NovelToon NovelToon
Private Tutor

Private Tutor

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Untuk mengisi waktu senggang diawal kuliah, Om Raka menawari Alfath untuk menjadi tutor anak salah satu temannya. Tanpa fikir panjang, Alfath langsung mengiyakan. Dia fikir anak yang akan dia ajar adalah anak kecil, tapi dugaannya salah. Yang menjadi muridnya, adalah siswi kelas 3 SMA.

Namanya Kimmy, gadis kelas 3 SMA yang lumayan badung. Selain malas belajar, dia juga bar-bar. Sudah berkali-kali ganti guru les karena tak kuat dengannya. Apakah hal yang sama juga akan terjadi pada Alfath?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Alfath menghela nafas berat. Sejak kenal Kimmy, dia merasa kesialan selalu menimpa dirinya. Bisa-bisanya dua kali dia berada di situasi seperti ini, mau dinikahkan. Kalau yang kemarin, bisa membantah karena dia memang tidak salah, tapi kalau kali ini, ini terjadi karena mulutnya sendiri. Harga dirinya sedang dipertaruhkan sekarang. Hanya ada dua pilihan, secara gentle menerima tantangan Pak Bram, atau mengaku pecundang dengan tidak mau menikahi, hanya mau memacari. Astaga, kenapa terdengar sangat memalukan opsi kedua itu.

"Sepertinya terlalu terburu-buru jika langsung menikahkan mereka," ujar Ayah Septian. "Lagipula, Kimmy masih sekolah. Emang anak sekolah boleh nikah? Selain itu, mereka masih terlalu muda, biar mereka menikmati masa muda dahulu."

"Tidak ada yang salah dengan yang Pak Septian katakan. Masa muda memang perlu dinikmati, hanya saja," Pak Bram tersenyum, menatap Kimmy dan Alfath bergantian. "Untuk menghindari zina, bukankah lebih baik menikah. Bisa menunda dulu kehamilan, menikmati masa muda dengan pacaran halal."

Mama Nara mencelos jika sudah membahas soal zina, soal hamil di laur nikah. Karma, dia tak yakin dengan itu meski sering mendengar orang bilang, jika orang tuanya hamil di luar nikah, anaknya nanti akan mengalami kejadian serupa. Kesalahannya dengan Septian di masa muda, sering menimbulkan ketakutan tersendiri baginya, takut Tuhan memberikan karma melalui anak-anaknya yang juga punya anak di luar nikah. Meski tidak ada anak yang akan menanggung dosa orang tuanya, tapi kejadian yang menimpa Aydin, seperti hukuman untuknya.

"Saya setuju mereka menikah."

Ucapan Mama Nara membuat semua orang disana langsung menatapnya, terutama Alfath, rasanya masih tak percaya mamanya bicara segampang itu mengiyakan.

"Yang akan menjalani mereka, biarlah mereka yang memutuskan," Ayah Septian kembali bicara. Menikah di usia muda itu tidak mudah, apalagi untuk laki-laki yang belum memiliki kemampuan finansial seperti Alfath. Dia tak ingin Alfath mengalami kesulitan seperti awal mula dia menikah dulu. "Lagipula, Alfath belum bekerja, belum bisa menafkahi Kimmy."

Alfath bersyukur ayahnya berfikir seperti itu. Ayahnya memang the best, makin ter love love deh.

"Saya tidak keberatan dengan itu," ucapan Pak Bram membuyarkan kebahagiaan Alfath yang baru sesaat itu. "Saya bisa menanggung biaya hidup mereka sebelum Alfath bekerja," Pak Bram seperti tak mau kehilangan kesempatan emas ini. Setelah kejadian ada kiss mark di leher Kimmy, dia sangat takut putrinya itu kebablasan dan berujung hamil di luar nikah. Menurutnya, Alfath adalah jodoh yang paling tepat untuk putrinya.

