NovelToon NovelToon
True Story_ Apakah IBLIS Memilihku??!

True Story_ Apakah IBLIS Memilihku??!

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nda

Kejadian diluar nalar, Ilmu supranatural, penindasan, bahkan percintaan bergolak secara bersamaan.

Apa yang harus aku pilih disaat hatiku sendiri begitu mendidih ingin membunuh seseorang?? Cinta? Atau Pembalasan??

Pengalaman yang bahkan tidak pernah terpikirkan untuk hadir dalam pikiran dan jiwa ku. Apakah kau ingin masuk ke dalam nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 9. Teman Dari Dunia Lain

Tunggu, kenapa Dia??? .

Makhluk yang saat itu ku lihat di dalam kelas. Yang hampir melahap kelapa Ken, kini berada di depan ku. Tidak, lebih tepatnya di atas kepala Ken!.

Benar" tidak kusangka. Ternyata penyebab pingsan nya Ken memang benar" berhubungan dengan makhluk ini.

Kulihat makhluk itu sedang berjongkok diatas bantal tempat kepala Ken terbaring. Kedua tangan makhkuk itu menutupi mata, telinga, dan separuh kepala bagian atas milik Ken.

Astaga. Apa apa yang sedang dia lakukan??. Aku benar" tidak percaya dengan apa yang kulihat. Apakah gara" ini juga Ken belum sadarkan diri sampai sekarang?. Tapi kenapa dia mengincar Ken?. Pikirku berkecamuk penasaran saat itu.

Tunggu... bukankah itu bagus?. Makhluk ini telah membantuku menangani salah satu musuh ku. Ini sama saja dengan mengurangi satu beban bukan?. Orang yang harus aku habisi sekarang jadi berkurang satu orang.

Meskipun aku tidak mau melakukan ini, tapi aku lebih tidak mau lagi terus ditindas oleh orang" sialan itu. pikiranku sudah mulai gelap saat itu. Sepertinya bibit" jahat sudah mulai berkembang dalam diriku.

"Elly? Hey, kau kenapa?!". ujar Pak Gian memecahkan lamunan ku seraya menepuk pundaku.

"oh, tidak apa" Pak. Tadi.. Apa yang mau bapak tanyakan?". jawabku mengalihkan perhatian.

Kulihat Pak Erie mulai memperhatikan ke arah ku, tatapan mata nya benar" tidak lepas, seakan" sedang menganalisis sesuatu.

Dia memang salah satu orang yang terkenal cerdas di sekolah kami. Dia bahkan salah satu lulusan terbaik bidang psikologi di universitas ternama di kota ini. Jadi tidak heran kalau indra dan perasa nya lebih tajam dari orang biasa. Dan bisa dengan mudah melihat dan menyadari sesuatu.

"Begini, Elly. Apa kau tau sesuatu dengan apa yang menimpa Ken?. Bagaimanapun dia teman satu kelas mu kan?. Apa ada suatu kejanggalan atau keanehan yang dia lakukan akhir" ini?? ". ucap Pak Gian.

"...... Tidak Pak". sahutku saat itu singkat.

"Setauku dia adalah anak yang energik dan banyak tingkah di kelas kami. Jadi mungkin ada -sesuatu- yang tidak sengaja dia singgung?". jawabku lagi.

"hmm..". kulihat saat itu Pak Gian mengerutkan kening sambil melihat ke bawah . "Lalu.. Apa yang terjadi sebelum dia pingsan?". lanjutnya lagi.

"Saya juga tidak tau Pak. Saat itu saya sedang tidak ada di dalam kelas. Saat saya kembali, dia sudah dibawa kesini". jawabku.

"Haishh ternyata teman sekelasnya juga bahkan tidak tau. Pak Erie nanti kita coba panggil siswa lain yang menyaksikkan kejadian ini. Kita tanyakan apa yang terjadi". ujarnya

Saat itu Pak Erie yang nampak diam saja dari awal aku datang kesini akhirnya bersuara juga. "Baik Pak". jawabnya singkat dan datar.

Hanya seperti itu saja. Tapi kurasa itu lebih baik daripada dia tidak mengatakan apapun sama sekali.

Suaranya terdengar berat dan berisi. Kalem dan berwibawa. Benar" tidak seperti tokoh kecil dari suatu sekolah.

"Yasudah kalau begitu. Elly kau tidak buru" kan hari ini? ". tanya Pak Gian padaku tiba".

"Tidak pak". jawabku

"Kalau begitu kau bantu bapak temani Ken sebentar. Bapak akan ke kantor untuk memberitahu kepala sekolah". ujarnya lagi

"Sedangkan biar Pak Erie yang mengurus masalah ini dan memanggil keluarganya". ucapnya menambahkan.

