NovelToon NovelToon
Cinta Membawa Trauma

Cinta Membawa Trauma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ainun Nasution

Marna dan Mora adalah sahabat yang sangat dekat dan satu sama lain juga sering saling berbagi cerita atas apa yang sudah terjadi diantara mereka berdua. Namun tanpa Mora sadari ada sebuah perasaan yang muncul dari dalam hati Mora untuk Marna yaitu ingin menjadikan Marna lebih dari sekedar sahabatnya saja. Tapi karena perasaan yang Mora miliki untuk Marna membuat Marna jatuh dalam rasa trauma yang sangat dalam akan hubungan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainun Nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 14 (POV Hakim)

Hari ini aku putus kan untuk datang latihan pramuka ke SMP ku dulu dengan sekian lama aku dah lama tidak pernah hadir

Aku memilih hadir untuk hari ini itu semua karena aku dengar dari anak anak kalau Marna tidak hadir hari ini karena iya sedang latihan menari untuk penampilannya

Karena selama ini alasan aku tidak mau hadir adalah untuk menjaga jarak agar tidak ketemu dengan Marna

Ya jika aku ketemu dengan Marna pasti Marna merasa risih dan terganggu

Meskipun sebenarnya perasaan ku terhadap Marna itu masih sama saja. Belum ada berubah sedikit pun

Aku sadar dengan aku menghianatinya seperti itu aku terlihat sangat brengsek sekali jadi laki laki

Tapi aku lakuin itu juga demi menjaga diri agar diri ini tidak ada niat ingin merusaknya

Karena aku sangat benar benar menyayanginya jadi aku tak pernah ada punya keinginan untuk menjadikannya bahan rusakan di tangan ku ini

"Hai Kak Hakim" sapa salah satu junior ku

"Hai. Apa latihannya sudah mulai?" aku bertanya padanya apakah latihannya sudah di mulai atau belum

"Oh belum Kak. Masih mau nunggu Pembina Putri"

"Oh Pembina Putri belum datang ya?"

"Belum Kak. Tapi kata Ibuk itu dia dah di jalan mau kesini kok Kak"

"Oh gitu. Baik lah"

"Kak aku boleh nanya sesuatu gak sama Kakak?" ada hal apa yang ingin di tanya oleh junior ku kepala ku

"Mau nanya apa?" aku pun bertanya balik

"Maaf ya Kak kalau aku lancang. Cuma aku penasaran Kak"

Junior ku ini membuat ku makin penasaran sama hal yang ingin iya tanya

"Iya tanya aja gak apa apa kok"

"Aku mau nanya ni Kak. Hem lebih tepatnya mau memastikan sih Kak"

Iya masih menggantung pertanyaannya

"Apaan sih. Tanya aja lo. Jangan di gantung gantung. Tinggal tanya aja pun" akhirnya aku geram melihatnya menggantung pertanyaannya itu

"Kak apa Kakak benar benar sudah putus sama Kak Marna?"

Ah ternyata junior ku ini ingin tau apakah aku benar benar sudah putus dengan Marna

"Kenapa kamu nanyain itu?" aku pun ingin tau apa alasan dia bertanya hal ini

"Gak ada apa apa sih Kak. Aku hanya ingin memastikannya saja. Aku takut salah informasi saja Kak"

"Yakin hanya ingin memastikannya saja?"

"Iya Kak hanya ingin memastikan saja kok. Gak ada hal lain"

"Hem iyalah. Aku sama Marna memang sudah benar benar putus"

Aku pun menjawab pertanyaan itu

"Kenapa Kakak sama Kak Marna putus?"

"Ada alasan yang gak bisa aku kasi tau sama kamu. Jadi jangan tanya apa alasannya"

"Oh iyalah Kak. Maaf ya Kak kalau aku terlalu kepo sama hubungan kalian berdua"

"Iya gak apa apa. Ada hal yang mau kamu nanya lagi sama aku?"

