NovelToon NovelToon
Suami Rahasia

Suami Rahasia

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Poligami / patahhati
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Linda manik

Selalu disakiti dan tidak diperlakukan tidak adil oleh suaminya membuat Ella berniat membalas dendam kepada suami dan madunya.

Ella, wanita mandiri berusia 25 tahun yang merasakan sakit dipoligami. Menjadi istri yang baik, penurut dan juga mandiri tidak membuat sang suami Zico bersyukur memilikinya.

Bagi Zico. Ella hanyalah wanita parasit bagi hubungannya dengan istri kedua. Ella adalah pengganggu.

Tidak seperti Zico. Ella justru tulus menjalani pernikahan poligami itu. Ella berusaha bertahan walau sakit hati yang terus dia terima. Terkesan bodoh memang. Tapi kedatangan seorang pria di kehidupan Ella mengubah semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda manik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Bima masih menatap wajah Ella. Setelah sah menjadi suami istri. Ada perasaan aneh yang menyusup ke hatinya. Dia tidak tahu persis perasaan apa yang dirasakannya saat ini. Yang pasti Bima tidak ingin Ella pulang ke rumah Zico sore ini. Itulah sebabnya, dia tidak menjawab perkataan Ella yang pamit hendak pulang.

Sedangkan Ella menundukkan kepalanya. Dia sangat malu mendapatkan pertanyaan yang sangat pribadi tersebut.

"Ella, jawab pertanyaan aku," kata Bima setelah beberapa saat mereka saling diam. Ella memberanikan diri untuk menatap Bima.

"Itu pertanyaan yang sangat pribadi pak. Dan aku rasa itu adalah bukan urusan bapak," kata Ella kesal. Rasa malu berganti rasa kesal karena Bima sepertinya menuntut jawaban atas pertanyaan itu.

"Apa kamu lupa kita sudah menikah?. Segala yang berurusan dengan kamu. Mulai hari ini adalah urusan aku. Termasuk dengan hal intim yang akan kamu lakukan dengan suami pertamamu," kata Bima tegas. Matanya tidak terlepas dari wajah Ella yang sudah terlihat semakin kesal.

"Tapi pernikahan ini jelas terjadi karena aku ingin membantu bapak. Jadi bapak harus mengerti juga tentang batasan yang ada diantara kita," jawab Ella sengit. Amarah sudah mulai tersulut mendengar perkataan.

"Dan jangan lupa kamu bersedia membantu aku karena kamu juga mempunyai tujuan khusus. Jadi jawab pertanyaan aku. Kapan Zico terakhir kalinya menyentuh kamu," tanya Bima lagi.

"Kalau aku jawab sudah sangat lama. Apa bapak puas?" kata Ella kesal. Kemudian beranjak dari duduknya dan menuju kamar utama yang diperuntukkan oleh Bima untuk untuknya.

Bima tersenyum mendengar perkataan istrinya. Melihat Ella kesal seperti hiburan gratis baginya. Dia memandangi punggung Ella yang semakin mendekati pintu kamar. Bima sangat menyukai sikap berani yang selalu ditunjukkan oleh Ella jika itu bertentangan dengan hatinya.

"Ella," panggil Bima lagi sebelum Ella berhasil mendaratkan tangannya di daun pintu. Ella menoleh sambil menghentakkan kakinya karena masih kesal. Gerakan itu tidak luput dari penglihatan Bima.

"Bisakah kamu memasak untuk suamimu ini. Aku sangat lapar. Tadi aku makan sedikit," kata Bima dengan memasang wajah memohon. Ella kembali berjalan mendekati Bima. Dia juga mengetahui persis jika Bima makan hanya sedikit di pernikahan mereka tadi. Sama seperti Bima. Ella juga merasa lapar.

"Apa bahan bahan ada?" tanya Ella.

"Ada. Ayo!, Aku tunjukkan dapurmu," kata Bima. Ella hanya tersenyum sedikit gugup. Bima sungguh sangat sopan memperlakukan dirinya hanya untuk memasak makanan untuk dirinya padahal itu adalah kewajiban Ella sebagai istri.

Ella mengikuti langkah Bima menuju dapur. Sebagai putra dari pengusaha, Ella tidak heran jika Bima mempunyai rumah dan dapur mewah seperti yang terpampang di hadapannya.

"Aku hanya bisa masak makanan sederhana pak," kata Ella setelah melihat isi kulkas jumbo Qitu.

"Apapun yang dimasak oleh istriku. Pasti aku makan. Jadi santai saja. Masak apa saja yang kamu anggap yang terbaik untuk kita makan malam ini," kata Bima sambil tersenyum. Kemudian dia duduk di bangku.

"Bisakah menunggu di sana saja?" tanya Ella sambil menunjuk meja makan yang tidak jauh dari dapur.

"Kenapa?.

"Makanan tidak akan jadi kalau bapak mengawasi aku memasak," kata Ella sambil mengeluarkan bahan bahan baku dari kulkas.

"Baiklah, senyaman kamu saja," kata Bima sambil beranjak dari duduknya. Dia melangkah ke arah yang dimaksudkan oleh Ella.

Hampir satu jam, Ella menghabiskan waktu untuk memasak di dapur itu. Ayam lada hitam, gurami asam manis, udang goreng dan juga sayur bening sudah terhidang di atas meja makan.