"Baik Pak". jawabku.

Dia pun mulai beranjak dari tempat duduk nya dan meninggalkan ruangan.

"Yess!". gumamku. Aku senang sekali ditinggal sendirian disini. Atau bisa kubilang berdua dengan -pasien- ini. tch.

Dengan begini aku bisa menyelidik lebih dalam tentang apa yang terjadi.

Tapi.. Kenapa masalah ini diserahkan pada Pak Erie ya?? Apakah salah satu keahlian dia yang lain adalah di bidang supranatural? yang benar saja.

Aku tidak mempedulikan hal itu lebih jauh. Aku sekarang benar" terfokus dengan apa yng ada di depanku.

"Benar-benar membuat penasaran. Karna aku bisa melihat -Mereka- apakah aku bisa berkomunikasi juga?? ". gumamku dalam hati

"Kalau begitu, aku coba saja. Toh tidak ada rugi nya. Mumpung tidak ada siapa" juga disini". gumamku lagi

Kulihat makhluk itu hanya diam tidak bergerak sambil terus menutupi setengah kepala Ken. Dari awal aku memasuki ruangan ini dia memang sudah menundukan kepalanya. Jadi sampai sekarang aku belum melihat wajah makhluk ini lagi, setidaknya sejak terakhir kali di dalam kelas saat itu.

"Hey". ucapku tiba".

Aku tidak tau ini akan berhasil atau tidak, tapi aku benar" ingin mencobanya. Apalagi sekarang rasa takutku pada makhluk" seperti ini sepertinya sudah mulai hilang. Aku sudah bisa tenang dalam menghadapinya. Jadi mengapa tidak ku kembangkan lebih jauh saja?? pikirku.

Aku lihat makhluk itu tidak merespon apapun.

"Apa aku terlalu berpikir berlebihan ya? Mungkin aku memang tidak bisa berkomunikasi dengan mereka". ucapku dalam hati

Tapi aku tidak mau berhenti!. Akan kucoba terus. Aku tau dia pasti bisa mendengarku.

"Hey. Aku tau kau bisa mendenggarku. Jangan berpura" lagi. Aku bisa melihatmu dengan jelas". ujarku sedikit menekan

Wushhh... Syuhhhh... syuhhhh....

Tiba" angin berembus kearahku..

"Sial apa"an ini. Angin darimanaa". gumamku

Saat itu debu" sepertinya terbawa dari luar jendela. aku pun sibuk menyibak" disekitar wajahku, ku sempatkan untuk melirik dan melihat makhluk itu. Kemudian.....

Kreakkkkkk...........

Makhkuk itu menengadahkan kepalanya!

"Siaaaalllll......??!!. Dia benar" bereaksi??". ujarku dalam hati.

Dia menyeringai perlahan ke arahku!. Dan kenapa lehernyaa harus mengeluarkan suara seperti itu??!. Itu jelas" suara besi tua saat kita coba menggeser engsel nya. Konyol sekali.

"Oke oke, diam dam tenang. Bukankah ini yang kuharapkan?". Tapi tetap saja menyeramkann. Huaaa!

"Hmm hukk hukk. Kau.. Apa kau benar" bisa mendengar ku?". tanyaku sekali lagi memastikan.

*hosh.... Hi... Hi.... Manusia.... Manusia... Ini.. Benar"... Bisa.. Melihat ku.... Hosh...*

Goddddd.!!! Dia benar berbicara!! Dan aku mendengarnyaa!!. Habislah.. Bagaimana kalau saat ini dia tiba" menerjang dan mengubah targetnya jadi aku?!.

Berisik sekali isi pikiranku saat itu. Bagaimanapun itu pertama kalinya aku berkomunikasi dengan makhluk seperti ini.

Tapi fisik luarku tetap terkendali. Aku berusaha terlihat tenang dan santai dihadapan makhluk itu.

Karna aku sudah mengerti prinsip nya, bahwa kalau kita menujukan rasa takut atau sisi lemah kita di depan mereka, itu akan memberi mereka kekuatan.

Semakin besar rasa takut kita, semakin besar juga kekuatan dan kekuasaan yang dia dapat. Dengan diri kita yang semakin melemah, akan memudahkan mereka dalam mencelakakan dan menguasai diri kita.

"Sebenarnya siapa kau?. Kenapa baju mu sama dengan seragam kami? Apakah kau juga dulu adalah siswi dari sekolah ini??". ucap ku menyelidiki seraya tetap berusaha terlihat santai.

*Hosh..... Manusia.... Kau... Terlalu... Banyak... Bertanya.... Hosh...*

Suaranya begitu dalam dan berat. Seakan jauh tapi dekat, seakan dekat tapi jauh. Benar" tidak jelas di dengar. Padahal makhluk itu sedang tepat berada di depan ku.

