NovelToon NovelToon
Istri Sah Mas Hafiz

Istri Sah Mas Hafiz

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga
Popularitas:263.5k
Nilai: 5
Nama Author: muliyana setia reza

Alina Putri adalah Gadis muda yang baru berusia 17 tahun dan di umur yang masih muda itu dirinya dijodohkan dengan pria bernama Hafiz Alwi. Pria yang berumur 12 tahun di atas Alina Putri.
Keduanya dijodohkan oleh orang tua masing-masing karena janji di masa lalu yang mengharuskan Alina dan Hafiz menikah.
Pernikahan itu tentu saja tidak berjalan mulus, dikarenakan Hafiz meminta Alina untuk tetap merahasiakan hubungan mereka dari orang lain dan ada batasan-batasan yang membuat keduanya tidak seperti suami istri pada umumnya.

Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? Simak terus kisah mereka berdua di “Istri Sah Mas Hafiz”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muliyana setia reza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sikap Hafiz Yang Semakin Dingin

Pagi Hari.

Alina akhirnya bangun dari tidurnya dan ketika hendak membangunkan Intan, rupanya Intan sudah tidak ada di kamar. Alina yang belum sepenuhnya sadar, seketika itu juga berlari keluar kamar untuk segera menemukan Intan.

Bruk!!

Alina yang asal berlari, tak sengaja menabrak kursi yang membuatnya jatuh ke lantai dengan posisi terlentang.

Ibu Nur dan Intan segera berlari menghampiri sumber suara yang diakibatkan oleh Alina.

“Alina!” Ibu Nur panik bukan main melihat menantunya yang sudah tergeletak di lantai.

“Mbak Alina!” Intan pun tak kalah panik ketika melihat Sang Kakak ipar yang nampak kesakitan.

“Sakit,” ucap Alina merintih kesakitan.

Rasa malu tak Alina pikirkan, karena yang ia rasakan saat itu adalah rasa sakit yang teramat di bagian pergelangan tangan kirinya.

Rupanya ketika jatuh, Posisi tangan kiri Alina berada dipinggang dan ketika jatuh tangan kirinya lah yang menahan tubuhnya.

“Apanya yang sakit, Nak Alina?” Ibu Nur perlahan membantu Alina bangkit dan meminta Intan untuk memanggil Mbok Yem di rumahnya.

Intan berlari pergi menuju rumah Mbok Yem untuk segera menyusul Mbok Yem ke rumah.

“Tangan Alina sakit sekali, Bu,” ucap Alina yang sudah berlinang air mata.

Alina tak menyangka, bahwa efek dari menabrak kursi membuat tangannya terkilir.

“Iya, Alina. Ibu bisa melihatnya, sebentar lagi Mbok Yem datang dan akan mengobati tangan Alina,” balas Ibu Nur pada Sang Menantu.

Ibu Nur perlahan membantu Alina untuk merebahkan diri di ranjang tempat tidur, seraya menunggu Mbok Yem yang sebelumnya telah dijemput oleh Intan.

Pagi itu, hanya ada Ibu Nur, Alina dan Intan di rumah. Sementara Ayah Ismail tidak ada di rumah, karena sedang ada dinas luar kota selama 5 hari.

“Ada apa, Bu?” tanya Mbok Yem yang baru saja tiba.

“Mbok, coba lihat tangan Alina. Sepertinya terkilir,” jawab Ibu Nur yang tak henti-hentinya membelai lembut rambut Alina.

Mbok Yem yang juga berpengalaman dibidang mijat memijat, saat itu juga menangani tangan Alina yang terkilir dengan pijatan legendaris nya.

Alina mengulum bibirnya menahan rasa sakit ditangannya, sekuat apapun Alina menahan diri untuk tidak menangis, pada akhirnya ia pun menangis kesakitan.

Setelah selesai ditangani, tangan Alina diperban untuk mengurangi aktivitas Alina yang berlebihan.

“Mbak Alina yang sabar ya, pasti tangan Mbak Alina bisa segera sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa,” ucap Intan.

