Izinkan Aku Menebusnya

“Jadi, mari kita saling terbuka  jika terjadi sesuatu di kemudian hari, jika tidak maka akan mudah menimbulkan kesalahpahaman jika kita menyimpannya di dalam hati, karena jika kamu tidak mengatakannya, orang lain mungkin tidak tahu apa yang kamu pikirkan dan seiring waktu, maka kita tidak akan pernah bisa akur , bukan begitu?"

Dia mengangkat tangannya dan menyentuh rambut Jery , mengungkapkan keibuanya , yang belum pernah dia  lakukan  sebelumnya.

Jery  ingat dengan jelas bahwa setiap kali dia ingin dipeluk, dia akan diabaikan atau bahkan diusir. Seiring berjalannya waktu, dia tidak lagi merindukan pelukan ibunya, tetapi ketika dia melihat jeje dipeluk, dia akan tetap berbalik dan menyembunyikan kerinduannya di matanya.

“Apakah ada hal lain yang ingin kamu tanyakan pada Ibu?” Laura  menatap matanya dan bertanya.

“Tidak, tidak lagi.”

“Oke,  selamat malam.”

Jery membuka matanya lebar-lebar dalam sekejap dan menatapnya dengan tidak percaya. Tangannya tanpa sadar menggenggam selimut itu, sebenarnya, ibu nya benar-benar menciumnya?

Jadi, apakah Ibu sudah benar-benar mulai menyayanginya?  bukan hanya untuk pertunjukanTidak... memanfaatkannya?

Ketika jeje masuk, dia melihat Jery  tampak terkejut.  “Saudaraku, saudaraku, ada apa denganmu?”

“Tidak ada.” Dia menarik selimut untuk menutupi kepalanya lagi, tetapi seolah dia memikirkan sesuatu, dia segera menarik selimut itu ke bawah lagi, dan kemudian menyentuh dahinya dengan rasa takut yang masih ada. , seolah-olah dia takut ciuman ibunya akan terhapus di tempat di mana ibunya  baru saja menciumnya.

“Saudaraku, kenapa wajahmu memerah?” Jeje  mengulurkan tangan dan menyodok wajah Jery .

"Agak panas," dia berbohong.

Jeje  tidak ragu lagi. Dia naik ke tempat tidur Jery  dan menatapnya, "Saudaraku, mengapa kamu begitu marah sebelumnya? Kamu bahkan tidak memperhatikan jeje, dan kamu bahkan menutup pintu dengan sangat keras hingga membuat jeje takut."

Dia mengerucutkan bibirnya dan mengeluh tentang kelakuan buruk Jery  sebelumnya.

"Maaf, aku tidak bermaksud melakukannya. Aku hanya terlalu marah saat itu. Aku tidak akan melakukannya lagi."

Jeje  berbaring di tubuh Jery  dan berkata dengan suara rendah, "Kakak tidak bisa begitu kejam terhadap jeje di masa depan."

"Oke, aku mengerti, kamu pergi tidur." Dia menyentuh rambut lembut adiknya.

“Aku ingin tidur dengan kakakku hari ini!” Setelah mengatakan itu, dia naik ke tempat tidur, tersenyum manis pada jery dan menutup matanya.

Jery  sedikit tidak berdaya, tapi masih mengulurkan tangan untuk membantunya menyesuaikan selimutnya.

Laura  telah kembali ke kamar dan sedang berbaring sambil menatap teleponnya.  Dia menggunakan telepon lain untuk memeriksa Weibo untuk mengetahui opini publik hari ini.

Setelah melihat pencarian terpopuler, dia tiba-tiba menjadi energik.

[Pemberitahuan tentang kejadian seorang anak jatuh ke air di Taman keluarga Diego.? ]

Dia segera mengkliknya. Item pencarian panas pertama adalah laporan polisi tentang masalah ini.

Foto kedua tersangka telah diposting, tetapi foto-foto tersebut dibuat dengan mosaik. Laporan tersebut dengan jelas menyatakan apa yang terjadi, dan bahkan prosesnya pun rinci. Namun, tidak menyebutkan Bianca  dan hanya mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

Hal lainnya adalah Diego telah menggugat akun pemasaran dan media yang pertama kali mempublikasikan insiden tersebut.

[Apakah orang-orang itu pernah menampar wajahmu sebelumnya? Datang dan minta maaf! ]

[Apa yang dikirim sekarang tidak berarti apa-apa. Bisakah itu membuktikan bahwa Diego  tidak dikhianati? Mereka berdua bahkan tidak mengambil foto grup]

Ada foto individu Diego dan Laura , tapi sebenarnya tidak ada foto grup, karena keduanya bahkan tidak mengambil foto pernikahan, tapi beberapa netizen memasang foto bersama. , mereka jelas merupakan pasangan yang sempurna dalam hal penampilan.