Nafasnya begitu sesak dan tersenggal". Dia juga terlihat capek dan dan terengah" setiap kali menjawab pertanyaan dariku. Seakan" dia menghabiskan banyak energi untuk berbicara.

Dia sama sekali tidak bergerak sedikitpun. Dia menjawab semua pertanyaan ku dengan posisi yang sama seperti awal aku masuk.

Sialnya dia sama sekali tidak mau menjawab satupun dari pertanyaan ku.

"Aku hanya ingin tau saja kenapa kau melakukan ini padanya. Aku tidak akan mencampuri urusan mu". tanyaku kembali

Aku benar" masih penasaran dan belum puas karna aku belum mendapatkan jawaban yang aku mau.

*Hosh... Ha.. Ha.. Ha... Kau.. Menarik.... Hosh.. Kau... Bahkan.. Tidak... Peduli.. Pada.. Sejenismu.. Ha.. Ha...*

Sial, kali ini bicaranya banyak sekali. Aku ikut sesak mendengarnya _- .

"Aku membenci orang ini. Dia selalu mencari masalah denganku. Makanya aku tidak peduli apapun yang ingin kau lakukan padanya". ujarku dengan nada datar dan tatapan dingin

"Kau cukup menjawab pertanyaan ku saja". ujarku lagi dengan sedikit tegas

*Hosh.. Aku... Akan.. Mengambil... Setengah... Vitalitasnya... Hosh.. Agar.. Aku... Bisa... Tetap... Ada... Disini.... Hosh*

Wah wah ini menarik. Seperti tidak nyata saja. Aku benar" tidak percaya kalau ini benar" sedang terjadi. Ku pikir hanya di televisi saja. gumamku dalam hati

"Lalu apa yang akan terjadi jika setengah dari vitalitasnya hilang? Dan kenapa kau mau tetap disini? Apa kau mempunyai urusan yang belum selesai?". tanyaku lagi.

Rasa penasaran ku benar" memuncak. Aku sangat menanti jawaban dari itu semua. Ini benar" hal besar! pikirku. Aku harus tau rahasia ini.

*Hosh... Manusia... Sebenarnya... Kenapa... Kau... Bisa.. Melihatku.. Hosh... Bahkan... Tidak... Takut... Padaku.. Hosh..*

Heyy apa"in ini. Dia tidak hanya tidak menjawab satupun pertanyaan ku. Dia bahkan malah balik bertanya??!

*Hosh... Karna... Kau... Sudah... Melihatku... Hosh... Apakah... Kau... Mau.. Jadi... Teman... Ku... Hosh... Hosh...*

Wow wow wow... Apa yang ku dengar ini???

Apa tidak salah??! Apa otak dari makhluk ini sudah rusak?? pikirku

Kenapa makhluk ini tiba" bertanya seperti itu padaku?? Bukankah ini sudah keluar jauh dari jalur pembahasan kami??!.

"Kau... Kenapa kau bertanya seperti itu padaku?". tanyaku menyekidiki

*Hosh.... Bukankah... Kita.... Saling... Terikat... Hosh... Apa... Kau... Tidak.. Merasakan... Nya... Hosh...*

Terikat kepalamu!! Jangan berbicara seakan" aku sejenis denganmu!. ucapku menggerutu dalam hati

"Apa maksudmu?". tanyaku lagi

*Hosh... Jangan... Banyak.. Bertanya.. Mereka... Akan... Segera... Kembali... Hosh..*

Sial, lagipula manusia tidak mau berteman denganku. Aku setujui saja permintaan nya. Itu lebih bagus daripada tidak memiliki teman sama sekali. pikirku sedikit emosi

"Baik. Aku setuju". jawabku tegas.

Aku menjawab dengan ringan tanpa keraguan apapun. Aku tidak tau apa yang akan terjadi kedepanya, tapi firasatku mengatakan kalau keputusan yang ku ambil saat ini adalah benar.

"Oh ya, jika kedepanya aku memanggilmu, kau harus muncul. Lalu, bagaimana caraku memanggilmu agar kau datang? Siapa namamu?". tanyaku memperdalam

*Hosh.... Selovia.... Hosh....*

Wushhhh.... Wushhh....

Angin yang sama berhembus lagi. Kulihat dia sudah menundukan lagi kepalanya. Kurasa dia sedang melanjutkan apa yang dia lakukan tadi. Mengambil vitalitas Ken.!

Aku hanya diam saja memperhatikan. Benar" tidak peduli.

Ternyata.. Nama makhluk ini adalah Selovia? Namanya terdengar klasik. Seakan berasal lebih dari 10 tahun yang lalu.

