NovelToon NovelToon
Possessive Uncle : My Beloved Little Wife

Possessive Uncle : My Beloved Little Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:746.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ist

Alvin sosok pria dingin tak tersentuh telah jatuh cinta pada keponakannya yang sering dipanggilnya By itu.
Sikapnya yang arogan dan possesive membuat Araya sangat terkekang. Apalagi dengan tali pernikahan yang telah mengikat keduanya.

"Hanya aku yang berhak untukmu Baby. Semua atas kendaliku. Kau hanya milikku seorang. Kau tidak bisa lepas dariku sejauh manapun kau pergi. Ini bukan obsesi atau sekedar rasa ingin memiliki. Ini adalah cinta yang didasari dari hati. Jangan salahkan aku menyakiti, hanya untuk memenuhi rasa cinta yang berarti."
-Alvin-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maafkan Aku Sering Membuatmu Menderita Karna Rasa Tak Rela

Alvin mondar mandir di ruangannya berharap mendapatkan informasi tentang Aya.

Pintu ruangannya terbuka, sosok pria berbadan kekar menunduk hormat. Ia akan

menyampaikan informasi yang didapatnya.

"Katakan."

Mendengar titah dari tuannya pria itu tak mau membuang waktu. Meski yang akan disampaikan dapat memicu kemarahan.

"Nona Aya tidak ada di kampus Tuan. Saya sudah mencarinya tetapi tetap tidak menemukan."

Alvin menggebrak meja dengan kencang.

"Lacak posisinya." perintahnya dingin sambil menahan amarah.

"Baik Tuan."

"Bagaimana?" Tanya Alvin setelah beberapa menit orang kepercayaannya itu melaksanakan tugas yang diberikan.

" Nona ada di pantai tuan."

"Siapkan Mobil. Kita kesana sekarang."

"Baik Tuan."

"Ya kamu sering kesini?" Tanya Yusuf setelah mereka berjalan bersama.

"Lumayan. Sama Om aku."

Yusuf menatap gadis itu. Ada rasa aneh pada hatinya saat berdekatan dengan Aya.

"Pulang yuk. Kita udah lumayan lama di sini. Nanti orang tua kamu nyariin."

"Iya. kamu duluan aja. Aku dijemput kok."

"Aku tungguin kamu sampai supir kamu datang."

"Enggak usah. Udah deket kok. Kamu duluan aja." Tolak Aya khawatir Om nya akan melihat mereka berdua.

"Yaudah. Kamu hati hati. kalo ada apa apa kabari ya."

"Iya."

Aya duduk di bangku setelah Yusuf benar benar pergi.

Gadis itu menengadahkan kepalanya karena bayangan seseorang yang tepat berada di depannya.

"Om.." kata Aya sedikit bergetar. Alvin menyeret Aya untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Jalan." Kata Alvin menahan amarah.

Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan di antara keduanya.

"Pergi sama siapa kamu?" Tanya Alvin setelah keduanya sampai di apartemen.

Alvin duduk sambil melipat kedua tangannya.

"Jawab By." bentaknya membuat Aya sedikit terkesiap.

"Sama temen."

"Berapa kali Om bilang sama kamu. Jangan dekat dekat dengan cowok. Kamu nggak lupa kan?"

"Aku cuman pengen main sama temen."

"Masih berani menjawab."

"Aku salahnya dimana sih Om? Orang lain juga main sama temennya ga papa kenapa aku selalu dilarang."

"Dia nggak baik buat kamu."

"Terus yang baik buat aku siapa? Dari dulu Om selalu menilai teman aku seperti itu. Semuanya buruk di mata Om. Om yang paling baik. Om yang paling sempurna." Teriak Aya frustasi.

"Mau kemana kamu?" Tanya Alvin melihat Aya beranjak pergi.

"Aku mau pulang."

"Kembali."

"Enggak."

"By. Kembali."

Aya terus berjalan tanpa menoleh ke belakang.

"Kalo kamu ga kembali. Om pastikan akan buat teman kamu itu menderita." Ancaman Alvin sukses membuat Aya menghentikan langkahnya.

Ia mengenal betul Om nya itu. Dia tidak akan pernah main main dengan ucapannya.

Alvin memeluk Aya dari belakang.

"Kamu tau kan Om sayang banget sama kamu. Om ga mau kamu bergaul sama orang yang salah. Jauhi dia atau Om akan buat teman kamu itu menderita." bisik Alvin.

"Om jahat." Lirih Aya di sela sela tangisnya.

Alvin membalikan tubuh gadis itu dan memeluknya erat. Perlahan tubuh Aya semakin berat. Alvin menyadari itu. Mata gadis itu sudah terpejam sempurna dengan bekas air mata yang membasahi pipinya.

Alvin segera membaringkan Aya di ranjang dan menghubungi dokter.

"Bagaimana?" tanya Alvin dengan cepat setelah dokter selesai memeriksa Aya.

"hanya kecapean Tuan. Nanti Nona muda akan segera siuman. Tolong dipastikan obatnya jangan sampai telat di minum ya."

"Iya dok. Terimakasih."

"Sama sama Tuan."

Alvin mendudukkan diri di ranjang sambil menggenggam tangan Aya. Ia begitu meruntuki kebodohannya. Hatinya tak berhenti untuk menyalahkan diri sendiri. "Maafkan Om By." lirih Alvin berkali kali. Ia mendongakkan kepalanya ketika jemari tangan Aya yang di genggamnya mulai bergerak, menandakan gadis itu sudah siuman. Bulu matanya yang lentik bergetar hingga manik mata biru kehijauan itu terlihat dengan sempurna.