“Intan, pagi ini kamu harus kembali ke Semarang. Melihat kondisi Aku ang seperti ini, sepertinya Aku tidak bisa mengantarkan kamu ke Bandara,” tutur Alina sedih.

Intan tertawa kecil melihat raut wajah Alina yang cukup menggemaskan ketika menampilkan raut wajah sedih.

“Kamu kenapa tertawa?” tanya Alina terheran-heran.

“Intan iri deh sama Mbak Alina. Bahkan ketika Mbak menangis pun, Mbak terlihat cantik,” jawab Intan.

Jawaban Intan cukup membuat Alina terhibur, Alina akhirnya menyadari bahwa Intan tulus padanya.

Ibu Nur datang menghampiri Alina seraya membawakan secangkir teh hangat untuk menantunya.

“Ibu tadi sudah bicara dengan Hafiz dan InsyaAllah Hafiz tiba di sini nanti sore,” ucap Ibu Nur sambil meletakkan teh buatannya di atas meja.

“Bukankah Mas Hafiz pulang besok, Bu?” tanya Alina.

Ibu Nur menjelaskan bahwa tugas Hafiz selesai nanti siang. Hafiz pulang lebih awal tentu saja atas permintaan Ibu Nur yang memberitahu Hafiz untuk segera pulang ke rumah, mengingat kondisi Alina yang sedang tidak baik-baik saja.

“Apakah Mas Hafiz sungguh mau pulang, Bu? Alina takut jika Mas Hafiz sibuk di sana dan buru-buru pulang karena masalah sepele seperti ini,” ujar Alina seraya memandangi tangannya yang terkilir.

Ibu Nur meminta Alina untuk tidak berpikir berlebihan, mau bagaimanapun Hafiz memang harus segera pulang.

“Ibu, sudah waktunya Intan pergi ke Bandara,” ucap Intan.

Setelah berunding sekitar 5 menit, akhirnya Alina tetap berada di rumah. Sementara Ibu Nur yang akan mengantarkan Intan sampai ke Bandara.

Alina dan Intan saling berpelukan, mereka saling menangis satu sama lain. Seakan-akan enggan untuk dipisahkan.

Melihat kedekatan Intan dan juga Alina, Ibu Nur menangis terharu. Padahal sebelumnya, Ibu Nur sedikit khawatir mengenai hubungan antara Putri kandungnya dan menantunya. Mengingat sikap dan sifat Intan yang susah berbaur dengan orang baru.

“Mbak, Intan pamit ya. Cepat sembuh ya,” ucap Intan.

“Kamu harus jaga kesehatan di sana ya Intan,” balas Alina.

***

Sore Hari.

Hafiz akhirnya kembali setelah 2 hari berada di Yogyakarta. Ketika bertatapan langsung dengan Alina, Alina bisa merasakan bahwa tak sedikitpun ada kekhawatiran pada tatapan Hafiz padanya.

“Bagaimana pekerjaan Mas selama di Yogyakarta?” tanya Alina.

“Baik,” jawab Hafiz ketus tanpa melihat Alina.

“Mas sudah makan?” tanya Alina berharap Hafiz bertanya balik padanya mengenai kondisi dirinya.

Bukannya menjawab, Hafiz justru meninggalkan Alina yang tengah terbaring di tempat tidur.

Melihat sikap Hafiz yang semakin dingin padanya, cukup membuat Alina sedih. Akan tetapi, Alina juga mengerti mengenai status dirinya dan Hafiz yang hanya menikah atas dasar perjodohan.

Kalau tahu begini, tidak seharusnya aku bertanya padanya. (Batin Alina)

“Hafiz, kamu sudah bertemu Alina di kamar?” tanya Ibu Nur yang sebenarnya sudah tahu bahwa Hafiz baru dari kamar.

“Sudah, Bu. Alina bahkan sedang tidur,” jawab Hafiz.

Ibu Nur tak lagi bertanya dan justru mempersilakan Putra sulungnya untuk makan.

