NovelToon NovelToon
Obsesi

Obsesi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:81.8k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

Kayvan Hadi Wijaya, pria berusia 24 tahun.
seorang pria tampan berdarah campuran.
ia adalah satu satunya pewaris kerajaan bisnis sang ayah

" WIJAYA GROUP "

Namun percayalah,
menjadi seorang pewaris tak serta merta membuatnya bahagia dan tenang.

segala aturan dan beban tanggung jawab yang di timpakan di pundaknya menjadikan seorang Kayvan Herald Hadi Wijaya menjadi seorang raja jalanan.

ia lebih nyaman berada di jalanan dan melakukan balap liar serta tawuran dan masih banyak hal mengerikan lain yang ia lakukan bersama anak buahnya yang lain, ketimbang duduk manis di atas kursi bundarnya.

namun tiba tiba hidupnya berubah, dunianya seolah teralihkan ketika tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang gadis bernama Zalwa Aisyah Mawardi.

gadis cantik berusia 22 tahun,
Zalwa seorang yatim piatu.
sayangnya, Zalwa telah bertunangan.
hasrat Kayvan yang ingin memiliki gadis itu membuatnya gelap mata.

ia tak lagi peduli meski gadis itu tak mencintainya, meski gadis itu telah bertunangan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22 Zakaria

Matahari telah berada di ufuk barat, sinar jingganya memenuhi maya pada di bagian barat.

perlahan,

Sang raja siang itu mulai bersiap naik keperaduannya dan akan segera di gantikan sang rembulan.

Seorang pria tampan berwajah lembut nampak berbaring di atas tempat tidur.

Setengah jam yang lalu pria itu baru nampak memasuki kamar asramanya setelah hampir seharian berkutat dengan kesibukannya di kampus.

Pria itu tengah berusaha keras meraih gelar masternya lebih cepat.

Tangan kanannya terlihat menatap sebuah foto seorang perempuan cantik bergamis syar 'i berwarna hitam.

Wajah cantik yang selalu menghiasi mimpi dalam tidurnya dan selalu ia langitkan namanya dalam setiap doanya.

Senyum indah tersungging di wajah tampan pria itu.

kring....

Pria itu sedang melakukan panggilan video.

Kring....

Panggilan kedua tetap tak tersambung. Pria itu nampak tak putus asa dan terlihat sabar terus melakukan panggilan kepada pemilik sebuah nomor.

Hingga di panggilan yang entah keberapa kalinya, panggilannya tersambung.

" assalamualaikum rembulanku..." Pria itu mengucap salam sekaligus pujian yang akan selalu ia ucapkan ketika ia sedang bicara atau bersama seseorang yang telah lama menjadi ratu sekaligus pemilik hatinya itu.

Seulas wajah cantik di layar ponsel itu nampak menyunggingkan senyum.

" waalaikumsalam abang....maaf lama ngangkatnya, ada tamu wali murid tadi.

Zalwa minta maaf ya ?! " jawab pemilik wajah di layar ponsel itu yang tak lain adalah Zalwa dengan lembut dan sopan.

" nggak papa...abang ngerti kok, kamu pasti sedang sibuk banget kan....

Kangen nggak sama abang ?!

Abang kangen banget sama kamu " kata pria itu yang tak lain adalah Zakaria.

Sekali lagi Zalwa tersenyum malu.

Walau sebenarnya hatinya kini terasa remuk redam, tapi ia tak ingin memperlihatkannya pada laki laki itu. Seakan sudah menjadi kewajiban baginya untuk menjaga hati dan perasaan pria itu.

Biarlah rasa sakit yang ia rasakan cukup ia rasakan sendiri.

" abang sehat ?! " tanya Zalwa mencoba mengalihkan perbincangan.

" tentu saja Qomariahku, badan abang sudah pasti sehat. Tapi hati abang yang kurang sehat.....gara gara nahan kangen berat sama kamu.

Pengen cepet cepet bawa kamu ke sini.

Nanti bulan madu abang bawa kamu kesini mau ?! "

Mendengar jawaban Zakaria, Zalwa memalingkan wajahnya sejenak.

