Anggara Prima Hardian Seorang duda berusia 32 thn yang masih tampan dan keren yang mempunyai seorang anak perempuan berusia 5 thn, bernama Fazila Prameswari Anggara, masih belum bisa membuka hati nya untuk perempuan lain, dia masih setia sama istrinya walaupun dia sadar kalau istri nya yaitu Zievanya putri Baskora ngga mungkin kembali ke pelukan nya.
seorang gadis yang berumur 25 thn yang mempunyai nama Sahara Amanda Putri tanpa sengaja bertemu dengan Zila anak nya Anggara.
Sahara yang terpesona dengan sosok duda keren ini bersatu dengan Zila untuk menakluk kan hati duda keren yang sudah beku.
Zila terus mendukung Sahara agar mendapatkan hati ayah nya, karena Zila sudah merasa nyaman bersama Sahara.
Tapi tidak mudah mendpatkan seorang duda yang keren dan tampan, pasti banyak sekali saingan nya.
yang penasaran dengan cerita duda keren hayalan aku ayo merapat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penghasut
Seperti hari-hari biasa mereka melakukan segala rutinitas sepert biasa nya, Anggar yang selalu di sibuk kan sama kerjaan dan ngurus Zila.
Ara dengan kerjaan pagi nya menjadi ofice girl dan malam hari nya dengan nyanyi di cafe hingga tidak sempat untuk bertemu dengan Zila.
Karena semenjak bertemu dengan Zila di taman, Zila ngga pernah ikut lagi ke kamtor.
Sebenar nya Zila juga ingin sekali ikut ke kantor untuk bertemu dengan Ara.
"Omah Zila udah lama nggga bertemu dengan mamah cantik, Zila kangen mamah cantik omah" kata Ara dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Iya nanti hari minggu ya sayang? Kan mamah cantik juga harus kerja sayang, kalau Zila terus-terusan menemui mamah cantik ke tempat kerja nya nanti mamah cantik bisa di pecat sayang, karena ngga kerja dengan benar" jawab bu Carlota.
"Tapi kan mamah cantik kerja nya di kantor papah, jadi bisa dong omah? lolos sudah air mata Zila melewati pipi chuby mya.
"Dengar omah sayang, mamah cantik memang kerja di kantor papah, tapi kan kantor papah punya peraturan yang harus di patuhi sama semua karyawan nya" bu Carlota pun terus memberi pengertian sama Zila.
"Tapi benar ya omah hari minggu kita ketemu sama mamah cantik" Zila pun terus merengek ingin ketemu Ara.
"Iya sayang, omah janji, sekarang Zila makan dulu ya? Kan dari pulang sekolah Zila belum makan apa-apa" ajak bu Carlota.
"Ngga ah omah Zila mau tidur aja Zila pusing" jawab Zila sambil mengusap air mata nya.
"Ya sudah kalau gitu Zila istirahat saja, ayo omah temenin ke kamar nya" bu Carlota pun menggandeng tangan Zila pergi ke kamar nya Zila.
*
*
Di kantor siang itu Ara terus ingat sama Zila sampai-sampai dia ngga konsentrasi bekerja, Ara yang sedang menenteng ember dan kain pel pun berjalan sambil melamun hingga tanpa di sadari kaki nya menginjak kain pel yang sedang ia tenteng hingga Ara pun terjatuh dan ember yang ia pegang yang berisi air itu rumpah mengenai celana Anggar yang kebetulan lewat mau masuk ke ruangan nya.
"\*\*\*\*, kamu itu bisa ngga bekerja dengan hati-hati" teriak Anggar yang belum tahu kalau ofice girl itu adalah Ara.
"Maaf pak saya ngga sengaja" jawab Ara sambil berdiri dan merapihkan baju nya serta mengambil kembali kain pel dan ember nya.
"Sekali lagi maafin saya pak" Ara pun menantap ke arah orang yang kena cipratan air.
Ara kaget ternyata yang kena cipratan air adalah Anggar papah nya Zila, begitu pun sebalik nya Anggar pun kaget ternyata ofice girl itu adalah Ara.
"Pak Anggar"kata Ara sambil menatap kaget.
"Ara" gumam Anggar.
"Sekali lagi maaf ya pak saya tidak sengaja tadi" Ara pun terus meminta maaf.
"Ya sudah ngga apa\=apa, biar nanti saya ganti saja di dalam" jawab Anggar.
