10 tahun sudah berlalu, kini tiga bocah kembar yang dulu selalu tampil menggemaskan, sekarang sudah tumbuh menjadi pria tampan dan gadis yang cantik.
Semenjak 10 tahun itu banyak hal yang sudah terjadi, Zio, Zayn dan Zea mengalami keterpurukan yang mendalam karena terbunuh atau meninggal nya dua orang terkasih nya, yang disebabkan oleh orang terdekat nya.
Namun sayangnya, semenjak hari kejadian itu, orang yang telah mencelakai keluarga mereka menghilang bak ditelan bumi. Dan semenjak hari itu tiga anak kembar itu berjanji akan mencari dan menemukan pembunuh itu dan akan membalas dendam atas kematian dua orang yang mereka sayangi.
Yuk ikuti kisah nya. selamat membaca🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Arumi hanya mengedikkan bahu tak acuh. Gadis tomboy itu berjalan mendekati Asya.
"Nih minum untuk mu." Arumi berkata seraya menyerahkan sebuah galon berukuran kecil pada Asya.
Yang membuat Zio, Mark, Zea, Ara, Zayn dan Dev langsung menatap cengo, dengan mulut mereka yg sedikit ternganga.
Bagaimana tidak, disaat semua orang memberikan air minum dalam kemasan botol sedang, Arumi malah memberi kan segalon air minum.
Asya sendiri sudah tak bisa berkata-kata lagi, lelaki tampan satu itu hanya menatap galon dan Arumi secara bergantian, lelaki itu sudah tak bisa berkata-kata lagi, ah dia lupa Arumi memang sering bertindak di luar nurul, gadis tomboy itu memang lain daripada yg lain.
"Ahahahaha." Tawa Mark, Zea, Zio, Ara dan Zayn pecah, mereka sangat lucu melihat raut wajah Asya yg entahlah, sudah tak bisa di jelaskan lagi, antara kaget, dan kesal.
Sedangkan Dev hanya tersenyum tipis, lelaki itu mendekati Mark dan Zea.
"Raudha air nya masih ada tidak?." Dev mulai bertanya pada Zea.
Zea menghentikan tawanya, dan menoleh ke Dev.
"Ini aku ada." Misel kembali menawarkan, tak dapat Mark, Dev juga boleh.
Namun sama seperti Mark, Dev bagai tuli.
"Ada, nih." Zea menyerahkan sebotol air mineral untuk Dev, dan sebungkus tisue.
"Terimakasih." Dev berkata seraya mengusap lembut rambut Zea, Zea hanya menanggapi dengan senyum manis nya. Dev dan Asya adalah teman Zio dan Zayn mereka berteman semenjak mulai duduk dibangku SMP dan Asya dan Dev ke dua nya sudah seperti kakak bagi Zea. Dev minum dan menyeka keringat nya, kalau Zayn jangan di tanya ya gaes, lelaki tampan satu itu bahkan sudah ber-selfie ria dengan para ciwi-ciwi.
"Mengapa kalian semua tertawa?." Arumi menatap sengit, orang-orang yg sedang tertawa tadi, dan semua orang mulai menghentikan tawa mereka.
"Dan kamu Asya, mengapa diam saja, ayo minum lah." Arumi menatap Asya.
"Atau mau lap keringat mu dulu ya." Arumi mengambil ancang-ancang untuk mengelap keringat di dahi Asya, namun lekas-lekas Asya menghentikan nya.
"Tidak Arumi, aku tidak mau, yg ada malah kamu mengelap keringat ku dengan taplak meja atau kain kafan nanti." Celetuk Asya, dia tak ingin jadi korban ke bar bar an Arumi lagi.
"Asya calon suamiku mengapa kamu berkata begitu Ayank?." Tanya Arumi, gadis itu sama sekali tidak sadar dengan apa yg dia lakukan.
"Itu karna kamu selalu bertindak di luar prediksi BMKG, lihat lah, disaat semua gadis memberikan sebotol air minum untuk yg lain, kamu malah memberikan aku galon ini." Kesal Asya, sambil meletakkan galon mini tersebut diatas lapangan.