Aku harus menyelidiki lebih jauh tentang makhluk ini. ujarku dalam hati

Kupikir akan lebih bagus jika aku memiliki kekuatan seperti dia bukan??. Akan lebih mudah bagiku untuk menghadapi masalah kedepanya. Akupun tidak perlu takut pada siapapun.

\=\=\=\=

Tak lama kemudian..

Tap.. Tap.. Tap...

Suara langkah kaki mulai terdengar. Semakin lama suara itu semakin jelas dan mendekati ke arah pintu. Dan...

Ckrek..

Terdengar suara gagang pintu dibuka oleh seseorang. Aku memperhatikan ke arah pintu. Kulihat saat itu.. ternyata Pak Gian.

"oh? Dia sudah datang". gumamku

"Elly, maaf sudah membuatmu menunggu lama. Bapak baru selesai membicarakan urusan ini dengan kepala sekolah". ujarnya menjelaskan seraya berjalan mendekat kearah ku dan Ken.

"Tidak apa" Pak. Lalu bagaimana Pak? Apakah keluarga nya akan datang kesini?". tanyaku pura" khawatir

"Keluarganya sudah diberitahu oleh Pak Erie. Mereka sedang dalam perjalanan kemari. Sedangkan untuk kondisi Ken, pihak keluarga berencana untuk membawanya kerumah sakit untuk mengecek kondisi nya lebih dalam". ujarnya

"ohh baik". jawabku singkat seraya berpura" tertunduk lesu

"Sudahlah Elly, jangan khawatir. Temanmu pasti akan baik" saja. Sekarang kau pulanglah dan istirahat. Hari sudah sore. Dan terimakasih sudah membantu menjaga Ken". ujarnya seraya menenangkan.

"Sama-sama Pak. Kalau begitu saya pamit dulu". jawabku

"Iya, hati" di jalan". ucapnya sambil melihatku berjalan menjauh keluar dari ruangan.

Dan.. "Fyuhhh... Akhirnya aku keluar dari sana. Benar" menegangkan dan penuh tekanan". gumanku dalam hati. Aku menyender sebentar di luar pintu ruangan sambil mengatur nafas lega.

Saat aku mulai berjalan tiba" aku berpapasan dengan Pak Erie. Dia sedikit memperlambat langkahnya lalu mengatakan sesuatu padaku.

"Elly, sebenarnya kau tau apa yang terjadi kan. Kalau kau ingin menceritakan sesuatu, kau boleh mencariku di ruanganku. Aku akan selalu ada disana". ujarnya tiba"

Sialan, apa"an dia. Kenapa dia tiba" mengatakan itu??. Apa dia benar" tau apa yang terjadi??

Menceritakan kepadanya?? Yang benar saja. Hanya orang bodoh yang akan menceritakan rahasianya sendiri.

"eh? Apa maksud bapak? Saya benar" tidak tau soal apa yang terjadi padanya". ucapku

Dia hanya tersenyum lalu berjalan pergi.

Ahh sudahlah. Aku tidak peduli soal dia. Terserah dia mau berpikir apa. Karna dia juga tidak akan membantu dengan apa yang terjadi pada hidupku dan penderitaan ku.

Aihh hari sudah sangat sore, waktu sudah menunjukan pukul 17.30 dan langitpun sudah mulai gelap. Aku harus cepat" pulang. Apalagi aku masih harus berjalan kaki. Kemungkinan aku sampai kerumah pukul 18.00. Gawat. Pasti kemaleman.!

Akupun sampai digerbang sekolah.

"eh?? Gerbangnya sudah tertutup?? Yang benar sajaa. Lalu bagaimana ini?!. gumamku

Padahal ada beberapa guru yang masih di sekolah. Tapi kenapa buru" sekali menutup gerbangnya? Apakah mereka akan menginap disekolah karna kasus Ken??

Sepertinya satpam sekolah juga sedang pergi makanya dia mengunci gerbangnya untuk sementara.

"Aihh..." lenguhku sambil menyandarkan kepalaku di gerbang.

Tiba"......

*....Hi... Hi... ELLY~......*

???!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

1
Siffa^^
wahh terimakasih.. tak sangke abang Khai ni baik sangat ^^ ❤
Khai
awak ada karya rupanya, selamat berkarya ya,
kami sentiasa menantikan karyanya,
semangat berkarya dan banyakkan berehat,
kami sentiasa mendukung anda
☯THAILY YANIRETH✿
Awas aja kalo gak segera update, bakal ada shuriken yang menunggu ya thor.
Siffa^^: Siap. tugas sudah dilaksanakan >< ✨
total 1 replies
run away.┲﹊
Gemes banget sih!
Siffa^^: terimakasih~ semoga menikmati ceritanya yaa ><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!