NovelToon NovelToon
Pewaris Terhebat

Pewaris Terhebat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:100.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: BRAXX

Datang sebagai menantu tanpa kekayaan dan kedudukan, Xander hanya dianggap sampah di keluarga istrinya. Hinaan dan perlakuan tidak menyenangkan senantiasa ia dapatkan sepanjang waktu. Selama tiga tahun lamanya ia bertahan di tengah status menantu tidak berguna yang diberikan padanya. Semua itu dilakukan karena Xander sangat mencintai istrinya, Evelyn. Namun, saat Evelyn meminta mengakhiri hubungan pernikahan mereka, ia tidak lagi memiliki alasan untuk tetap tinggal di keluarga Voss. Sebagai seorang pria yang tidak kaya dan juga tidak berkuasa dia terpaksa menuruti perkataan istrinya itu.

Xander dipandang rendah oleh semua orang... Siapa sangka, dia sebenarnya adalah miliarder terselubung...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Makan malam

Seluruh keluarga Voss tampak sibuk semenjak pagi untuk mempersiapkan acara jamuan Makam malam. Dekorasi ruang utama keluarga sudah dihias seindah mungkin, lengkap dengan hidangan mewah dari bintang lima dan grup musik papan atas. Acara ini bahkan lebih mewah dibandingkan saat terakhir kali mereka mengadakan hal serupa beberapa waktu lalu.

Tak hanya bagian dalam, taman dan halaman juga dihias dengan begitu api. Pengamanan dibuat seketat mungkin. Bagi keluarga Voss, didatangi oleh Direktur Utama Phoenix Vanguard adalah mimpi yang benar-benar menjadi nyata. Selama ini mereka berusaha untuk membina hubungan dengan perusahaan besar tersebut guna meningkatkan kelas dan status keluarga. Namun, mereka seringkali terhalang ganjalan karena tidak lolos dalam kualifikasi yang dibutuhkan.

Mendapatkan kesempatan langka ini benar-benar harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Untuk itulah, acara malam ini sangat penting bagi mereka dan harus berjalan dengan sesempurna mungkin tanpa kesalahan. Dengan kehadiran Sophia ke acara makan malam, kesempatan mereka untuk bekerja sama dengan Phoenix Vanguard tentu akan semakin terbuka lebar.

Pukul tujuh malam, seluruh anggota keluarga Voss sudah hadir dengan pakaian terbaik mereka. Mobil tampak terpakir rapi di halaman. Alunan musik terdengar menyambut anggota keluarga yang sebagian besar terlihat tegang. Declan berkali-kali memastikan persiapan acara sebaik mungkin.

Namun, tidak semua orang merasa nyaman di tengah kemewahan ini. Evelyn, dengan gaun anggunnya, memilih menjauh sejenak dari keramaian. Ia berdiri di teras, memandang halaman luas yang kini bersinar oleh lampu hias.

Berada di tempat ini, kembali mengingatkannya pada momen perpisahannya dengan Xander. Entah mengapa penyesalan itu membuahkan rindu dan saat rindu terbayar dengan bertemu pria itu, ia justru dilanda rasa kasmaran.

"Apa mungkin aku memang menyukai Xander?" Evelyn menyentuh dadanya yang tiba-tiba bergemuruh. Pikirannya selalu dipenuhi oleh sosok Xander. Entah kenapa, dia sangat berharap jika Xander hadir dalam jamuan ini. Akan tetapi, saat mengingat bila bisa saja keluarganya menghina pria itu, ia jadi mengurungkan harapannya.

Dengan tarikan lembut, Evelyn kembali ke dalam ruangan. Namun, langkahnya tiba-tiba dihentikan oleh Avery, ibunya, yang menggiringnya menuju air mancur di halaman belakang yang lebih sepi.

"Evelyn, apa kau sudah menghubungi Tuan Mason?" tanya Avery.

Evelyn ragu sejenak sebelum menjawab. “Aku... sudah menghubungi Tuan Mason, Bu. Aku juga sudah memintanya untuk hadir dalam acara malam ini. Hanya saja, dia menolak untuk hadir karena masih memiliki pekerjaan penting dengan Phoenix Vanguard yang tidak bisa ditinggalkan."

Avery tersenyum hangat. “Evelyn, Tuan Mason benar-benar pekerja keras. Dia pendamping yang sangat cocok untukmu, Evelyn. Sejak awal, kau seharusnya memilih Tuan Mason daripada si sampah Xander. Aku benar-benar tidak habis pikir kenapa kakekmu memilihkan pria itu untuk menjadi suamimu.”

Kata-kata Avery menghantam hati Evelyn seperti palu. Evelyn hanya menunduk, mencoba menyembunyikan perasaan yang berkecamuk di dadanya.

Jika mereka tahu bagaimana aku sebenarnya merasa terhadap Xander, mereka pasti tidak akan pernah menerima, pikir Evelyn, menahan gejolak yang mengalir di hatinya.

