"Aku akan menikahi wanita mana pun yang bisa meluluhkan hati anakku!" Itulah pengumuman yang dibuat oleh Eza. Putra dari lelaki yang dikenal sebagai duda +1.
Karena salah satu orang terkaya di negaranya, sayembara Arkan menjadi viral. Padahal sayembara itu bukan atas kemauannya, melainkan karena ulah sang anak. Ratusan wanita mengantri untuk ikut sayembara. Sampai seorang perempuan yang sangat mirip mendiang ibunya ditemukan oleh Eza. Nama gadis itu adalah Beby. Gadis tomboy yang mendaftar sayembara karena taruhan. Alhasil Eza meminta Arkan untuk menikahi Beby. Masalahnya adalah, Beby ternyata sangat muda, dia masih menginjak kelas dua SMA.
Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Arkan akan tetap menikahi Beby demi anak semata wayangnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraliv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 - Calon Suami Kaya
...༻✿༺...
Arkan membawa Lastri ke rumah sakit miliknya. Dia bahkan memilih dokter terbaik untuk melakukan perawatan pada Lastri. Semuanya bisa Arkan lakukan dengan mudah karena kekuasaan yang dimilikinya.
Beby sekali lagi dibuat kagum oleh Arkan. Dia baru saja melihat pesona yang dimiliki lelaki itu.
Kini Beby sedang menunggu Lastri melakukan perawatan tahap pertama. Dari arah kanan, Arkan datang. Lelaki tersebut segera duduk ke sebelah Beby.
"Ini!" Arkan menyodorkan salah satu gelas berisi kopi.
"Terima kasih," sahut Beby sembari menerima kopi Arkan.
"Tadinya aku ingin mengajakmu makan. Tapi sepertinya lebih baik kita makan bareng ibumu," ujar Arkan.
Beby meminum kopi pembelian Arkan. Namun dia langsung memuntahkannya begitu saja. Beby tak suka kopi. Dia tidak tahu kalau isi di dalam gelas itu adalah kopi karena gelasnya tertutupi label kertas.
"Kenapa? Apa tidak enak?" Arkan sontak panik.
"Bukan begitu. Kau tidak bilang ini kopi. Anak muda sepertiku tidak suka kopi hitam," ungkap Beby. Ia mengembalikan minumannya pada Arkan.
"Anak muda kau bilang?" Arkan tercengang.
"Aku rasa yang harus belajar di sini bukan aku saja. Tapi juga kau. Aku yakin orang sepertimu tidak tahu banyak hal tentang anak muda. Kau harus bisa menyesuaikan diri dengan calon istrimu ini," tukas Beby. Secara alami, perdebatan kecilnya dan Arkan kembali.
"Apa secara tidak langsung kau ingin mengatakan kalau aku ini tua?" balas Arkan.
"Mungkin." Beby mengangkat bahu sambil melipat tangan ke depan dada.
"Cih! Anak muda sepertimu belum tentu bisa merasakan tua," komentar Arkan.
Beby menatap Arkan. "Apa kau mendoakanku lekas mati?" pungkasnya.
"Terserah kau mau menganggapnya apa. Yang jelas aku sudah berusaha bersikap baik dengan membelikanmu minuman."
"Harusnya kalau mau belikan, bilang dulu. Jadi kopinya nggak sia-sia begini."
"Kau tenang saja. Biar aku yang habiskan semuanya!" Arkan mendengus kasar. Dia meminum kopi dari dua gelas secara bergantian.
Beby terkekeh pelan. Arkan ternyata memiliki sisi menggemaskan.
Hening menyelimuti suasana. Beby menatap ruangan dimana Lastri sedang berada.
"Emakku bisa sembuh kan?" celetuk Beby.
"Tentu saja bisa. Banyak kok pengidap kanker stadium empat yang sembuh. Kau harus banyak berdoa untuk keajaiban itu. Tenaga medis di sini pasti akan melakukan yang terbaik," ujar Arkan.
"Rumah sakit Almahendra. Namanya persis seperti nama belakangmu." Beby masih belum tahu kalau rumah sakit yang didatanginya sekarang adalah milik Arkan. Dia benar-benar tak tahu kalau calon suaminya itu sangat kaya. Arkan bahkan menjadi bagian investor untuk tambang batu bara yang baru-baru ini sukses besar.
"Mungkin hanya kebetulan," tanggap Arkan yang malas menyombongkan diri.
Setelah beberapa menit menunggu, Lastri akhirnya selesai menjalani perawatannya. Saat itulah Arkan mengajaknya dan Beby untuk makan bersama. Arkan mengajak mereka makan di restoran mewah. Lagi-lagi, restoran itu adalah miliknya.
"Pesan saja apapun yang kalian mau. Jangan cemaskan biayanya," imbuh Arkan.
Beby segera membaca buku menu. Ia dan Lastri telan ludah ketika melihat betapa mahalnya harga makanan di restoran tersebut.
"Sebaiknya kita pesan yang paling murah saja," bisik Lastri.
"Benar. Kak Arkan sudah mengeluarkan banyak uang untuk kita," sahut Beby. Dia lantas mencari makanan yang paling murah.
"Lah, yang paling murah harganya seratus ribuan, Mak!" kini Beby yang berbisik.
"Benarkah? Gila! Makanan macam apa itu?" tanggap Lastri. Dia dan Beby tidak tahu kalau Arkan sejak tadi memperhatikan. Lelaki itu merasa geli sendiri melihatnya. Arkan hanya bisa berusaha keras menahan tawa.
tetap semangat
arkan sa ae.. otak nya langsung berharap beby pake bikini🤭🤣🤣