NovelToon NovelToon
Reincarnated As An Extra

Reincarnated As An Extra

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sistem / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Akademi Sihir / Masuk ke dalam novel
Popularitas:18.5k
Nilai: 5
Nama Author: Blizzardauthor

"B-bagaimana mungkin aku bisa berada di sini?!" Ucap Fazel terkejut bukan main ketika menyadari situasi aneh yang ia alami.

Fazel secara tiba-tiba terbangun dalam kehidupan baru sebagai karakter tambahan dalam dunia novel yang populer. Ia awalnya bingung dan kaget dengan situasi yang tidak biasa ini, namun segera ia menyadari bahwa dirinya saat ini sedang berada di dunia novel

Dalam perjalanan hidup barunya, Fazel bertekad untuk memanfaatkan pengetahuannya tentang alur cerita dan karakter-karakter dalam novel. Ia berusaha untuk menjadi karakter yang kuat dibalik bayang-bayang, tanpa berniat untuk mengganggu jalan cerita utama.

Apakah ia mampu memanfaatkan pengetahuannya tanpa menanggung konsekuensinya? Simak Lebih Lanjut Kisah Fazel dalam dunia novel yang ia masuki!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blizzardauthor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpaksa

"Jangan diam saja dan Pergilah! Selesaikan demon human itu sekarang!" Teriak pemuda itu, yang tak lain adalah aku sendiri, menyadarkan Liam dari keterkejutannya. Pemuda itu sontak bergerak cepat dan menghabisi demon human yang jatuh bertekuk lutut dalam satu serangan pedang berlapis mana yang sangat intens.

Shringgggggg...!!! Crassssshhhh...!!!

>>>>>>______

Suara teriakan penyesalan terdengar jelas, dan beberapa saat kemudian aku tidak merasakan mana hitam yang terpancar dari demon human tersebut tanda dirinya benar-benar sudah di kalahkan oleh Liam. Walaupun begitu kami belum bisa bernafas lega, karena masih ada satu lagi demon human yang tetap diam memperhatikan dari belakang.

Liam yang terengah-engah pun tidak menurunkan kewaspadaannya, ia kembali bangkit seraya menatap lurus ke arah demon human yang membawa item lelang tersebut.

"Hohhh menarik, walaupun sudah babak belur, kau masih berani menghunuskan pedangmu kepada ku." Ucap demon human tersebut yang masih bersikap tenang seraya tersenyum tipis menatap Liam.

"Kenapa juga kami harus takut kepadamu?" Ucap Lara melangkah santai ke sisi Liam mengambil sikap waspada juga.

"Serahkan item lelang itu. Benda tersebut bukan benda yang di bisa dimiliki oleh orang seperti kalian!" Seru Charlotte yang juga sudah kembali pulih. Alih-alih merasa terancam, demon human tersebut tetap bersikap biasa saja.

Ia terlihat sangat tenang, alih-alih bereaksi terhadap apa yang dikatakan oleh Liam dan yang lainnya. Sampai beberapa saat kemudian, aura yang begitu kuat hingga membuat siapa pun merasa merinding saat merasakan tekanannya, terpancar jelas dari tubuhnya. Aku yang berada cukup jauh dari mereka pun juga bisa merasakan, seberapa ngerinya aura tekanan demon human itu.

Deggghhh?!!! Deggghhh?!!!

"Tekanan ini... Hampir setara dengan instruktur akademi?!" Batinku seraya menggertakkan gigi, yang juga ikut merasakan tekanan yang terpancar dari demon human yang sangat tenang itu.

"Aku akui kalian mempunyai bakat yang menakjubkan serta kerja sama menakjubkan walaupun ini adalah pertama kalinya kalian bertiga bekerja sama. Akan tetapi, semua hal tersebut tidak akan berguna dihadapan ku." Ucap iblis itu dengan sangat tenang. Terdiam membisu ketiganya, jelas-jelas mereka sudah terpengaruh oleh dominasi sang demon human tersebut.

"Kalian bertiga memang sangat kuat jika sedang bekerja sama, tapi semua kerja sama itu tidak ada gunanya dihadapan kekuatan mutlak." Ucap demon human tersebut yang hendak beranjak pergi dari ruang lelang tersebut.

"Suasana hatiku sedang baik sekarang karena berkat bantuan kalian, aku berhasil menyelesaikan misi lebih cepat dari yang diharapkan, tanpa harus dengan si bodoh itu. Sebagai imbalannya, aku bermurah hati tidak akan menyakiti kalian saat ini." Ucap demon human itu sebelum hendak pergi. Namun, ketika dia melangkah, suara tembakan dari pistol yang ditarik pelatuknya menghentikan langkahnya dan juga menyadarkan Liam serta yang lainnya dari tekanan yang ditimbulkan oleh sang demon human tersebut.

