Dibunuh oleh kekasih hatinya tidak membuat Kiara mati, justru dia malah masuk ke dunia paralel dan bisa mendapatkan hal yang tidak terduga.
Kiara yang tadinya merupakan wanita cupu dan juga lemah, berubah menjadi wanita kuat, cantik dan juga memiliki banyak uang setelah menyelesaikan tiga misi di dalam dunia paralel tersebut.
Apa yang akan Kiara lakukan setelah dirinya berubah menjadi wanita yang lebih kuat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jawaban
"Tunggu sebentar, aku tidak bisa ikut." Kiara menghentikan langkahnya.
"Putriku sekarang demam tinggi, dia berada di rumah sakit. Dia terus saja mengigau memanggil nama kamu, apa kamu tega terhadap putriku?" tanya Keanu.
Keanu benar-benar tidak habis pikir karena Kiara tidak mau ikut bersama dengan dirinya, apakah wanita itu tidak pernah memikirkan putrinya atau bagaimana, pikirnya.
"Ck! Bukannya seperti itu, apakah anda tidak melihat baju apa yang aku pakai saat?" tanya Kiara.
Keanu langsung memperhatikan penampilan Kiara, wanita itu hanya memakai tangtop yang bahkan tidak menutupi perutnya. Kiara bahkan memakai celana pendek yang hanya menutupi bokongnya saja.
"Ya ampun! Kenapa kamu begitu seksi sekali?" tanya Keanu dengan mata yang tidak berkedip sama sekali.
Perut Kiara yang rata membuat Keanu ingin mengusap dan mengecup perut itu, bokongnya yang bulat membuat Keanu ingin menampar bokong bulat itu.
"Aih! Jangan menatapku seperti itu!" ujar Kiara seraya memukul pundak Keanu.
Sontak saja hal itu membuat Keanu meringis kesakitan, padahal Kiara memukul Keanu tidak kencang sama sekali.
"Aduh! Sakit, iya ampun!" keluh Keanu yang langsung membelakangi Kiara.
Dia tidak mau mengambil resiko untuk dipukul kembali oleh wanita itu, karena Keanu sangat tahu seberapa besar kekuatan yang Kiara punya.
"Tunggu sebentar, aku mau ganti baju dulu. Jangan ngintip," ujar Kiara seraya masuk ke dalam kamarnya dan dengan cepat mengganti bajunya.
Tentu saja hal itu dia lakukan karena begitu mengkhawatirkan Kinara, setelah selesai berganti baju. Kiara langsung menghampiri Keanu dan mengajak pria itu untuk segera pergi ke rumah sakit.
Kiara pada nyatanya memang tidak bisa tidur, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 01.03 malam. Namun, dia masih teringat kepada Kinara. Anak itu sepertinya sudah mendarah daging, sehingga dia begitu sulit untuk melepaskan bayang-bayang Kinara dari pikirannya.
"Ayo, Tuan. Kita berangkat," ajak Kiara.
Keanu membalikkan tubuhnya, lalu dia memperhatikan penampilan Kiara yang sudah berganti pakaian. Keanu langsung mengerjapkan matanya.
"Aih! Tolong kancingkan bajumu itu," ujar Keanu yang melihat Kiara belum mengancingkan bajunya.
Keanu bahkan kembali tidak bisa berkedip karena melihat dua gundukan besar yang nampak menggoda, rasanya tangannya bahkan begitu gatal karena ingin menyentuhnya.
"Ck! Dasar otak messum!" keluh Kiara yang dengan cepat mengancingkan bajunya.
Kiara dengan cepat masuk ke dalam mobil Keanu, pria itu menyusul langkah Kiara dan ikut masuk ke dalam mobilnya. Setelah itu, Keanu langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
Selama perjalanan menuju rumah sakit, keduanya tidak ada yang berbicara. Keduanya terlihat larut dalam pemikiran masing-masing, terlebih lagi dengan Keanu yang kini pikirannya terbagi menjadi dua.
"Kia, Sayang!"
Kinara yang sudah sampai di rumah sakit langsung duduk di bangku tunggu, lalu dia menggenggam tangan mungil Kinara dan mengecup punggung tangan itu dengan penuh kasih.
"Ini Tante, Sayang. Tante Kiara datang, Kia nggak boleh sakit. Nanti Tante bakalan nangis," ujar Kiara seraya mengelusi puncak kepala Kinara.
Berulang kali Kiara memanggil nama Kinara, berulang kali wanita itu membujuk Kinara walaupun nyatanya anak itu tidak ada dalam keadaan sadar.
