Kiara Larasati terpaksa menikahi lelaki yang tak dikenal karena sebuah salah paham salah satu warga desa yang melihat Kiara d cium seorang lelaki bule dalam keadaan seluruh pakaiannya basah
Elvano yang berkunjung d vila keluargnya sedang menikmati pemandangan air terjun melihat seseorang tenggelam jiwa heroiknya memaksa dia untuk menolong dan berakhir menikahi gadis yang dia tolong
bagaimana kisah percintaan mereka, ikuti terus kisahnya ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon etha anggra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29
"mommyyy!" Phoenix berlari kearah Kiara yang menunggunya di pintu Gerbang sekolah Taman kanak-kanak.
"Halo sayang bagaimana harimu di sekolah?"Kiara duduk mensejajarkan badannya dengan Phoenix.
"Tidak ada yang menarik mom, ayo!" Phoenix menggandeng tangan Kiara berjalan menuju mobil.
"Kenapa kau terburu-buru sayang" Tanya Kiara.
"Ayolah mom, aku tidak ingin bertemu Clara"
"Kenapa?"
"Dia itu menyebalkan, dia bilang mau bertemu mommy dan bilang kalau dia.. Ah sudahlah mom, ayo!" Phoenix menarik Kiara menuju mobil tak disangka ternyata mobil Kiara bersebelahan dengan mobil milik Clara
Clara yang sudah berada di dalam mobil memilih turun saat melihat Phoenix menarik seorang wanita cantik.
"Cla! Mau kemana, uncle sudah terlambat" ucap seorang pria pada Clara
"Sebentar uncle Simon, Clara mau menemui calon mertua" Clara turun dari mobil menghampiri Kiara.
"What!! Calon mertua?" Simon di buat geleng-geleng oleh tingkah keponakannya, bayi umur lima tahun berbicara tentang mertua.
"ck! Aku saja masih Jomblo bagaimana bisa bocil itu mempunyai calon mertua, jangan bilang dia mau mendahuluiku" gerutu Simon
Karena tidak ingin keponakannya bertingkah macam-macam akhirnya Simon memutuskan keluar dari mobil menghampiri Clara.
"Hai aunty!" sapa gadis kecil berwajah bule Mata bulat dan rambut ikal di kepang dua yang tak lain adalah Clara.
"Oh Hai sayang" Balas Kiara tersenyum, sedangkan Phoenix berubah mukanya menjadi masam.
"aunty mommy Phoenix?"
"Iya sayang, ada yang bisa aunty bantu?" ucap Kiara sambil melirik Phoenix sedangkan yang di lirik hanya melengos acuh
"ada apa dengan para bayi ini?" gumam Kiara terlintas di pikirannya untuk mengerjai Phoenix.
"Ou! Apakah gadis cantik ini Nona Clara?" Kiara tertawa dalam hati melihat Phoe semakin mendengus.
"Waah! Aunty tau nama Cla? Berarti Cla tidak perlu memperkenalkan diri lagi" ucapnya tersenyum lebar.
"heemm ya Phoenix sering bercerita tentangmu" ucap Kiara.
"Moom" tegur Phoenix tidak ingin mommynya berbicara yang tidak-tidak.
"Jadi aunty.." ucapan Clara terhenti
"Cla ayo pulang" ajak Simon yang berjalan dari arah belakang Kiara,
"Ayo pulang Girl" Simon menggandeng tangan Clara.
"Maaf Keponakan saya mengganggu.." ucapan Simon terhenti saat matanya menatap wajah cantik Kiara. Sungguh wajah cantik yang membuat mata para kaum Adam tidak bisa berpaling, bahkan Elvano tidak membutuhkan waktu yang lama untuk merubah haluan.
"Mom! Ayo pulang" Phoenix menarik tangan Kiara posesif, tidak ingin seorang pria manapun merayu mommynya.
"Maaf sayang aunty pergi dulu ya, lain kali kita ngobrol lagi ya cantik" ucap Kiara yang di tarik tangannya.
"Baik Aunty bye.. Bye.." ucap Clara melambaikan tangannya.
Sedangkan Simon masih terpaku melihat Kiara.
"My Aphrodite" gumamnya lirih.
"Uncle! Ayo pulang!" ajak Clara yang sudah berjalan lebih dulu.