Semua orang disana kembali terbahak-bahak, sungguh memang malang sekali nasib Asya.
Arumi kembali menatap tajam orang-orang yang tengah tertawa. Dan semua orang mulai faham dan langsung menghentikan tawa mereka.
"Lalu kenapa kalau aku membawakan galon Asya, kan biar kamu puas minum nya, kamu pasti sangat hauskan setelah bertanding tadi." Arumi menjelaskan.
"Kalau sebotol kecil begitu kan tanggung, gimana kalau kamu masih merasa haus, maka nya aku bawakan segalon untuk mu." Tambah Arumi lagi, dengan tampang polos nya.
"Aku bukan naga Arumi, bukan naga." Kecam Asya.
"Dan bagaimana aku bisa minum dari galon langsung, coba sekali saja pakai otak mu itu." Tambah Asya lagi.
"Oh kalau masalah itu mah gampang Asya tidak perlu marah-marah ah, Ayank mu sudah siapkan semua nya." Arumi menanggapi dengan santai nya, kemudian gadis itu menunjukkan sebuah sedotan yg memang telah Arumi minta pada Ibu Kantin.
Asya hanya bisa mendesah lelah, sungguh dia sangat lelah menghadapi sikap Arumi.
Arumi mulai mengangkat galon mini tadi, dan memeluk nya, kemudian gadis tomboy itu mulai membuka tutup nya, setelah tutup nya terbuka, barulah Arumi memasukkan sedotan tadi. Kemudian menyodorkan ujung sedotan tersebut tepat di depan bibir Asya.
"Minumlah." Ucap Arumi, menampilkan cengir lebar nya. Asya pun menurut dan mulai meminum dari sedotan tersebut.
Sementara yg lain hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala mereka, Asya dan Arumi memang pasangan terunik.
\*\*\*
Malam harinya, di mansion Dirgantara.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, biasa nya jam segini ketiga kembar itu pasti sudah bersiap untuk tidur.
Namun tidak untuk saat ini, Zea sendiri masih sibuk bertelponan dengan Ara dan Arumi. Ketiga gadis itu memang hobby saling berghibah.
Apalagi kalau malam minggu begini, mereka bisa berbincang sepuasnya, lantaran tidak takut akan kesiangan, sebab besok mereka tidak sekolah.
"Zea, kamu tidak telponan dengan Mark?." Tanya Ara dan Arumi bersamaan.
"Sudah tadi, katanya dia ada urusan maka nya cepat-cepat udahan." Sahut Zea.
"Kalian sendiri bagaimana?." Zea balik bertanya, sambil menatap kedua sahabat nya melalui panggilan video.
"Sama, Zio juga bilang ada urusan." Sahut Ara.
"Lalu kamu Arumi?." Ara bertanya pada Arumi.
"Aku kenapa?."Arumi malah balik bertanya.
"Tidak telponan sama Asya?." Tanya Zea.
"Kapan aku dan Asya pernah telponan, yg ada kami berantem terus." Sahut Arumi, memang begitulah adanya.
Ara dan Zea sontak tertawa, itu memang benar.
"Lalu apakah Asya tidak chat atau DM kamu?." Zea kembali melontarkan tanya.
"Ada chat, katanya malam ini dia juga ada urusan." Jelas Arumi.
Ketiga gadis itu sontak terdiam sejenak, kemudian saling bertukar pandang.
"Mereka ada urusan apa ya kira-kira?." Ketiga gadis itu bertanya serempak. Lalu saling mengedikkan bahu masing-masing.
Disaat yg bersamaan, Zea mendengar suara pintu kamar kakak-kakak nya terbuka.
"Hsst, diam dulu ya, aku seperti mendengar suara pintu terbuka." Ucap Zea setengah berbisik.
Arumi dan Ara mengangguk di sebrang sana. Zea mulai mengintip dari celah lobang kunci kamar nya, terlihat ke 2 kakak kembarnya telah bersiap dengan jacket mereka masing-masing.
