NovelToon NovelToon
TUAN ARGA

TUAN ARGA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: sheisca_4

Perjuangan seorang Raisa dalam bertahan hidup di sebuah istana yang penuh dengan caci maki

langsung saja yaaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sheisca_4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Hai gais! Bagaimana sejauh ini alur ceritanya? Apakah sesuai ekspetasi kalian kah? Aku bener-bener enjoy nulis cerita ini. Semoga kalian juga nisa enjoy baca cerita ini yaa

Selamat membaca <_>

Gedung Wiguna Grup menjulang tinggi. Gedung yang paling lama berdirinya di banding dengan gedung-gedung lainnya. Tidak semua orang bisa masuk ke dalam gedung ini.

Gedung yang di design oleh designer ternama asal belanda. Bangunannya unik, mewah dan elegan.

Arga tertawa mengingat kejadian semalam dan pagi tadi. Sementara Jou di sampingnya menatap penuh tanya.

Apa yang membuat Tuan muda sebahagia ini? Walau begitu Jou turut bahagia dengan apa yang terjadi Tuannya itu.

Jou mengeluarkan ponsel saat benda kotak itu bergetar. Notifikasi masuk.

"Kenapa?" Arga menghentikan pekerjaanya. Menoleh pada Jou.

"Ini notifikasi dari rekening milik Nona Raisa. Sepertinya dia menggunakan kartunya."

"Apa yang dia beli?"

"Dia membeli berbagai jenis soflens di optik."

"Hahaha." Arga tertawa lagi. "Aku menyuruhnya untuk mengganti warna bola matanya. Dia sedikit menggunakan otaknya kali ini aku kira dia akan melakukan operasi hahaha."

Apa!? Sepertinya anda memang terhibur dengan penderitaan Nona Raisa. Bertahan lah Nona demi kesembuhan anak laki-laki yang penuh trauma ini.

"Jou." Panggil Arga.

"Iya Tuan."

"Apa kau tidak penasaran dengan perubahan warna bola matanya? Aku juga menyuruhnya untuk mengkeritingkan rambutnya. Hahaha membayangkannya saja membuatku tertawa seperti ini, aku jadi ingin cepat-cepat pulang."

"Tapi kita akan ada acara sampa malam, apa perlu saya batalkan saja?"

"Tidak perlu, kita bisa melihatnya nanti malam."

...----------------...

masih di ruangan yang sama, dengan suasan yang berbeda. Sore ini suasananya sangat mencekam, beda dengan tadi pagi dan siang yang di penuhi tawa bahagia tuan Arga. Tapi sore ini mulut itu hanya mengeluarkan sumpah serapahnya saja pada manusia yang sedang berlutut sambil menunduk.

Arga melemparkan berkas di tangannya ke wajah laki-laki yang sedang berlutut. Sementara Jou mengerutkan dahi dan memandang kesal pada laki-laki itu.

Kenapa sampai membuat kesalahan, begitu arti dari tatapan sekertaris Jou.

"Berani sekali kau mengkhianati ku! Aku menaikan posisimu bukan untuk melakukan hal bodoh seperti ini!"

"Tolong ampuni saya Tuan, maafkan saya."

"Sudah merasa dirimu ini hebat hingga bisa korupsi huh? Pakai otakmu untuk hal-hal berguna! Kalau kau ingin korupsi dan memperkaya diri setidaknya kau harus pintar dulu, bodoh!"

"Tolong ampuni saya. Maafkan saya Tuan."

Dentuman keras terdengar. Benda kecil mendarat di kepala laki-laki yang sedang berlutut itu. Ponsel yang terbentur itu jatuh ke lantai dan layar-nya pecah.

"Tuan Arga tidak menyuruhmu bicara!" Jou bicara dengan keras.

Laki-laki gemetar ketakutan, darah menetes dari pelipis kirinya, mengalir sampai ke pipi. Tapi dia masih menunduk berlutut tidak berani mengkok atau bahan untuk sekedar menyeka darah yang mengalir.

Dasar tidak berguna, begitu sorot mata yang sekertaris Jou isyaratkan.

"Kau pikir aku menaikan posisimu sekarang untuk melakukan hal bodoh seperti ini?!"

"Tidak Tuan. Tolong ampuni saya. Beri saya kesempatan untuk membereskan ini." Suaranya terbata-bata. Tangannya gemetar menahan beban tubuhnya.

"Berapa lama proyek ini berhenti." Arga bertanya pada Jou yang berdiri di sampingnya.

"Dua pekan." Jou menyodorkan ponsel pada Arga. Laki-laki itu membacanya sekilas. Jou menggeser ke slide berikutnya.

"Dalam dua pekan apa kau bisa membereskan semua kekacauan ini?"

"Iya Tuan. Iya Tuan."

"Jangan mengecewakanku lagi."

"Baik Tuan. Saya akan bekerja lebih baik lagi."

"Pergilah bereskan semua kekacauan ini sebelum dua pekan."

"Baik Tuan. Baik."

Dia bangun, kakinya gemetar karena terlalu lama berlutut. Dia menundukan kepalanya berulang sebelum beranjak meninggalkan ruangan. Jou mengikuti langkah laki-laki itu.

"Bersihkan luka anda." Sekertaris Jou menyerahkan tisu yang dia minta dari staf sekertaris yang ada di depan ruangan. Para staf sekertaris menundukan kepalanya. Mereka tahu jika ada keributan di ruangan presedir.

"Berapa kali harus saya ingatkan untuk jangan bicara saat Tuan Arga tidak menyuruh anda."

"Maafkan saya. Maafkan saya."

"Danau itu proyek yang paling ditunggu oleh Tuan Arga. Anda masih bisa berdiri di posisi anda sekarang itu sebuah keberuntungan untuk anda. Bahkan setelah melakukan hal bodoh."

