Mita Diandra Putri adalah gadis berusia 19 tahun, seorang anak tunggal yang terkenal cerdas dan berprestasi. Dia juga terlahir dari orang tua yang kaya raya, namun dia terlalu larut dalam pergaulan bebas yang pada akhirnya ia terpaksa harus menikah diusia muda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mvin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Di kediaman Raka, Tepatnya rumah mereka berdua. Mita sudah bersiap menjemput Raka di kantornya. Ini adalah pertma kalinya Mita pergi ke kantor Raka. Mita memakai celana jeans dengan atasan kaos over size berwarna putih dengan rambut di kuncir ekor kuda. Terlihat sederhana, namu Mita masih sangat cantik memakai pakaian apapun. Mita menunggu ojek online di depan rumah yang tak berpagar itu. Tak berselang lama, ojek online itu pun datang. " Sesuai aplikasi ya pak" . " Siap mba, ini dipakai dulu helmnya". Mita memakai helmnya dan tak berselang lama sepeda motor itu pun melaju menuju alamat yang di tuju. Alamat kantor Raka yang sudah dikirim setelah telepon dari Raka yang dimatikan begitu saja, tanpa persetujuan dari Mita.
Flashback
" Nyebelin banget sih, Mas Raka ganggu aja deh. Lagian kalau sakit ngapain kerja ".
Ting. Terlihat sebuah pesan notifikasi dari nomor kontak bernama 'Raka'.
" Huuuft beneran dikirim lagi alamatnya. nggak apa-apa deh, sekalian aku lihat gimana tempat kerja dia. Siap-siap dulu ah". Mita pergi ke kamar dan bersiap untuk ke kantor Raka.
Sepeda motor yang membawa Mita sudah sampai di depan gedung lima lantai yang sepertinya adalah kantor Raka. Karena di aplikasi menunjukan di sanalah titik lokasinya.
" Terimakasih ya pak, kembaliannya buat bapak aja".
" Wah terimakasih ya neng. Semoga neng dapet jodoh yang baiknya kaya neng".
"Aamiin". Mita tersenyum ramah pada bapak ojek online yang sudah mengantarnya. Bapaknya tidak tahu saja kalau Mita sudah dapet jodoh yang baiknya kelewatan. Mita melihat keatas gedung yang bertuliskan ALBA Property. "Lumayan juga tempatnya". Batin Mita.
Mita masuk ke gedung itu dan menuju meja resepsionis yang sudah dijaga oleh seorang wanita anggun dan lumayan cantik.
" Permisi mba, saya mau cari Raka ruangannya dimana ya?".
" Mohon maaf mba, apa mba sudah ada janji bertemu dengan Pak Raka?".
" hmm mba tolong bilangin aja ya sama Raka, dia ditunggu sama Mita".
" Baik mba, nanti saya hubungi sekretarisnya dulu ya". Mita hanya menganggukkan kepala, sambil melihat-lihat apa saja yang ada disekelilingnya. Tak berselang lama, sambungan telpon itu pun ditutup.
" Mohon maaf mba, tapi sepertinya Pak Raka sedang ada rapat jadi mba bisa tunggu saja dulu ya".
"OOh..Gak papa deh nanti saya telpon aja".
Mita mencari kontak Raka dan langsung memijit tombol gagang telpon di layar hp miliknya.
Tuuut.. Tuuutt.. Tuuutt..
" Ko ga diangkat-angkat. Gimana sih Mas Raka ni, katanya sakit terus minta di jemput. Giliran udah dijemput susah banget ditemui nya.Terpaksa deh harus pake jurus andalan". Batin Mita yang mengomeli Raka.
" Maaf mba, saya istrinya Raka. Bisa tolong panggilkan SUAMI saya?". Mita sengaja menekankan kata suami agar resepsionis tak berlama-lama membuat Mita menunggu dan segera memanggil Raka. Mita terpaksa mengakui siapa dirinya. Mita berfikir tidak ada yang mengenalnya juga disini, jadi aman-aman saja kalau dia mengaku istri Raka. Tapi raut wajah resepsionis terlihat bingung, dan menyangka jika Mita hanya mengaku-ngaku. Pasalnya semua orang yang ada di kantor ini tahunya jika Raka belum menikah dan mana mungkin Pak CEO menikah dengan seorang gadis yang sangat muda. Rasanya tidak mungkin.
" Maaf mba, mungkin mba salah orang. Pak Raka CEO Alba property belum menikah". Mita mengusap wajahnya dengan kasar. "Ya ampun, bagaimana caranya biar dia percaya? Apa jangan-jangan dia berfikir kalau aku cuma ngaku-ngaku". Batin Mita .
" Mba, saya tegaskan sekali lagi. Saya benar-benar istrinya Raka, saya ada di sini juga karena dia. Jadi tolong panggilkan Raka". Dengan nada yang emosi Mita menegaskannya sekali lagi. Namun tak disangka resepsionis itu malah menelpon security. Mita yang kaget karena tiba-tiba ada security yang datang menghampirinya, dia langsung berteriak memanggil Raka.
