"Love doesn't always end well." Kata-kata Malefince dalam film Malefince terus terngiang di telinga Natalia Hadasa, gadis cantik 21 tahun, mengisahkan duka di hati Natalia. Mengapa cinta yang dikhianati begitu menyakitkan. Bahkan kadang menyisahkan dendam, seperti yang dialami Malefince. Seorang peri yang cantik dan baik hati tetapi menjadi jahat karena cintanya dikhianati sang kekasih. Tuhan, aku takut jatuh cinta karena aku tidak mau terluka. Bukan karena film Malefince, tetapi karena ibunya yang menderita karena dikhianati papanyak, dan banyak lagi wanita yang menderita karena cinta. Sebab cinta tidak selalu berakhir dengan baik. Begitu menurut Natalia.
Tapi apakah Natalia tetap dengan defense mechanism- nya jika cinta itu tiba-tiba datang menyentuh hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harijati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yo te amo
Pukul 6.00 pagi Natalia sudah selesai dengan ibadah paginya. Natalia merasa ada sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Rasa bahagia yang lain yang berbeda dengan rasa bahagia yang biasa ia rasakan selama ini. Ada gairah hidup. Semua terasa indah.
Natalia tersenyum, "Inikah rasanya cinta." Tidak heran bila dikatakan jatuh cinta berjuta indahnya dan rasanya.
Natalia berjalan mendekati jendela kamar, Ketika ia membuka jendela, sayup-sayur terdengar suara bariton yang merdu bersenandung diringi petikan gitar. Natalia mengernyitkan dahinya,
"Pagi-pagi siapa ya yang bernyanyi." Natalia berjalan ke pagar balkon kamarnya, melongok ke arah sumber suara. Penasaran dengan orang yang pagi-pagi sudah bernyanyi.
"Apakah kak Yosef?" Tanyanya dalam hati.
Natalia bergegas keluar kamar. Berjalan ke ruang tengah, lalu ke balkon teras lantai dua untuk melihat siapa yang bernyanyi?
Dada Natalia berdegup melihat punggung laki-laki yang duduk di kursi membelakanginya, nampak begitu menghayati lagunya. Suara beratnya terdengar seksi, seperti duara Beby Romeo saat menyanyikan lagu ciptaannya yang terkenal dinyanyikan diva pop Krisdayanti, lagu mencintaimu.
Natalia tak menyangka bila pria yang baru semalam resmi jadi kekasihnya itu mempunyai suara yang cukup merdu. Natalia merasa hanyut dalam syair lagu yang dinyanyikan Yosef. Berlahan ia berjalan mendekati kekasihnya.
Mencintaimu
Seumur hidupku
Selamanya
Setia menanti
Walau di hati saja
Seluruh hidupku
Selamanya
Kau tetap milikku
Hanya satu yang tak mungkin kembali
Hanya satu yang tak pernah terjadi
Segalanya
Teramat berarti di hatiku
Selamanya
Natalia duduk di kursi. Ia menatap Yosef yang juga menatapnya dengan mesra, sambil tersenyum tetap terus menyanyikan dan memetik gitarnya,
"Suara kak Yosef merdu ya. "Puji Natalia begitu Yosef mengakhiri lagunya.
" Biasa saja sih. Kalau merdu, aku bisa jadi penyanyi." Canda Yosef masih dengan memetik gitarnya, dan masih juga menatap mesra natalia, membuat Natalia mengalihkan pandangannya karena takut meleleh hatinya (hahaha).
"Duet yok." Ajak Yosef.
"Mau nyanyi apa? Saya tidak begitu tahu lagu-lagu sekuler." Lanjut Natalia.
"Kak Yo saja yang nyanyi, saya yang menikmati. Lumayan dapat hiburan dari Presdir PT Cipta Buana." Canda Natalia.
Yosef mencebikkan bibirnya. Natalia tertawa melihatnya.
"Lagu ini kupersembahkan untukmu cintaku. Yo te amo. Tapi versi Indonesia ya yank."