Evelyn menundukkan kepala, menyembunyikan perasaan yang bergolak di hatinya ketika mendengar ibunya, Avery, terus memaki Xander dengan sebutan "sampah." Meskipun dulu ia sendiri pernah melontarkan kata-kata serupa kepada Xander, kini ada rasa bersalah yang menyelinap.

"Bu, sudahlah, Aku dan Xander adalah masa lalu yang tidak perlu diingat-ingat. Evelyn merasa sakit sakit ibunya memanggil Xander dengan sebutan sampah, padahal sebelumnya dia pernah memaki Xander dengan hinaan yang tidak kalah menyakitkan. "Xander sudah memiliki kehidupan barunya saat ini, begitupun denganku. Aku rasa kita tidak perlu meleleh lagi karena hal itu sama sekali tidak berguna, Bu."

"Si sampah Xander itu memang tidak berguna. Aku benar-benar tak habis pikirku kenapa si sampah Xander itu bisa bekerja sebagai pengawal Tuan Govin, atasan dari Nona Sophia. Aku tahu kalau sampah itu memiliki kemampuan tinggi besar dan kemampuan bela diri yang mumpuni, tapi kenapa harus dia?"

Evelyn menggigit bibir, menahan diri agar tidak membalas perkataan ibunya. Ia tidak ingin memperpanjang pembicaraan yang semakin menyakitkan. Matanya beralih ke kerumunan keluarga yang sedang berkumpul atas arahan Declan di ruang utama.

"Bu, keluarga yang lain sedang berkumpul. Sebaiknya kita ke sana," ucap Evelyn, mencoba mengalihkan perhatian Avery.

Keduanya berjalan mendekati kerumunan, menjadi pusat perhatian sesaat sebelum Declan angkat bicara.

"Evelyn, apa Nona Sophia sudah menghubungimu lagi?" tanya Declan.

"Belum, terakhir kali Nona Sophia menghubungiku pagi tadi. Aku tidak berani mengirim pesan sebelum Nona Sophia yang mengirim pesan lebih dulu." Evelyn segera memeriksa ponselnya. Saat Evelyn memeriksa ponselnya, tatapan sinis Selene, Raven, dan Victor menghujaninya. Mereka jelas tidak senang dengan posisi Evelyn yang dekat dengan Sophia. Evelyn mengabaikan tatapan mereka dan memeriksa ponselnya. Saat itu juga, gawai di tangannya bergetar.

"Nona Sophia," katanya, suaranya meninggi karena terkejut.

Semua perhatian anggota keluarga Voss seketika bertemu dengan Evelyn. Mereka dengan cepat menutup mulut, menunggu kabar.

Ia membaca pesan itu cepat, lalu mengangkat wajahnya. "Nona Sophia sedang dalam perjalanan ke sini. Dalam waktu kurang dari setengah jam, dia akan tiba di tempat ini."

Kegembiraan menyelimuti ruangan. Declan segera memerintahkan semua orang untuk memeriksa persiapan sekali lagi, memastikan tidak ada kesalahan.

"Evelyn, kau benar-benar luar biasa," kata Avery dengan bangga di depan seluruh keluarga. "Karena kehadiranmu, keluarga kita mendapatkan kesempatan emas ini. Jika kita bisa mendapatkan kontrak kerja yang sama, maka keluarga kita bisa memperoleh keuntungan dan sangat berlimpah. Kau memang putri kebanggaanku."

Selene, dengan senyum tipis yang penuh arti, berkata, "Kau harus bisa merayu Nona Sophia agar mau memberikan kesempatan pada keluarga kita untuk bekerja sama dengan Phoenix Vanguard, Evelyn."

"Itu benar," tambah Raven dengan nada mengejek yang terselubung senyuman. "Semua ini tergantung padamu karena kaulah yang memiliki akses terdekat dengan Nona Sophia. Kami, bahkan paman Declan sekalipun masih orang asing untuk Nona Sophia."

Victor menambahkan dengan nada mendesak, "Dengan kemampuanmu yang mumpuni dan kedekatanmu dengan Nona Sophia, tentunya kamu bisa melakukannya. Bukankah begitu?”

Hampir semua orang menanggapi hal itu.

Evelyn tahu kalau ketiga sepupunya hanya ingin membebaninya dengan permintaan. Meski ia pernah berbicara secara langsung dengan Sophia,bukan berarti wanita itu akan dengan sangat mudah memberikan kesempatan kepada keluarga Voss untuk bekerja sama dengan mudah. Untuk itu, ia memilih untuk tidak mengindahkan kata ketiga sepupunya.

Sementara itu, Xander masih berada di helikopter bersama Govin dan beberapa pengawal. Pesawat itu terbang di langit Skyline, tak jauh dari helikopter yang dinaiki Sophia. Xander dapat pergi malam hari setelah mendapat izin dari Sebastian dan juga kelonggaran bahwa di kota Skyline tidak ada keluarga Ashcroft yang bisa saja melihatnya.

"Kita sebentar lagi tiba, Tuan," ujar Govin dengan nada tegas.

