Menceritakan seorang wanita cantik yang memiliki kekuatan yang besar di dunia bawah.
Seorang pebisnis sukses ,sabuk hitam taekwondo dan licik. namun harus meregang nyawa, setelah di hianati keluarga sendiri.
Alih alih ke akhirat, aurelia berenkarnasi ke tubuh seorang gadis koma. akan ia membalas dendam?..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SAFRIDA ANUGRAH NAPITUPULU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTEMPURAN AUREL
Jam 01:25 kelompok Aurel dan Damian pun sudah berada di markas besar mafia milik Damian.Aurel pun memperhatikan sekitar nya ada banyak sekali penjagaan dan cctv di semua sudut.
" Lumayan juga Mafia milik Damian namun sayang nya sebagian besar dari mereka merupakan penghianat" ucap Aurel dalam hati
Aurel pun mengeluarkan laptop yang selalu ia bawa, jari jari tangan Aurel pun menari nari di keyboard laptop nya kode kode yang rumit pun bermunculan, tak membutuhkan waktu lama semua cctv pun sudah di retas Aurel dan ia pun menampilkan video aktivitas kemarin.Saat ini Aurel pun sudah memegang kendali semua cctv yang ada, termasuk alat alat buatan nya yang sudah di pasang Damian sebelum nya.
Aurel pun tersenyum devil ia pun memberikan sistem keamanan kepada tim IT dan pengarah ,ia juga memerintahkan agar kelompok yang bertugas memberikan bubuk racun agar segera masuk ke dalam markas dan menyusup ke dapur, ia juga memerintahkan agar bubuk racun itu di sebarkan melalui saluran udara yang masuk.
Mereka pun masuk kedalam markas The Back Devil tanpa di curiga oleh siapa pun, tim IT terus memantau pergerakan anggotanya.
Mereka pun menyaksikan anggota mereka menaruh racun di makana anggota The Back Devil , ada rasa tegang karna mereka hampir saja ketaun, namun lain hal nya dengan anggota yang menyebarkan Lewat saluran udara mereka melakukan nya dengan aman dan tak ada kesalahan.
Anggota yang sudah selesai Dengan tugasnya pun di perintahkan Aurel agar segera keluar. Reaksi dari racun itu sekitar 30 menit
Kelompok Damian Aurel pun menunggu efek racun itu, jam sudah menunjukkan waktu sarapan seluruh anggota mafia milik Damian.
Aurel pun yang melihat Waktu pun hanya tersenyum devil.Saat waktu menunjukkan 5 menit lagi waktu reaksi racun itu Aura pun kembali tersenyum yang membuat semua orang merinding.
"it's time "
"Semua nya bersiap lah, tim IT selalu pantau situasi dan keamanan semua orang kalian mengerti" ujar Aurel
"Yang lain alihkan perhatian dan ambil semua senjata dan barang berharga milik klan mafia ini kita akan memindahkan lokasi!" tambah Aurel
Semua orang yang mendengar itu termasuk Damian pun terkejut pasalnya Aurel tak mengatakan apa pun tentang itu.Melihat wajah semua orang yang Binggung Aurel pun tertawa.
"Ha..ha..ha.. astaga aku hanya bercanda semua ,tidak mungkin kita meledak bangun ini akan memakan banyak kerugian! hanya saja untuk berjaga jaga pindah kan semua senjata itu keluar" ujar Aurel menjelaskan maksud nya
Mendengar hal itu semuanya pun lega termaksud Damian ia ingin sekali mencubit adiknya itu namun waktu nya tidak sekarang.
Aurel pun memerintahkan semuanya bergerak sesuai rencana.
Semua anggota mafia The Back Devil yang berkhianat itu pun Sangat terkejut dengan kemunculan orang orang menggunakan masker dan topeng.
"Siapa kalian berani!sekali memasuki kawasan ini" ujar salah satu dari mereka
"Merebut yang seharusnya di rebut" ujar Aurel
Mereka yang mendengar itu pun marah dan langsung mengambil pistol mereka masing masing lalu membidik pada kelompok Aurel.
Aurel hanya tersenyum melihat tingkah orang orang bermuka dua itu,saat mereka akan menembak tiba tiba.. satu persatu dari mereka menjatuhkan pistol dan langsung tersungkur ke lantai tubuh mereka menjadi lemas dan tak bertenaga, bergetar pun tak bisa, seakan saraf saraf mereka tak bisa lagi berfungsi.
Melihat itu Aurel pun langsung memerintahkan Mereka untuk mengumpulkan orang orang itu di Aula mafia The Back Devil. Mendengar itu mereka pun langsung melaksanakan perintah Aurel, sementara semua anggota penghianat itu masing binggung dan hanya menatap marah pada orang orang yang mengangkat mereka , berbicara pun mereka terasa susah sekali.
