Cerita ini tentang seorang gadis bernama Ruby yang berusia 18 tahun,seorang gadis yang baik dan ramah pada siapapun,selalu membuat orang di sekitarnya merasa bahagia bila dekat dengannya.
Tapi siapa sangka,kebahagian dan keceriaan yang ia miliki harus sirna,saat kedua orang tuanya tega menikahinya secara paksa dengan orang yang sangat di takuti dan berpengaruh di dunia bisnis dan dunia bawah.
seperti apa ceritanya,baca yuk dan kasih saran serta komen,jangan lupa kasih bintangnya yah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abel Liya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan paksa,Episode 21
"nyonya,apa ada yang ingin nyonya mau?":Tanya lusi,saat ini ruby berada di belakang tempat kolam renang berada,ia duduk santai sembari membaca buku.
"Tak ada lusi,saya lagi tidak menginginkan sesuatu":Balas ruby.
"Yah sudah,kalau begitu saya pijitin nyonya saja":Ruby menganggukan kepala,setidaknya itu lebih baik,ia memang butuh di pijit karena akhir-akhir ini pinggang dan kakinya terasa sakit,apalagi tidurnya mulai tak tenang karena harus mencari posisi yang nyaman.
"Heh lusi, kamu itu disini bekerja suami saya yang memberimu gaji,jangan hanya menjadi bawahan wanita itu":Ucap Livia,ruby menghela nafas kasar,selalu saja wanita ular ini menggangu ketenangannya.
"Saya memang di gaji tuan nona,tapi tuan lah yang menyuruh saya membantu nyonya ruby,dan itu tidak ada Urusannya dengan nona":Ruby tersenyum mendengar keberanian Lusi,bagus itu yang dia mau,agar tak ada yang berani menindas mereka.
"Sudah lah lusi,tak usah menanggapi orang syirik,biarkan dia berbicara seperti radio rusak":Ucap ruby santai,dengan mata mengarah ke buku yang ia baca,tapi perkataan menyindir livia.
"Kalian,lihat saja aku akan memberitahukan ini ke suami saya":Ruby hanya mengangkat kedua bahunya tak perduli,membuat livia berlalu dari sana.
malam hari
"saya mendengar kamu menindas livia ruby,apa itu benar?":Tanya hendri,mereka berada di meja makan saat ini.
"Iya sayang,mbak ruby dan lusi, sore di dekat kolam renang menindas aku,dan mengatakan aku tak pantas bersama kamu,hati aku sakit sayang":Drama kali kau Livia.
"Saya rasa ada kesalah pahaman disini,saya lebih awal dengan lusi berada di dekat kolam renang sebelum istri tercinta mu itu,wanita mu itu menghina saya dengan lusi,lusi hanya membalas perkataan nya,bahkan tak ada hal yang berhubungan dengan kata menindas di sini tuan":Jelas ruby santai dan tangan yang bersedekap dada.
"Gak sayang gak gitu,aku hanya menyapa mbak ruby saja":Ucap Livia dengan air mata buaya nya.
"Ahh,aktingmu cukup bagus,lebih baik kau ikut kasting saja,dan perlihatkan keseluruh dunia bahwa kau wanita yang paling tersakiti":Ucap ruby sinis.
Brak
"Cukup,saya tak ingin mendengar perkataan kalian lagi,dan jangan membuat masalah":Ruby hanya acuh mendengar hal itu,ia memilih bangkit dari kurisnya di bantu lusi,lalu berjalan meninggalkan keduanya tanpa kata sepata pun,ia butuh istirahat,terlalu banyak yang ia pikirkan.
Ruby merebahkan tubuhnya di ranjang,dengan talenta lusi menarik selimut nyonya,dan tak lupa mematikan lampu,ia pun berlalu dari sana dan tak lupa menutup pintu kamar Sang nyonya.
Hari semakin larut,dan setelah itu terbitlah matahari yang mulai menyinari dunia,menyambut pagi hari.
Ruby terbangun dari tidurnya,ia perlahan bangkit dari tidurnya,kakinya menjulur ke bawah guna memakai sendal rumah,ia perlahan bangkit dari ranjang menuju kamar mandi.
"Nyonya,ini sarapan untuk nyonya":Ucap lusi ketiak memasuki kamar ruby.
"letakan disitu lusi,saya lagi memakai pakaian":Teriak ruby dari Walk in kloset.
lusi pun menurut,lalu meletakkan napan berisi susu dan sarapan untuk nyonya nya,lalu ia pun kembali keluar dari kamar karena masih banyak pekerjaan yang harus ia lakukan.
dan Ruby semoga kuat menghadapi cobaan ini