NovelToon NovelToon
Dinikahi Dosen Galak

Dinikahi Dosen Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Handayani

Menikah dengan dosen sendiri?
Cinta Aida tidak pernah menyangka lelaki yang dijodohkan kedua orang tuanya adalah lelaki yang selamat setahun lebih dia benci. Bagaimana tidak, setiap kali dia melakukan kesalahan di kampus, hukuman yang diterima sangat tidak masuk akal. Namun ternyata pak dosen yang dia benci adalah calon suaminya sendiri.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akankah cinta tumbuh di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Pernikahan adalah impian bagi semua orang yang masih hidup, tetapi jika menikah dengan lelaki atau wanita idaman (kata itu memang sangat cocok).

Namun yang terjadi pada Aida dan Raditya?

"Bapak jangan ngeliatin saya begitu, dong! Emangnya nggak ada pemandangan lain?"kesal Aida saat suaminya menatap dia dari ujung kaki sampai kepala. "Saya tahu saya cantik,"sambungnya kemudian.

Raditya mengangkat sebelah bibirnya. "Jangan geer kamu, saya ngeliatin kamu karena saya nggak ngerti sama konsep baju tidur kamu. Itu baju apa karung goni?"

"Ya bajulah, ini tuh baju anti pemerkosaan,"jawab Aida merapatkan kedua kakinya. "Awas aja, kalau bapak macam-macam sama saya!"

Raditya tersenyum mesum. "Saya hampir lupa kalau malam ini malam pertama kita. Kamu pasti ingat kata-kata saya tadi, kalau bukan masuk rumah sakit, ya paling,,,,, pincang seumur hidup."

"Apaan sih,Pak! Siapa juga yang mau malam pertama sama Bapak!" kesal Aida lalu berdiri dari sofa menuju kamar.

Raditya tertawa melihat tingkah istrinya yang ketakutan. "Tunggu saya di kamar,ya."

Ia terus menggoda Aida meski ia tahu Aida sangat ketakutan setengah pingsan. Apalagi setelah dia bilang kalau pilihan setelah malam pertama ada dua, rumah sakit atau pincang seumur hidup.

Brak!

Aida membanting pintu kamar.

"Jangan rusak fasilitas di rumah saya!"teriak Raditya. "Dasar cewek aneh, mau dikasih enak malah nolak."

Dosen galak itu melebarkan kedua tangan ke atas sandaran sofa. Kembali menikmati tontonan di depannya yang tengah menyiarkan acara sepak bola favorit.

"Anak zaman sekarang, mana mungkin masih perawan,"gumam Raditya memaklumi kalaupun Aida sudah tidak ori lagi. "Sekarang malu-malu. Seminggu lagi juga mau," kekehnya.

...****************...

Di dalam kamar. Aida sedang sibuk menurunkan selimut dan bantal, karena dia tidak ingin tidur di atas ranjang yang sama dengan Raditya.

"Mimpi apa sih gue? Perasaan gue nggak pernah berbuat dosa selama hidup di dunia. Pacaran juga cuma pegangan tangan, kenapa gue dapat karma nyeremin begini? Nikah sama Pak Radit. Singa jantan yang hobinya nelen orang,"guman Aida lalu berbaring di atas tempat tidur.

Aida menghela nafas sesak setiap kali membayangkan hubungannya dengan Edo akan segera kandas, andai saja Edo tahu dia sudah menikah.

"Kalau emang kita udah putus, harusnya Lo kasih tahu. Kalau kayak gini, gue merasa digantung kayak jemuran,"gumam Aida.

Ceklek!

Terdengar suara seseorang yang memegang handle pintu, dengan cepat Aida mengubah posisi tidur menjadi miring.

Kedua mata Raditya membulat sempurna saat melihat selimut dan bantalnya ada di bawah.

"Loh, Kenapa selimut saya ada di lantai?"tanyanya pada Aida yang masih tetap dengan posisinya.

"Saya nggak mau tidur di kasur berdua sama Bapak,"jawab Aida tanpa menoleh sedikitpun. "Mulai malam ini sampai seterusnya, Bapak tidur di bawah!"

"Enak aja, ini kan kamar saya. Tempat tidur juga tempat tidur saya, kenapa jadi saya yang harus tidur di bawah?"ucap Raditya tak mau kalah.