Gadis itu menyusut air mata yang mulai menggenang di sudut matanya.

" kenapa diam...?! Kamu nggak suka bulan madu kita nanti abang ajak kamu ke sini Zalwa ?! " tanya Zakaria lagi karena Zalwa tak kunjung menjawabnya.

" Zalwa nurut aja, kemanapun abang membawa Zalwa...Zalwa akan ikut " jawab Zalwa kemudian.

" alhamdulillah...seneng banget abang setiap kali denger jawaban kamu.

jawaban dari kamu selalu bisa bikin hati abang adem banget.

Jadi nggak sabar pengen cepet cepet nikahin kamu " jawab Zakaria lagi sambil terus tersenyum lembut.

" kemaren abang belikan kamu satu set gamis kesukaan kamu, udah nyampe belum ?! " tanya Zakaria.

" sudah bang..kemaren "

" gimana cocok nggak...?! "

" cocok bang, Zalwa suka...makasih ya bang " senyum Zalwa tersungging untuk pria itu mengingat sesuatu yang sudah ia terima kemaren.

Warnanya cantik, modelnya juga cantik.

Dan yang paling Zalwa suka...ukurannya pasa di tubuhnya.

Zakaria memang seolah hafal betul dengan selera dan ukuran tubuhnya.

Jika mengingat itu,

Zalwa tersipu malu.

" di pake ya pas jemput abang di bandara nanti " pinta pria itu.

Zalwa mengangguk,

Sepi...

Keduanya hanya saling menatap.

Zalwa mengerjap ngerjapkan matanya lagi.

" abang baru pulang ?! " tanya Zalwa kemudian.

" iya...terus telpon kamu ini "

" jadi abang belum makan dong...?! " tanya Zalwa lagi.

" belum, bentar lagi aja....udah kangen banget sama kamu " jawab Zakaria.

" kok gitu, nanti abang sakit. Abang makan dulu gih...nanti sakit " kata Zalwa akhirnya.

" iya..kamu juga jaga kesehatan ya....doakan abang agar abang berhasil menyelesaikan pendidikan abang di sini lebih cepat.

Abang sudah nggak tahan pingin nikahin kamu "

" abang....."

" iya iya....abang tutup dulu ya,

Assalamualaikum rembulanku " pamit Zakaria pada Zalwa.

" waalaikum salam bang, hati hati di sana...jaga kesehatan abang juga ya "

" ya tentu saja....dahh "

" dah...."

Klik

Sambungan terputus.

Pria itu kembali menatap foto di dalam bingkai foto yang saat ini masih ia pegang itu.

Senyum indah kembali tersungging di wajah tampannya yang lembut.

Sejumput doa selalu ia selipkan untuk gadis belahan jiwanya itu.

" semoga kita selalu berjodoh Zalwa, aku sangat mencintaimu.

Aku selalu berdoa semoga aku adalah takdirmu...amin "

Zakaria mengusap wajahnya dengan telapak tangannya.

kemudian ia kembali mengusap foto dalam bingkai itu.

" selalu jaga hatimu hanya untuk abang, karena hati abang hanya untuk kamu qomariah ku "

Ketika Zakaria tengah berbunga bunga dengan keyakinannya yang akan segera memiliki Zalwa secara utuh sebagai istrinya.

Sedangkan Zalwa.

Gadis itu nampak tengah berdiri di sisi jendela ruangannya.

matanya menatap kepada anak anak didiknya yang berlarian ke sana ke mari karena memang ini adalah jam istirahat.

Hatinya berdenyut nyeri mengingat Zakaria, sosok seorang pria yang telah menandai dirinya adala calon istrinya.

Dengan mengingatnya dalam ikatan pertunangan.

Hati Zalwa terasa kian perih mengingat apa yang sebenarnya akan terjadi kepada dirinya di dalam pernikahannya dengan laki laki yang jujur saja namanya telah mulai bertahta di hatinya itu.

Zalwa nampak menyusut air mata yang mulai menggenang di sudut matanya.

