Kembalinya Gadis Cupu
"Mas, kamu mau ngajakin aku ke mana?" tanya Kiara seraya menolehkan wajahnya ke arah kekasihnya yang sedang fokus dalam mengemudi.
Kiara adalah wanita cupu yang sudah 1 tahun ini dijadikan sekretaris sekaligus kekasih oleh Kaesang, pria itu menjadikan Kiara sebagai kekasihnya hanya untuk dijadikan pesuruh saja.
Setiap pagi Kaesang akan meminta Kiara untuk datang ke kediamannya dan membuatkan sarapan, setelah itu mereka akan pergi bersama ke kantor. Di kantor Kiara juga akan terus diperlakukan seperti seorang pembantu, bukan layaknya seorang kekasih.
Karena pada kenyataannya Kaesang memang memiliki seorang kekasih bernama Kayesa, seorang model papan atas yang sudah dia pacari selama 5 tahun lamanya.
Hubungan mereka memang tidak dipublikasikan, karena Kayesa diharuskan tidak boleh memiliki kekasih terlebih dahulu. Itu semua bukan karena keinginannya, tetapi karena dia terikat kontrak dengan manajemen tempat dia bernaung.
"Kita akan berlibur, Sayang. Kita akan pergi jalan-jalan," jawab Kaesang.
"Tapi, ini sudah sangat sore. Kita mau pergi ke mana sih? Aku bahkan tidak membawa baju ganti," ujar Kayesa mulai tidak enak hati.
Gadis berkacamata dengan rambut yang dikepang dua itu terlihat gelisah, entah kenapa dia merasa jika sikap Kaesang hari ini nampak berbeda.
Dia dirasa bersikap begitu romantis, bahkan ucapannya juga terkesan sangat manis. Padahal, pria itu hanya akan bersikap datar walaupun dia sudah mencurahkan perhatiannya dan segenap cintanya kepada pria itu.
"Santai saja, Sayang. Nanti kita akan membeli baju di sana, sini peluk!" ujar Kaesang.
Kiara langsung membuka sabuk pengamannya, lalu dia memeluk Kaesang dengan posesif. Dia sandarkan kepalanya di dada bidang kekasihnya, nyaman sekali rasanya berada dalam posisi seperti itu.
"Perjalanan masih cukup jauh, kamu tidurlah!" ujar Kaesang.
"Hem!" jawab Kiara hanya dengan deheman saja.
"Minum dulu sebelum tidur, biar tenggorokannya tidak kering." Kaesang mengambilkan sebotol minuman untuk Kiara, dengan senang hati Kiara langsung menghabiskan minuman tersebut.
Kiara yang merasa kelelahan setelah seharian bekerja ditambah lagi dengan apa yang sudah dia minum membuat dia begitu cepat terlelap dalam tidurnya, Kaesang tersenyum miring dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Pria itu membawa Kiara ke sebuah hutan belantara, hutan yang tidak dihuni oleh manusia sama sekali. Dia akan melaksanakan rencananya bersama dengan Kayesa di sana, mereka berdua sudah berencana akan membunuh Kiara di sana.
Setelah melakukan perjalanan selama hampir 6 jam, akhirnya Kaesang sampai di tempat tujuan. Dia turun dari mobil dan mengahampiri wanita cantik yang tidak lain tidak bukan adalah Kayesa.
"Kok lama?" tanya Kayesa seraya mengedarkan pandangannya, takut takut akan ada orang lain yang datang ke sana.
"Maaf, Sayang. Aku harus membujuk si cupu itu untuk pergi ke sini," ujar Kaesang.
"Di mana dia?" tanya Kayesa yang mempertanyakan tentang keberadaan Kiara.
"Dia ada di dalam mobil, masih dalam pengaruh obat tidur," jawab Kaesang.
"Langsung lemparkan saja ke jurang, biar dia cepat mati." Kayesa membuka pintu mobil tersebut, dia tersenyum kala melihat Kiara dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Kamu yakin mau membunuh dia di sini?" tanya Kaesang.
Deg!
Jantung Kiara berdetak dengan begitu cepat mendengar apa yang dikatakan oleh Kaesang, dia tidak menyangka jika Kaesang berniat untuk membunuhnya.
Kiara yang baru saja terjaga berusaha untuk tidak membuka matanya, dia berusaha untuk mendengarkan apa yang diobrolkan oleh Kaesang bersama dengan seorang wanita di sana.
"Yakin! Selain dia sudah berani mencintai kamu dan berani menjadi kekasih kamu selama satu tahun, aku juga ingin memberikan balasan kepada dia karena sudah mempermalukan adikku di masa kuliah dulu," ujar Kayesa dengan tatapan penuh kebencian saat menatap Kiara.
Kiara yang mendengarkan hal itu berusaha untuk membuka sedikit matanya, karena dia ingin tahu siapa yang sedang mengutarakan kebencian kepada dirinya.
Dia begitu kaget melihat sosok Kayesa berada di hadapannya, wanita itu adalah kakak dari Kanita, sahabat Kiara saat kuliah dulu.
Kanita mencintai seorang pria yang begitu populer di kampus tempat Kiara menimba ilmu, dia bahkan mengutarakan perasaannya kepada pria itu. Sayangnya, pria itu menolak Kanita mentah-mentah.
Pria itu berkata jika dirinya begitu mencintai Kiara, pria itu meminta maaf karena tidak bisa menerima cinta dari Kanita. Kanita benar-benar merasa malu karena ditolak oleh pria itu, dia juga merasa benci terhadap Kiara.