Anggar pun berlalu dari hadapan Ara untuk menuju ruangan nhya.
"Pak, bagaimana keadaan Zila? beberapa hari ini saya ngga bertemu Zila, saya kangen sama Zila" kata Ara yang membuat Anggar menghentikan langkah nya.
"Zila baik, dia sehat cuman kata nya ngga mau mengganggu kamu bekerja makanya ngga kesini" jawab Angga lalu pergi dan masuk ke dalam ruangan nya.
"Syukur deh kalau Zila dalam keadaan baik" Ara pun sedikit tenang setelah mendengar kabar Zila.
Dina yang profesi nya sama dengan Ara sebagai ofice girl tanpa sengaja melihat Ara sedang berbicara dengan Anggar, cuma dia ngga bisa mendengar apa yang sedang mereka bicara kan, karena posisi Dina yang agak jauh dari mereka.
"Cari muka aja tuh si Ara, kemarin selalu cari muka sama bu hani eh sekarang malah sama pak Anggar" gumam Dina.
Ranti yang mau kembali ke meja nya pun melihat Dina di balik tembok.
"Sedang ngapain kamu di sini? Bukan nya kerja malah sembunyi di sini" kata Ranti sekertaris nya Anggar dengan ketus.
"Ini kesempatan aku untuk nyingkirin kamu Ara, aku akan hasut bu Ranti, bu Ranti kan naksir sama pak Anggar" gumam bathin Dina.
"Eh malah bengong, oe saya nanya kamu? Bukan nya menjawab malah bengong" kata Ranti dan mau melanjutkan langkah nya.
"Bu Ranti, maaf tapi saya di sini bukan lagi sembunyi" perkataan Dina berhasil membuat Ranti menghentikan langkah nya lalu membalik kan tubuh nya kembali menghadap Dina.
"Lalu kalau kamu bukan sembunyi terus ngapain kamu berdiri di balik tembok ini? Tanya Ranti sambil menatap ke arah Dina.
"Saya tadi tanpa sengaja melihat Ara lagi,,,,,," Dina sengaja menggantungkan kalimat nya biar Ranti penasaran.
"Ara? Ara siapa? Terus apa yang dia lakukan di sini? Tanya Ranti sambil memicingkan mata nya.
"Itu lo bu, Sahara yang suka di panggil Ara ofice girl yang suka cari perhatian, kemarin cari perhatian sama bu hani kepala ofice girl dan barusan dia menggoda pak Anggar presdir kita" kata Dina dengan muka sebal nya.
"What!! Maksud kamu seorang ofice girl menggoda pak Anggar yang jelas-jelas dia adalah seorang presdir? Berani sekali dia" Ranti pun terlihat marah setelah mendengar pengaduan dari Dina.
"Yess, berhasil, rasain kamu Ara setelah ini kamu pasti akan terus di cari-cari oleh bu Ranti" gumam bathin Dina.
"Hai kamu, siapa nama kamu" tanya Ranti pada Dina.
"Saya bu? Saya Dina" jawab Dina.
"Dina, saya minta tolong sama kamu, tolong kamu laporkan sama saya jika ofice girl itu menggoda pak Anggar lagi, enak saja mau menggoda pak Anggar, dia kan calon suami saya" kata Ranti dengan tingkat ke pede an yang melebihi tinggi nya kapal yang lagi terbang.
"Baik bu, saya nanti langsung akan bilang ke ibu kalau saya melihat dia menggoda pak Anggar lagi" jawab Dina dengan senyum puas nya.
"Kena kamu bu Ranti, eh enak saja ngaku-ngaku pak Anggar calon suami kamu, orang pak Anggar itu suka nya yang muda bukan sama perawan tua seperti anda" gumam bathin Dina.
"Oke, ya sudah sana kamu kerja lagi, ingat kamu harus melapor kan nya pada saya jangan kepada yang lain, paham" setelah memperingati Dina, Ranti pun pergi meningglkan Dina yang sedang ter senyum puas penuh kemenangan.
"Mampus kamu Ara, makanya jadi orang itu jangan so cari perhatian, aku saja yang sudah lama bekerja di sini belum pernah ngobrol berdua an sama pak Anggar, tapi kamu sudah mendahului aku, lihat saja aku akan membuat bu Ranti membenci kamu, dan aku yang akan mendapatkan pak Anggar si duda keren itu" Dina pun kembali bekerja dengan hati yang sangat puas.
