tidak salahkan aku mencintai papa angkatku? aku rasa tidak, walaupun kami terpaut umur belasan Tahuh, tapi aku rasa kami sangat serasi.
tak masalah dia hanya menganggapku anak, tapi aku pastikan dia hanya akan melihat aku. dan akan aku singkirkan wanita yang berniat mendekat pada ayah angkatku sekaligus lelaki yang aku cintai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari tersedih
Aku update dua bab
Jayden melepaskan pelukannya, kemudian dia langsung menghapus air mata putrinya.
‘’Maafkan aku yang selalu merepotkanmu, dad,’’ ucap Alena, dio selalu ingin merahasiakan apa yang dia rasakan dari sang ayah, tapi ayahnya selalu tau apa yang dia rasakan.’
‘’No, kenapa kau berpikir bahwa kau menyusahkan Daddy, tidak sama sekali sayang. Daddy sudah bilang, daddy akan terus berada di sampingmu, menemani di masa sulitmu. Jadi, apa malam ini kau ingin menginap di restoran mu, jika ia Daddy akan menemanimu, karena hanya ada satu kamar, jadi kau tidur saja di kamarmu daddy akan menunggu di ruang karyawan,’’ ucap Jayden, mendengar ucapan sang ayah, mata Alena Kembali berkaca-kaca. Dia yang tadinya ingin menginap di restoran membatalkan niatnya, dia tidak mau membuat ayahnya tidak nyaman.
‘’Ayo, dad, pulang saja, aku akan tidur di rumah,’’ jawab Alena, Wanita itu berbalik untuk mengunci pintu yang belum terkunci, dan Ketika Alena berbalik, Jayden melihat kearah samping, di mana lelaki itu melihat kearah Darius yang sedang berada di mobil, tentu saja Jayden tau bahwa sedari tadi, Darius sedang memperhatikan mereka.
‘’Ayo, dad,’’ ucap Alena Ketika sudah mengunci pintu, hingga Jayden langsung membukakan pintu mobil untuk Alena, dan setelah Alena masuk kedalam mobilnya, Jayden juga masuk kedalam mobil kemudian mereka meninggalkan restoran.
Setelah Jayden pergi, Darius menyenderkan tubuhnya kebelakang, setelah berbicara dengan Alena tadi siang, perasaan Darius benar-benar tidak karuan, dia terus menatap foto mendiang putranya dengan tangis yang berlinang, seberapa pun Darius berpikir bagaimana cara menebus kesalahannya pada Alena, tapi sayangnya Darius tidak bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaannya, karena pada akhirnya Darius sadar, bahwa dia tidak pantas untuk di maafkan, tidak ada yang bisa dia lakukan untuk mendapatkan maaf dari putrinya.
Beberapa hari kemudian
Hujan rintik membasahi bumi, membuat suasana hati Alena kian mellow, dia ingin secepatnya pergi dari rumah dan menghilang sementara waktu guna menenangkan dirinya. Jujur, hari ini hati Alena sedang hancur, hari ini Alena seperti Kembali masuk kedalam fase menyakitkan di hidupnya, dan selalu seperti ini setiap tahun.
Besok adalah tanggal 11 January, di mana tanggal 11 januari adalah hari ulang tahun mendiang putranya dan 11 january pula putranya meninggal. Dan besok Alena berencana untuk Kembali ke negara di mana jasad putranya di semayamkan. Rasanya Alena ingin seterusnya menetap di sana, tapi dia tidak mau membuat orang tuanya sedih atas keputusannya, jadi mungkin Alena hanya akan berada di sana selama dua minggu, apalagi kali ini dia akan ditemani oleh Ken.
Lamunan Alena buyar Ketika mendengar suara pintu, hingga Alena langsung menghapus air matanya lalu tersenyum Ketika pintu terbuka dan ternyata yang masuk adalah ibunya
‘’Mom, seharusnya mommy tidak usah repot-repot biar aku saja yang turun,’’ ucap Alena Ketika Nana masuk kedalam kamarnya sambil membawa makanan.
