Lima tahun lalu saat usia lima belas tahun Naomi ditinggal kakak angkatnya dikampung.
Dua tahun pernikahan kakaknya, kakak angkatnya meninggal karena penyakit leukimia.
Naomi tergolong anak yang jenius, saat usia delapan belas tahun sudah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas.
Saat diusia sembilan belas tahun masuk Universitas di kota kecil, kampungnya.
Dan saat memasuki tahun ke-dua Universitas, Naomi dipanggil suami almarhum kakak angkatnya, Jacob.
Jacob memanggil Naomi untuk tinggal dirumahnya, karena istrinya pernah berpesan padanya sebelum meninggal agar merawat Naomi.
Jacob pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, masih menduda semenjak istrinya meninggal tiga tahun lalu.
Jacob dikenal pria yang dingin dan kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Mengajak ke pesta.
Naomi kembali fokus memetik buah strawberry yang terlihat sudah matang dan besar-besar, dia akan membuat selai dan manisan strawbrry.
Jacob melihat keranjang Naomi sudah penuh, dengan langkah pelan dia mendekat.
Dia akan membantu Naomi membawa keranjang tersebut.
"Sudah penuh, mari kubawa..ini berat!" kata Jacob meraih tali keranjang.
"Terimakasih kak" ucap Naomi tersenyum.
Naomi mengikuti Jacob dari belakang dengan langkah pelan.
Tiba-tiba Jacob berhenti, dan Naomi juga menghentikan langkahnya.
"Berjalan di sebelahku, aku tidak mau kau jatuh lagi menabrakku!" kata Jacob memutar badannya melihat kearah Naomi.
Wajah Naomi memerah mendengar perkataan kakak iparnya tersebut.
"Baik kak" ucap Naomi patuh.
Naomi kemudian melangkah dan berdiri disebelah Jacob.
Jacob kembali melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam Mansion.
Mereka kemudian memasuki ruang dapur.
Jacob meletakkan keranjang berisi buah keatas meja, lalu kemudian berbalik menghadap kearah Naomi.
"Ikut aku, ada yang ingin ku bicarakan" kata Jacob.
Setelah selesai bicara Jacob berjalan meninggalkan ruang dapur menuju ruang dalam Mansion.
Naomi mengikuti Jacob dengan jarak satu meter, dia takut akan menabrak Jacob lagi.
Jacob membuka pintu ruang kerjanya, lalu berdiri dipintu dengan menahan daun pintu tetap terbuka.
Naomi yang melihat Jacob seperti itu, berhenti melangkah dan diam ditempat.
Dia tidak mengerti apa maksud Jacob menahan pintu terbuka seperti itu.
"Masuk, kenapa bengong disitu!" sahut Jacob pada Naomi.
"Oh" ternyata pintu ditahan Jacob untuk Naomi.
Jacob sendiri heran dengan sikapnya, menahan pintu untuk Naomi masuk kedalam ruang kerjanya.
Dia tidak pernah seperti ini pada seorang wanita, bahkan pada istrinya dulu dia tidak pernah melakukan hal kecil seperti ini.
Apakah karena Naomi masih muda dan baru datang dari kampung, jadi perlu diperhatikan agar mengerti untuk melakukan sesuatu di dalam Mansion.
Pikiran Jacob meyakinkan dirinya kalau dia berinisiatif seperti itu, bahwa Naomi perlu diperhatikan.
Naomi dengan langkah cepat masuk kedalam ruang kantor Jacob, dan tangan Jacob pun melepaskan daun pintu.
Jacob melangkah menuju meja kerjanya, meraih satu paper bag dari atas meja kerjanya.
"Nanti malam ada acara rekan bisnisku, aku sudah lama tidak pernah menghadiri acara-acara seperti itu..aku tidak suka menghadiri pesta, itu sangat membosankan..nanti malam ikutlah denganku, temani aku untuk datang ke acara itu!" kata Jacob, lalu menyerahkan paper bag yang dia pegang kepada Naomi.
"Apa ini?" tanya Naomi heran, tapi menerima juga paper bag tersebut dari tangan Jacob.
"Gaun untuk kau pakai, aku tidak ingin mencari pasangan lagi untuk pergi ke pesta itu..jam tujuh siap-siaplah untuk menemaniku pergi!" kata Jacob.
"Kenapa kakak tidak membawa pacar kakak saja, kenapa harus aku?" tanya Naomi dengan polosnya sambil memandang paper bag dalam pegangannya.
"Aku tidak punya pacar" kata Jacob datar.
"Apakah kakak tidak berniat untuk menikah lagi? sudah tiga tahun berlalu..kakak seharusnya mencari seorang istri, apakah kakak tidak berminat mempunyai keluarga baru lagi, dan mempunyai anak?" tanya Naomi dengan nada yang penuh perhatian.
"Aku tidak ada waktu untuk itu semua, aku sibuk!" jawab Jacob datar, hati Jacob merasa tidak senang dengan apa yang dikatakan Naomi tersebut.
"Oh" Naomi tidak bisa berkata lagi mendengar jawaban Jacob.
"Pergilah istirahat, jangan terlalu capek..ingat nanti malam kita akan pergi jam tujuh malam!"
"Baik kak" angguk Naomi.
Naomi kemudian keluar dari ruang kantor Jacob, membawa paper bag ke kamarnya.
Bersambung....
alasan biar gak jadi incaran musuh
tp mati muda juga istrimu kn
gak mati ditangan musuh mati ditangan mu krna u bingko
mau2 aja dicium didepan org
bayi kolol puber🤣