NovelToon NovelToon
Rahim Bayaran Satu Miliar

Rahim Bayaran Satu Miliar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Pihak Ketiga
Popularitas:524.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: Cumi kecil

Harap Bijak Dalam Membaca!! Jika Tidak suka langsung di skip Aja jangan Meninggalkan jejak yang akan menyakiti Hati Author.

.................



Hidup hanya dengan Seorang Nenek Membuat Gadis berusia Delapan Belas tahun Nekad mengambil Jalan Pintas

Kanaya Menjual Rahimnya kepada seorang Pria " Aku akan Membayar mu 1M Asal Kamu mau Hamil Anakku, Setelah kamu Melahirkan kamu bebas pergi kemana saja asalkan Tidak menampakkan diri di hadapan anakku karena setalah anak itu lahir ia akan menjadi Anakku dan juga istriku "


Hati Kanaya merasa di remas kenapa dirinya harus di hadapkan dengan keadaan yang sangat sulit seperti ini, Walaupun Kanya ragu tapi Karena ini demi sang Nenek Dengan terpaksa Kanaya Menerima Tawaran itu


" Baik, Saya terima tawaran Anda tapi Anda harus menikahi saya dulu karena saya tidak ingin hamil di luar nikah "

" Dil "




Bagai mana Nasib Kanaya selanjutnya dan Apa Kanaya akan Mendapatkan kebahagiaan? Yuk simak..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KANAYA MASUK RUMAH SAKIT

di kamar Karan, Wenda melibatkan kedua tangannya di dada ia bertanya-tanya suaminya dari mana Kenapa ketika ia tadi mencari tidak menemui sang suami padahal mobil sudah terparkir di depan parkiran tapi dia tidak menemui suaminya

Ceklek...

" Dari mana kamu? " tanya Wenda dengan Ketus

" Cari angin " Jawab Karan berjalan ke arah kamar mandi Karena ia merasa gerah

" Tunggu! " Kata Wenda

Wenda berjalan ke arah kanan ia mencium seluruh tubuh keran dan mencari sesuatu yang mencurigakan namun bunda tidak menemukan itu " mandilah, tadi Aku harus di salon bersama mamah dan aku juga habis perawatan miss.... " Goda Wenda

" Aku lelah Honey, Bolehkan Malam ini Aku istirahat saja " Kata Karan yang langsung masuk kedalam kamar mandi

Wenda mengepalkan kedua tangannya ketika mendapatkan tolakan dari sang suami, baru kali ini Karan menolak ajakannya padahal biasanya Karan selalu semangat jika dirinya mengajak untuk bermain " Pasti mereka habis bermain makanya menolak ku " Wenda benar-benar kesal kepada Karan, Iya tidak terima di tolak oleh Karan

Wenda keluar dari kamar ya langsung berjalan ke Paviliun, panggilan Mamah Erina pun tidak Wenda hiraukan Ia terus berjalan ke pavilion dengan wajah yang sangat kesal " Ada apa dengannya " Gumam Mamah Erina heran

Di paviliun Wenda mencari keberadaan Kanaya iya memukul-mukul pintu kamar Kanaya dengan cukup keras

" Kanaya!!! Keluar kamu!! " Panggil Wenda

Kanaya yang hendak ingin tidur ia langsung Berdiri dan membuka Pintu

Palak....

" Dasar Wanita tidak benar!!! Bisa-bisanya kamu merayu suamiku dan bermain dengan mu hah!!! " Tuduh Wenda

Kanaya memegangi pipinya karena terasa perih " Maksud Nyonya apa? Main? siapa yang main? " Ucap Kanaya

" Alah.. jangan ngeles deh kamu, Aku tau jika suamiku tadi habis dari sini dan kalian menghabiskan sore kalian dengan bermain di atas tempat tidur "

