Malang benar nasib Kanaya setelah ia melawan Papanya sendiri dan tidak mendapatkan restu dari sang Papa.
Kanaya nekat menikah dengan Adrian yang ia harap bisa membahagiakannya. Harapan itu ternyata hanyalah harapan semata yang Kanaya bisa bayangkan. Sebab Adrian ternyata tega menjual Kanaya hanya demi uang untuk menyelamatkan perusahaannya.
Kanaya di jual, dan ceraikan oleh Adrian. Namun siapa sangka setelah terusir dan diceraikan, Kanaya kini terbelenggu oleh cinta seorang keturunan mafia, Adam De Costa.
Lantas bagaimana kehidupan Kanaya selanjutnya ? akankah Kanaya bisa menerima Adam dalam hidupnya ?
Ikuti ceritanya dalam novel "Oh My Kanaya" karya Dewi KD. Jangan lupa untuk memberikan support dalam bentuk Like dan Komen yang sebanyak-banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
“Mau kemana, Sayang ?” tanya Kayra melihat Kanaya begitu cantik dengan gaun bewarna navy.
“Eh…Mama !” Kanaya hanya tersenyum, ia sendiri malu untuk mengatakannya.
“Dinner ?” tebak Kayra
Kanaya mengulum senyuman di bibirnya.
Kayra begitu bahagia melihat Kanaya sudah benar-benar kembali seperti dulu. Periang, ceria, dan cerewet.
“Sama siapa ? Pasti pria itu kan ?” tebak Kayra lagi. Kayra bukan lah tipikal seorang Ibu yang tidak peduli dengan siapa anak-anaknya bergaul. Tentu saja Kayra tahu dengan siapa anak-anaknya berteman.
“Mama !” pipi Kanaya bersemu merah.
“Kapan dia mau kemari ? Kenalkan dengan Mama dan Papa !” kata Kayra dengan santainya.
“Nanti sajalah !” balas Kanaya sembari merapikan tata rambutnya agar lebih cantik.
“Sudah cantik ! Pergilah !” kata Kayra sembari tersenyum melihat Kanaya. Ia jadi teringat masa muda bagaimana ia pergi kencan dengan suaminya, wanita memang begitu ingin tampil cantik di depan pria yang menyukainya.
Kanaya meraih tasnya dan mencium pipi Kayra sekilas.
“Aku pergi, Ma ! Da…” ucap Kanaya pamit pada Mamanya.
“Da..Have fun ya !” Kayra memberikan semangat pada putri sambungnya itu.
Melihat Kanaya sudah pergi dari mansion di antar oleh sopirnya. Membuat Kaisar mengernyitkan dahinya.
“Kemana Kanaya ?” tanya Kaisar pada Kayra.
“Kencan mungkin !” balas Kayra dengan santainya.
“Kencan ? Dengan siapa ?” tanya Kaisar lagi.
“Nanti juga Kanaya memberi tahu Kita !” jawab Kayra, kemudian ia mengajak Kaisar untuk ke meja makan dimana makan malam mereka telah di siapkan.
“Sayang, jangan terlalu membebaskan Kanaya. Kau tahu kan dia baru saja….” Ucapan Kaisar terhenti ketika Kayra sudah menyela terlebih dulu.
“Aku tahu, Mas ! Tadi tidak mungkin Kanaya akan selalu berselimut akan kehilangan. Dia masih muda, usianya baru 25 tahun. Salahnya dia hanya satu menikah muda tanpa berpikir panjang. Masa lalunya mungkin boleh kelam, tapi masa depannya masih suci. Dia berhak melanjutkan hidupnya.”
Kayra menggenggam tangan suaminya itu, agar tidak perlu khawatir dengan Kanaya. Ia yakin pria yang tengah dekat dengan kanaya adalah pria baik-baik yang mampu memberikan Kanaya kebahagiaan.
“Aku hanya tidak ingin dia sedih lagi untuk kesekian kalinya.” Kata Kaisar menatap lurus kedepan. Ia sangat menyayangi Kanaya lebih dari apapun.
“Semua orang juga tidak ingin Kanaya merasakan itu untuk kesekian kalinya, jadi doakan saja yang terbaik untuknya. Dia hanya butuh restu dari kita.” Ucap Kayra pelan dan tersenyum pada suaminya.
“Aamiin.” Balas Kaisar.
Kayra kemudian mengambilkan makanan untuk suaminya dan meletakkannya di atas piring. Mereka lalu menikmati makan malam berdua, pada malam itu.
Lain halnya dengan Kayana, di dalam kamarnya sejak tadi ia duduk di balkon melihat Kakaknya begitu cantik dengan balutan gaun bewarna navy masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan mansion.
Kayana bisa menebak jika Kakaknya pasti akan pergi makan malam dengan Adam. Entah apa yang ada di pikiran gadis muda itu. Rasanya seperti ambigu untuk mendefinisikan apa yang ia rasakan.
Begitu aneh, seharusnya ia merasa senang melihat Kakaknya kembali ceria seperti dulu. Dan melanjutkan kehidupannya. Lantas mengapa ia merasakan hal yang lain, yang tak seharusnya merasakan hal demikian.
Apalagi melihat Kakaknya dekat dengan Adam. Perasaan apa ini ? Kayana sendiri bingung ! Mengapa ia seperti ini. Berulang kali Kayana berusaha menepisnya, namun perasaan itu tetap ada dan seakan terus menghampirinya hingga membuatnya sulit untuk bernafas dengan tenang.
“Ada apa dengan Ku ?”
...****************...
pasti kayana ada rasa sm adam.......
jangan lukai perasaannya.
apa mau melarikan diri 🤣🤣🤣🤣