Sepasang suami istri itu terlihat duduk berhadapan. Bima masih duduk tenang di bangkunya tanpa berniat mengambil makanan sendiri. Sedangkan Ella sudah merasa canggung. Dia juga sudah sangat lapar. Tapi untuk mengambil makanan terlebih dahulu untuk dirinya, Ella merasa malu. Sedangkan untuk mengambilkan makanan untuk Bima, Ella juga tidak berani. Pernikahan mereka bukan di dasari atas cinta. Dia takut jika mendapat perlakuan yang sama seperti yabg dia terima dari Zico jika langsung memposisikan dirinya sebagai istri yang berbakti.

"Pak, silahkan dinikmati," kata Ella akhirnya. Bima tidak menjawab. Bima justru mengambil piring dan menyodorkan ke Ella.

"Pakai nasi sedikit saja," kata Bima. Ella mengambil piring tersebut. Ternyata sejak tadi Bima duduk tenang, Bima ingin dilayani oleh Ella.

"Terima kasih," kata Bima setelah piringnya penuh dengan berbagai macam makanan. Ella hanya mengangguk kikuk dan mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

Suasana makan malam sepasang pengantin itu jauh dari kata romantis. Bima makan dengan tenang sedang Ella masih betah dengan sikap canggungnya. Bima menghabiskan makanan yang ada di piring itu tanpa sisa.

"Makanannya enak. Terimakasih karena bersedia menyiapkan makan malam ini," kata Bima sambil mengambil piring kotor milik Ella. Kemudian dengan santai pria itu menuju wastafel.

"Biarkan aku yang mengerjakan ini pak," kata Ella yang sudah berdiri di samping Bima.Pria itu tersenyum.

"Masuklah ke kamar kamu. Istirahatlah," kata Bima sambil meletakkan piringnya berada di kucuran air.

"Bolehkah aku pulang pak?" tanya Ella lagi. Bima meletakkan piring itu. Bima mendorong tubuh Ella untuk berlalu dari dapur. Ella akhirnya menurut masuk ke dalam kamar. Sikap Bima jelas tidak mengijinkan Ella untuk pulang ke rumah Zico.

Ella menatap ke arah pintu yang diketuk. Dia mengucapkan satu kata supaya orang yang mengetuk pintu tersebut bisa masuk sendiri tanpa dia beranjak dari duduknya.

"Kenapa belum tidur?" tanya Bima. Dia kini sudah berdiri berhadapan dengan Ella yang duduk di tepi ranjang.

"Apa bapak tidak tahu bahwa sekarang masih jam 7. Masih terlalu cepat untuk tidur," kata Ella kesal. Bima tidak membiarkan dirinya pulang ke rumah Zico. Zico pasti marah besar jika dirinya tidak pulang malam ini.

"Masih jam 7 ya. Baiklah, kita menghabiskan malam ini dengan hal hal senang. Jika jam 7 terlalu cepat untuk istirahat buat kamu," kata Bima sambil melepaskan bajunya hingga tubuhnya paling atas hanya ditutup dengan kaos dalam.

"Maksud bapak apa?" tanya Ella sudah berdiri.

"Kita suami istri. Sah sah saja jika kita melakukan malam pertama sekarang juga," kata Bima tenang sambil tersenyum.

"Hei, dengar ya pak. Pernikahan kita jelas karena tujuan tertentu. Lagi pula bapak mengatakan akan menghargai aku tanpa menuntut kewajiban seorang istri. Nah, ini apa?. Jangan mempermainkan aku pak," kata Ella marah. Ella merasa dirinya dipermainkan oleh Bima.

"Justru kita akan mempermainkan pernikahannya tanpa melakukan hubungan suami istri. Dimana mana orang menikah supaya tidak berdosa melakukan hal nikmat itu. Masa kita melewatkannya begitu saja," kata Bima masih tenang. Dia kemudian duduk di tepi ranjang dengan Ella yang berdiri.

"Kalau begini, aku menyesal membantu kamu pak. Jangan jangan alasan menikahi aku. Itu hanya akal bulus bapak saja," kata Ella. Dia hendak menjauh dari Bima tapi tangan Bima secepat kilat menarik tangan Ella hingga Ella terduduk di pangkuan Bima. Dengan cepat pula Bima melingkarkan tangannya di pinggang istrinya. Bima mendekap Ella dengan erat dan menyandarkan kepalanya di dada istrinya.

1
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
ayo Bimo semangat
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
ceraikan saja Karina ciko
YuWie
tiba waktunya kie kapaann
YuWie
maksude piye..menunggu waktu cerai kok yang entah kapan..ini mah bikin emosi yg bacaaa
YuWie
mandiri kok gak dianggap tetep dableg..alasane opo jal
Utit Dewisetyowati
Linna laporkan polisi saja biar kapok
Utit Dewisetyowati
tendang saja si Lina
Utit Dewisetyowati
alhamdullilah ternyata Litta asisten maya
Utit Dewisetyowati
Ella hebat bisa mempertemukan papa bima d mama bima
Utit Dewisetyowati
semoga bisa ketemu
Utit Dewisetyowati
semoga biang keladinya segera ketemu
Utit Dewisetyowati
alhamdullilah bima sadar
Utit Dewisetyowati
lanjutkan
Utit Dewisetyowati
alhamdullilah ikut seneng Ella hamil
Utit Dewisetyowati
kena karma kamu linna
Utit Dewisetyowati
Karina Kena karma
Utit Dewisetyowati
hajar saja Karina
Utit Dewisetyowati
lanjutan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!