" Mas Raka.. Mas Raka.. " Security itu pun sudah memegang tangan Mita untuk menyeretnya keluar dan datanglah orang yang dari tadi di tunggu-tunggu.
Flashback
Raka sedang berbaring di sofa yang ada di ruangannya. Kepalanya sangat pusing, akhirnya dia memutuskan untuk berbaring sambil menunggu Mita datang. Rupanya sekretaris Raka tidak mengetahui jika yang ada di ruang rapat adalah Eko. Raka sudah meminta Eko untuk menggantikannya memimpin rapat, tapi mungkin karena tidak ada komunikasi jadi sekretarisnya tidak tahu. "Kenapa Mita belum datang juga ya" Batin Raka. Ternyata Raka tertidur dan setelah dia terbangun dia melihat notifikasi telepon dari Mita akhirnya dia memutuskan untuk turun ke lantai bawah. Dan benar saja Mita sudah ada di sana , tapi Raka dibuat kaget karena Mita hampir diseret keluar oleh security.
" Berhenti, lepaskan dia". Raka berteriak tak terima melihat Mita yang hampir di seret keluar oleh security. Mita melirik Raka lalu memicingkan mata sambil menyilangkan kedua tangannya. Raka yang melihat reaksi Mita, dia langsung menarik tangan Mita sampai didekapnya. Semua orang yang ada disana membulatkan matanya tak percaya jika ternyata memang benar Mita adalah istri Raka.
" Apa yang terjadi disini? ". Raka sedikit berteriak dan mencari penjelasan dari orang-orang yang ada disana. Akhirnya security itu pun angkat bicara terlebih dahulu.
" Maaf pak, saya hanya di minta Bu Nana untuk membawa nona ini keluar, karena.. ". Nana, seorang resepsionis yang merasa disebut namanya langsung buru-buru memberi penjelasan.
" Karena dia mengaku-ngaku istri Pak Raka. Maaf pak". Nana menundukkan kepala tanda ia tak berani menjawab apa-apa lagi. Sedangkan Raka yang mendengarnya tergelak menahan tawa, dia seakan tak percaya jika Mita mengakui jika ia adah istri Raka. Apapun alasannya, Raka sudah cukup bahagia mendengarnya. Sekilas Raka melirik ke arah Mita, lalu ia menggenggam erat tangan Mita. Lalu mencium lembut tangan halus Mita. Mita yang melihatnya begitu kaget dan ingin melepaskan genggaman tangan Raka, namun Raka semakain kuat menggenggam tangan Mita dan terpaksa dia harua berdrama jadi pasangan yang romantis dan bahagia di depan semua karyawan Raka.
" Baiklah, hari ini biar saya perkenalkan. Dia istri saya Mita Diandra Putri. Jadi, kalau dia datang kemari lagi tolong bawa dia langsung keruangan saya. Kamu mengerti Nana?".
" Baik Pak, emm maafkan saya nona Mita saya tidak tahu". Nana hanya menggaruk-garukan kepala yang tidak gatal dia sangat malu sekaligus bingung dengan situasinya saat ini.
" It's Oke. Ayo pulang Mas". Mita yang tak sabar langsung menggandeng Raka untuk segera ke tempat parkiran. Mita tak berkata apa-apa sampai dia didepan parkiran. Awalnya Mita tidak percaya jika Raka sakit, ternyata Raka tidak bohong tangan yang tadi menggenggam Mita sepertinya bersuhu tinggi namun dia begitu gengsi untuk menanyakan keadaan Raka yang berstatus suaminya.
" Dimana kuncinya?" Raka mengambil kunci mobil di dalam tas kerjanya lalu memberikannya pada Mita. Tak berselang lama mobil itu pun melajau meninggalkan gedung kantor Raka. Mita duduk di kursi pengemudi sedangkan Raka duduk di samping kemudi.
" Makasih ya Ta, Maaf tadi Mas ketiduran jadi ga tahu kalau kamu sudah datang". Mita hanya berdehem tanda mengiyakan ucapan Raka. Sebenarnya Mita bukan hanya sedang fokus mengemudi saja, tapi pikirannya pun terfokus pada Raka. Dia merasa kasihan pada Raka, pasalnya selama ini dia di urusi oleh Raka dan sekarang Raka sakit. Rasanya Mita harus membalas kebaikan Raka. Tapi apa yang bisa di lakukan Mita, dia juga tidak tahu bagaimana mengurus orang sakit. Mita melirik ke arah Raka, dan terlihat Raka sedang memejamkan matanya.
" merem aja dia ganteng.. Issh apa sih". Batin Mita berbicara dalam hati. Mita mulai tak fokus karena terpesona oleh ketampanan Raka namun ia terus menolak mengakuinya. Mita terus melajukan kemudinya dia tidak ingin lagi melihat Raka karena takut terpesona dan khilaf.