Sebenarnya ada alasan lain kenapa Pak Bram kekeh mau memasukkan Kimmy ke pesantren. Kasihan juga jika Kimmy harus mengulang sekolah setahun lagi, tapi dia tak punya pilihan lain, istrinya terkena kanker rahim stadium 2 tanpa sepengetahuan Kimmy. Ratih akan di rawat di rumah sakit di US karena kebetulan, kakak laki-laki Ratih yang seorang dokter ahli kanker, bekerja di sana. Dia harus bolak balik Indonesial - US, dan meninggalkan Kimmy di rumah sendiri, bukan pilihan yang tepat.

"Memang Kimmy mau menikah dengan Al?" tanya Om Raka yang sejak tadi hanya diam. Dia tahu tentang penyakit Dokter Ratih dan kegalauan Pak Bram yang harus bolak-balik Indonesia US, tapi menikahkah paksa, bukan pilihan yang tepat menurutnya. Pernikahan yang didasari cinta saja, kadang tak berjalan mulus, apalagi tanpa cinta.

Semua mata langsung melihat ke arah Kimmy, gadis yang sedang duduk di kursi makan itu seketika gemetaran.

"Gimana, Kim?" tanya Om Raka.

"A-aku terserah Papa aja." Kimmy tahu, kalau dia pasti harus ikut kemauan papanya, jadi apa gunanya pendapatnya.

"Kalau kamu, Al?" tanya Om Raka.

"Mau dong pastinya," desak Pak Bram. "Alfath itu gentleman, berani macarin, yang berani nikahin, iya gak, Al?"

Di sudutkan terus, membuat Alfath dengan berat hati akhirnya mengangguk. Demi harga dirinya sebagai laki-laki, yang berani memacari gadis, berani pula menikahi, bukan hanya tukang PHP.

Alula mengangkat kedua jempolnya. "Alfath memang selalu keren." Dia jadi teringat dulu saat dia bilang hamil. Dengan gentleman, Alfath menyatakan siap menikahinya jika pria yang menghamili tak mau tangggang jawab. Meski gayanya suka becanda, tapi Alfath seserius itu kalau sudah jatuh cinta. "Kalau udah suka sama cewek, gak pernah main-main."

"Hem," Aydin berdeham sedikit kencang.

Astaga, salah ngomong lagi kayaknya, batin Alula.

"Tapi gak langsung nikah hari ini kan, Om?" tanya Alfath.

"Ya enggaklah, palingan besok atau lusa."

What! Mata Alfath langsung membulat sempurna.

Disaat yang lain sedang berkumpul di ruang keluarga untuk membicarakan tentang rencana pernikahan Alfath dan Kimmy, Tante Kinan baru muncul. Wanita itu sedikit bingung dengan yang mereka obrolin.

"Ini ngomongin apa sih, Mas?" dia berbisik di telinga Om Raka.

"Rencana pernikahan Al sama Kim."

Mulut Tante Kinan seketika menganga dengan kedua bola mata membulat sempurna. "Ke-kenapa tiba-tiba nikah?"

"Semua udah setuju," sahut suaminya. Mereka masih tetap bicara sambil berbisik.

Enggak, ini gak benar. Dia tak rela Alfath, keponakannya yang baik dan ganteng, nikah sama Kimmy.

Tante Kinan memberi kode pada Mama Nara, mengajak adiknya itu mengobrol berdua di dalam.

"Kamu kok setuju sih, Ra, Al nikah sama Kimmy?" tanyanya langsung.

"Memang kenapa? Kimmy anaknya baik, dari keluarga baik-baik juga. Daripada numpuk dosa dengan pacaran, bukankah lebih baik nikah?"

"Kamu belum tahu tentang Kimmy, Ra."

"Memangnya kenapa?"

"Kamu tahu kenapa kemarin aku telepon kamu nyuruh buru- buru datang?"

"Kenapa?"

Tante Kinan menceritakan semua kejadian kemarin pada Mama Nara. Dia saja yang bukan melahirkan Alfath geram, gimana Mama Nara.

