seorang gadis 18 tahun bernama Kanaya Nadhira harus menerima perlakuan kasar dan semena-mena dari ibu dan adik tirinya.semenjak ayahnya meninggal sikap ibu tirinya berubah.dia di perlakukan layaknya seorang pembantu.namun,siapa sangka ibu dan adik tirinya,menjual Kanaya kepada seorang muncikari dengan harga mahal!
Kanaya di pertemukan dengan seorang pria dewasa yang sedang mencari wanita, untuk melayani anaknya yang mengalami orientasi seksual atau gay.dia seorang pengusaha terkenal. meminta Kanaya untuk bersedia menikah dengan anaknya,berharap Kanaya dapat merubah sikap anaknya seperti semula.dengan mengancam sehingga Kanaya terpaksa bersedia di nikahkan dengan anaknya.
mampukah Kanaya merubah jalan hidup suaminya? rahasia apa yang di sembunyikan suami Kanaya, sehingga dia berubah menjadi gay? penuh dengan ketegangan dan konflik romantis, ikuti kisah Kanaya di dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
Keivano tak menggubris, kekhawatiran Kanaya padanya.mata tajamnya menatap Kanaya,yang berada dekat dengannya.
Berbalik dengan Kanaya,yang tidak menyadari jika dirinya berada sangat dekat dengan keivano.
"Jangan sentuh, gue! " Keivano menatap tajam Kanaya,yang hendak menyentuh pipinya yang lebam.
Kanaya tersentak,gerakan tangannya pun terhenti, ketika mendengar peringatan dari keivano.
"Menjauh dari hadapan gue!" Keivano mendorong kuat bahu Kanaya, membuatnya terjengkang ke lantai.
walaupun terasa sakit, Kanaya segera berdiri.keivano pun menatapnya dengan tajam.
"Aku hanya ingin mengobati luka mu saja,tidak lebih." Memberanikan diri menatap keivano.
Keivano tersenyum miring. "Nggak usah sok peduli,gue bisa urus hidup gue sendiri tanpa bantuan siapa pun!"ujar keivano angkuh.
Kanaya mengepalkan tangan,bukan maksudnya ingin mencari perhatian keivano,namun melihat keadaan keivano seperti itu, dia tidak bisa membiarkannya,bagaimana pun juga Kanaya adalah istri dari keivano, jadi Kanaya ingin melakukan yang seharusnya di lakukan seorang istri.
kanaya tak memperdulikan perkataan keivano,dia segera mencari kotak p3k.tak perlu waktu lama,benda yang di cari akhirnya ketemu juga.
Sebelum mengobati luka keivano,Kanaya pergi dulu keluar, untuk mengambil air hangat.di sisi lain tanpa Kanaya ketahui,jika keivano memperhatikan setiap gerak geriknya.
Tak berselang lama,Kanaya sudah kembali ke kamar keivano,dengan membawa sebuah wadah berisi air hangat.
Keivano yang melihat Kanaya, berjalan ke arahnya pun segera melayangkan tatapan tajamnya.namun Kanaya tidak memperdulikan sikap keivano,tujuannya kini hanya ingin mengobati luka suaminya.
" Gue bilang gak usah sok peduli,gue nggak butuh bantuan lo.mending sekarang lo keluar dari kamar gue,sebelum gue benar-benar marah sama, lo!" Keivano mencengkram tangan Kanaya yang hendak membersihkan lukanya.
Kanaya meringis,karena cengkraman keivano di pergelangan tangannya sangat kuat.namun kanaya mencoba menahan rasa sakitnya.
"Aku hanya ingin mengobati luka mu saja kei, tidak lebih.biarkan aku melakukan hal yang seharusnya, dilakukan oleh seorang istri jika melihat keadaan suaminya terluka.aku janji... setelah mengobati luka mu, aku akan pergi dari kamar mu." Kanaya memberanikan diri,menatap wajah tampan keivano yang datar.
Keivano tertegun saat mendengarkan pemaparan dari Kanaya.cengkramannya pada tangan Kanaya pun perlahan mengendur.
Kanaya yang merasakan hal itu pun, tersenyum tipis.dia segera mengobati luka keivano.
Ssshhh...! Keivano mendesis, saat Kanaya memberi obat merah pada luka di wajahnya. sesekali kanaya ikut meringis saat melihat keivano yang kesakitan.
Melihat keivano meringis,membuat Kanaya reflek meniup luka di sudut bibir keivano. tanpa di sadari keivano pun memejamkan mata,saat sapuan angin dari bibir Kanaya menerpa wajahnya.
Perlahan keivano membuka mata. seketika pandangan mereka bertemu.keivano dapat melihat jelas wajah cantik Kanaya dalam jarak yang begitu dekat.bulu mata yang lentik,bibir tipis berwarna pink alami.tanpa di sadari keivano menelan salivanya,menatap lekat mata hazel milik kanaya yang tengah menatapnya juga.
Kanaya mengalihkan pandangannya,karena dia juga merasakan debaran jantungnya yang begitu cepat.kanaya menyudahi pergerakannya.segera membereskan semuanya dan menjauh dari hadapan keivano.
"Mau kemana lo?" seru keivano yang melihat kanaya hendak membuka pintu.
Kanaya membalikan badan menatap keivano,yang memasang wajah datarnya."Seperti yang aku katakan, setelah selesai mengobati mu, maka aku akan pergi ke kamar ku."