Nana menyimpan makanan yang dia bawa di atas nakas, kemudian mendudukan diri di sebelah Alena, lalu setelah itu memeluk putrinya. ‘’Cucu mommy pasti sangat bangga dii atas sana karena mempunyai ibu sehebat dirimu,’’ ucap Nana, dan Ketika mendengar itu, tentu saja tangis Alena pecah.
‘’Tidak, mom. Aku ibu yang jahat, seharusnya aku yang mati bukan anakku.’’ Alena memeluk ibunya dengan sangat erat, bayangan itu muncul lagi, bayangan Ketika dia memeluk jasad putranya yang telah kaku.
**
‘’Ken, kau pulang saja ke rumah, jemput aku nanti jam 4,’’ ucap Alena, saat ini Ken dan Alena sudah berada di depan pemakaman, dan seperti biasa Alena akan berdiam diri selama berjam-jam di makam putranya.
Ken mengangguk, kemudian dia memeluk Alena, karena tau Alena sedang rapuh.
‘’Hmm, kabari aku jika kau ingin pulang.’’
Alena mengangguk, kemudian Wanita cantik itu pun langusng turun dari mobil.
Alena diam termenung Ketika melihat nisan di depannya, nisan yang bertuliskan nama Abiel micleren, dan setelah cukup lama menatap nama mendiang putranya, Alena langsung terjatuh kebawah, Wanita itu memeluk nisan putrinya kemudian dia menciumi nisan itu dengan berlinang air mata.
‘’Abiel … Abiel.’’ Panggil Alena dengan suara yang sangat rapuh, Wanita itu membuka jaketnya kemudian menyimpannya di bawah, untuk alas lalu setelah itu Alena berbaring dan memeluk makam kecil putranya seolah dia sedang memeluk putranya.
Tatapan mata Alena menatap ke depan dengan tatapan kosong, jiwa wanita itu seperti di renggut paksa dari raganya, kenangan demi kenangan menyakitkan itu muncul lagi.
3 jam berlalu
hari sudah sangat mendung, hingga Alena bangkit dari berbaringnya kemudian dia langsung memakai jaketnya Kembali.
‘’Abiel, mama akan datang lagi nanti, mama akan pulang sekarang,’’ ucap Alena, dia menatap nisan putranya dengan tatapan yang sangat sedih, dan setelah itu Alena pun langsung berbalik kemudian dia memutuskan untuk pulamg karen sepertinya Ken sudah menunggu di luar pemakaman.
‘’Minum ini, aku belikan minuman kesukaanmu,’’ ucap Ken ketika Alena masuk kedalam mobil, Alena tersenyum kemudian dia mengambil minuman itu dari Ken, kemudian dia langsung menenggaknya
hingga tandas.
***
“’Alena kau tidak ingin makan malam sekarang?” tanya Ken Ketika menyusul Alena ke kamar.
‘’Hmm, Ken, aku ngin tidur dulu, aku akan makan jika aku lapar,’’ balas Alena, hingga Ken pun mengangguk, dan setelahnya Ken pun langsung keluar dari kamar Alena
Setelah Ken keluar dari kamarnya, Alena langsung membaringkan tubuhnya di ranjang, wanita itu menarik selimut kemudian menyelimuti tubuhnya. Dan setelah beberapa saat berlalu, akhirnya kantuk menyerang Alena, wanita itu pun langsung memejamkan matanya kemudian terlelap.
Dan ketika Alena terlelap, pintu kamar Alena kembali terbuka. Muncul seorang lelaki yang masuk ke dalam kamar Alena, bukan Ken melainkan Darius.
Darius berjalan dengan pelan ke arah ranjang, kemudian dia mendudukkan dirinya di samping Alena. Merapikan rambut wanita itu yang menutupi pipi, hingga dengan jelas dia bisa melihat wajah putrinya dengan mata yang sembab.
"Alena ...." Tanpa sadar Darius memangil Alena. Hingga Alena yang baru saja terlelap kembali membuka mata, dan ketika membuka mata tetapan matanya langsung bersih bobrok dengan Darius. Hingga kini tatapan kedua insan itu saling mengunci.