"Oh gak ada lagi kok Kak"

"Ok baik lah lah"

Aku pun langsung pergi meninggalkan junior ku itu

Saat aku ingin masuk kedalam ruang kelas yang biasanya menjadi tempat kami para alumni, pelatih, dan pembina kumpul aku tidak sengaja melihat Marna dengan Pembina Putri datang dengan bersamaan

Aku senang bisa melihat Marna namun ada perasaan sedih juga karena hubungan kami yang sudah berakhir ini

Tapi walaupun begitu aku putuskan mendatangi Marna untuk menyapanya

Semuanya pada asik menyalami Marna dan Pembina Putri sampai sampai Marna tidak menyadarinya kalau aku sudah berada didekatnya

Saat Marna menoleh ke arah ku wajahnya terlihat sangat terkejut sekali. Biasanya jika iya melihatku yang tiba tiba ada didekatnya biasanya iya bahagia tapi sekarang malah kaget. Aku sedih dengan ekspresi wajah yang iya tunjukkan kepada ku

"Kakak datang juga latihan aku pikir gak datang tadi. Karena kata anak anak Kakak izin sebab ada latihan menari di kampung Kakak. Karena aku dengar Kakak gak datang makanya aku datang. Soalnya selama ini alasan aku gak pernah datang kalau Kakak datang itu adalah biar Kakak gak risih saat latihan. Ya karena atas apa yang sudah terjadi diantara kita. Tapi kalau semisalnya saat ini Kakak terganggu dengan aku ada disini aku bisa langsung pulang aja. Biar Kakak tenang latihannya"

Aku langsung mengajaknya bicara, namun ternyata iya sepertinya sedang tidak mendengarkan ku berbicara

"Kak" aku pun memanggilnya untuk menyadarkannya

"Ha iya. Kenapa? Kamu bilang apa tadi?"

Aku pun tersenyum karena dugaan ku benar kalau iya tidak mendengarkan ku

"Hem Kakak datang juga latihan. Aku pikir gak kak" aku pun mengulangi ucapan ku tadi

"Oh. I-iya aku datang" ternyata sakin kagetnya sampai membuatnya gugup berbicara dengan ku

"Kakak kenapa? Kakak sakit ya kak? Soalnya wajah Kakak pucat gitu dan keringatan gitu lo"

"Oh. Aku gak kenapa napa kok. Mungkin karna cuacanya terlalu panas aja kali ya" jawabnya ngasal padahal aku tau itu karena iya kaget dan jadinya seperti salah tingkah

Karena iya tidak ingin aku melihatnya makin salah tingkah iya pun langsung pergi begitu saja meninggalkan aku

"Kamu masih sama belum berubah. Kamu pikir aku gak tau kalau kamu itu kaget lihat aku disini dan hasilnya kamu salah tingkah gitu" ucap ku sambil melihatnya berjalan menjauhi aku

Aku pun juga langsung pergi berkeliling SMP ini untuk melihat apakah sudah ada perubahan atau belum

Namun nyatanya sudah lumayan banyak yang berubah dari SMP ini

Mulai dari kelasnya, tamannya, kantinya dan lain lain

Tapi saat aku lagi asik mengamati sekolah ini aku tak sengaja melihat Marna yang tengah duduk sendirian di bangku yang sengaja di letak di depan kelas

Aku pun menghampirinya secara diam diam

"Hai Kak. Kak Marna lagi apa?" tanya ku kenapanya

Aku pikir dia gak bakalan kaget tapi nyata kaget

"Eh Hakim. Gak lagi ngapa ngapain Cuma lagi baca Novel aja" jawab Marna pada ku

"Ooo baca Novel. Ternyata Kakak masih suka baca Novel ya"

"Hehehe iya Kim. Karena terkadang hal yang membuat aku lagi tak enak hati atau perasaan. aku bakalan selalu melampiaskannya dengan membaca Novel atau bermain game sih"

Mendengar jawaban yang Marna kasi aku langsung saja ambil kesimpulan kalau tengah tak enak perasaan makanya dia baca novel dengan duduk sendirian di sini

"Ada apa ya kok kamu gitu banget lihatin aku. Apa ada sesuatu di muka aku?" mendengar iya bertanya begitu aku pun langsung mengalihkan pandangan ku ke arah depan

