NovelToon NovelToon
PESONA ADIK ANGKATKU

PESONA ADIK ANGKATKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Dalam keluarga yang harmonis, hidup seorang pemuda bernama Raka. Meski bukan saudara kandung, dia memiliki hubungan dekat dengan adik angkatnya, Kirana. Mereka tumbuh besar bersama, berbagi suka dan duka layaknya saudara sesungguhnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Raka mulai memandang Kirana dengan cara yang berbeda. Kecantikan dan kemanisan gadis itu mulai membuatnya terpesona. Perasaan terlarang itu semakin membuncah, mengusik hubungan persaudaraan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 20 Menyesal

Raka terpaku di atas ranjang kamarnya yang dingin dan lengang. Sinar matahari pagi menerobos masuk melalui celah jendela, namun cahayanya seakan tak mampu menerangi kekelaman yang melingkupi relung jiwanya yang terluka parah.

Kepergian Kirana setelah menyaksikan pengakuan obsesi terlarangnya itu bagaikan sambaran petir yang menghancurkan seluruh hidupnya berkeping-keping. Raka masih mengingat jelas bagaimana sorot terluka di mata sang adik angkat, berbalut kengerian dan kekecewaan mendalam.

"Astaga...apa yang telah kulakukan?" Raka memijat keningnya yang berdenyut pening. "Bagaimana bisa aku sebodoh itu hingga mengungkap kebusukan di depannya?"

Bayangan akan kepergian Kirana yang dibalut kepedihan masih membayangi pikirannya dengan jelas. Gadis itu pergi dengan langkah terhuyung, bagaikan raga yang telah kehilangan nyawanya. Dan Raka lah penyebabnya, dia lah akar penderitaan adik angkatnya itu.

Lelaki malang itu menengadah menatap langit-langit kamar dengan pedih. Memori indah kebersamaannya dengan Kirana silih berganti menghantui. Kilas balik masa-masa ia dilindungi dan disayangi oleh sang adik seperti saudara kandung sendiri. Namun semua kenangan manis itu kini terasa ternoda oleh obsesinya yang menjijikkan.

"Bodoh! Sungguh bodoh!" Raka memukul dadanya dengan penuh penyesalan. "Bagaimana aku bisa mengkhianati kepercayaan sebesarnya dari Kirana dengan cara sehina itu?"

Tertunduk dalam duka, Raka teringat lagi tatapan terluka Kirana yang terpancar di wajahnya yang sembab oleh air mata. Betapa hina obsesinya telah mencoreng kasih sayang dan kepercayaan besar yang selama ini diberikan gadis itu padanya. Melukai perasaannya sampai seperti itu.

"Aku tidak pantas mendapatkan kepercayaanmu lagi, Kirana..." isak tangis penyesalan mengalir di pipi Raka. "Aku benar-benar biadab tak tahu diuntung telah membuatmu sampai seperti itu!"

Andai saja Raka bisa memutar waktu ke belakang. Dia pasti akan membendung obsesi terlarangnya pada Kirana sekuat tenaga. Menjaga gadis itu layaknya permata berharganya sendiri seperti yang selalu dilakukannya selama ini.

Tapi semua sudah terlambat. Kirana telah pergi entah ke mana dengan luka menganga mengoyak hatinya. Siapa yang akan menyalahkan gadis itu jika ternyata dia membenci Raka sepenuh jiwa setelah pengkhianatan kejinya?

"Semoga di mana pun kau berada nanti, Kirana, kau akan bahagia..." Raka memejamkan mata dengan sesak. "Meski tidak mungkin hal itu akan didapatkan dengan keberadaan ku di sisimu, setelah apa yang kulakukan..."

Penyesalan mendalam menyelimuti Raka tanpa sisa. Dialah penyebab luka menganga mengoyak jiwa sang adik angkat. Dia tak ubahnya iblis keji yang telah merenggut senyuman manis Kirana dengan tangannya sendiri.

Raka meringkuk seorang diri di atas tempat tidurnya. Mencoba menghalau kepedihan yang merayap di sanubarinya yang terkoyak. Namun terlambat, semua rasa penyesalannya rupanya tak lagi mampu mengubah apa pun. Kepergian Kirana membawa serta harapan terakhirnya untuk berbahagia.

...

Hari-hari berlalu seperti mimpi buruk bagi Raka. Bayangan akan kepergian Kirana yang dibalut kepedihan terus membayanginya tanpa henti. Penyesalan mendalam akibat pengkhianatan nya itu begitu menyesakkan dada, seakan merenggut nyawanya sedikit demi sedikit.

"Kirana...di mana kau sekarang?" Raka berbisik lirih di kesunyian kamarnya. Mengulang pertanyaan yang sama berkali-kali seperti kaset rusak.

Pikirannya kalut membayangkan nasib sang adik angkat setelah meninggalkannya dengan luka menganga. Apakah Kirana baik-baik saja? Atau justru terpuruk dalam nestapa akibat pengkhianatan terbesarnya? Segala kemungkinan buruk itu menggerogoti benak Raka tanpa ampun.

"Maafkan aku, Kirana...kumohon maafkan kebodohanku ini..." Raka terisak pilu. Air matanya lagi-lagi mengalir membasahi bantalnya yang kusut.

Andai saja bisa diputar kembali, Raka ingin mengulang segalanya dari awal. Dia akan menekan sekuat tenaga obsesi terlarangnya pada Kirana, menjaga sang adik angkat melebihi apapun di dunia ini. Tak akan dibuatnya lagi Kirana menangis seperti itu karenanya.

Tapi sayangnya, semua sudah terlambat. Kepercayaan Kirana yang semula utuh padanya telah hancur berantakan. Mungkin untuk selamanya. Bagaimana bisa gadis itu tidak merasa terusik jiwanya setelah penghianatan seburuk itu? Dari orang yang dianggapnya keluarga sendiri, bahkan lebih dari itu?