Alena tidak bereaksi ketika melihat ayah angkatnya, begitupun dengan Darius yang langsung terpaku ketika melihat tatapan Alena, tatapan ini sangat berbeda ketika dia bertemu dengan Alena di cafe beberapa waktu lalu.
Saat itu Alena terlihat menatapnya dengan benci, tapi sekarang tatapan Alena terlihat sangat putus asa.
"Papa tepat hari ini, anak kita meninggal, papa puas?"
Tanya Alena, sayangnya saat ini Alena merasa bahwa dia sedang bermimpi, padahal darius benar-benar nyata. Jika saja Alena yakin bahwa Darius nyata tentu saja wanita itu akan berteriak histeris.
Darius mengambil tangan Alena kemudian mencium tangan putrinya. Namun dengan cepat, Alena langsung menarik tangannya dari Darius.
"Jangan menyentuhku, bukankah aku menjijikan." Raut wajah Alena kembali berubah, wanita itu menatap Darius dengan sendu, terlihat jelas bahwa dia sedang rapuh.
Darius tidak menjawab, lelaki itu merebahkan tubuhnya di samping Alena. Lalu membawa Alena ke dalam pelukannya, dan setelah dipeluk oleh Darius. Alena kembali memejamkan matanya karena dia berpikir dia benar-benar bermimpi.
Beberapa jam kemudian
Darius terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara gebrakan yang sangat keras, dia langsung melihat ke arah samping di mana Alena sedang berdiri lalu memegang tongkat baseball dan Sepertinya Alena baru saja menghancurkan televisi.
Rupanya beberapa saat berlalu Alena terbangun, Dan ketika dia terbangun dia menyadari bahwa dia tadi tidak bermimpi, Darius memang ada di dekatnya. Dan ketika mengetahui dia dipeluk oleh Darius dan Darius tidur di sampingnya Alena tidak bisa menahan emosinya, dia langsung mengambil tongkat baseball dan memecahkan televisi.
"Alena!" Panggil Darius, dia langsung bangkit dari berbaringnya kemudian berniat untuk menghampiri Alena.
"Tetap di tempatmu!" Teriak Alena dengan keras.
"Alena tenang oke, tenang ...." Darius berusaha untuk menenangkan Alena, dia harus mengambil tongkat baseball itu karena takut Alena melukai dirinya sendiri.
"Tetap di tempatmu Jangan dekati aku!" Teriak Alena lagi.
"Berani Sekali kau datang ke sini dan memelukku!" Teriak Alena lagi yang merasa benar-benar tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Darius.
"Alena, tenang ....." Darius mencoba mengambil tongkat baseball itu dari tangan Alena.
"Tetap di tempatmu!"
"Alena, Tolong dengarkan papa, Papa mohon jangan melukai dirimu sendiri, Papa tahu rasa bersalah Papa tidak akan mengembalikan anak kita, tapi izinkan papa ....."
"Tutup mulutmu Darius!" Alena berteriak dengan sangat kencang, bahkan wanita itu menatap Darius dengan tatapan menakutkan.
Darius menghela nafas kemudian menghembuskannya.
"Alena, Papa sumber lukamu, Jadi kau bisa melakukan apapun pada tubuh papa, papa akan terima sekalipun kau akan membunuh papa."
Seketika Alena tertawa ketika mendengar ucapan Darius, "kau yakin ingin mati di tanganku?" Tanya Alena, raut wajah Alena seperti layaknya psikopat yang bers iap mem bunuh korbannya. Sedangkan Darius mengangguk, dia sudah pasrah jika malam ini dia mati di tangan Alena, yang terpenting putrinya bebas dari trauma.
"Hmm, lakukan apapun yang kau mau pada tubuh papa, tidak akan ada yang pernah menyalahkanmu."
Aleena berhasil menaklukan hatinya papa Darius dan jd suaminya walaupun penuh drama dulu....
Darius sangat suka skl aleena sll blak2an dan gak gengsian sll apa adanya.....
Darius tahu aleena sangat mencintainya dgn tulus....
lanjut thor.....
gw kira habis ini manis" nya doang hiks, soal nya dri eps prtma smpe skrg, baru bbrp eps doang happy" nya😮💨
jan parah " amat sedih" nya welll😒