" Jaga Ucapan Anda ya Nyonya, Apa nyonya juga lupa jika Aku ini juga istri sah nya Tuan Karan, Jadi Apa salahnya jika aku bermain dengan suamiku Sendiri " Ucap Kanaya yang membenarkan Ucapan Wenda toh di jelaskan juga tetap saja Wenda akan menuduh dirinya

" Dasar!! Wanita gak tau diri " Wenda Menjambak Rambut panjang Kanaya Lalu mendorong Kanaya ke atas tempat tidur dan menindih Kanya

" Auch.. sakittt!!! " Keluh Kanaya

Mbak Sari yang mendengar teriakan Kanya ia langsung menghampiri kamar Kanaya " Nyonya Wenda, Lepaskan Nona Kanaya " Teriak Mbak Sari

" Jangan ikut campur kamu upik Abu, Ini urusanku dan juga dia!! " Tatapan Wenda benar-benar mengerikan

" Sakitttttt " Runtuh Kanaya Yang perutnya di duduki oleh Wenda

Mbak Sari tidak habis akal ia langsung menggedor Kamar Bams dan meminta Bams untuk menghentikan kegilaan Wenda

Bams yang mendapatkan Aduan dari Mbak Sari, Ia langsung berjalan ke kamar Kanaya, Wajah Bams sudah membulat ketika melihat Ada Darah di pipi Kanaya " Nyonya hentikan!!! " Bentak Bams, Bams Membawa Wenda untuk turun di atas perut Kanaya

" Mbak, Bawa Nona Kanaya ke rumah sakit dan Pastikan Jika Nona Kanaya dan Bayi yang ada di dalam Kandungan nya baik-baik saja " Kata Bams yang langsung di anggukan oleh Mbak Sari

Mbak Sari langsung membawa Kanaya ke pintu yang biasa mereka lewati jika ingin keluar dari Rumah itu, Katanya yang merasakan sakit di bagian perutnya ia terus merintih kesakitan " Mbak, sakit hiks... "

" Yang sabar ya Non, sebentar lagi kita akan Sampai di rumah sakit " Kata Mbak Sari

Sedangkan di Paviliun, Bams tidak habis pikir dengan kelakuan Wenda " Apa Nyonya tidak berfikir bagai mana jika terjadi sesuatu kepada Nona Kanaya, Dan Apa Nyonya Tidak berfikir bagai mana jika Tuan Karan Sampai tau kejadian ini? "

" Maka dari itu kamu jangan banyak omong!! " Bentak Wenda yang langsung meninggalkan Bams di paviliun

Bams memijat pelipisnya ia benar-benar Pusing dengan kelakuan Wenda " Tuan, kenapa anda harus menikahi wanita yang seperti Nyonya Wenda " Gumam Bams

Bams langsung mengambil Kunci Mobil lalu pergi ke rumah sakit dimana Kanaya di Rawat.

~ RUMAH SAKIT

Di rumah sakit Kanaya langsung ditangani oleh Dokter, Kanaya cukup beruntung karena tekanan yang diberikan oleh Wenda tidak mengakibatkan keguguran, hanya saja Kanaya harus dirawat beberapa hari di rumah sakit karena kandungannya yang lemah

Mbak Sari merasa kasihan kepada Kanaya ia menitihkan air matanya, Mbak Sari sungguh tidak tega melihat keadaan karena ia saat ini terbaring lemah di atas tempat tidur dengan pipi yang merah dan sudut bibir yang lembam, Mbak Sari tidak habis pikir dengan Nyonya Wenda yang bisa-bisanya dia mendidih perut Kanaya dan menyiksa Kanaya dengan membabi buta tanpa alasan yang jelas lagian bukannya Tuhan karena itu adalah suaminya Kanaya juga jadi kenapa Wenda harus marah salah sendiri dirinya tidak bisa hamil.