"Baik Tuan. Saya akan bekerja lebih baik lagi."

"Pergilah, bereskan semua masalah sebelum waktu yang ditentukan oleh Tuan Arga."

Laki-laki itu menundukan kepalanya beberapa kali pada sekertaris Jou. Dia tahu, jika laki-laki itu bisa berkali-kali lipat menakutkan dibanding Tuan Arga. Iya menyeret kakinya walau gemetar. Keluar dari gedung Wiguna Grup.

Sementara di depan ruangan presedir sekertaris Jou belum beranjak. Dia mendekat ke meja staf sekertaris. Empat orang sekertaris dihadapannya menunduk tidak berani menatapnya.

"Bawakan aku hp baru." Katanya.

"Baik." Salah satu dari mereka menjawab, lalu bergegas keluar dari ruangan.

Sekertaris Jou kembali ke ruangannya. Menyandarkan kepala di kursi.

"Kenapa banyak sekali orang-orang bodoh bekerja untuk Tuan Arga."

Dia kesal sendiri, karena setiap kekacauan terjadi pada sekitar Tuan Arga dia yang akan bertanggung jawab membereskan itu semua.

Sekarang bagaimana caranya aku membalikan suasana hati Tuan Arga. Malam adalah pertemu dengan orang yang sangat penting. Apakah akan berjalan dengan baik saat suasana hati Tuan Arga sedang tidak baik.

Di balik ketakutannya Jou percaya jika Tuan Arga adalah orang yang hebat. Tuannya itu pasti bisa mengendalikan dirinya.

Semoga Nona Raisa bisa merubah Anda ya Tuan. Semoga dia bisa menyembuhkan semua luka yang anda pendam sendiri.

...----------------...

Sementara Raisa sedang berada di Toko. Dia bersama teman satu kelasnya berada di ruangan pribadi yang ada di toko ini. Ruangan ini biasanya di gunakan oleh karyawan untuk beristirahat. Romi yang sering menggunakan ruangan ini. Hanya ada sofa panjang dan lemari es yang ada di ruangan ini.

"Awss sakit! Ish kenapa susah sekali sih!" Raisa kesal sendiri. Ternyata memakai softlens tidak segampang di tutorial video.

"Ini tidak sakit! Hanya sugesti kau saja. Lagian tumben sekali kau mau pakai softlens, warna biru pula. Norak sekali."

"Kau jangan banyak bicara. Ayo bantu aku memasangkan ini. Sebentar lagi aku mau pulang."

"Ini masih sore, sudah mau pulang?" Heran dengan perubahan teman dekatnya ini. Biasanya juga sampai malam. Sampai tokonya tutup.

Raisa belum mengatakan yang sebenarnya oada Tika. Bukan karena dia tidak percaya oada Tika tapi dia takut Tuan Arga marah padanya karena telah membocorkan rahasia.

"Eum. Peraturanku dirubah. Aku tidak boleh pulang malam oleh ayah."

"Yakin ayahmu? Dia saja tidak menganggapmu ada di dunia ini."

Astaga Tika ini mulutnya tajam sekali, "hei kau mau membantu tidak?" Raisa jadi kesal sendiri.

"Aku masih tidak mengerti kau melakukan ini. Kenapa kau merubah penampilan mu ini. Ada apa dengan rambut bergelombangmu ini? Kau bahkan mengubah gaya rambutmu?"

"Aku hanya jenuh saja dengan penampilanku."

"Kau? Jenuh? Yang benar saja. Hidupmu itu monoton! Sangat tipis kemungkinannya kau bosan dengan hidupmu, kecuali kau jatuh cin-? Kau jatuh cinta!??"

"Apasi kau mulai bicara melantur. Cepat bantu aku."

"Iya kan? Tidak mungkin kan? Kecuali ada orang kaya raya yang melamarmu. Coba kau lihat ke atas." Tika mulai membantu Raisa memasangkan softlens.

"Mudah kan? Tidak perih kan?"

Raisa hanya senyum saja mendengar sindiran dari Tika, "makasi. Nanti aku kasih kue ulang tahun kalo kau ulang tahun."

"Ulang tahunku baru sebulan yang lalu!"

"Gimana? Apakah cocok denganku?"

"Ngga! Kau lebih cocok dengan bola mata hitam jernih itu. Lagian kenapa si mau di tutupi?"

"Katanya bola mataku menyeramkan seperti boneka hantu." Raisa menunduk lesu.

Mendengar itu Tika tertawa kencang, "Haha siapa orang buta yang mengatakan itu? Dasar gila."

Raisa terkejut Tika akan mengatakan itu, dia menutup mulut Tika dengan tangannya. "Jangan mengumpat bodoh." Ucap Raisa melirik sekitar takut kalau ada mata-mata.

"Apasi? Jadi siapa yang bilang seperti itu?"

"Suamiku.'

1
si cuek
bagussss seruuuuuu. sering up bab yaaa
si cuek
ayoooo up lagiii
si cuek
ko makin pendek si kak babnyaaa
si cuek
udah aku likee
si cuek
Itu kan rumah Arga😭
si cuek
memang nikah benerankann, pernikahan kalian tercatat di hukum yaaaa😭😭
si cuek
Arga di sini keren haha
si cuek
sekertaris Jou aku kaget ternyata anda bisa marah juga yaaa
si cuek
hei Raisa putuskan lah pacarmu itu tidak ada apa-apanya di banding Arga
si cuek
wanita jelek itu nanti yang akan jadi istrimu Arga. hati-hati jatuh cinta nantinya
si cuek
benar bagaimanapun sikap dia pada kita, dia tetaplah ayah. cinta pertama anak gadisnya.
sheisca_4
oke lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!