"Aku hamil! Tidak mungkin ..." Ayana terkejut saat melihat garis dua pada testpack yang ia pegang. Setelah kejadian bersama sang kakak ipar sebulan yang lalu, Ayana dinyatakan positif hamil.
Wisnu Aditama adalah pria yang tidak sengaja melakukan hubungan terlarang di saat malam pengantinnya yang seharusnya ia lakukan bersama sang istri. Nyatanya, Wisnu justru melakukannya dengan seorang wanita yang merupakan adik dari istrinya sendiri yang bernama Ayana.
Tak ingin menghancurkan rumah tangga sang kakak, Ayana memutuskan untuk menggugurkan kandungannya. Namun, Wisnu melarangnya dan menginginkan Ayana agar tetap melahirkan anak itu.
"Sebagai bentuk tanggung jawabku, aku akan menikahimu dan kamu akan tetap melahirkan anak itu! Setelah anak itu lahir, kau akan aku ceraikan!" (Wisnu Aditama)
"Aku sudah melahirkan anakmu dengan selamat dan aku akan meninggalkan kehidupan kalian. Tapi kenapa kamu memberikan aku benih kedua dalam rahimku?" (Ayana Pratistha)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tetap bertanggung jawab
Wisnu pun tak tinggal diam, bukan karena ia takut jika ibu mertuanya curiga, tapi dia takut jika Aya benar-benar pergi. Pria itu pun segera mendekati Bu Aida dan mengatakan sesuatu yang akan membuat wanita itu percaya.
"Eh Mama, ini loh si Aya, Ma. Masa gara-gara putus dari Bima, dia ingin pergi dari rumah. Ya tentu saja saya larang dia pergi, untuk apa pergi dari rumah karena masalah putus cinta, semuanya bisa diselesaikan baik-baik kan, Ma. Saya sudah bicara sama Aya, tapi dia masih keras kepala. Mungkin Mama bisa bicara dengannya dan melarangnya supaya tidak usah pergi dari rumah segala, bisa bahaya anak gadis pergi sendirian, apalagi tanpa pengawasan keluarga, iya kan, Ma!" Ucapan Wisnu seketika membuat Bu Aida langsung percaya.
"Ya ampun, jadi begitu ceritanya. Kasihan sekali, Aya. Kamu benar sekali, Wisnu! Aya tidak boleh pergi!" kata Bu Aida yang langsung menghampiri Aya yang saat itu terlihat panik dan bingung harus menjawab apa kepada ibu angkatnya.
"Aya, kenapa kamu pergi, Nak? Kamu nggak perlu pergi dari rumah ini. Ini adalah rumahmu, jika masalahnya karena Bima. Ya sudah, jangan terlalu dibuat terlalu bersedih, ada Mama dan kakakmu di sini, ada Mas Wisnu juga yang akan selalu mensupport kamu. Mungkin kalian memang tidak berjodoh, ya sudah tidak apa-apa. Tidak perlu kamu pergi dan meninggalkan Mama. Mama dan kakakmu sangat sayang sama kamu. Mama mohon jangan pergi ya, Nak!" ucap Bu Aida sembari memeluk Aya yang saat itu mendadak diam seribu bahasa.
Bibirnya seolah terkunci dan ia tidak bisa berkata apa-apa. Aya melihat wajah sang kakak ipar yang berhasil mempengaruhi Bu Aida agar dirinya tidak jadi pergi dari rumah.
Wisnu menaikkan ujung bibirnya sambil menatap wajah Aya yang saat itu terlihat semakin geram. Seolah pria itu puas karena akhirnya Aya tidak jadi pergi dari rumah.
"Ya ampun, jika seperti ini caranya, bagaimana bisa aku pergi dari rumah ini. Aku tidak tega melihat Mama bersedih. Mas Wisnu pintar sekali mempengaruhi Mama. Apa yang sebenarnya dia inginkan!" gumam Aya yang saat ini tengah mengalami dilema besar.
"Ya sudah, kamu kembali ke kamar ya! Istirahatlah, Nak. Berjanjilah pada Mama, jangan coba-coba pergi lagi. Karena Mama sudah berjanji kepada almarhum ibumu untuk selalu menjagamu, ibumu adalah teman baik Mama, tolong jangan buat Mama merasa bersalah kepada almarhum ibumu. Mama menyayangimu seperti Mama menyayangi Anna. Kalian adalah anak-anak kesayangan Mama!" ungkap Bu Aida yang terlihat begitu menyayangi Aya.
Aya tidak bisa membendung air matanya mendengar ucapan dari ibu angkatnya. "Aya juga sayang sama Mama. Aya takut jika suatu hari nanti Mama akan membenci Aya karena Aya bukan anak kandung Mama. Aya cuma anak pungut yang bisanya cuma merepotkan Mama dan Mbak Anna!" balas gadis itu dengan sesenggukan.
"Jangan bicara seperti itu, Nak! Tak pernah terbesit dalam pikiran Mama untuk membencimu meskipun kamu tidak terlahir dari rahim Mama. Kamu akan tetap menjadi putri Mama untuk selamanya!" Bu Aida kembali memeluk Aya penuh keharuan.
Wisnu yang melihat itu, pria itu pun ikut terharu dengan kasih sayang Bu Aida kepada Aya, tapi sayangnya ia sudah membuat keadaan menjadi runyam. "Aku memang laki-laki brengsek! Jika saja kejadian itu bisa dihindari, mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi. Maafkan aku, Ma. Aku tidak bisa setia kepada putrimu, Anna. Aku memang mencintainya, tapi ada seorang gadis yang sudah kubuat menderita, aku harus tetap bertanggung jawab kepadanya, yaitu Aya!"
BERSAMBUNG
sedangkan Anna pacaran sama boy. seperti'a boy iri sama Wisnu....
sedangkan bima Uda punya tambatan hati lain
begitu ya alur'a....
si ferry jdi kompor demi kbaikan hubungan wisnu aya tpi mna tahan wisnu sruh marahan dn nyuekin aya wong dia lgi menikmati masa" indah brsama aya.....yg ada tk biso bobok tnpa guling yg ada nyawanyaa 😀😀😀😀
smgat Thoorrr 💪💪💪💪
emang bener kata fery orang kalau lg kasmaran dunia berasa milik berdua yg lain ngontrak🤣