Mira. seorang gadis cantik nan manis itu harus bekerja sebagai seorang beby sister di keluarga terkaya no 1 di kota Jakarta. setelah kepergian kedua orang tua nya, dia pun memutuskan ikut ke Jakarta bersama tetangga nya, yang sudah dia anggap seperti ibu kandung nya sendiri...
.....
Emil Darmawan seorang pengusaha sukses itu harus menelan pil pahit kehidupan nya, saat sang istri di nyatakan meninggal dunia, karena bertaruh nyawa melahirkan anak nya.
mau tau kelanjutannya kisah mereka berdua. yuk segera mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
data diri.
"Emil, apa kau tidak sarapan dulu baru ke kantor," ucap nyonya kinan yang melihat putra nya begitu terburu buru.
" Tidak ibu, aku ada rapat penting," Ucap Emil ,terus melangkah.
Karena saking buru buru nya pria itu pun menabrak Mira yang baru saja dari luar,
" Akhhhh," teriak Mira, untung saja Emil dengan cepat menangkap tubuh nya, dan baik nya juga saat itu Mira tak mengendong Erik.
Kini kedua mata mereka saling menatap satu sama lain. Lagi lagi jantung Emil berdetak begitu kencang, dan itu dapat di dengar oleh Mira.
" Eh, maaf kan Saya tuan," ucap Mira.
Sedang Emil yang sudah spot jantung, Langsung pergi dari hadapan Mira, bisa bisa dia pingsan di hadapan Mira, karena jantung nya yang tak bersahabat.
Dia benar benar malu," aduh, kok aku bisa bodoh sih di hadapan wanita itu," batin Emil.
Sekitar 15 menit, Emil pun sampai di perusahaan nya,
Dengan cepat pria itu masuk ke dalam ruangan nya, saat sampai di ruangan nya ,pria itu dengan cepat mengambil map yang ada di atas meja nya.
Ternyata pria itu tak ada rapat apapun, dia hanya ingin melihat data diri tentang pengasuh bayi nya saja,
" Mira Anastasya" batin Emil.
"Dia adalah seorang anak yatim piatu, status nya masih single, tapi kenapa dia bisa memiliki ASI," batin Emil terus bertanya tanya.
Emil pun terus membaca biodata pengasuh bayi nya itu, hingga mata nya menatap satu tulisan yang membuat penasaran nya itu sirna.
" kelebihan hormon prolaktin," ucap Emil.
Emil pun akhir nya meng scroll arti dari hormon prolaktin di google, dan akhir nya pria itu pun paham,
" Ternyata dia masih gadis, umur nya saja masih terbilang muda, 18 tahun," lirih Emil
Tok
Tok
Tok
" masuk," ucap Emil.
Tak lama masuk lah sang asisten pribadi,
" Tuan, di bawa ada saudara nyonya Anita," ucap Aril.
Emil mengerut kan Kening nya, kenapa tiba tiba keluarga istri nya itu datang, bukan nya dia begitu sangat membenci istri nya.
" suruh dia masuk," ucap Emil.
Aril pun mengangguk dan membiarkan saudara dari mendiang istri bos nya masuk.
" Ada apa kau kemari," ucap Emil.
" santai saja Emil, aku ke sini hanya ingin meminta sesuatu pada mu," ucap Sandra, kakak dari Anita.
" kata kan apa yang kau inginkan,"
" serahkan bayi Anita pada ku," Ucap Sandra.
Emil mengerut kan Kening nya, berani sekali wanita itu datang ke hadapan nya,dan berniat mengambil putra nya. Walaupun Emil masih membenci bayi itu, tapi dia tak rela jika bayi itu harus pergi juga meninggal kan diri nya, apalagi jatuh di tangan yang salah, seperti keluarga istri nya itu.
" Siapa diri mu hah, berani sekali kau menginjak kan kaki mu ke perusahaan ku hanya untuk meminta putra ku,"
" Bukan nya kau sudah tak menganggap Anita sebagai keluarga mu lagi?, tapi kenapa sekarang kau malah ingin mengambil anak nya," ucap Emil geram.
" jika kau tidak ingin menyerah kan nya, aku sendiri yang akan mengambil nya,"ucap Sandra bangkit dari duduk nya.
......
"Anteng banget sih cucu oma ini," ucap nyonya kinan, menatap cucu nya di gendongan Mira.
" Mira, jika dia sudah besar dan memanggil mu dengan sebutan ibu, kamu jangan keberatan yah, aku tidak mau melihat cucuku sedih karena tak memiliki seorang ibu," lirih nyonya kinan.
maaf sekedar saran thor