NovelToon NovelToon
Kehormataan Seorang Perempuan

Kehormataan Seorang Perempuan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Keluarga / Persahabatan / Romansa
Popularitas:53.5k
Nilai: 5
Nama Author: ilmara

Bismillahirrohmanirrohim.

بسم الله الر حمن الر حيم

Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.

اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد

KARYA INI SPESIAL UNTUK BULAN RAMADHAN.

MARHABAN YA RAMADHAN SEMUA 💖💖

Hana A'iza Afida seorang gadis yang hidup dalam keluarga kelas menengah, namun disaat semester akhirnya kuliah sang ibu memang sudah lama jatuh sakit kini kian parah dokter mengharuskan ibunya untuk dioprasi sayangnya baik Hana dan bapaknya tidak memilki uang untuk menjalankan oprasi sang ibu.

Hingga ada seorang yang menawarkan uang untuk biaya berobat ibu Hana dengan syarat tertentu. "Saya akan membayar biaya operasi ibumu bahkan sampai sembuh asal kamu mau jadi wanitaku dan tidak boleh bertemu dengan kedua orang tuamu lagi!"

Akankah Hana mengambil tawaran tersebut? Yuk baca kisahnya hanya di noveltoon!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dalih

...Bismillahirrohmanirrohim....

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

...🍒Selamat membaca semua🍒...

"Kalian bertiga memang hebat, Tuan Brian menuju kalian sebagai orang yang berada dalam proyek baru."

"Sama sepertimu Adel, aku ikut senang mendengar Hana, Edwar dan Jek mengikuti proyek baru ini. Kalian bertiga memang patut diacungin jempol." Dila ikut menimpali perkataan Adel.

Sejak tadi Jek selalu tebar pesona ketika mendapatkan pujian secara langsung dari Adel, walaupun perempuan itu tidak hanya memberikan pujian untuk dirinya tapi juga Edwar dan Hana.

"Sepertinya kita akan membuat ibu Nita bangga," celetuk Riko.

Semua orang menoleh kearah Riko membuat laki-laki itu sealah tingkah mendapatkan tatapan dari semua orang.

"Hei! kalian semua tidak perlu menatapku seperti itu, sudah seperti singa lapar saja. Aku ini buka makanan."

Semakin hari Hana merasa hidupnya tidak terlalu kalau lagi, dia dan teman-teman magangnya selalu kumpul bersama saat makan siang, bertukar cerita bagiamana pekerjan yang mereka hadapi.

Tapi tetap saja Hana selalu menjaga jarak aman, dia tidak pernah duduk dekat dengan cowok kadang membuat Adel kesal karena dirinya harus selalu bersebelahan dengan Jek, laki-laki itu selalu mengambil keuntungan sendiri, jaraknya untung saja lumayan jauh.

"Aku senang punya teman seperti kalian, tidak iri akan pencapaian teman sendiri walaupun jauh diatas kita. Selalu mensupport pencapaian teman, aku akan sangat berterima kasih, pada Tuan karena telah mempertemukanku dengan orang-orang seperti kalian," ucap Lali.

"Kita ini masih dijam istirahat untuk makan jadi jangan menebar kesedihan," celetuk Candra, suasana yang mendadak harus sebentar barusan buyar mereka kompak tertawa bersama.

"Tapi aku setuju dengan pendapat Lali, tampaknya sekarang aku lebih banyak bicara setelah bergabung dengan kalian."

Jek yang duduk disebelah Hasim menepuk pundak temannya itu. "Lo baru sadar bro kalau sekarang lo jadi cerawat."

Lagi mereka kembali tertawa, seperti ini Hana sejenak dapat melupakan beban banyak dipundaknya.

"Sudah makan sebelum jam istirahat habis." Candra bersuara lagi.

Kembali sembilan orang itu menikmati makan siang mereka, setiap jam istirahat kesembilan orang itu mencuri perhatian para karyawan lain, mereka terlihat bercanda seperti tidak ada beban yang ditanggung.