"Lo...tetap disini!gue nggak mau papah marah lagi, gara-gara lihat kita pisah kamar!"ujar keivano,menghampiri Kanaya yang terdiam di dekat pintu.
Kanaya menghela nafas,dia merasa bingung dengan sikap keivano yang berubah-ubah. " Baiklah aku akan tidur di sini, tapi aku mau menyimpan ini dulu." Kanaya menujuk matanya, sebuah wadah yang ada di tangannya.
Keivano tak menanggapi ucapan kanaya.dia berjalan menghampiri ranjang dan merebahkan tubuhnya yang terasa remuk.
Kanaya menggelengkan kepala, melihat keivano yang bersikap acuh, padahal sebelumnya keivano bersikap sebaliknya.dia pergi ke dapur untuk menyimpan wadah yang di gunakan tadi.
Setelah itu di kamar, keivano dan Kanaya tertidur terpisah.terlihat mereka yang sibuk dengan pemikiran masing-masing, sampai tak terasa keduanya sudah terlelap.
***
Pagi ini,seperti biasa Kanaya bersama marvino sedang sarapan pagi.tak lama kemudian keivano datang dengan wajah datarnya dan penampilan urakannya,duduk bersebrangan dengan Kanaya.
Marvino yang melihat sikap keivano, hanya menghela nafas kasar.sementara keivano hanya melirik sekilas marvino.
"Kenapa dengan wajah mu?" Menyipitkan mata,memperhatikan wajah Keivano yang lebam. namun keivano tak menjawab pertanyaan marvino.sebenarnya marvino sudah terbiasa melihat anaknya yang selalu pulang dalam keadaan babak belur.
Marvino pun hanya menghela nafas melihat sikap keivano yang acuh.
"Papah mau, hari ini kamu berangkat sekolah bersama Kanaya." ucap marvino membuka suara lagi.
keivano yang sedang memakan roti pun terhenti dan menatap tajam marvino."Aku tidak mau!papah suruh saja sopir untuk mengantarnya." ujar keivano ketus.
"Apa kamu lupa dengan perjanjian kita, kei," Marvino tersenyum penuh arti, menatap keivano dengan tajam
Keivano tidak menyahut ucapan marvino, dia segera menyudahi sarapannya.melihat keadaan yang mulai menegang, Kanaya pun membuka suara.
"Pah, aku berangkat sekolahnya sendiri saja." seru Kanaya, tersenyum menatap marvino.
Mendengar ucapan Kanaya, marvino menghela nafas kasar."Tidak kanaya! mulai hari ini kalian harus berangkat bersama ke sekolah.begitupun pulang sekolah, kalian harus tetap bersama-sama." papar marvino tegas, kemudian menatap keivano yang hendak berdiri dari duduknya.
"Dan kamu kei... papah harap kamu bisa menjaga kanaya di luar sana, bagaimana pun dia sekarang istri kamu.papah ingin sebagai laki-laki sejati,kamu memegang ucapan mu." Marvino menatap keivano yang tidak menghiraukan ucapannya.
Tanpa menjawab perkataan marvino,keivano pun pergi begitu saja dengan menyampirkan sebelah tali tasnya di bahu kirinya.
"Berangkatlah bersama keivano,papah hanya ingin kamu bisa dekat dengannya.papah harap ini langkah awal untuk kalian agar bisa dekat satu sama lain." Marvino tersenyum dan berucap saat melihat kanaya seperti kebingungan.
Kanaya tersenyum getir,dia merasa mertuanya ini terlalu berharap.tapi di samping itu dia ingin menghargai usaha marvino yang berusaha mendekatkan dirinya dan keivano.
Kanaya pun berdiri dan menghampiri marvino.dia tersenyum dan menyalami marvino.marino tertegun dengan sikap Kanaya, yang lebih menghormatinya di banding keivano.
Kanaya pun pamit mengucapkan salam dan pergi dari hadapan marvino.
Di halaman rumah,Kanaya melihat keivano yang sudah memakai helm full face nya dan duduk di motor besarnya.dengan ragu Kanaya menghampiri keivano .
"Naik!" seru keivano dengan suara beratnya.
Kanaya bingung, karena sebelumnya dia belum pernah naik motor besar, dengan ragu dia mencoba naik, tapi Kanaya tetap tak bisa.
Keivano berdecak,saat melihat Kanaya yang kesusahan menaiki motornya."Dasar nyusahin. " Melihat Kanaya dengan tatapan meremehkan.
Keivano pun terpaksa mengulurkan tangannya dan membantu Kanaya untuk naik ke atas motor.setelah kanaya duduk di jok motor, keivano menyodorkan helm.Kanaya hanya terdiam saat melihat keivano yang menyodorkan helm ke hadapannya.
"Pake." titah keivano ketus.
Dengan ragu Kanaya mengambil helm itu, kemudian memakainya. namun Kanaya kesusahan saat memasang chin strap nya.
Keivano mendengus kesal pada Kanaya yang menurutnya sangat merepotkan. keivano pun membalikkan badannya, membantu Kanaya memasang kan chin strap nya.lagi-lagi kedua mata mereka bertemu,bahkan gerakan keivano, seketika terhenti saat menatap mata Kanaya.
Ukuran kandungan tak biasa??, apa Kanaya hamil janin kembar, wahhh surprise donk bagi semuanya.. semoga yaa..seneng kalau kembar