Sedih sekali rasanya ketika melihat Kinara dalam keadaan seperti itu, sudah tidak mempunyai ibu, malah sakit seperti itu. Rasanya hati Kiara begitu tersentuh.
"Lihatlah putriku, belum satu hari kamu tinggalkan saja dia sudah seperti ini. Dia tidak mau makan dan minum apa pun setelah kepergian kamu, dokter bilang dia dehidrasi. Dokter juga bilang--"
"Berisik! Aku tuh lagi sedih," pungkas Kiara.
Keanu meluruhkan tubuhnya ke atas lantai, lalu dia menggenggam kedua tangan Kiara. Keanu bahkan menatap wajah Kiara dengan tatapan penuh permohonan.
"Makanya kamu nikah sama aku aja, jadilah Ibu sambung untuk putriku. Aku janji akan berusaha untuk mencintai kamu," ujar Keanu.
Keanu tidak mau melihat putrinya sakit seperti ini lagi, lebih baik dia berusaha untuk mencintai Kiara daripada harus melihat keadaan Kinara yang sangat menyedihkan seperti ini.
"Ck! Aku tidak mau," jawab Kiara.
Keanu langsung mengecup kedua punggung tangan Kiara secara bergantian, lalu dia menatap Kiara dengan wajah yang begitu menyedihkan.
"Ayolah, Kiara. Aku mohon, aku akan berusaha untuk menjadi suami yang baik. Asalkan kamu mau menjadi ibu yang baik untuk anakku," pinta Keanu.
"Ck! Alasan, nanti kamu hanya jadiin aku pengasuh lagi!" keluh Kiara.
"Tidak akan, aku juga seorang lelaki normal. Aku butuh istri, aku butuh kasih sayang dan itu juga. Jadi, ayo kita menikah?" ajak Keanu.
Kiara terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Keanu, dia tetap wajah Keanu dengan begitu lekat. Lalu, dia menolehkan wajahnya ke arah Kinara.
"Tante, jangan tinggalkan Kia." Kinara berucap dengan begitu lirih, Kiara menjadi tidak tega dibuatnya.
"Bagaimana?" tanya Keanu.
"Iya, aku mau menikah dengan anda. Sekarang anda keluar dulu," pinta Kinara.
"Kamu mau apa?" tanya Keanu.
"Keluar saja dulu, aku mau meredakan panas tubuh Kia yang tidak kunjung turun," jawab Kiara.
"Dengan cara apa?" tanya Keanu lagi.
"Skin to skin," jawab Kiara.
"Ck! Untuk apa aku keluar, toh sebentar lagi kamu akan jadi istri aku," jawab Keanu.
"Tuan! Keluar atau anak kamu ini tidak akan sembuh!" ancam Kiara.
"Iya, iya. Belum jadi istri saja dia sudah galak, bagaimana kalau nanti dia jadi istriku?" tanya Keanu seraya melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam ruangan tersebut.
Setelah kepergian Keanu, Kiara langsung membuka bajunya. Lalu, dia juga membuka baju Kinara. Kiara merebahkan tubuhnya di samping Kinara lalu dia memeluk Kinara dan memfokuskan pikirannya.
"Cepat sembuh, Sayang. Tante sayang Kia," ujar Kiara dengan tulus.
Setengah jam kemudian, suhu tubuh Kinara sudah turun. Kiara tersenyum senyum lalu kembali memakai pakaiannya, dia juga kembali memakaikan pakaian Kinara.
"Alhamdulillah, keadaan kamu sudah lebih baik. Sekarang bobo yang pulas, ya." Kiara hendak turun dari ranjang pasien, tetapi niatnya dia urungkan karena Kinara malah memeluk Kiara dengan begitu erat.
"Jangan pergi, Kia sayang Tante Kiara," ujar Kinara dengan matanya yang terpejam.
Karena merasa tidak tega, akhirnya Kiara kembali merebahkan tubuhnya. Lalu, dia mengusap-usap punggung Kinara dengan begitu lembut. Tidak lama kemudian, bukan hanya Kinara yang terlelap dalam tidurnya. Namun, Kiara juga ikut pulas.
Keanu yang berada di dalam luar ruangan perawatan milik putrinya terlihat gelisah, dia merasa tidak sabar ingin segera masuk dan melihat keadaan putrinya.
"Kenapa lama sekali? Ini sudah mau satu jam, kenapa Kiara tidak keluar juga?" tanya Keanu.
Karena pria itu begitu merasa penasaran, akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam ruang perawatan putrinya.
"Oh ya ampun! Ini terlihat sangat manis," ujar Keanu yang melihat keduanya tidur dengan saling memeluk.