"Ngomong-ngomong Hana, bagaimana keadaan bapakmu?"

"Eh, alhamdulillah sudah jauh lebih baik Hasim," jawab Hana menelan makamnya lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan dari Hasim.

"Bagaimana jika kita menjenguk ayah Hana sebentar sebelum melakukan aktivitas masing-masing di malam hari," usulan Riko membuat 7 temannya menggangguk setuju.

Semakin hari Hana dapat melihat sisi baik dari teman-temannya hanya saja dia sulit untuk berkomunikasi sejak berada didevisi komunikasi Hana sedikit-sedikit dapat belajar berkomunikasi jauh lebih baik pada orang lain dari sebelumnya.

"Kamu memang orang baik Riko, aku suka!"

"Kau menyukaiku, Dila."

"Jangan pede dulu, maksudnya aku suka orang baik."

Malam harinya teman-teman Hana benar-benar datang untuk menjenguk Herwin yang kondisinya semakin berangsur-angsur membaik. Sky ikut mendengar obrolan Hana serta teman-temanya tanpa sengaja memutar kemudi mobil.

"Kata Riko sebelum melakukan aktivitas kembali dimalam hari mereka akan menjenguk bapak Hana lebih dulu. Jadi aku tidak perlu terburu-buru bukan untuk menghadiri pertemuan yang diatur oleh nenek sedangkan aku sama sekali tidak menginginkannya." Sky seakan mendapatkan ide bagus seteleh mendengar perkataan Riko siang tadi.

Malam ini Sky hendak mengikuti kencan buta yang sudah diatur oleh neneknya, dia sudah tidak memilik alasan untuk menolak kencan buat untuk kelima kalinya, tapi perkataan Riko membuat Sky memilik ide lain.

Kepala Sky semakin kusut mengingat besok sang mama akan mempertemukan dengan perempuan pilihan Rena untuk dijodohkan dengan Sky.

"Aku baru kembali menginjakkan kakiku di tanah kelahiran kembali, tapi nenek dan mama seakan memperlakukanku seperti seorang laki-laki yang tidak laku," keluh Sky mengingat betapa berambisinya kedua perempuan berbeda usia itu.

Untung saja sang papa tidak pernah ikut campur dalam urusan perempuan, namun bagi Sky membiarkan mama dan neneknya melakukan keinginan mereka bukanlah hal baik untuk Sky sendiri.

"Aku akan memberi hadiah untuk Riko. Besok kembali aku harus memikirkan cara agar tidak bertemu dengan perempuan kandidat mama selanjutnya." Sky menghela nafas panjang beban berat yang dia miliki bukan berada di kantor saja tapi di rumah pula.

Sepanjang perjalan Sky terus mengerut kesal untung dia tidak lupa membelikan buah tangan untuk bapak dan ibu Hana, Sky sudah bertekad mau menjenguk ibu Hana pula.

Sampai di rumah sakit, Sky sudah tau letak kamar rawat Herwin segera menuju kesana, dia yakin teman-teman Hana sudah datang semua. Memang Sky sengaja menunjukkan kedatangan secara terang-terangan. Ada hal yang Sky lupakan jika di dalam ruangan itu ada sepupunya mengetahui nasib buruk Sky.

Ceklek!

Pintu kamar rawat Herwin terbuka perlahan-lahan orang-orang berada di dalam kamar rawat itu kompak menoleh kearah pintu. Muncul sosok Sky terlihat kaget mengetahui banyak orang di dalam kamar rawat Herwin, padahal dia hanya pura-pura kaget saja agar tidak terlihat datang dengan maksud lain.

"Nak Sky, kamu juga datang." Herwin menyambut kedatangan Sky ramah.

"Selamat malam om, saya tidak tahu jika banyak orang disini. Apakah kedatangan saya mengganggu kalian?"

"Tidak sama sekali Tuan Brian," sahut Jek paling cepat.