"Hancur sudah segalanya..." Tangis penyesalan Raka kian memilukan di kesunyian malam. "Kirana pasti muak melihat wajahku setelah apa yang kulakukan!"

Berkali-kali Raka mengutuk kebodohannya sendiri yang mengungkap obsesi terkutuk itu di depan Kirana. Seharusnya dia sadar betapa berharganya gadis itu baginya, yang tak seharusnya ternoda oleh kenakalannya sendiri. Namun nafsunya telah mencoreng segalanya, menyakiti Kirana sampai seperti itu.

Terlalu banyak penyesalan yang kini membebani pundaknya. Bagaimana cara Raka memohon ampun pada Kirana setelah dosanya yang sebesar itu? Dia pasti dibenci gadis itu sepenuh jiwa saat ini, dan itu lebih menyakitkan daripada apapun di dunia.

Memori-memori indah kebersamaan mereka silih berganti menghantui. Namun semua itu telah ternoda oleh kengerian dan kepedihan yang terpancar di wajah Kirana saat meninggalkannya. Raka sungguh tidak pantas untuk dimaafkan setelah perbuatan kejinya.

"Maafkanlah aku, Kirana..." Raka berbisik parau. "Kau mungkin takkan mendengarnya...tapi sungguh, aku benar-benar menyesali segalanya..."

Lelehan air mata kembali membasahi wajah Raka yang sembab. Dia kian tersesat dalam lautan penyesalannya yang tak bertepi. Kehancuran yang diciptakannya telah menghapus jejak Kirana dari hidupnya untuk selamanya. Sebuah kenyataan pahit yang harus diterimanya akibat kebejatannya sendiri.

...

Hari-hari berlalu seperti mimpi buruk tanpa akhir bagi Raka. Setiap hembusan napasnya terasa sesak oleh penyesalan mendalam yang menggerogoti jiwanya tanpa ampun. Bayangan kepergian Kirana dengan luka menganga terus membayangi, mengukir lukanya semakin dalam tak berdasar.

"Semua ini salahku...salahku seorang!" Raka memaki dirinya sendiri dalam isak tangis pilu. "Mengapa aku seh ceroboh itu hingga menghancurkan kepercayaan Kirana sampai seperti ini?"

Kilas balik memori indah mereka di masa lalu kembali berkelebat. Saat di mana Raka begitu menghargai dan menyayangi Kirana layaknya permata berharganya sendiri. Tapi kini, semua itu telah sirna. Terkubur dalam di dalam puing-puing pengkhianatan nya sendiri.

"Andai saja aku lebih bisa mengendalikan obsesi kotorku..." Raka menatap langit-langit kamar dengan pedih. "Mungkin Kirana tidak akan meninggalkanku dengan luka separah itu."

Tapi penyesalan kini sudah terlambat. Kirana mungkin sudah membencinya lebih dari apapun di seluruh semesta ini. Bagaimana tidak, jika lelaki yang seharusnya menjadi panutannya malah mengkhianati kepercayaannya dengan cara sehina itu?

"Kau pasti tidak akan mau lagi melihat wajahku setelah apa yang kulakukan, Kirana..." Raka memejamkan mata dengan sesak. Membayangkan sorot terluka sang adik saat memergoki pengakuan obsesi menjijikkannya.

Kirana telah kehilangan segalanya, terenggut begitu saja oleh aib besarnya. Raka benar-benar tidak pantas untuk dimaafkan setelah melukai malaikat kecil mereka sebegitu parah.

Lelaki itu menengadah menatap langit-langit kamar dengan pedih. Kenangannya dengan Kirana terus bergulir tanpa henti. Mengusik sanubarinya yang terluka dengan ribuan jarum penyesalan.

"Apa yang bisa kulakukan untuk menebus semuanya, Kirana?" Raka terisak tanpa suara. "Bagaimana aku bisa meyakinkanmu untuk sekali lagi mempercayaiku setelah kebejatan ku ini?"

Tapi mungkin Kirana memang tak akan memaafkannya lagi meski Raka memohon seribu tahun lamanya. Kepergian sang adik meninggalkan luka menganga di relung jiwanya yang tak mungkin mengering dengan waktu. Semuanya terasa buntu dan hampa tanpa kehadirannya yang selalu menjadi sumber kebahagiaan Raka.

Penyesalannya seakan menggelayutinya tanpa ampun untuk meraih pengampunan yang mungkin tak akan pernah datang. Raka tenggelam dalam luapan kepedihannya seorang diri, diasingkan dari kehidupan Kirana untuk selamanya.

Raka telah kehilangan segalanya. Dosa yang dipikul oleh kebejatannya lah yang membuatnya pantas menerima hukuman seberat itu dari sang adik angkat. Meninggalkannya terjerumus dalam lautan penyesalan mendalam yang tak berujung.

...

1
Almaa
kemilau hppyEnd, thanks sehat slalu thor🙆🏻‍♀️
Almaa
/Blackmoon/
Almaa
<3
dan
wah ini raka nya mesum🤣
Almaa
nyesekkk bgt jadi Kirana, until ifeel that:/
dan
menarik ceritanya
Almaa
greged/Blackmoon/
Almaa
sangat interesting thor🌚
Anonymous
👍👍👍
Anonymous
👍
Anonymous
semangat thor
Anonymous
bagus ceritanya
Anonymous
👍
yong leee
lanjut thor
remember
bagus
remember
seru
penakosong18
🔥🔥
penakosong18
lanjut tor
HRN_18
halo raeder semua,jangan lupa tinggalkan vote kalian ya🥰😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!