Natalia tersenyum, dia pernah dengar lagu yang syarat dengan ungkapan cinta yang berbahasa Spanyol tersebut.
Lagu Yo te amo, salah satu lagu yang menjadi sountrack drama Meteor Garden 1.
"Dengan kata sederhana, aku merindukanmu
Dalam bahasa duniawi, hidupku adalah kamu
Kekuatan dari dalam menggerakkanku untuk memulai lagi
Dan dalam tubuhmu (dirimu), ku temukan kedamaian
Jika hidup mengizinkanku untuk disisi mu
Ku yakin, mimpi ku akan tumbuh
Jika hidupku hilang dalam hitungan detik,
Biarkan aku terisi dengan mu
Tuk jalani hidup setelah mencintai mu.
Tak ada ketakutan atau keraguan
Cinta ini terlalu baik
Kau akan menjadi wanita ku
Aku milik mu selamanya
Lihatlah dada ku, ia terbuka
untukmu tinggal di dalamnya.
Untuk ketenangan pikiran mu, Kau miliki aku ditanganmu
Bagiku, hanya engkaulah kelemahanku sampai akhir, yang ku tau hanyalah menunggu mu
Engkaulah hidupku, beri aku cahaya dan kebaikan
di Dunia di mana kata-kata mu adalah keinginanmu
Keajaiban perasaan ini, yang begitu kuat dan lengkap
Dan matamu adalah kedamaian bagiku
Jika hidup mengizinkanku untuk disisi mu
Ku yakin, mimpi ku akan tumbuh
Jika hidupku hilang dalam hitungan detik,
Biarkan aku terisi dengan mu
Tuk jalani hidup setelah mencintai mu.
Tak ada ketakutan atau keraguan
Cinta ini terlalu baik
Kau akan menjadi wanita ku
Aku milik mu selamanya
Lihatlah dada ku, ia terbuka
untukmu tinggal di dalamnya.
Tak ada ketakutan atau keraguan
Tak ada ketakutan atau keraguan."
Natalia tak kuat untuk mendengarkan lagu itu. Ia berdiri dan berjalan ke pagar balkon dengan tetap menghayati lagu yang dinyanyikan kekasihnya.
Natalia menangis
Yosef tahu, perasaan Natalia hanyut dalam syair indah lagu Yo te amo.
Dengan pelan diletakkannya gitarnya di meja di depannya. Ia beranjak mendekati Natalia .
Natalia menghapus air matanya, ditutupnya mukanya dengan kedua tangannya. Natalia malu pada Yosef, yang mungkin berpikiran dirinya cengeng, hanya oleh karena lagu.
"Aku harap, ini adalah air mata bahagia. Aku tidak ingin kamu sedih Nat. Maaf kalau lagu tadi membuatmu sedih.' Kata Yosef sambil mengusap air mata Natalia.
"Terima kasih untuk lagunya. Itu indah sekali. Saya ga sedih, tapi terharu. Aku harap itu ungkapan tulus dari hatimu." Lanjutnya.
"Aku bukan orang suka main-main sayang. Aku ingin menjadi kebahagiaanmu, meski aku tidak sempurna." Yosef mengecup dahi Natalia dengan kasih.
"Ayo kita sarapan. Nanti jam 8.00, arsitek dan asistenmu akan datang. Kita masih ada waktu untuk bersiap." Ajak Yosef.
Mereka turun menuju meja makan untuk menikmati sarapan yang sudah disediakan Bu Astri.
"Wah kelihatannya enak sekali Bu." Puji Natalia yang langsung pengen menikmati sarapannya.
"Semoga mbak Natalia suka. Ini nasi campur ayam khas Bali mbak." Terang Bu Astri dengan semangat.
"Terima kasih Bu Astri, sudah masak buat kami." Cetus Natalia.
"Sama-sama mbak. Silahkan dinikmati sarapannya. Saya permisi mau melanjutkan pekerjaan saya."
"Loh Bu Astri sudah sarapan belum? Tanya Natalia.