Xander menoleh, matanya terfokus pada kediaman keluarga Voss yang tampak lebih megah dari ketinggian. Kerlap-kerlip lampu taman dan dekorasi mewah terlihat kontras dengan malam yang kelam. Ia menghela napas panjang. "Begitu dekat, tapi terasa begitu jauh," pikirnya.

"Segera perintahkan Sophia untuk mengirim pesan pada Evelyn," ucap Xander kepada Govin.

Di dalam ruangan, Evelyn segera memberi tahu semuanya bahwa Sophia sudah tiba di lokasi acara. Semua anggota keluarga Voss berbondong-bondong menuju halaman untuk menyamnbut kedatangan Sophia. Tempat mereka menandai pada pintu gerbang di mana empat penjagaan di sana.

Sapuan angin cukup kencang tiba-tiba saja datang dari atas.

Lihat!" tunjuk Raven ke arah dua helikopter yang perlahan turun ke arah halaman.

Semua anggota keluarga Vos terkejut ketika melihat kedatangan dua helikopter yang kini mendarat dengan mulus di halaman. Mereka bergerak menuju jalan setapak di halaman, tak jauh dari dua pesawat itu terparkir.

Sophia turun dari helikopter dengan didampingi tiga pengawal. Wanita itu memakai gaun malam berwarna merah tua dengan aksesoris berupa kalung dan anting berlian. Semua keluarga Voss lagi-lagi dibuat terkejut. Sophia benar-benar sosok wanita cantik yang berkelas dan mahal. Semua pandangan lelaki seketika seketika tertuju padanya.

"Dia benar-benar sempurna."

"Dia seperti jelmaan malaikat yang turun ke bumi."

"Lihatlah bagaimana dirinya berjalan."

"Gayanya sungguh berkelas."

"Dia masih sangat muda, tetapi memiliki pekerjaan yang luar biasa."

Keluarga Voss menatap penuh kekaguman saat Sophia mendekat.

Sophia mendekati mereka dengan senyum tipis, membawa aura percaya diri yang luar biasa. "Aku minta maaf jika kedatanganku malam ini membuat kalian semua kerepotan."

"Tentu tidak, Nona," jawab Declan dengan penuh hormat. "Kami justru merasa sangat tersanjung dengan kehadiran Nona."

Sophia melirik sekeliling sebelum berbicara lagi. "Aku tidak datang sendiri malam ini. Aku datang bersama Tuan Govin. Beliau diperintahkan langsung oleh pemilik Phoenix Vanguard untuk menemui kalian semua."

Seketika, wajah para anggota keluarga Voss berubah gugup, terutama mengingat beberapa dari mereka pernah bersikap kurang sopan terhadapnya. Andai tahu posisi pria itu sebagai kaki tangan pemilik Phoenix Vanguard, maka mereka tentu tidak akan bertindak kurang ajar.

Govin turun dari helikopter bersama pengawal dan Xander yang bertindak sebagai pengawal. Kedatangan mereka seketika menjadi pusat perhatian.

Sophia bergeser ke samping di dekat Evelyn, terkejut ketika melihat betapa gagah dan tampannya Xander saat berjalan di samping Govin.

Perhatian Evelyn dan para wanita di keluarga Voss juga berpapasan dengan Xander.Sosoknya begitu mencolok dan menarik perhatian. Xander begitu gagah dan rupawan dalam balutan jas hitam dan potongan rambut baru. Auranya begitu menawan.

"Selamat malam," sapa Govin dengan suara datar namun tegas, memecah keheningan.

Percakapan basa-basi berlangsung antara Declan, Sophia, dan Govin sebelum akhirnya keluarga Voss serta tamu beranjak ke dalam rumah.

Di tengah kerumunan, Xander dan Evelyn berpapasan. Evelyn menghentikan langkahnya, memanggil, "Xander."

Pria itu berhenti, menatap Evelyn dengan senyum tulus. "Evelyn."

1
Andi mappangile Amphal
up
Cahaya Merah
lanjut...lagi tegang2nya
Rahmat BK
mantap...makin menegangkan konflik klg
lily
up
Eko Stew
matap
Was pray
xander babat habis keluarga arshcoft yg bersekongkol dlm pembunuhan samuel
lily
lanjut 🥰
Budiarto Taman Roso
terlalu lambat
terlalu drama
terlalu naif
tak realistis
iq jongkok
out aja,.
lily
up
Ruby Adawiya
bukan crita mafia tp kok berlarut2 penembakan pengeboman pembuhan warga tak bersalah critanya mesle dr alur ahli waris
Glastor Roy
up
Was pray
waduh, xander dan govin jadi daging panggangkah?
Ruby Adawiya
MC sgt lemot sdh jd org kuat dr kluarga hebat berpikirnya lelet kyk ulat ltdk mencerminkan ketangkasan keberanian
Azril Parmen
Luar biasa
Glastor Roy
up
lily
lanjut 🥰
juju Banar
durasi pendek
Riki
ya
Riki
bagus dan menarik
Anonymous
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!