Baca 'Bangkitnya Pendekar Naga' terlebih dulu, agar bisa mengikuti alur cerita ini.
Pada saat era kekacauan, para Kultivator berlomba-lomba untuk mengembangkan diri agar bisa mempertahankan wilayahnya masing-masing.
Sekte Naga Langit yang merasa kehilangan atas kepergian Shen Long, mereka juga harus mengembangkan kemampuannya agar bisa bertahan dari gejolak Kultivator Iblis.
Shen Long yang terdampar di Pulau Es, harus mencari cara agar bisa kembali ke Sekte Naga Langit.
Namun dalam perjalanan pulang ke Sekte Naga Langit, bukanlah perkara mudah, karena rintangan yang harus Shen Long hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch Bab. 17. Bagian Barat Kota
Sementara di tempat lain, terlihat belasan sosok yang seperti sedang menunggu seseorang.
Belasan sosok itu sudah tidak sabar ingin menikmati keindahan tubuh Bing Ziyun, sehingga harus merencanakan strategi mereka matang-matang.
" Senior... Apa kamu yakin wanita itu akan datang kesini?" Tanya salah satu sosok kepada rekannya.
" Aku sangat yakin jika wanita itu datang kesini. Karena itulah aku sudah menyiapkan serbuk pembangkit gairah ini." Ucap sosok yang menjadi pemimpin kelompok tersebut, sambil memperlihatkan botol giok di tangannya.
Belasan sosok itu sadar bahwa mereka tidak bisa menandingi kekuatan Bing Ziyun, sehingga mereka harus menggunakan serbuk pembangkit gairah untuk menangani wanita itu.
" Lagi pula tempat ini sangat jarang dilewati para Kultivator, karena adanya beruang es itu. Asalkan kita tidak mengganggunya, dia bukan halangan bagi kita." Pemimpin kelompok mengingatkan kepada rekannya agar tidak membuat keributan.
Rekannya yang lain langsung mengangguk kecil, karena sarang beruang es hanya berjarak 50 meter dari celah tebing tempat mereka berdiri.
Di tempat yang sangat jauh, terlihat sosok naga raksasa dengan membawa sosok wanita yang berada di atas punggungnya.
Naga itupun turun dari udara, hingga secara perlahan memperlambat kecepatannya, dan bertumpu di atas tanah.
" Nona... Aku sudah mengantarmu ke Pulau Es ini, sesuai permintaanmu." Ucap naga raksasa yang seakan tidak berdaya atas kemunculan Gui Hua yang mendatangi sungai kediamannya.
Tanpa berkata apapun, Gui Hua melompat dari atas punggung naga raksasa, lalu berjalan tanpa menghiraukan naga raksasa itu.
" Manusia kecil ini sangat arogan. Jika saja dia tidak mengancam ku dengan meracuni sungai tempat kediamanku, aku akan menelannya hidup-hidup." Naga raksasa mengumpat dalam hati, karena ancaman Gui Hua tidak main-main.
Bagi naga raksasa, racun yang dikeluarkan Gui Hua bukanlah ancaman baginya. Namun jika wanita itu meracuni sungai, maka semua penghuni sungai itu akan mati.
Beruntung Gui Hua hanya memintanya untuk membawanya ke Pulau Es, sehingga naga raksasa menyanggupi permintaan wanita itu.
Tanpa berkata apapun, naga raksasa kembali terbang ke udara, melesat dengan kecepatan tinggi untuk kembali ke kediamannya.
Sementara itu Gui Hua yang sudah berjalan jauh dari bibir pantai, kini menyipitkan matanya karena dia tidak mengetahui kemana arah mencari keberadaan Shen Long.
" Jika di daratan murni emas aku tidak berhasil menemukan guru, aku harus mencari guru di Pulau Es ini." Gumam Gui Hua, karena sudah selama satu tahun, dia masih belum berhasil menemukan keberadaan Shen Long.
Kekuatan fisik dan hawa racun yang dimiliki Gui Hua semakin meningkat, karena selama dalam perjalanannya, dia sudah banyak mengalami rintangan.
Namun karena Gui Hua yang memiliki konsep Kerakusan, membuat para Kultivator bahkan Hewan Roh yang mati di tangannya justru akan menambah kekuatannya.
" Kemana arahku untuk mencari guru?" Gui Hua terlihat kebingungan, karena Pulau Es memiliki wilayah yang sangat luas, sehingga tidak mudah untuk mencari keberadaan Shen Long.
Karena tidak ada pilihan lain, Gui Hua harus mencari satu-persatu setiap pemukiman yang dia temui.
Sementara di tempat lain, Bing Ziyun yang sudah berada di bagian barat kota, kini menyapu pandangannya ke sekeliling untuk mencari keberadaan naga yang disebutkan.
" Ini sangat aneh... Kenapa tidak ada tanda-tanda keberadaan naga itu?" Bing Ziyun bertanya dalam hati, sambil melangkahkan kakinya ke depan.