"Kamu sudah sadar sayang?"

"Minum." kata Aya dengan suara lemahnya.

"Iya." Alvin dengan cekatan membantu Aya duduk dan minum.

"Sudah baikan?"

"Pusing." keluhnya.

"Tidur lagi ya."

Aya hanya mengangguk lemah.

Alvin ikut membaringkan dirinya di samping Aya. "Om aku mau pulang. Nanti Mommy nyariin."

"Istirahat dulu aja. Om udah bilang Mommy kamu kalo kita disini."

"Iya." Nafas Aya begitu teratur menandakan Ia telah tidur dengan pulas.

Alvin memeluk Aya, mencium kedua pipi, bibir dan kening gadis itu dan ikut tidur bersamanya.

Pria itu mengerjapkan mata. Gadis itu masih tidur dengan tenang dalam peluknya. Suatu saat nanti akan seperti ini. Tapi sebagai pasangan suami istri. Alvin mendambakan setiap bangun tidur akan ada Aya dalam peluknya. Belum sempat pikirannya melambung terlalu tinggi. Aya sudah terbangun. "Kamu sudah bangun By."

"Iya."

"Kita makan ya. Kamu harus minum obat. Om masakin."

"Aku ikut."

"Ayo."

Keduanya sudah berada di dapur. Aya yang memasak kali ini. Alvin tidak melarangnya, sesekali Ia akan membiarkan Aya melakukan keinginannya. Meskipun tetap ia khawatir.

"Hati hati By."

"Iya, berapa kali Om bilang begitu?"

"Om kan cuman khawatir."

Aya dengan cekatan memotong sayur, daging dan memasukkan bumbu bumbu.

Cukup lama berkutat di dapur. Semua hidangan sudah tertata rapi di meja makan. Semuanya masakan Aya. Alvin hanya membantu mencuci sayur dan memasak nasi. karena Aya melarangnya mengganggu ketika memasak.

"Masakan kamu enak banget By." Kata Alvin di sela makannya yang lahap.

"Percaya kok. Om makannya aja sampai kaya gitu." kata Aya sambil melanjutkan makannya.

"Kok hujannya makin deres ga berhenti juga." gumam Aya yang berdiri di balkon apartemen.

"By masuk, dingin. Nanti kamu sakit."

"Ntar dulu. Aku masih pengen di sini."

Alvin memeluk Aya dari belakang. Menyalurkan kehangatan dalam derasnya hujan.

"Masuk yuk. Om udah buatin coklat panas."

"Ayo."

Aya duduk di sofa menikmati coklat panasnya sambil menonton film. Alvin menaruh cangkir Aya di atas meja ketika melihat gadis itu menguap beberapa kali. "Tiduran aja By. kalo ngantuk." Ia menidurkan Aya dengan pahanya sebagai bantalan kepala gadis itu. Alvin mengusap lembut pipi merah jambu Aya. Memperhatikan lekat dari sudut pandangnya.

'Maafkan aku sering membuatmu menderita Karna rasa tak rela.' batin Alvin mengelus kepala Aya agar nyaman.

1
Ina Karlina
ini keluarga mama nya Aya selalu bikin ulah..harus diapain ya biar kapok .
Ina Karlina
tak habis pikir sama kelakuan Rio, Darwin..kalian ternyata memang manusia ga tau diri..sudah di baik in tapi kurang ajar😡😡
Ina Karlina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣si Alvin ini ada aja modus nya hadeeeh..kasihn si Ara tiap malam di ajak tempur mulu
Ina Karlina
Alvin ga sadar dia kalau Ara itu sikap dan sifat nya nurun dari nya yg egois ..tapi Alvin ga sadar diri..
Ina Karlina
biarkan si Alvin terus mengejar Aya jangan di pertemukan dulu Thor 🤭🤭🤭biar dia pusing 7 keliling
Ina Karlina
semoga aja lama ga ketemu nya biar tau rasa tuh si Alvin..huh dasar laki laki super posesif egois nya ga ketulungan bikin enek tau ga
Ina Karlina
berbahagialah Aya..om om nya pada posesif semua...kamu wanita paling beruntung dicintai oleh banyak orang 👍👍
Sitikomariah
kaya ada yg disembunyiin aya
Ina Karlina
seperti nya Alvin sakit deh cuma sama dia di rahasiakan..
Ina Karlina
teruskan Aya demo mu ..biarkan saja tuh s Alvin biar dia pusing sendiri 😁😁emang enak di perkosa..
Ina Karlina
kamu salah Alvin sikap posesif mu malah membuat Aya takut dan kamu tanpa sadar telah menjadi kan dia tawanan cinta butamu..kamu akan menyesal atas kekakua mu itu
Ina Karlina
kayanya Aya menyembunyikan penyakitnya..
Ina Karlina
bibir Aya udah ga perwan lagi tanpa sepengetahuan nya dan Alpin selalu mencurinya
Ina Karlina
waduh posesif banget ni om Alvin ..bucin akut sama anak asuhnya..sampe ga boleh di lihat apalagi di pegang ..langsung ngamuk dia 😁😁😁
Ina Karlina
bagaimana nanti kalau Aya tiba tiba ada yang suka ya.. reaksi Alvin nanti bagaimana
sharvik
ponakan kndung gk si in
nurul nazmi
ok
Qaisaa Nazarudin
🙄🙄 plin plan…
Qaisaa Nazarudin
Semoga aja Aya gak tambah strees setelah,Padti Alvin akan lebih mengekang nya lg setelah ini OMG..
Qaisaa Nazarudin
Ouh astaga mana udah hamil lg..🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!