Aida memutar kepalanya menatap Raditya. "ya udah kalau gitu, saya tidur di ruang tamu."

"Ehh,jangan! Apa kata Papa saya kalau dia tahu kamu tidur di ruang tamu?"cegah Raditya.

Aida mengernyitkan kening. "Emangnya Papa bakal tahu? Dia kan nggak ada di sini?"

"Ada kamera CCTV di rumah ini, Papa mengawasi kita dari rumahnya. Kamu kan tahu, Papa saya itu pengen punya cucu,"jawab Radit lalu merapikan selimut di atas lantai.

Aida mengedarkan pandangan. "Di kamar ini juga ada cctv-nya?"

"Nggak ada,"jawab Raditya lalu berbaring di atas alas selimut tebal.

Aida merayap mendekati pinggir ranjang lalu melihat Raditya. "Bapak nggak apa-apa tidur di lantai? Nanti diomelin Papa."

"Kamu ini yang diomelin, bukan saya,"jawab Raditya santai.

"Ya, jangan gitu dong, Pak. Biar saya aja yang tidur di lantai, Bapak tidur di ranjang,"ucap Aida mengalah.

"Nggak usah,"jawab Raditya lalu mengubah posisi tidur menjadi miring. "Cepat tidur, besok jam ngajar saya pagi. Awas kalau kamu telat bangun!"

Aida menggangguk. "Ya udah, saya tidur."

Raditya menoleh dengan cepat. "Dirayu gitu. Bilang, Pak Raditya tidur di atas aja sama saya,"gumamnya menirukan suara Aida. "Dasar bintang laut, udah oon, pemalas."

"Bapak nyindir saya?"

"Nggak, saya lagi latihan berpidato. Besok ada acara di kampus sebelah,"dusta Raditya.

...****************...

Pagi harinya. Setelah melewati malam panjang tanpa adanya adegan panas karena Aida belum siap berhubung.

Raditya sudah bangun lebih dulu, bahkan lelaki yang kesehariannya memakai kacamata itu sudah siap untuk pergi ke kampus.

"AIDA!"teriaknya membangunkan sang istri.

Namun beberapa kali berteriak hingga membuat urat leher hampir putus, Aida tidak kunjung bangun juga.

Raditya mendengus kesal. "Saya berangkat duluan,"katanya lalu keluar dari kamar.

"Jam segini belum bangun, pantas saja sering telat,"gumamnya lalu naik ke mobil.

Raditya ragu sejenak untuk pergi lebih dulu ke kampus, tetapi dia yakin Aida tidak akan mau berangkat berdua dengannya.

"Awas aja kalau dia telat,"gumamnya lalu mengajukan mobil meninggalkan halaman rumah.

Brmmm!

Suara mesin mobil Raditya sukses membangunkan Aida yang tengah mengarungi mimpi indah.

"Akhhh!"teriaknya saat melihat selimut yang semalam melilit tubuh terlepas dan terjatuh ke lantai. "Gawat, gue ngapain aja semalam? Apa gue sama Pak Raditya udah,,,"dengan cepat Aida menepis pikiran itu saat melihat pakaiannya masih lengkap dan bagian inti tidak terasa sakit.

"Aman,"ucapnya mengusap dada.

Deg!

Jam sudah menunjukkan pukul 08.00. "Gawat, gue nggak boleh telat. Bisa-bisa gue jadi bahan bulan-bulanan Pak Raditya."

Dengan gerakan cepat Aida masuk ke kamar mandi, tidak sampai 5 menit dia sudah memakai pakaian lengkap untuk ke kampus.

"Sarapan"gumam Aida melihat ada roti di atas nakas. "Nggak mungkin pak Radit yang nyiapin, pasti dia lupa makan rotinya."

"Maaf Pak, saya makan rotinya."Ia berlari keluar dari kamar menuju halaman yang sudah terparkir motor matic kesayangan.

Sembari mengunyah roti panggang, ia mengendarai sepeda motor matic berwarna merah muda tersebut.

"Kok tumben Pak Radit nggak bangunin gue? Apa mungkin dia marah gara-gara gue nggak mau ngelakuin malam pertama sama dia?"gumam Aida sepanjang perjalanan.

