit kehilangan. 

“Bukankah kau juga sering bermesraan di hadapanku?” Ardoz membalas protes Azkan.

“Iya, iya, aku akui. Aku yang lebih dulu tidak mempertimbangkan perasaanmu, sahabatku.” Azkan tertawa, mengesampingkan perasaan buruknya setelah penolakan, karena ingin mendukung kebahagiaan sang sahabat yang akhirnya berhasil mendapatkan perempuan pujaannya setelah tahun-tahun penuh perjuangan dan penolakan. 

“Sebelum kau melamar dengan layak, pastikan dulu satu hal dengan Sang Dewa.” Sophia kembali menatap Azkan.

“Jangan sampai mengulangi kisah yang sama. Juga jangan mau memulai hubungan dengan bayangan gelap masa lalu. Dapatkan kejelasan Dewa lebih dulu.” Azkan menganggukkan kepala, menyetujui saran Sophia. Memang, langkah pertama yang harus dia lakukan adalah berurusan dengan Sang Dewa. 

“Terima kasih, Sophia.” 

“Sama-sama, Azkan.”

“Apa kau akan makan malam di atas pangkuan Ardoz seperti itu?” Azkan tak lagi bisa mengabaikan rasa laparnya. 

“Kau yang menduduki tempatku.” protes Sophia. 

“Oh, maaf!” Azkan menerima kursi lain dari prajurit di dekatnya, lalu membiarkan Sophia duduk di kursinya. 

1
anggita
like👍☝iklan. moga novelnya lancar jaya
anggita
Azkan..😘 Laina.
SammFlynn
Gak kecewa!
Eirlys
Aku bisa baca terus sampe malem nih, gak bosan sama sekali!
SIA: Terima kasih sudah mau membaca :)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!