"Ara, Arumi, sepertinya kakak-kakak ku akan keluar." Bisik Zea pelan.
"Kemana?." Ara juga ikut berbisik melalui telpon.
"Aku intip mereka dulu ya." Zea kembali berkata dengan pelan, lagi-lagi Ara dan Arumi mengangguk mantap.
Zea melihat ke 2 kakak nya mulai berjalan dengan mengendap-endap seperti maling, Zea membuka pintu kamar nya perlahan, dan mengikuti ke 2 kakak nya.
"Mark, alamat yg di sebutkan Farrel tadi adalah jalan xx kan?." Zio seperti nya sedang menelpon Mark, Zea bisa mendengar hal itu. Akan tetapi Zea tak bisa mendengar tanggapan Mark di sebrang telpon.
Usai mengatakan hal itu, Zio memutuskan panggilan.
"Ke jalan xxx." Ucap Zio pelan bahkan dengan berbisik.
Setelah nya ke 2 saudara Zea itu mulai berjalan menuju garasi.
Zea hanya melihat dari jarak jauh. Ke 2 kakak nya itu mendorong moge mereka masing-masing hingga keluar gerbang dan di luar gerbang sudah ada Asya dan Dev menunggu.
Zea mengernyit saat melihat ke 2 kakak nya mulai keluar gerbang.
"Mereka mau ngapain ya ke jalan xxx?." Monolog Zea.
Gadis itu kemudian kembali ke kamar nya, dan menceritakan semua pada Ara dan Arumi.
"Kita ikuti meraka yuk." Saran Arumi.
"Mommy dan Daddy tidak akan mengizinkan." Sahut Zea.
"Mama dan Papa kami juga begitu, kita ikuti saja cara ke 2 kakak mu itu, dengan kabur diam-diam." Ucap Arumi lagi.
"Kalau kabur memang harus diam-dia Arumi, kalau izin bukan kabur nama nya." Sahut Zea.
"Maka nya ayo kita buntuti ke 4 orang itu dan Mark, takut nya mereka kenapa-kenapa, kan kita bisa membantu mereka nanti nya." Ara memberi saran.
Zea dan Arumi mulai mengangguk, menyetujui perkataan Ara. Dan ketiga gadis itu sepakat untuk pergi ke jalan xxxx.
\*
Bersambung................
Zio❤️ Arania(Ara)
Zayn ❤️Senna( Nana)
Asya ❤️Arumi(Arum)
Kevin selalu dikejar Juliet si gadis yang make up nya over tapi tak tahu kalau sebenarnya Juliet tu cantik orangnya jika bermake up tipis dan natural tak terlalu over make up nya
jika Juliet baik orangnya adakah Zea,Ara,dan Arumi ubah penampilan Juliet yang over make up nya tu
Juliet mesti cantik tapi kenyataan Juliet tak pandai make up wajahnya sendiri sebab tu make up nya over.
jika Juliet bermake up tipis adakah Kevin akan tertarik dengan penampilan baru Juliet sebab disini Juliet terkejar-kejar Kevin kerana dia suka Kevin tapi dia bukan teman vina CS sebab Juliet ada bela- belain temannya Zea masa pertandingan basket tempoh hari.
Tom & Jerry sekarang Asya& Arumi
Arumi seperti Jeniffer orangnya bar bar tapi lebih bar bar si Arumi dibandingkan Jeniffer dulu
Asya & Arumi pengganti Jonathan &Jeniffer masa zaman sebelum jadi suami isteri.
Elang umurnya 42 tahun mungkin Jonathan fathur dan Darren juga 42 tahun
Claudia umurnya 40 tahun
Erick dan Arnold tak tahu umur berapa tahun sama ada sebaya Elang atau lebih tua sikit umurnya dari elang
Alexander tidak tahu umur berapa tahun 60 tahun lebih ke atau 70 tahun lebih begitu juga umur Elis A.k.A Alista.
macam contohnya kamu mengecam aku di media sosial (medsos) sampai aku dipulaukan ( dipinggirkan) orang lain dan contoh satu lagi kamu mengancam aku untuk sebarkan aib aku.