Saat Bing Ziyun melangkah sekitar 50 meter dari tempat semula, satu-persatu para Kultivator bermunculan dari balik gundukan salju yang sejak awal sudah menyembunyikan keberadaan mereka.
Melihat kemunculan belasan sosok tersebut, Bing Ziyun melangkah mundur, sambil mengeluarkan pedangnya hingga memancarkan Qi unsur es.
" Jadi kalian ingin menjebak ku disini." Bing Ziyun menyipitkan matanya karena dia masih mengenal jelas belasan sosok yang membicarakan tentang naga di rumah makan.
Meskipun dari segi kekuatan, Bing Ziyun masih mampu melawan belasan sosok itu, namun yang dia khawatirkan jika belasan sosok itu telah merencanakan sesuatu untuknya.
" Tepat sekali nona manis... Dan pada akhirnya kamu terjebak dalam perangkap kami." Pemimpin kelompok itupun berjalan maju, sambil menjilati bibirnya.
" Rupanya kalian sudah bosan hidup." Bing Ziyun terlihat geram, namun tidak berani bertindak gegabah, sehingga dia harus menunggu belasan sosok itu yang terlebih dulu menyerangnya.
Pemimpin kelompok menyeringai lebar, karena dia mengetahui wanita itu sedang khawatir, sehingga tidak berani menyerang terlebih dulu.
" Menyerahlah nona manis! Sangat disayangkan jika kulitmu yang begitu indah harus terkena sayatan pedang kami." Ucap pemimpin kelompok, yang seakan tidak sabar ingin menikmati keindahan tubuh wanita di depannya.
" Benar nona manis... Di tempat ini kita bisa bersenang-senang sepuasnya."
" Kamu tenang saja! Kami akan memberikan kesenangan yang tidak pernah kamu lupakan seumur hidupmu."
Dua sosok yang lain ikut menimpal, diikuti suara tawa dari rekannya yang lain, membuat wajah Bing Ziyun memerah padam.
Setelah puas tertawa lepas, pemimpin kelompok itupun memberi Isyarat kepada anggotanya untuk menggunakan formasi menyerang.
Bing Ziyun yang sudah dikelilingi oleh belasan sosok tersebut, kini memasang sikap waspada.
" Serang wanita itu! Tapi jangan sampai melukai kulitnya."
Wuush!
Saat pemimpin mereka memberi perintah, belasan sosok yang lain langsung melesat ke arah Bing Ziyun dari segala arah.
Traaang!
Traaang!
Traaang!
Benturan pedang dari kedua belah pihak, menciptakan gelombang energi yang menyebar ke segala arah.
Namun belasan sosok itu melangkah mundur, karena kemampuan Bing Ziyun berada di atas mereka.
" Tidak menyangka wanita ini begitu liar. Namun justru membuatku semakin bersemangat untuk menikmatinya." Ucap pemimpin kelompok, langsung bergabung bersama anggotanya untuk menekan pergerakan Bing Ziyun.
Namun formasi serangan bukanlah tujuan mereka, karena belasan sosok itu hanya ingin Bing Ziyun disibukkan, sehingga mereka memiliki celah untuk menjalankan rencananya.
Buussshh!
Saat Bing Ziyun sedang lengah untuk menangkis serangan dari arah belakang, pemimpin kelompok langsung menaburkan serbuk pembangkit gairah, ke arah wajah Bing Ziyun.
Bing Ziyun yang tanpa sengaja menghirup serbuk pembangkit gairah, seketika wajahnya memerah, merasakan seluruh tubuhnya secara perlahan mulai kepanasan.
" BAJINGAN!" Bing Ziyun yang merasakan situasinya tidak baik, dengan sisa kesadarannya menyerang belasan sosok itu dengan liar.
Namun karena pikirannya secara perlahan dikendalikan oleh serbuk pembangkit gairah, kini kehilangan keseimbangan hingga setiap tebasan tidak akurat dan dengan mudah ditangkis oleh lawannya.
Meskipun dibawah kendali serbuk pembangkit gairah, Bing Ziyun berusaha mengendalikan pikirannya dan berusaha untuk membunuh belasan sosok tersebut.
Melihat Bing Ziyun yang masih mampu melawan efek serbuk pembangkit gairah, belasan sosok itupun berusaha untuk bertahan, sambil menunggu reaksi serbuk pembangkit gairah menguasai pikirannya secara penuh.
" Meskipun wanita ini sudah terkena serbuk pembangkit gairah, tapi tetap saja wanita ini sangat berbahaya." Pemimpin kelompok memasang wajah serius, sambil menangkis setiap tebasan dari Bing Ziyun.
Bahkan beberapa dari mereka terkena sayatan pedang dari Bing Ziyun, namun merasa enggan untuk melukai kulit wanita itu.
/Grin//Grin//Grin/
agak lambat thor
alur ceritanya bikin bosen
biar makin penasaran,,,😊😊😊