Bams langsung masuk ke dalam ruangan Kanaya Iya langsung menanyakan bagaimana keadaan karena ya kepada Mbak Sari " Bagai mana dengan keadaan Nona Kanaya? "

Mbak Sari membuang napasnya pelana " Keadaan yang sudah membaik dan kandungannya juga tidak apa-apa hanya saja Nona Kanaya harus dirawat di sini beberapa hari karena kandungannya yang lemah sekalian pemulihan " Jawab Mbak Sari

Bams Mengangguk " jika itu yang terbaik lakukanlah, Tapi kamu jangan bilang kepada Tuan jika Nona Kanaya dirawat di rumah sakit karena ulah istri pertamanya "

Mbak Sari mengerutkan keningnya ia merasa heran kenapa harus merahasiakan perbuatan Wenda " Kenapa Tuan? "

" Jika kamu mau mengadukannya bisa-bisa Nyonya Wenda melakukan hal yang lebih dari ini, kamu tahu sendiri bagaimana Nyonya Wenda, Jadi aku harap kamu tidak banyak omong kepada Tuan Karan " Kata Bams

Omongan Bams ada benarnya juga semakin dirinya mengadu pasti Nyonya Wenda akan semakin menyiksa Nona Kanaya " baiklah jika ini buat kebaikan Nona Kanaya "

" Biaya rumah sakit akan aku urus dan biaya untuk kalian di sini pun akan aku transfer ke rekeningmu, Aku harap ini akan menjadi rahasia kita jangan sampai Tuhan Karan tau " Bams langsung meninggalkan ruangan Kanaya

Lagi lagi Mbak Sari merasa iba kepada Kanaya karena hidupnya yang akan semakin sulit dan akan penuh rintangan " Yang kuat ya Non, semoga Non bisa melewati ini semua dan berharap Setelah semua ini berlalu dan akan mendapatkan pria yang lebih baik yang sangat menyayangi Non dan menerima Non Apa adanya " Gumam Mbak Sari

ternyata Dari tadi karena yang sudah bangun ia mendengarkan pembicaraan Mbak Sari dan juga Bams, Iya tidak menyangka jika Bams menyuruh mbak sari untuk diam tentang dirinya padahal dirinya tidak salah yang salah hanyalah Nyonya Wenda yang sudah menuduh dirinya yang tidak-tidak

Hatinya terasa sakit perih, kenapa dia terluka pun suaminya tidak boleh tahu padahal ini menyangkut dirinya dan juga calon anak mereka, jika sampai anak yang ada dalam kandungannya Tidak ada,n ia tidak akan segan-segan untuk menuntut Wenda

" Mbak " Lirih Kanya yang sudah mengusap air matanya

Mbak Sari yang sedang duduk di sopa langsung berdiri dan menghampiri Kanaya " Iyan Non " jawab Mbak Sari

" Aku ingin pulang Bi " Lirih Kanaya

" Maaf non, Tapi Dokter tidak memperbolehkan Non Pulang dulu karena kandungan Non yang saat ini lemah " Kata Mbak Sari

" Tapi Jika aku sudah sembuh bolehkan Aku pulang ke kampung halamanku ku bi, Aku merindukan Nenekku Mbak Hiks... "

. Mbak Sari bingung harus jawab apa karena dia tidak mempunyai wewenang untuk menjawab pertanyaan Kanaya " Mbak tidak tahu non, tapi Mbak akan cuma ngomong ke Tuan Bams, tapi tidak janji ya Non karena keputusan tetap saja dari Tuan Karan " Kata Mbak Sari

Kanaya menganggukkan kepalanya lalu ia memalingkan wajahnya ke arah lain, air mata yang ia tahan kini telah tumpah rasanya hidupnya ini sangatlah pelit, andai saja waktu bisa diputar Mungkin karena ia tidak akan mau menerima tawaran dari Karan namun kini masih sudah menjadi bubur waktu sudah tidak bisa diulang.

