PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Setelah Kayla pergi dengan supir. Aku pergi ke kamar untuk mengambil ponsel. Ternya sedari tadi aku tidak memegang ponsel, Saat aku mengecek ponsel ternyata ada panggilan tak terjawab dari Beni. Aku segera menelfon Beni.
" Halo Selamat siang Bu Sarena "
" Iya selamat siang Ben. Bagaimana? Apa ada kabar tentang suamiku? "
" Saya tidak melihat tanda-tanda suami Ibu pergi dari kantor. Tapi, Kata karyawan sering ada seorang wanita yang mengunjungi Tuan Willy di kantornya. Kata orang-orang dia adalah teman Tuan Willy " Ucap Beni
" Teman? Siapa nama teman Mas Willy itu Ben? " Tanyaku penasaran
" Namanya Eksa Bu. Saya tidak mengetahui nama lengkapnya tapi orang-orang bilang namanya adalah Eksa ".
" Eksa? Siapa dia? Sepertinya saya baru mendengar nama itu. Ya sudah terus awasi pergerakan Mas Willy Ben dan segera kabarkan semuanya ke saya " Ucapku pada Beni
" Baik Bu "
Panggilanpun berakhir, Aku memikirkan lagi nama Eksa. Sepertinya aku tidak pernah mendengar nama itu. Apa aku tanyakan saja kepada Papa Atmadja dan Mama Karina? Setelah aku pikir-pikir akhirnya, Aku segera menuju ke rumah Mertuaku itu.
30 menit perjalanan akhirnya aku sampai di rumah megah Mertuaku itu. Aku di sambut dengan ramah oleh pak satpam dan segera membukakan gerbang. Aku mengetuk pintu, dan di persilahkan masuk oleh asisten rumah tangga disana.
" Silahkan Masuk Non Sarena " Ucap Bik Yati
" Terimakasih Bik, Apa Mamah ada di rumah? " Tanyaku
" Ada, Nyonya sedang ada di kamar. Biar Bibik panggilkan sebentar "
Aku hanya mengangguk sebagai jawaban, Dan Bik Yati berlalu untuk memanggil mertuaku.
" Sarena? kesini kok tidak bilang-bilang? " Tanya Mamah mertua seraya memeluk dan menciumku. Memang sehangat dan sebaik itu Mamah kepadaku. Aku sudah dianggap seperti putrinya sendiri
" Iya Mah, Sarena bosan di rumah sendirian " Ucapku
" Memang kedua cucuku yang cantik itu kemana? " Tanya Mamah
" Raylin sedang ada tugas kelompok dirumah temannya Mah, Kayla juga sedang main ke rumah teman sekolahnya. Sarena bingung mau ngapain dirumah, Jadi Sarena putuskan untuk kesini saja "
" Oh begitu, Ya sudah tidak apa-apa. Lagi pula kamu juga sudah lama tidak main kesini. Kapan-kapan ajak dua bidadari itu kesini ya, Bilang Omah kangen sekali dengan mereka " Ucap Mamah
" Iya Mah, Nanti kalau Weekend Sarena ajak mereka kemari. Oh iya Papah dan Tasya kemana Mah? Kok tidak kelihatan? " Tanyaku sambil melirik kesana kemari
" Papahmu sedang ada urusan di luar. Kalau Tasya tadi sepertinya izin mau ke Gramedia untuk membeli buku " Ucap Mamah menerangkan
" Oh begitu, Eemh Mah, Apa Mamah kenal dengan Eksa? Katanya dia teman Mas Willy?" Tanyaku hati-hati
" Eksa? Sepertinya Mamah tidak kenal sama yang namanya Eksa itu. Memangnya kenapa Na? " Tanya Mamah sambil memicingkan matanya
" Eemh, Kata orang kantor dia sering mengunjungi Mas Willy dan mengaku sebagai temannya. Tapi selama ini Mas Willy tidak pernah cerita tentang Eksa ini Mah. Sarena tidak mau berburuk sangka. Tapi apa ada hubungan teman sampai harus sering mengunjungi seperti itu?" Tanyaku pada Mamah
" Benarkah? Apa-apaan Willy ini. Nanti akan Mamah tegur dia. Sudah memiliki istri yang sempurna, mau menemani dia dari nol sampai jaya. Tapi kenapa sekarang dia bertingkah? Tidak tau bersyukur dengan apa yang dia punya! Memang apa yang dia punya sekarang? Semua aset yang dia punya itu atas Namamu dan kedua cucuku. Jadi kalau sampai dia bermain api, dia akan jatuh miskin dan sengsara. Mamah dan Papah tidak akan mau membantunya kalau sampai dia menghianatimu. Dia memang anak kandungku tapi, aku juga seorang perempuan yang tidak suka di selingkuhi " Ucap Mamah menggebu-gebu