"Saya sudah mbak. Tadi ngopi dan maka roti." Jawab
"Hehehe....sudah kayak orang bule ya Bu Astri. Sarapannya roti dan ngopi." Goda Natalia.
"Ya nggak juga mbak."Sahut Bu Astri tersipun kemudian pamit ke dapur.
Yosef hanya tersenyum melihat interaksi kekasihnya dengan ART, dia bersyukur mendapatkan calon istri seperti Natalia, yang baik dan ramah kepada ART.
Natalia dan Yosef duduk bersebelahan di meja makan.
Setelah berdoa makan, Natalia berinisiatif mengambilkan Yosef makanan terlebih dahulu. Yosef tersenyum bahagia saat diladeni perempuan yang dicintainya.
"Terima kasih yank. Jadi berasa sudah menikah. Menikah Yo yank." Goda Yosef.
"Ih kak Yo, belum juga dua puluh empat jadian, sudah ngajak nikah. Aku ga mau nikah muda, umurku baru dua puluh satu tahun." protes Natalia sambil mencebikkan bibirnya.
Yosef tertawa. Natalia hatinya menghangat saat mendengar Yosef mengubah panggilannya menjadi sayang. Seneng tapi malu, itu yang dirasakan Natalia.
Setelah menelan makanannya, Yosef melanjutkan pembicaraan mereka.
"Tapi yank, hukum pernikahan di Indonesia, wanita usia dua puluh satu sudah dianggap pantas untuk menikah. Lagi pulang umurku sudah hampir tiga puluh."
Natalia menoleh, " oh ya. Memangnya berapa umur kak Yos?"
"Tahun ini sudah dua puluh sembilan." Jawab Yosef.
"Ah.ga pa pa. Orang laki mah ga pa pa umur segitu belum nikah. Sabar ya." Hibur Natalia sambil menyentuh lembu lengan kekasihnya.
Setelah menyelesaikan sarapan, Natalia membantu Bu Astri membereskan meja makan.
"Ga usa Mbak, biar saya yang membereskan. Mbak Natalia kan harus siap-siap untuk bekerja." Ucap Bu Astri.
Natalia dan Yosef beranjak ke kamar mereka masing-masing untuk mandi dan mempersiapkan diri untuk bekerja.
Jam 7.30, Natalia sudah siap. Diambilnya tas kerjanya lalu beranjak meninggalkan kamar.
Yosef memanggil Natalia yang hendak turun untuk menunggunya. Natalia berhenti menunggu Yosef. Hatinya berdesir melihat penampilan Presdir sekaligus kekasihnya yang nampak tampan dan gagah dengan setelan kemeja biru dipadukan dengan celana bahan hitam.
Yosef mendekati Natalia. Disentuhnya pipi kekasihnya. "Kamu selalu terlihat cantik. Aku ingin selalu memandangmu. Dan setia saat ingin ku katakan padamu, yo te amo Nat."
Natalia tersenyum. Ia merasa di setiap kesempatan, bosnya selalu romantis. Natalia jadi kuatir, bagaimana kalau di depan pegawai yang lain. Ia tidak mau jadi bahan gosip di perusahaan.
"Kak jangan ngegombal terus ah." cebik Natalia.
"Eh siapa yang ngegombal. Ga ya." Protes Yosef yang disambut tawa Natalia.
"Kak, saya minta hubungan kita untuk sementara disembunyikan dulu ya. Saya ga mau jadi bahan gosip karyawan di perusahaan. Juga untuk menjaga wibawa kak Yos di mata karyawan." Pinta Natalia.
Josef menghela nafas. Jujur dia keberatan.
"Baiklah. Tapi kalau sampai ada laki-laki laki yang ndeketin kamu, aku ga segan-segan untuk mempublish hubungan kita. Biar ga ada yang berani deketin kamu yank."
" Terima kasih kak. Yo te amo." Ungkap Natalia dengan mesra pada Yosef. Dada Yosef berdesir, dengar ungkapan cinta dari Natalia.
"Yo tambien te amo Natalia Hadasa." Sahut Yosef dengan bahagia.