Dorrrrr!!!

"Bukankah kau terlalu terburu-buru mau pergi? Malam masih panjang loh." Ucapku yang tidak lain orang yang menarik pelatuk tersebut. Sang demon human nampak sekilas terkejut ketika diriku bisa lepas dari tekanannya, namun dalam beberapa saat raut wajah nya kembali acuh tak acuh.

"Padahal aku sudah berbaik hati, tapi jika kau menginginkannya, maka aku tidak akan sungkan lagi untuk membinasakanmu nak." Ucap sang demon human tersebut merujuk kepadaku. Aku yang mendengar itu hanya tersenyum tipis saja.

"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti, satu-satunya cara kita lihat saja kedepannya." Ucapku dan tanpa pikir panjang langsung menunda kotak persegi panjang dan melangkah santai melewati Liam dan yang lainnya. Aku juga sempat membisikkan sesuatu kepada Liam yang membuat pria tersebut sedikit memasang ekspresi tidak terduga, namun dengan cepat aku memberikan kode kepadanya untuk diam.

Aku tanpa pikir panjang langsung menarik pelatuk ku beberapa sekaligus sesaat berhadapan dengan demon human tersebut.

Dorrrrr!!! Dorrrrr!!!

Namun dengan mudahnya peluru mana ku ditangkis oleh sang demon itu.

Ctanggggg!!! Ctanggggg!!!

Walaupun begitu aku tidak menyerah begitu saja, dan berlari sembari mengatur nafasku supaya tidak cepat lelah, dan kembali menarik pelatuk ku seraya menghindari serangan-serangannya. Aku juga sesekali melirik ke arah Liam dan yang lainnya melihat ketiganya sedang berusaha untuk lepas dari tekanan sang demon human tersebut.

"Berani-beraninya kau mengalihkan pandangan ketika sedang dalam pertarungan." Ucap sang demon human tersebut tiba-tiba muncul di sisiku ketika aku sedang mengalihkan pandangan ke arah mereka. Sang demon human tersebut sontak melancarkan tinju yang penuh akan mana hitam ke arah titik butaku, namun seperkian detik kemudian dirinya terkejut karena aku berhasil menghindari serangan langsungnya.

Swosssshhhh...?!!!

"Apa?!" Demon human tersebut membatin didalam hatinya ketika melihat serangannya yang mengincar titik buta berhasil dihindarinya. "Kena kau!" Batinku seraya tersenyum tipis tanpa pikir panjang langsung kembali menarik pelatuk, menyadari keterkejutannya.

Dorrrrr!!!

Peluru manaku melesat dengan cepat, dan meledak membuat demon human dan aku terpental beberapa puluh langkah kebelakang.

"Cihhh padahal jelas-jelas terkena telak, tapi daya hancurnya masih kurang ya." Batinku ketika melihat tidak ada luka apapun pada demon human tersebut. Demon human tersebut nampak terdiam sejenak, ia menatap ku dengan raut wajah serius.

Entah mengapa intuisi ku mengatakan sesuatu yang buruk akan terjadi sebentar lagi, dan benar saja aliran mana hitam di sekitar tubuh demon human tersebut mendadak berubah jauh lebih intens.

"Tidak hanya bisa lepas dari tekanan mental miliku, kau juga mempunyai insting yang bagus ya. Aku sangat yakin bahwa kau adalah yang terlemah diantara tiga temanmu itu, tapi disatu sisi aku juga terkejut dengan dirimu nak." Ucap demon human tersebut.

Aku yang mendengar itu hanya bisa tersenyum masam dalam hati seraya membantin, "Ya aku juga tidak bisa menyangkalnya, ini semua berkat kedua talent ku, aku bisa lepas dari tekanan dirinya dalam sekejap, dan masih bisa tenang dalam situasi hidup dan mati ini." Batinku tersenyum masam.

Meskipun aku memiliki opsi untuk tidak terlibat dan membiarkan demon human itu pergi tanpa campur tangan, tetapi diam saja juga bukan pilihan yang baik. Hal ini karena jika aku memilih untuk diam saja, jalannya cerita akan berubah secara signifikan dan mungkin menjadi kacau. Oleh karena itu, aku tidak bisa membiarkan demon human ini membawa barang lelangnya, bahkan jika itu berarti aku harus mengekspos diriku.

"Manaku tersisa setengah lagi. Sebelum ia menyerangku terlebih dahulu, aku harus menyerangnya duluan." Batinku berpikir sejenak dan memutuskan untuk bertaruh dengan mengalirkan seluruh manaku yang tersisa ke dalam pistol. "Aku mengandalkan mu keberuntunganku!" Seruku tanpa pikir panjang langsung menarik pelatuk yang berisikan seluruh manaku yang tersisa.