[Saya bertanya dengan tulus, bukan dengan sinis. Bagaimana Diego  melahirkan seorang anak meskipun dia menggunakan kursi roda? Agak sulit]

[Sepertinya memang seharusnya begitu, duduk dan bergerak sendiri! 】

Komentar di Internet semakin banyak dan tidak ada habisnya, dan mereka mengarah ke arah warna.

Laura  benar-benar memikirkan pertanyaan ini dengan hati-hati, dia benar-benar lupa bagaimana mereka melakukannya pertama kali, dia tidak memiliki kesan apapun, dia hanya mengingat suasana yang sangat samar, yang membuat orang tersipu dan berdebar-debar.

Diego bagaimana caramu melakukannya?  Jika tidak ada bukti Jery dan Jeje  dia benar-benar tidak tahu bagaimana hal itu bisa terjadi.

Memikirkan hal ini, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat sudut mulutnya, memikirkan kapan dia bisa merayunya.

Dia mematikan teleponnya dan berhenti membaca komentar-komentar di Internet. Lagi pula, setelah masalahnya menjadi jelas, dia tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal di Internet lagi.

Adapun penggagas masalah ini, istri Jhon Bin,  dia merasa Diego akan menyelesaikannya sendiri, jadi dia tidak perlu khawatir.

Keesokan paginya.

Polisi tiba di rumah kediaman Jhon Bin dan menakuti keluarga nya.

“Petugas, apa yang Anda lakukan?”

“Apakah nyonya  Karlina ada di sini? Ini surat perintah penangkapan. Kita perlu membawanya kembali untuk membantu penyelidikan.”

Jhon Bin  tahu bahwa ini bukan lelucon.  Terdengar suara "bang".  Jhon Bin  berbalik dan melihat karlina berdiri di belakang dengan wajah pucat di tangannya. Piring di tangannya jatuh ke tanah, dan pecahan porselen pecah di tanah.

“Kejahatan apa yang dilakukan istri saya?” Dia tampak bingung dan tidak tahu apa yang sedang terjadi.

"Fitnah dan pemalsuan fakta yang jahat. Istri anda  membuat berita jika nyonya Diego  ingin membunuh putranya demi menikahi saudara iparnya.berita ini sudah  tersebar secara online belum lama ini. Istri Anda lah yang memberikannya kepada media dan bersama-sama memberikan akun pemasaran kepada tuan Diego  dan istrinya. Dampaknya sangat buruk

Sekarang Tuan Diego akan mengadili mereka yang menyebarkan rumor. Mohon bekerja sama!”

“Ap, apa?” ​ Jhon Bin memandang polisi dengan tidak percaya, dan kemudian berbalik untuk melihat istrinya.

Matanya terbuka lebar dan wajahnya pucat. Mungkin karena kakinya terlalu lemah untuk berdiri diam dan dia menjatuhkan dirinya ke sofa untuk mencegah dirinya terjatuh.

"Tangkap "

"Tidak, aku tidak melakukannya  Biarkan aku pergi. Itu bukan aku, itu bukan aku. Suamiku, selamatkan aku, selamatkan aku!"

Tapi keluarganya sangat besar, jadi dia tidak bisa lari kemana-mana, dan kakinya sangat lemah sehingga dia tidak bisa berjalan sama sekali, jadi dia harus dibawa pergi.

Dia meronta dan berbalik, air mata dan ingus mengalir di wajahnya.     “Suamiku, selamatkan aku, suamiku, aku tidak ingin masuk penjara, kamu harus menyelamatkanku!”

Jhon Bin berdiri diam, wajahnya pucat, dan tidak menghentikan polisi untuk membawa pergi Karlina .

Pada saat ini, dia ingin pergi dan mencekik wanita ini sampai mati. Dia akhirnya berhasil mendapatkan kerja sama dengan Diego , dan dia telah sangat menderita banyak demi proyek ini, dan sekarang dia ditipu oleh istrinya sendiri? Begitu Diego  mengakhiri kontraknya, dia mungkin menjadi pihak yang gagal bayar!

Setelah polisi membawanya pergi, dia segera keluar dan langsung menuju markas Diego.. Kali ini dia bertemu Diego tanpa banyak halangan.

"Tuan Diego  saya tidak tahu tentang masalah ini. Dia yang memimpin masalah ini sendirian. Jika saya tahu, saya tidak akan pernah membiarkan dia melakukan hal seperti itu!"

Diego mengangkat matanya dan menatapnya, "Yah, menurutku kamu tidak tahu."

"Aku benar-benar tidak tahu, tapi aku juga bertanggung jawab atas dia melakukan hal seperti itu. Aku benar-benar minta maaf atas dampak negatifnya itu menimpamu. Aku akan mencoba yang terbaik untuk menebusnya."

"Apakah istrimu dibawa pergi? Alih-alih mengejarnya, kamu datang kepadaku lebih dulu?" Diego memandangnya sambil setengah tersenyum.