" aku rela meski entah aku akan menjadi yang keberapa untukmu nanti bang, asalkan namaku masih selalu ada di hatimu.

Biarlah aku menjadi orang bodoh karena bertahan di sisimu.

Karena aku sadar,

Mungkin....inilah takdirku " bisik Zalwa pada hatinya sendiri.

Ya,

Zalwa pasrah...

Ia memutuskan untuk ikhlas dan menerima apa yang umi Zhahira dan abah kyai Zhabir rencanakan untuknya.

Baginya tak ada bedanya...

Intinya,

Kehidupan manusia akan berakhir dan berawal dari kematian.

Jika kematian itu datang, maka tak akan ada bedanya hidupnya bahagia atau kah tidak sebelum kematian itu datang menjemputnya.

Dan harapannya hanya satu,

Semoga ia di berikan kematian yang indah,

Karenanya ia akan berusaha menerima dengan ikhlas apapun takdir yang harus ia jalani.

Termasuk menjadi istri siri ustadz Zakaria nantinya.

Yang penting,

Ia juga sudah berusaha untuk membalas budi atas kebaikan yang telah di berikan oleh keluarga ustadz Zakaria kepadanya.

Kring.....

Kring.....

Ponsel Zalwa yang masih ia genggam nampak kembali berteriak nyaring.

Ada panggilan masuk.

Zalwa menatap ponselnya.

Panggilan masuk dari sebuah nomor yang tak ia kenal.

Zalwa mengerutkan keningnya.

Kring.....

Kring.....

Kembali pangilan itu masuk,

Merasa tak mengenal nomor itu, Zalwa memutuskan untuk merijeck panggilan itu.

Tanpa ia sadari,

Seseorang di seberang sana yang sedang berusaha menghubunginya seketika itu mengamuk manakala panggilannya di rijeck oleh gadis itu.

Think....

Sebuah pesan masuk.

Zalwa kembali menatapnya.

Namun ia tak berniat untuk membukanya.

1
Ninik
kayvan Cemen giliran liat istrinya melahirkan lsg pingsan
Tuti Tyastuti
pingsan dia🤭
indy
semoga baby dan zalwa baik-baik saja. cukup kayvan saja yang pingsan
Siti Nurhasanah
Othor..., habis ini lanjutin kisah para si baby ya. Syakil dan Dzakiya, si kembar Kean dan Sean, anaknya Rhain, anaknya Kayra, anaknya Zalwa
Siti Nurhasanah: seru pasti, Othor
khitara: hahaha.....🤭🤭🤭
total 2 replies
UmmuShafira
wkwkwk kirain Zalwa yg pingsan, ini malah Kayvan, kecapean ngomel tuh😀😀 mau sedih tp ga bisa, maaf ya Kay..
Siti Nurhasanah
wkwkwkwk...aku pen ketawa yang kenceeengng banget, tapi lg di RS ya, takut dimarahin suster. rasain kau, tuan arogan...cemen luuh...
Tuti Tyastuti
semoga zalwa dan baby nya selamat lancar lahiranya
indy
Kayvan bikin dokter gak konsen bekerja. semoga zalwa dan babynya selamat dan sehat
Ninik
yg mau melahirkan siapa yg ribet siapa dasar kayvan
Sabaku No Gaara
aisshhh...pemarahan dan penggoda klop dah
Ninik
tak pikir pikir ini suami istri sama gesreknya satu adem satu mulai trs aja begitu
Tuti Tyastuti
😂😂😂kayvan
Siti Nurhasanah
tak jauh dari Zalwa
Siti Nurhasanah
Zalwa mencium punggung tangan Umi Laila
Ninik
Thor kurang byk ih bentar bgt bacanya udah TBC aja
Murnia Nia
up lagi thor
Tuti Tyastuti
lanjut thor
Tuti Tyastuti
semoga zalwa bahagia selalu
Tuti Tyastuti
lanjut thor💪
Ninik
selama kayvan disiksa ma anaknya yg masih diperut itu aku bahagia bgt itu artinya zalwa g akan disiksa sama kayvan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!