~ RUMAH UTAMA

Karen yang baru keluar dari kamar mandi tidak melihat keberadaan Wenda di kamarnya, Karan tidak mencari keberadaan Wenda, Iya Malah memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur karena rasanya ia sangat lelah hari ini, namun ketika ia ingin memejamkan kedua matanya sekarang malah merasa gelisah jantungnya berdetak tidak karuan Iya merasa ada sesuatu hal namun tak apa itu " Ada apa denganku ini, Tidak biasanya aku merasakan hal seperti ini " Gunma Karan memegangi dadanya

Brak..

Wenda masuk ke dalam kamar dengan membantingkan pintu lalu ia masuk ke dalam kamar mandi tanpa menyapa Karan yang sudah terbaring di atas tempat tidur

Karan yang melihat istrinya tiba-tiba datang dan membandingkan pintu ia merasa heran, Ada apa dengan istrinya itu kenapa tiba-tiba dia marah-marah

yang tadinya Karan akan tidur Iya langsung duduk menunggu sang istri keluar dari kamar mandi

Ceklek..

Wenda keluar dari kamar mandi menggunakan handuk mandinya lalu ia pergi ke ruang ganti dan mengambil gaun Tidurnya yang tipis

Karan berdiri lalu ia menghampiri sang istri di ruang ganti " Honey, Ada Apa denganmu? " Tanya Karan yang memeluk Wenda dari belakang

" Aku tidak apa-apa " Jawab Wenda yang melepaskan pelukannya dari sang suami Lalu ia pergi membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur

Karan heran kepada istrinya itu lalu ia mengikuti Wenda ke atas tempat tidur " Kamu kenapa hmm... Apa kamu sedang mau datang bulan Makanya kamu marah-marah begini "

" Pikir saja Sendiri " Jawab Wenda yang langsung memejamkan kedua matanya

Karan membuang nafasnya pelan lalu ia memberikan tubuhnya di samping sang istri diajak ngobrol cuman percuma karena istrinya itu malah memilih untuk tidur, Karan tertidur sambil memeluk tubuh sang istri dari belakang ia melupakan perasaannya yang gelisah.

1
Ayu S. Mayuni
Kecewa
floren yanti
taekwondo???????
apa pencak silat?😃😃😃
Danang sulistyo
za bahasae blepotan kebalik kebalik kata kata e mw komen tkt salah ternyata ada yg komen juga
Debby Tewu
sebelum mengerjain orang,dikerjain lebih dulu .
floren yanti
thor banyak banget lho typonya, kslau bisa di perbaiki prrbaikilah thor biar sama3 enak memnacanya 👍👍
Amira candra
author masi banyak salah penulisan, gpp thor semangat yaa buat karya yang lain
Riri Lala
ketikan nya bnyak yg salah dan keliru
coba koreksi seblm di up thor
Tiwi
n
Indriani Kartini
bagus alur ceritanya thor
Indriani Kartini
mampus kamu Erina, brian di lawan hehe
scoRp10
yassalam brian☺
Kim Yun
wah mudah"n positif ya nara
Kim Yun
kasian kenzo kenapa jessy harus meninggal sih, kan kasian kenzo dan juga anak-anaknya
Kim Yun
wajar kalo brian tidak menerima penjelasan dari Rianti secara selama ini dia kemana aja bukanya di sudah punya perusahaan dan materi juga sudah cukup bagus tapi kenapa tidak mencari brian sedari dulu.
Kim Yun
walah ternyata oh ternyata kasian sekali kevin, cinta tak dapat eh malah dapat barang rongsok
Kim Yun
so soan tau semuanya tapi ternyata tidak tau apa"
Kim Yun
penyesalan memang selalu datang terlambat kalo datang dari awal namanya pendaftaran
Kim Yun
terus berikan kekuatan suamumi Nara, tidak mudah menerima orang yang sudah membuangnya. orang tua macam apa yang membuang anaknya sendiri
Marchel: betul sekali kak
total 1 replies
Kim Yun
Lanjut
Kim Yun
setelah di buang kini kembali lagi dengan dalih merindukan, kemarin-kemarin kemana aja tuh tuh bapaknya Brian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!