“Hafiz masih kenyang, Bu. Tadi sudah makan di jalan,” jawab Hafiz.

“Benarkah? Ibu kira kamu akan makan di rumah.”

Setelah tiba di Bandara, rupanya Fatimah datang menjemput Hafiz dan sebelum pulang ke rumah, Hafiz dan Fatimah makan bersama di salah satu restoran masakan padang favorit mereka berdua.

“Bu, Hafiz mau keluar sebentar. Sebelum jam 9 Hafiz sudah pulang,” ucap Hafiz.

“Kamu sudah bilang Alina belum?” tanya Ibu Nur.

“Alina tadi masih tidur, Hafiz tidak tega membangunkan Alina,” jawab Hafiz berbohong.

“Ya sudah hati-hati. Nanti biar Ibu yang memberitahu Alina.”

Hafiz pun pergi dengan mobilnya, padahal ia baru tiba dan justru pergi tanpa ingin sedikitpun menemani Alina yang sedang sakit.

Alina memutuskan untuk keluar dari kamar dan melihat Hafiz yang pergi begitu saja tanpa memberitahu dirinya.

“Ternyata Alina sudah bangun, Hafiz baru saja pergi,” ucap Ibu Nur seraya berjalan menghampiri Alina yang berjalan mendekatinya.

Bangun? Aku bahkan tidak tidur. (Batin Alina)

“Mas Hafiz mau kemana, Bu? Bukankah Mas Hafiz baru saja sampai,” ucap Alina.

Ibu Nur seketika itu diam membisu, ia akhirnya tahu bahwa Hafiz telah berbohong padanya.

“Hafiz ada urusan penting, sudah jangan terlalu dipikirkan. Sebaiknya Nak Alina kembali istirahat di kamar,” tutur Ibu Nur.

1
Emil Tea
sebenernya Fatimah juga tidak salah....sy suka ahirnya happy ending tapi kasian fatimah
Winny Anpooh
Luar biasa
Ig nr.lynaaa20
wahhhhh seruuuuu
Maulana ya_Rohman
aku masih menunggu EXTRA PART nya thor.....
Yati Hayati
Alhamdulillah👍
Dek Raraaa
soo sweeetttssss .. ❤️
Maulana ya_Rohman
waduh.....😱..... keseret lagi nih😱😱😱
Holipah
nnti hafiz iba lgi lihat patimah
Alma
apakah hafiz bakal ikut bertanggung jawab
Iis Dawina
kecelakaan nnti ujung" nya lupa ingatan minta dinikahin
Alma: mampus aja sekalian biar gak menyusahkan
total 1 replies
Iges Satria
ke elakaan deh, masih saja egois
Maulana ya_Rohman
knp minta tlong kpd Hafiz🤔🤔🤔..... knp gak orang lain aja😣
Alma
klo hafiz mau nyari ajak Alina,jangan sendirian
Galuh Setya
lah mama nya fatima becanda, dia yg ngusir anaknya tp dia gak tau malu banget nyuruh hafiz ngerayu fatima buat pulang. sama aja boong n fatima gak belajar jadi genah
Holipah
hafiz nyuruh orang lain aja bisa besar kepala si Fatimah klw kamu yang nyari
Iges Satria
mudahan Hafizh menyuruh org lain yg mencari, kalau Hafizh gi ntar Fatimah beranggapan Hafiz masih cinta dia. tolak saja Hafizh ingat istrimu
mama Al
ibu aja yang cari
kan anak ibu
kalau hafiz yang cari sama aja numbalin rumah tangga mereka.
Maulana ya_Rohman
selamat..... selamat..... selamat...... selamat...... selamat....🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝🤝
Alma
semat ya alin hfiz kalian akan menjadi orang tua,apa kabar dengan fatimeh
Maulana ya_Rohman
semoga kedepannya gak ada ulat bulu yang terobsesi lagi🤲🤲🤲🤲🤲🤲
Arya Pradana: betul
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!