"Aku itu heran sama Mas Raka, kenapa dia diam saja?" Tante Kinan kesal sekali pada suaminya itu. "Mentang-mentang mereka berteman dan Pak Bram seniornya, dia jadi kayak kerbau yang di cucuk hidungnya, nurut aja. Awas saja nan_" Kalimatnya menggantung di udara saat melihat Mama Nara sudah pergi dari hadapannya. "Heis, main pergi saja tuh emak-emak." Sambil menggerutu, dia mengikuti Mama Nara. Ternyata, wanita itu memanggil Kimmy, mengajaknya bicara di halaman belakang.

Tante Kinan tak mau ketinggalan, ikut ke halaman belakang bersama Kimmy dan Nara.

Cukup lama mereka mengobrol di dalam, sampai Om Raka merasa khawatir dan menyuruh Alfath menyusul. Feelingnya mengatakan, istrinya mengatakan semua tentang kejadian kemarin pada Nara.

Alfath celingukan di dalam, tak tahu Mamanya mengajak Kimmy ngobrol dimana. Sampai akhirnya dia mendengar suara langkah kaki. Kimmy muncul dari arah halaman belakang, berjalan cepat sambil menangis.

"Kim, kamu kenapa?" Alfath menahan langkahnya.

Kimmy hanya menggeleng.

"Kok nangis?"

"Aku gak papa."

"Tapi kok nangis?"

"Aku gak papa, Al," dia mencoba melepaskan tangan Alfath yang memegangi lengannya. "Kita gak usah nikah."

"Kenapa?" Bukan kecewa, tapi kaget karena tadi, Kimmy setuju-setuju saja.

"Aku mau pulang." Kimmy berjalan cepat menuju ruang keluarga begitu tangannya terlepas dari Alfath.

"Pah, ayo pulang," Kimmy tak mau duduk dulu, langsung mengajak papanya pulang.

"Loh, kamu kenapa?" Pak Bram terkejut melihat wajah sembab Kimmy.

"Kimmy gak jadi mau nikah, batalkan saja. Permisi," dia membungkuk sopan lalu keluar lebih dulu tanpa menunggu papanya.

Om Raka yakin, ini pasti karena istrinya dan Nara ngomong sesuatu pada Kimmy.

1
Pipit Aprilianti
Luar biasa
Sisca Audriantie
🌷🌷🌷
Bunda Aditatha
Luar biasa
Ima Kristina
Yach udah tamat aja sich Thor tapi q seneng akhirnya happy ending.... author kerennn
Ima Kristina
bahagia banget punya keluarga rukun kayak keluarga ayah Septian
Ima Kristina
Hana memang luar biasa kalau q di posisi dia palingan gak bakalan datang jenguk Kimmy paling telpon tanya kabar
Ima Kristina
muga baby twins baik' saja juga mamanya .....
Ima Kristina
muga lahirannya baby twins lancar juga ibunya....ikut deg deg ser bacanya
Ima Kristina
dasar pria katanya gak suka susu tapi disodori susu dari pabriknya langsung main sosor
Ima Kristina
memang dalam rumah tangga harus saling terbuka termasuk isi rekening....jadi aman terkendali
Ima Kristina
sabar ya ALFAT anggap saja belajar jadi ayah pasti makin repot nantinya
Ima Kristina
pasti ayah ALFAT nontonnya duriannya Atuk dalang /Facepalm//Facepalm/
Ima Kristina
muga bayinya sepasang ya Thorr
Ima Kristina
syukurlah akhirnya Kimmy Hamidun .....meski pake drama dulu /Facepalm//Facepalm/
Ima Kristina
waduh ALFAT marah nich
Ima Kristina
ALFAT bisa aja bikin mood booster Kimmy balik
Ima Kristina
Lula Lula selalu bikin masalah ... gemess
Ima Kristina
Lula Lula kalau ngomong masih aja ceplas ceplos apa adanya
Ima Kristina
namanya juga besti....sampai kapan pun Lula sama ALFAT ys gitu kalau bercanda
Ima Kristina
muga ALFAT dan Kimmy happy selalu ....hempaskan pelakor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!