Maaf Aku Memilih Pergi

"ini semua karena kamu, lihat saja jika karierku hancur karena ini maka aku akan menceraikanmu " ucap dimas penuh kemarahan pada siska

"kok aku sih mas,kan kanu juga setuju buat ngelaporin Hanum

Sekarang malah nyalakan aku enak aja kamu mas " jawab siska dengan suara tinggi

"memang ini kesalahan kamu, seandainya kamu tidak ceroboh tidak mungkin kan kita di panggil polisi kayak begini " ucap Dimas semakin geram

"sudah kami tidak ingin melihat drama pertengkaran kalian karena kalian harus masuk ke sel kalian masing-masing" ucap salah satu petugas kepolisian

"saya tidak mau di penjara pak,saya punya bayi" siska memberontak saat seorang polwan memegang tangannya dan menariknya masuk kesel tahanan

"makanya jangan suka sama suami orang, sok-sokan laporin istri sah nah sekarang kamu yang masuk penjara

Dasar pelakor amatiran,beg*" ucap petugas itu mengejek Siska

"eleh dianya aja nggak terima suaminya itu lebih sayang ke aku" jawab Siska yang masih saja menyombongkan diri

"sudah sana masuk renungi kesalahan kamu" ucap petugas itu dan mendorong tubuh siska masuk kedalam sel

"aku tidak mau di penjara aku tidak bersalah,salahkan saja dimas karena tergoda denganku dan istrinya saja yang bod*h tidak bisa memuaskan suaminya hingga suaminya cari pelampiasan "teriak Siska tidak mau di penjarakan

"sudah jangan ribut nikmati saja hidup kamu di hotel bintang tujuh ini selama enam tahun

Selamat menikmati inilah hadiah buatmu karena sukses menjadi pelakor hahahaha "ucap polisi wanita itu tertawa mengejek siska

"sial*n,aku buka pelakor istrinya saja yang tidak becus ngurus dan memuaskan suaminya

Jangan salahkan aku salahkan juga Istrinya * teriak siska tidak terima dirinya yang di penjara karena tidak sesuai dengan yang di bayangkannya

teriakannya tidak dipedulikan oleh petugas

Karena mereka menjalankan tugasnya saja

"he jalang jangan teriak-teriak kami mau istirahat " ucap salah seorang wanita bertubuh besar penghuni sel Siska

"kenapa kamu yang sewot !?" jawab siska

"apa kamu bilang!?" wanita bertubuh besar itu berdiri lalu mendekati siska

"memangnya kenapa hah,kamu tidak usah ikut campur dengan urusanku" jawab siska

perempuan bertubuh besar itu memiting kepala Siska Hingga bau ketiak itu menguar Hingga membuat siska ingin muntah

"lepaskan kepalaku bod*h ketiakmu berbau busuk huek.....huek...." ucap siska meronta-ronta ingin lepas namun pitingan wanita itu sangat kuat

huek.....huek.....huek....,

Tidak tahan dengan bau badan wanita itu siska akhirnya muntah-muntah

Wanita itu melepaskan pitingannya dari kepala siska

Bau badan wanita itu melekat di kepala Siska Hingga siska tidak bisa berhenti muntah hingga siska pingsan

"ayo bersihkan muntah wanita bod*h itu,masa begitu saja muntah-muntah sampai pingsan " ucap wanita bertubuh besar itu lalu kembali ketempatnya tadi

Teman-teman satu sel siska membersihkan muntahan siska lalu membawa siska kekamar mandi yang ada di dalam sel itu lalu mencuci kepala siska memakai sabun colek untuk cuci pakaian tapi mereka memakaikan Siska layaknya memakai shampo

Karena terkena air dan bau kamar mandi yang begitu menyengat hingga siska sadar dari pingsannya

"apa yang kalian lakukan " teriak siska ketika sudah sadar

"dasar tidak tau terima kasih,kita itu sudah menolong kamu membersihkan muntahan kamu di lantai sel kami juga sudah membersihkan kepala dan rambut kamu yang bau ketek mpok Nori" jawab salah satu diantara mereka

"iya tapi tidak begini juga bod*h" ucap siska

"hahaha lalu bagaimana mengguyur kamu langsung satu badan seperti ini hah!?"