Karena tidak sanggup menahan malu, Kanita bahkan mencoba untuk bunuh diri. Namun, beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan. Akan tetapi, semenjak saat itu Kanita selalu mengasingkan diri. Wanita itu begitu membenci Kiara, sampai-sampaikan Kanita memutuskan untuk pindah ke luar negeri.
"Baiklah, Sayang. Untuk kekasih tercintaku, untuk pujaan hatiku. Aku akan membunuh Kiara dengan tanganku sendiri," ujar Kaesang.
Deg!
Jantung Kiara seakan berpacu dengan begitu cepat, dia begitu kaget ketika mendengar kekasihnya itu mengatakan akan membunuh dirinya. Dia benar-benar tidak menyangka jika ternyata Kaesang dan juga Kayesa ternyata merupakan sepasang kekasih.
Kiara masih berpura-pura tidak sadarkan, Kaesang lalu masuk ke dalam mobil dan menggendong tubuh Kiara. Dia terlihat melangkahkan kakinya menuju jurang, Kiara yang ketakutan langsung berusaha untuk turun dari gendongan Kaesang.
Kiara berusaha untuk lari dengan tubuhnya yang masih lemas, Kaesang yang merasa kaget dan juga kesal langsung mengejar Kiara.
"Dasar perempuan sialan! Mau berusaha untuk kabur, hem?" tanya Kaesang seraya mencekik leher Kiara Setelah dia menangkap wanita itu.
"Jangan sakiti aku, aku mohon lepaskan aku, Sayang." Kiara mencoba untuk mendorong Kaesang agar menjauh dari dirinya, sayangnya tenaga pria itu begitu besar.
"Tidak akan, Sayang. Karena hari kematianmu akan segera tiba," ujar Kaesang yang terdengar begitu mengerikan di dalam hutan yang begitu gelap itu.
"Ja--jangan bunuh aku, aku mohon." Kiara berucap dengan suara yang terputus-putus, karena dia kesusahan untuk bernapas setelah Kaesang memperkuat cekikannya.
Kaesang mendorong tubuh Kiara sampai jatuh tersungkur ke atas tanah, lalu dia menyeret kaki wanita itu dan melangkahkan kakinya dengan cepat menuju jurang.
Kayesa tidak begitu jelas melihat apa yang dilakukan oleh Kaesang, karena pencahayaan yang begitu minim. Hanya sinar rembulan yang membantu pencahayaan mereka malam itu.
"Jangan!" teriak Kiara ketika Kaesang hendak melemparkan tubuhnya ke dalam jurang, Kiara bahkan langsung memeluk pohon yang ada di dekat jurang.
Sekuat tenaga wanita itu memeluk pohon dengan begitu kuat, Kaesang tertawa dengan begitu mengerikan. Lalu, dia menendang tangan Kiara dengan begitu kuat. Pria itu terlihat sama sekali tidak mempunyai belas kasihan.
Kayesa yang sejak tadi menjadi penonton langsung menghampiri Kiara, dia berjongkok lalu menunduk dan menjambak rambut Kiara.
"Elu udah bikin masa depan adik gue hancur, elu udah bikin dia nggak percaya diri seumur hidupnya. Lalu, sekarang elu datang sebagai wanita yang tidak tahu diri dan menyatakan cinta sama kekasih gue, elu pikir dia nerima elu karena cinta?" tanya Kayesa.
Kayesa tanpa belas kasihan menarik rambut Kiara dengan begitu kencang, Kaesang pun sama halnya seperti Kayesa yang tidak mempunyai belas kasihan. Dia terus saja menendangi tangan Kiara, wanita cupu itu sudah terlihat lemah dan tidak berdaya.
"Kaesang menerima kamu hanya karena ingin menjadikan kamu sebagai babu, sekarang sudah tiba saatnya untuk Kaesang nikahin gue. Jadi, ucapkan salam perpisahan kepada Kaesang saat ini juga," ujar Kayesa.
Kiara menggelengkan kepalanya, Dia seakan begitu tidak ingin mengucapkan salam perpisahan kepada pria yang dia anggap kekasih selama 1 tahun ini.
Sungguh saat ini dia juga merasa syok dengan apa yang sudah dia dengar, dia ingin merasa tidak percaya. Namun, rasanya begitu sulit untuk tidak percaya karena saat ini Kaesang tetap saja menendangi dirinya dengan membabi buta.
Bahkan, kini Kaesang menendangi perutnya. Pria itu melakukannya agar Kiara segera terjatuh ke dalam jurang, karena hari sudah semakin gelap. Dia tidak mau berlama-lama lagi di sana.
Kayesa sungguh merasa kesal karena Kiara hanya terdiam tanpa mau mengucapkan salam perpisahan, sesekali hanya terdengar ringisan dari bibir Kiara.
"Ck! Lama," ujar Kayesa seraya mengambil kayu dan memukul kepala Kayesa dengan kuat.
Tubuh Kiara langsung melemas, kepalanya terasa begitu sakit dan tubuhnya terasa remuk. Pegangan tangannya langsung terlepas, tubuh mungil itu langsung merosot masuk ke jurang.
"Aarggh!" teriak Kiara yang terjatuh ke dalam jurang sedalam dua ribu meter.
"Mampus kamu, Kiara!" ucap Kayesa dengan raut wajah puas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Lilin padam
nitip.
2024-09-21
0
Anonymous
k
2024-09-21
0
neng ade
hadir thor .. baru baca udh di buat ngeri atas pembunuhan yg dilakukan sepasang kekasih itu terhadap Kiara
2024-03-07
1