Dorrrrr!!!

[Ding]

[Keberuntungan tinggi pembaca aktif! Peluru Mana diubah menjadi Peluru Luminaris]

Melihat notifikasi itu, aku bersorak bahagia didalam hati seraya terpental kebelakang, karena pistol tersebut tidak bisa menanggung beban gesekan peluru mana yang ku keluarkan.

Demon human yang melihat peluru manaku berniat untuk menghancurkannya secara langsung. Ia dengan santainya mengangkat tangan yang sudah dilapisi oleh mana hitam, karena tidak merasakan ancaman apapun dari peluru tersebut. Namun pikiran itu langsung hilang ketika dirinya melihat peluru yang jelas-jelas berwana biru langit dalam sekejap berubah warnanya menjadi cahaya putih yang sangat terang.

Booooommmm!!!!

"Aghhkkkkkkk?!" Teriakan penuh rasa kesakitan terdengar jelas dari demon human tersebut. Demon human tersebut nampak kesakitan memegang lengannya yang hampir seluruhnya hilang, karena menahan seranganku. Ia terlihat sangat marah menatap ke arah ku yang bertekuk lutut.

"Keras kepala sekali!" Batinku sama kesalnya ketika melihat demon human tersebut hanya terkena luka dibagian lengannya saja.

"Dasar bocah kepa*at licik! Aku akan membunuhmu!" Seru demon human itu yang terbakar amarah melesat cepat ke arahku dan mencengkram leher ku erat-erat.

"Kugkhhhhh?!" Seruku yang tidak sempat menghindar seraya mencengkram tangan demon human tersebut. Aku diangkatnya, seraya membentuk ulang lengan yang asalnya hancur dengan menggunakan mana hitam untuk membentuknya.

"Kugkhhhhh?! Aku tidak bisa bernafas!" Batinku dengan wajah yang mulai pucat, namun masih tetap berusaha untuk tidak kehilangan kesadaran. Berbanding terbalik dengan demon human yang nampak bahagia, terlihat dari seringainya yang lebar.

"Kekekeke!! Akan ku pastikan kau mati dengan sangat menyakitkan!" Seru demon human tersebut seraya memanipulasi mana hitamnya dan hendak diarahkan kepadaku.

"Makan ini bocah! Kekekeke!" Seru demon human terlihat menggila. Hampir terkena oleh serangan yang hanya beberapa milimeter lagi dari tubuhku, tiba-tiba reakdi sihir muncul dan membuat mana demon human itu terpental jauh dari diriku sebelum mencapai tubuhku.

Demon human tersebut nampak terkejut, namun berbeda dengan diriku yang tersenyum tipis ketika melihat sihir itu. Dengan suara yang serak, aku pun berkata, "Kau lama sekali tahu." Ucapku dengan suara serak seraya tersenyum tipis ketika melihat sosok pria yang berada di belakang demon human.

>>>>>> Bersambung

~ Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara se rasku.

1
Ran Sugest
Lanjut lagi thorr
Ran Sugest
Karya nya menarik dan alur cerita juga ringan. Semangat up yang banyak Author 🥳🥳🥳🥳🥳👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
Vemas Ardian
crazy up
Dark knight
Lanjut thor semangat 💯💯💯💯💯
Dark knight
✊✊✊✊✊✊✊✊✊
Dark knight
Lanjut thor semangat
Surender
up up up up up up
Vemas Ardian
crazy up thorr
korek ngok
🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀 berangkat Thor lanjut!!!!
korek ngok
Pertama kakkk semangat yuk
korek ngok
🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳
korek ngok
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Rey
Novel yang sangat bagus tapi povnya ini. pov apa ya? atau campur pov? kalau dicampur harus dikasih penanda tiap ganti pov

saya melihat ada kata "batinku" yang berati pov 1

tidak lama kemudian ada kata "Batin charlot" ini jelas sudah melanggar pov 1 dan masuk ke pov 3 tuhan
Rey: Jangan lupa baca artikel artikel yang ada di aplikasi ini. Disitu sudah dijelaskan kesalahan kesalahan pemula sampai contoh benarnya
Rey: Terimakasih kak telah mendengarkan
total 3 replies
Vemas Ardian
jam digital ini bentuknya kayak smartwatch apa jdi hologram kayak punya Boboiboy?
Adhittma: Lebih ke smartwatch, tapi versi lebih canggihnya lagi
total 1 replies
Ryuuu
up lagi 🔂🔂🔂🔂
Ryuuu
lanjut kan kakkkk
Ryuuu
Ayo bambang Thor ✊✊✊ semangat🔛🔥
Anonim
pertama Thor
Anonim
🤗🤗🤗🤗🤗
Anonim
Sehat sehat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!