"Gak ada apa apa kok di muka Kakak. Jadi kalau gitu Kakak sedang gak enak hati dong sekarang makanya Kakak baca Novel dan duduk sendirian disini. Padahalkan yang lain lagi asik asikan disana sambil menunggu jam masuk latihan" jelas ku kepadanya

Ha? Em bukan gitu juga maksudnya"

aku pun langung memasang muka bingung

"Ya memang benar kalau lagi tidak enak hati aku baca Novel. Tapi sekarang ini aku hanya lagi ingin baca aja makanya aku membaca Novel" iya memberikan penjelasan kenapa iya baca novel saat ini agar aku tidak berpikir aneh aneh

"Hahahahaha Kakak ini aneh deh. Tadi bilang itu dan sekaran bilang ini ahhahah" aku ketawa agar iya tak tegang saat bicara dengan ku

Karna jika iya berbicara dengan begitu kaku dengan ku rasanya sangat lah menyakitkan

"ya sudahlah mau itu mau ini yang Kakak bilang aku gak peduli. Lebih baik ni ya sekarang kita gabung dengan yang lain. Yok" aku pun menarik tangannya untuk ikut gabung dengan yang lain

"Cie cie cieeeeeee. Keknya bakal ada yang balikan ni" ucap salah satu junior ku dan itu membuat pandangan Pembina Putra dan Pembina Putri mengarah ke kemi berdua

"Apaan sih. Kami bukan balikan tapi aku bawa Kakak itu kesini ikut gabung karna gak baik duduk sendirian. Nanti kalau kesambet gimana? Kan kita juga yang susah" aku pun langsung menyanggahnya agar mereka tidak men cie ciekan kami lagi

Aku tidak menyadarinya kalau Marna mematung dengan mata yang tak berkedip

Karena melihat Marna yang mematung Pembina Putri pun mendatangi Marna lalu menggoyangkan tangan Marna agar Marna sadar

"Marna ada apa? Kamu kok tiba tiba mematung?" tanya Pembina Putri dengan penasaran dan yang lainnya juga penasaran

"Ha? Gak ada kok Buk" jawab Marna dan sedikit senyum serta langsung duduk di samping Pembina Putri dan yang lainnya malah masih memandangi Marna dengan aneh karena sikapnya tadi

Karena Marna tidak ingin berlarut larut di rasa kagetnya iya pun ikut nimbrung mendengarkan dan menyimak cerita yang sedang diceritain junior junior kami

Namun sedari tadi aku hanya bisa memandangi Marna dan iya terlihat sangat cantik dengan senyum lebar yang terukir di wajahnya itu

Dan tak terasa latihan kami hari ini sudah mau selesai saja dan harus siap siap mau pulang

Setiap kami selesai latihan kami akan menyanyikan lagu sayo nara barsama sama sambil saling salam salaman

Setelah semua junior pada pulang maka kami masuk ke acara yang biasa kami lakukan yaitu berbincang sedikit terkait latihan hari ini

Namun saat perbincangan itu mau di mulai aku malah mendengar Marna meminta izin ingin pulang duluan

Aku berpikir ternyata Marna memang merasa sangat risih dengan kehadiran ku hari ini di sini

"Pak Buk Marna pamit pulang dulu ya Pak Buk. Soalnya kan rumah Marna yang paling jauh di sini dan jika Marna telat pulangnya akan di marahi Orang tua Marna" izin Marna kepada Pembina Putra dan Pembina Putri

"Hem cepat sekali Marna. Nanti kita antarin deh rame rame. Jadi sini dulu ya?" Pembina Putri sedang berusaha membujuk Marna agar tidak pulang duluan

Marna terdiam dan sepertinya sedang memikirkan sesuatu

Namun aku tebak Marna pasti tidak mau di antar ramai ramai karena pasti iya takut aku juga ikut mengantarnya nanti