Byurrr

Siska di guyur satu timba oleh wanita yang berbicara tadi

"hahahaha itu sudah benar Rati,dia itu perempuan tidak tau terima kasih "jawab yang satunya lagi sambil tertawa mengejek

Siska gelagapan karena bajunya basah semua

Ke empat wanita penghuni sel tahanan itu meninggalkan siska di kamar mandi

Mereka kembali ke tempat mereka tadi duduk

Siska keluar dari kamar mandi dengan pakaian basah

"lihatlah pelakor Sombong itu seperti tikus kecebur got hahahahah" ucap perempuan bernadan kurus tertawa melihat siska

Mereka semua pun ikut tertawa

"kasian juga ya dia,satu sel dengan mpok Nori yang anti pelakor !!" ucap perempuan yang di panggil Rati

"bukan anti lagi Rat tapi dia membunuh selingkuhan suaminya,jika kamu lupa itu" jawab perempuan kurus yang bernama Desi

"iya juga ya, gundik suaminya mati mengenaskan di tangan Mpok Nori "jawab rati bergidik ngeri

Siska juga bergidik ngeri mendengar cerita ke empat teman satu selnya

Siska duduk di sudut ruangan memeluk lututnya karena tubuhnya menggigil kedinginan

Air matanya jatuh karena tidak menyangka nasibnya akan seperti itu

Sedangkan di sel Dimas juga mengalami perudungan tapi tidak seperti siska mungkin itu adalah salam kenal dari penghuni lama sel tahanan itu

Sudut bibir dimas pecah karena berkelahi dengan penguasa sel

Dimas seperti siska berteriak-teriak tidak jelas karena tidak ingin di penjara

Yang dimas pikirkan bagaimana nasib kariernya nanti

Karena suara dimas yang sangat berisik hingga kena tegur oleh penguasa sel tapi dimas melawan dengan kata-kata pedas hingga membuat sang penguasa kesal

muka dimas memar-memar karena semua penghuni sel memberikannya salam perkenalan

Seminggu sudah dimas dan siska nginap di hotel bintang tujuh Hingga kepala mereka pusing tujuh keliling

Karena seminggu itu mereka jadi samsak hidup para penghuni sel

Orang rua siska pun kelimpungan karena mereka selama ini bergantung hidup pada dimas sedangkan dimas juga ikut di tahan

Beruntung dimas selalu membeli stok susu dan popok untuk anak mereka

Dimas juga tidak pernah lagi bisa menghubungi Hanum karena hanum sudah memblokir nomor telepon Dimas dan keluarganya

Orang tua dimas yang tau anak nya di tahan karena laporan Hanum mereka kini terus mencari keberadaan Hanum tapi mereka tidak menemukannya

Mereka mencari Hanum untuk memaksa hanum untuk mencabut laporannya pada Dimas

Dimas semakin terpuruk karena mendapat surat pemecatan dari tempatnya bekerja

Pak Abraham benar-benar memberikan Hanum full gaji dimas selama sebulan ini termasuk bonus dan setengah dari pesangon dimas

Pak Abraham masih punya hati memecat dimas dengan memberikan pesangon

Hanum sudah memutuskan untuk kembali ke kota Makassar dimana kedua orang tuanya berada

Sang kakak sulung sudah datang untuk menjemput adiknya

Karena Reyhan juga sudah sangat rindu pada kedua orang tuanya

"kamu benar-benar mau ikut kak Reyhan ke Makassar num!?"tanya mila dengan wajah sedihnya

"iya mil ,aku mau menenangkan diri dulu sejenak

Nanti setelah semua selesai aku akan kembali lagi kemari " jawab hanum

"tapi ingat ya num selalu berikan kabar " jawab Jamila

"iya mil, insya Allah " jawab hanum

"num apa kamu tidak ingin menghadiri sidang perceraianmu!?" tanya Damar

"aku serahkan semua Pada mas damar aja ya, nggak apa-apa kan!?" tanya hanum

"tapi lebih baik kamu hadiri num , karena dimas sudah tidak mungkin lagi bisa hadir biar sidangnya cepat selesai " jawab Damar karena dia tidak rela dan tidak bisa jauh dari Hanum dan baby nata

"oh begitu ya mas,ya sudah nanti aku sampaikan pada kak Reyhan kami kembali ke Makassar nanti setelah sidang perceraianku selesai " jawab hanum

Damar tersenyum mendengar jawaban Hanum setidaknya dia masih punya banyak waktu untuk bertemu mereka