Sementara itu kelompok keamanan senjata sudah bergerak leluasa dengan cepat mereka memindah semua senjata yang di sembunyikan dan ingin di jual lewat pasar gelap.Sedangkan Aurel , Damian dan anggota nya sudah memasuki lantai 3, pada saat mereka ingin melanjutkan berjalan ke lantai 4 salah satu dari anggota Damian tak sengaja menyenggol vas bunga dan terjatuh sehingga orang orang yang sedang tertidur pun terbangun dan dengan cepat menuju ke sumber suara.Aurel pun menyuruh semuanya untuk bersembunyi.
Orang orang yang lebih dari 100 orang pun langsung mendatangi sumber suara itu namun meraka tak menemukan apa apa selain vas yang jatuh.Mereka pun berpencar ke segala arah dan salah satu dari kelompok itu pun menemukan Damian dan ingin menembakkan nya, Aurel yang melihat itu pun dengan cepat langsung menebak orang itu tepat di bagian kepala
Dor
Suara tembakan itu pun didengar oleh semua orang pertarungan pun tak bisa di elak kan dengan lincah Aurel, dan Damian berserta kelompok nya menembak dan menghindari perlu para penghianat itu.
Dor
Dor
Dor
" Dari arah kanan sekitar 20 orang datang" ujar anggota IT yang memperhatikan dari cctv
Aurel pun Dengan sigap berlindung di arah tembok dan melempar kan gas asap.Dengan masker dan topeng yang mereka gunakan dapat dengan mudah menembak musuh.
DOR
DOR
DOR
Kelompok Aurel pun berhasil mengalahkan sekitar 120 orang.Namun sayang nya ada beberapa dari kelompok Aurel yang terkena tembakan ringan di bagian lengan mereka.
"Apa kalian masih bisa? jika tidak bawa saja semua orang orang ini ke aula !"ujar Aurel yang langsung di laksanakan oleh mereka.
Kini Aurel dan Damian, juga sekitar 20 yang ikut bersama Mereka pun menuju kelantai paling atas tempat ketua penghianat itu berada.Aurel dan kelompok nya pun terus menyelinap dengan hati hati sampai mereka pun harus berhadapan kembali dengan 30 orang.
"Hey! siapa kalian" ujar salah satu dari mereka
Aurel pun tersenyum sembari berkata
"Pencabutan nyawa mu!" dengan cepat Aurel pun menembaki satu persatu orang orang itu, lagi lagi Aurel dengan kelincahan nya merata semua para penghianat.Kini Aurel tiba di ruangan orang yang meraka cari dengan cepat Aurel pun menendang keras pintu itu dan membuat semua orang terkejut dengan tenaga yang di miliki Aurel.
Axton yang berada di dalam nya pun terkejut melihat banyak sekali orang asing masuk kedalam kamar nya.
"Siapa kalian? berani sekali!" ujar nya sembari menekan tombol agar bawahannya segera datang Damian yang melihat itu pun sambil tersenyum ia berjalan ke arah Axton ,sementara Aurel terus mengarahkan pistolnya
"Ha..ha..ha..orang orang mu tak dapat menolong mu dasar penghianat" ujar Damian menatap jijik
Mendengar itu Axton pun mematung ditempatnya.
"Jatuh kan Senjata mu dan ikut" ujar Aurel,
Axton pun menjatuhkan senjatanya, dengan kode yang di berikan Aurel Orang orang Aurel pun mendekat,pada saat Aurel ingin berbalik badan dan pergi
Axton tersenyum licik dengan cepat ia mengambil pistol nya dan mengarahkan nya ke Aurel,Damian yang melihat itu pun langsung melindungi Aurel.
Dor
"Aaahhk"
Aurel yang mendengar itu pun terkejut dan ia melihat lengan Damian terluka oleh tembakan itu.Sedang orang itu hanya bercetak kesal Aurel yang melihat itu pun langsung menerjangnya dengan sekali pukulan orang itu pun pingsan
"Bawa mereka semua ke Aurel cepat!" Ujar Aurel
Mereka pun langsung membawa mereka kedalam Aula, Aurel pun dengan sigap langsung membantu Damian dan membalut lukanya, setelah itu merekapun menuju aula The Back Devil.Langkah kaki pun terdengar dari arah pintu Aula orang orang yang sudah di tahan pun sudah keringat dingin.Pintu pun di buka menampilkan sosok Aurel dan Damian,para penghianat itu pun menjadi pucat.
Aurel pun mendudukkan Damian ke kursi kebesaran nya sementara Aurel terus memandang orang orang itu satu persatu sambil tersenyum devil
"Bangun orang itu" ujar Aurel menunjuk Axton
Mereka pun langsung menyiram nya dengan air dingin, seketika Axton pun langsung terbangun ia pun menyesuaikan penglihatan nya dan menemukan ia dan seluruh bawahan telah berada di Aula dengan tangan yang sudah terikat.
...****************...
Bersambung~