"Hah! Iya" ucap Simon tersadar dan berjalan masuk ke mobilnya.
"Itu tadi siapa Cla?" tanya Simon saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil.
"Hah! Siapa?" Tanya Clara balik
"Tadi kau berbicara dengan Siapa CLARA COWELL" ucap Simon penuh tekanan.
"uncle kepo!"
"Ayolah nanti uncle traktir ice cream" ucap Simon mencoba menyuap keponakannya.
"Serius uncle" ucap Clara semangat
"Seriuslah bahkan uncle juga bisa belikan sama pabriknya juga" rayu Simon demi sebuah informasi.
"Kan tadi Cla sudah bilang kalau Cla bertemu calon mertua Cla, apa tadi uncle tidak mendengar Phoe memanggilnya mom yang artinya dia mommy Phoenix, cowok incaranku" Clara menjelaskan panjang lebar dan Simon menghela napas
"Berarti dia sudah punya suami,, yaah ini sih namanya kalau sebelum berperang" gumamnya.
"Tapi ice creamnya tetep jadi kan" Clara tertawa melihat wajah melas uncle nya.
"iyah tapi tidak jadi dengan pabriknya" ucap Simon ketus.
Sedangkan di mobil Kiara, Phoenix tengah merajuk, bisa-bisa mommy Kiara menaggapi Clara.
"Bukankah Clara cantik Phoe" goda Kiara
"Mom please, dia itu menyebalkan" Phoe teringat kejadian di sekolah waktu istirahat Clara tiba-tiba mencium Phoe di depan banyak temannya sehingga Phoe menjadi bulan-bulanan teman-temannya
"Why?" tanya
"Tadi dia menciumku mom dan teman-teman menertawakanku" dengusnya
Bukannya menghibur putranya, Kiara malah tertawa lepas, begitu juga dengan Lisa yang juga mendengar ocehan Phoe.
"Mom! Please berhentilah tertawa" Ucap Phoe jengkel. Phoe mengerutkan kening saat mobil berjalan bukan ke arah mansionnya.
"Mom kita mau kemana?"
"hari ini mommy bertemu klien jadi Kita akan makan di luar" Phoe hanya manggut-manggut
"Seperti biasa Phoe kau carilah tempat dudukmu nanti aunty Lisa yang akan menemani"
"Yes mom, Phoe sudah paham" jawabnya
"Good boy" Kiara membelai rambut Phoenix, dia tersenyum memandang buah cintanya tumbuh dengan baik, semakin dia memandangi putranya semakin dia teringat akan Elvano, wajah Phoenix yang mirip dengan Elvano membuat dia seolah-olah memandang suaminya hingga tidak terasa air mata menetes di sudut matanya.
"Mom! Mommy menangis" Kiara terperanjat saat Phoenix memanggil menyandarkannya dari lamunan.
"Tidak sayang, mommy sedikit ngantuk" Kilahnya dan menghapus air mata yang sempat menetes.
'Mommy merindukan daddy?" ucap Phoenix sendu.
Kiara memeluk putranya dan mencium pucuk kepala phoenix.
"Mom jangan sedih, Phoe akan selalu menjaga mommy" ucapnya.
"Terima kasih sayang" Kiara mencium pucuk kepala phoe dan mengelus punggungnya.
Sudah tiga puluh menit menempuh perjalanan akhirnya Mobil Kiara memasuki pelataran cafe Java.
"Kita sudah sampai nona" Kiara menghapus air mata dan melerai pelukannya.
" Lisa kau temani Phoe nanti aku menyusul" pinta Kiara dan berjalan terlebih dahulu
"Maaf nona apa Anda sudah melakukan reservasi?" Tanya pelayan saat Kiara sudah masuk ke dalam cafe.
"Yah! Atas nama tuan Carlton" pelayan itu mengerti dan langsung mengantar Kiara ke ruang VVIP.
"Silahkan masuk nona, tuan Carlton sudah menunggu anda" ucap pelayan
"Baiklah terima kasih " ucap Kiara dan melangkah ke ruang VVIP
"Mohon maaf saya terlam..bat" Kiara mengehentikan ucapannya saat melihat jelas pria yang duduk di depannya.
"Anda!" ucap Kiara terkejut.