"Gimana Marna mau kan?" Tanya Pembina Putra kepada Marna

Marna pun masih terdiam memikirkannya

"Gimana ya Buk Marna bukannya gak mau tapi kasian orang Ibuk sama Bapak bulak balik kesana kesini. Jadi lebih baik Marna pulang awal aja dan untuk sekarang Marna tidak ingin ikut berbincang dulu tapi apapun itu. Keputusannya nanti Marna setuju apa kok Buk Pak jika itu baik untuk Pramuka kita ini"

Sesuai dengan dugaan ku Marna tidak akan mau di antar ramai ramai

"Hem baiklah Marna jika kamu tetap kukuh ingin pulang awal. Tapi kamu harus hati-hati ya" Pembina Putra merespon dan Pembina Putri melihat ke arahnya dengan agak sedih mendengar Marna yang kukuh tetap mau pulang duluan

"Baik makasih pak. Aku duluan ya semuanya, Pak Buk" Ucap Marna dan aku bersama yang lain hanya menganggukan kepala saja

Melihat Marna tidak ikut diskusi di sini rasanya aku juga ingin pulang duluan

Namun aku tidak mau membaut mereka semuanya jadi tak nyaman karena membawa bawa masalah pribadi

Aku ikut diskusi tapi hanya mendengarkan dan tidak merespon sedikit pun atau pun mengatakan sesuatu

Setelah diskusi selesai aku pun langsung pulang begitu saja dengan menyalami Pembina Putra dan Pembina Putri tanpa ikut foto bersama

"Loh Hakim gak ikut foto?" tanya Pembina Putra kepada ku

"Gak pak. Hakim mau pulang aja langsung. Gak apa apa kan Pak?"

"Hem ya sudah pulang lah. Bapak paham sama apa yang sedang kamu alami"

"Baik pak. Terima kasih"

"Iya sama sama"

"Hakim pulang duluan ya Buk" ucap ku sambil menyalaminya

"Iya nak. Hati hati ya"

"Iya Buk. Dan Hakim minta Maaf ya Buk gak bisa ikut foto bareng kali ini" aku pun meminta maaf kepada Pembina Putri

"Iya Nak gak apa apa. IBuk paham kok"

"Makasih Buk"

"Iya Nak"

"Aku duluan ya semuanya, sorry gak bisa ikut foto" aku juga meminta maaf pada yang lain

"Iya iya gak apa apa"

"Daaaa duluan ya" aku pun menyalakan motor ku dan langsung pergi

"Iya hati hati" ucap mereka saat aku sudah jalan

Aku senang dan merasa berterima kasih kepada Pembina Putra dan Pembina Putri serta teman teman yang lain paham sama apa yang sedang aku rasakan

Seharusnya aku harus bisa menata perasaan ku untuk todak sedih karena ini semua adalah salah ku bukan salah Marna

Andaikan aku tidak mengikuti nafsu ku. pasti saat ini hubungan aku dengan Marna masih baik baik saja, dan pasti saat iya melihat ku tidak akan kaget tapi akan bahagia seperti sebelum sebelumnya

Namun itu hanya bisa aku andai andaikan saja

Sepanjang perjalanan pulang aku menangisi apa yang sudah aku lakukan dan membuat hubungan ku dengan Marna hancur yang sudah ada tiga tahun lebih

Memang semua penyesalan datangnya di akhir dan membuat perasaan kita jadi tak karuan saat mengingat semua kenangan yang sudah di lewatkan

Aku berharap suatu saat nanti Marna akan bertemu dengan laki laki yang benar benar menyayanginya dengan sangat tulus bukan karena nafsu

Sebenarnya aku mencintai Marna dengan tulus dan tak pernah terbesit sedikit pun di dalam diri ku ingin menghancurkannya makanya saat diri ini ingin merasakan hal yang tidak tidak lebih baik diri ini memutuskan hubungan dengannya

1
Ainun Mardiah
/Smile/
shanum
sampai sini dlu, mampir di karya nya "Sabana01"
Ainun Mardiah: /Smile/
total 1 replies
Marii Buratei
Thor, kapan update lagi nih?
Ainun Mardiah: Segera😇
total 1 replies
Bridget
cerita ini bikin hatiku meleleh...terima kasih, author!
Ainun Mardiah: /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!