Diantara mereka semua hanya Hasim yang menatap selidik penuh curiga akan Sky, pasalnya malam ini laki-laki itu harus menghadiri kencan buta. Belum ada yang tau jika Hasim merupakan sepupu Sky.

"Benar, tidak mengangguk sama sekali tuan Brian, lagipula kita semua memiliki niat baik untuk menjenguk bapak, Hana." Lali ikut bersuara.

Disusul yang lain tidak keberatan dengan kehadiran Sky termasuk Hana sendiri, tak lupa Sky memberikan buah tangan yang dia beli pada Hana untuk Herwin.

"Terima kasih, Tuan Sky."

"Bukankah Tuan Brian tidak bisa berlama-lama ada disini karena harus menghadiri acara lain," suara Hasim terdengar penuh kemenangan.

"Benar begitu Nak Sky, saya merasa sudah menghambat acara Nak Sky."

"Jangan merasa bersalah Om, saya datang kesini atas kehendak saya sendiri. Lagipula saya teringat perkataan seorang 'sebelum memulai aktivitas di malam hari lebih baik menjenguk seorang dulu.' Seperti memang lebih baik."

Riko sampai terkesima mendengar penuturan Sky, walaupun Sky mengucapkan perkataan itu secara berbeda tapi dia masih ingat jika ucapan itu perkataannya pada teman-teman tadi siang.

Apakah orang yang dimaksud tuan Brian itu aku? Kenapa aku merasa kata-kata tuan Brian sama persis seperti ucapanku tadi siang. Riko hanya mampu menebak-nebak.

Hasim tau ada tujuan lain dari kedatangan sepupunya. Semoga kali ini kamu beruntung, tapi aku juga ingin melihat seperti apa kencan buatmu dan besok pagi harus kembali menghadapi perempuan. Rasanya Hasim ingin tertawa saat itu juga mengingat nasib Sky buruk.

1
Yani
Sky udah mulai bucin tu
Yani
Aduh jutek amat sama Dito
Yani
Friska udah sadar sari komanya
Yani
Kalau ga salah fi cerita sebelumnya Kenzo punya kakak ya?
Ilmara: Aku juga lupa kak, nanti dispil lagi makasih udah diingtin
total 1 replies
Yani
Orang tuannya si Kenzo
Yani
Kalau ga salah waktu kejadian itu Hana masih bayi merah 🙏
Ilmara: iya kak salah ketik pas bab sebelumnya 1 tahun 3 bulan, eh pas dibab ini 1 tahun 6 bulan tapi udaj direvisi kok makasih kak❤
total 1 replies
Yani
Kenapa emangnya kalau Sky kalau Dito melamar adikmu
Yaris
apa mungkin orang tua Adel atau kenzo
Rini Musrini
siapa tuh yg telah membunuh orang tua hana? apakah orang tua kenzo???
Rini Musrini
dito bakalan menyesal nanti klau friska d kamar polisi yg menolongnya
Ningmar
lanjut
Yaris
kayaknya Friska sama pak polisi aja deh si Dito nggak enak sama sky kayaknya takut nggak di restuin
Ningmar
jangan marah sky...lebih baik direstui saja...he he
Yani
Yang sabar Hana punya yang ga peka
Yani
Ko...Sky kaya gitu sih bukannya memberi dukungan sama istri
Yani
Semoga Kakek Wilson dan Friska tidak terjadi apa"
Ningmar
cobaan dari author....lanjut2
Rini Musrini
habis pesta pernikahan malah pada sakit . semoga kakek wilson dan friska baik² saja.
Rini Musrini
hana kayak aq dulu punya adik ipar tp umurnya lebih tua jd bingung mau panggil apa.
Rini Musrini: iya thor
Ilmara: Senasib sama Hana ya kak masalah umur❤
total 2 replies
Rini Musrini
selamat buat sky dan hana bahagia selalu. semoga tak ada pengacau di rmh tanggamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!