Kemacetan di jam 08.00 pagi terlihat, hingga membuat Aida tak bisa menggerakkan motornya.

Gadis itu tersenyum getir."Bukan Aida namanya, kalau tidak sampai tepat waktu."

Gadis itu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, hingga tanpa tersadar peluit polisi ia hiraukan.

Aida memarkirkan motor di sembarang tempat, lalu dengan cepat ia berlari memasuki gedung tempatnya menimba ilmu.

"AIDA!"

"Iya,Pak.Saya,"sahut Aida menundukkan kepala.

"Kamu tahu jam berapa ini? Saya kan sudah bilang sama kamu, jangan terlambat di dalam pelajaran saya!" cecar Raditya.

Raditya mengusap dada. "Saya sudah membangunkan kamu 100 kali, tapi kamu udah bangun juga."

Aida mengangkat kepalanya,lalu mengedipkan satu mata kepada Raditya.

Deg!

Raditya menjadi salah tingkah. "Maksud saya, saya sudah mengatakan jangan terlambat lagi!"

"Maaf,Pak,"ucap Aida melirik teman-temannya.

"Berdiri di sini!"Raditya menunjuk mejanya, meminta Aida berdiri di samping meja tersebut. "Jangan duduk sebelum saya izinkan!"

Raditya kembali menulis materi pelajaran di papan tulis sembari sesekali melirik Aida yang berdiri mematung.

"Ambil penghapus!"titahnya pada Aida.

Gadis itu menuruti perkataan Raditya untuk mengambilkan penghapus.

Raditya tersenyum. "Saya akan mengurangi hukuman dengan satu syarat."

"Apa?" tanya Aida.

"Malam ini kita bikin anak," kekeh Raditya.

"Mending saya dihukum, Pak,"Aida kembali ke tempat yang berdiri.

Raditya mengulum senyum, lalu memutar tubuh menghadap mahasiswa dan mahasiswinya.

"Ada yang mau maju untuk mengulang apa maksud dari materi pelajaran saya hari ini?"tanya Raditya.

"Saya,Pak," ucap salah satu mahasiswa.

Raditya mempersilahkan murid tersebut untuk maju ke depan.

"Baik, terima kasih. Kamu sangat menyimak pembelajaran saya hari ini, kamu boleh kembali ke tempat duduk," ucap Raditya kepada murid yang telah mengulang penjelasan tadi.

Tak! Tak! Tak!

Terdengar suara langkah kaki menggunakan high heels mendekati kelas.

Pandang mata Aida tertuju pada seorang wanita seksi yang memiliki buah dada sebesar semangka. Bahkan, wanita itu membiarkan belahan dada terekspos jelas.

"Pagi, Pak Raditya. Saya Tantenya Laura, katanya Bapak meminta saya untuk datang ke sini?"wanita itu hanya memandang Raditya yang terdiam mematung.

"Oh,anda Tantenya Laura? Iya, Saya ingin mengatakan kalau,,,,"

"Bisa kita bicarakan di ruangan bapak saja?" sela Aurel menghentikan ucapan Raditya.

"Oh,bisa."Raditya meletakkan spidol ke atas meja. "Kalian selesaikan tugas dari saya, nanti saya kembali."

"Baik,Pak."

"Itu istri Bapak,ya? Cantik, montok lagi," ucap salah satu siswa.

"Bukan!" sahut Raditya dan Aida berbarengan.

Semua mahasiswa menatap dosennya lalu berpindah menatap pada Aida dengan perasaan bingung.

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Elen Gunarti
kok lama up-nya
Raisa Nafisa
kapan up nya kakak
Raisa Nafisa
sangat nagus
Elen Gunarti
double up thor 👍,aidanya dibuat bucin dong ma pak dosen
Reni Anjarwani
doubel up thor
Elen Gunarti
certnya lebih seru klu double up thor 👍
Pichaacha
aaaahhhh..... sesak thor huhuhu
Pichaacha
pen ngakak tpi kasian 😭, semangat pak! wkwkwk
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Isti Nasa
Luar biasa
Isti Nasa
astaga.... seru sekali 😆😆❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Syafrudin Manggapa
ceritanya ngegantung bikin penasaran
Nina Herlina
lanjutkan thor
Rita Riau
dosen galak bertemu siswi tengil,, cocok dah 🤭😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!