Bagaimana jika takdirMu telah diatur?
Akan kah kita bisa mengubahnya?
Arumi,,
Gadis muda yang berusaha untuk mengubah arah hidupnya setelah banyak mengalami sakit dan kerasnya hidup.
namun akankah arah yang dia tuju dapat dicapai atau malah harus menerima suratan takdir yang sudah digoreskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona yeppo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
luka
hari-hari berlalu kini arini sudah kembali masuk sekolah semenjak kambuhnya sakit yang dideritanya. meskipun Arumi memberikan darah pada kakaknya itu tidak serta merta membuat arini bersikap baik padanya.
ketika Arumi sedang berjalan kembali dari ruang guru, ia melihat kakaknya sedang diperlakukan tidak baik oleh teman sekelasnya. hal itu membuat darah Arumi mendidih. lantas menghampiri mereka dan berniat akan melaporkan mereka.
hatinya terluka melihat saudaranya diganggu seperti itu walaupun kakaknya tidak pernah menunjukkan sisi baik nya. "tidak bisakah kau melawan mereka?. adukan saja pada wali kelasmu. jika kamu sakit berhentilah sekolah. belajar saja dari rumah.
perkataan itu begitu ringan keluar dari mulut adiknya membuat darah arini mendidih. lalu menatap arumi tajam. " bisakah kau saja yang berada di posisiku? sang kakak semakin membenci nya. "memimpikan hidup normal walaupun banting tulang rasanya lebih baik daripada sakit keras seperti ini"
"kau selalu fokus pada penderitaanmu sendiri. lalu bagaimana denganku? apa ini mauku? "
Mata arini sebenarnya sudah berkaca-kaca. luka yang diberikan orang tuanya pada Arumi seolah-olah harus pula ia tanggung.
Arumi balik marah, meninggikan suaranya. "lalu kenapa kau tidak bersikap baik padaku. setidaknya tunjukkan rasa terimakasih mu padaku" namun karena tidak sanggup melihat air mata kakaknya, Arumi memilih pergi. ia menggerutu dalam diamnya.
"Jika saja orang tua itu bersikap baik padaku sedikit saja, menyayangiku juga sepertimu. aku tidak akan sesakit ini"
Arini memilih menangis ditoilet. bahkan menangis pun bukan hal yg baik untuk dilakukan nya. karena itu akan membuatnya kembali drop. sesungguhnya arini masih punya keinginan seperti orang-orang diluar sana. ingin melihat ibunya yang setiap malam berdoa dengan berlinang air mata, supaya bisa tersenyum menatap keluarganya.
Ia juga merindukan suasana meja makan yang harmonis seperti keluarga pada umumnya. namun penyakitnya membuat segalanya memburuk.
***
Karena kecerdasan yang dimiliki Arumi, ia bisa mengajar les privat sepulang sekolah tiga hari dalam seminggu. ia bekerja pada seorang senior dari kampus. sedangkan sisanya akan ia habiskan menjaga toko swalayan milik keluarga Rara sahabatnya.
Setiap pagi dihari minggu ibunya akan berusaha mengunjunginya untuk menunjukkan kasih sayangnya. selalu meminta maaf atas dinginnya sang ayah. walaupun selalu arumi acuhkan.
Terkadang bibi akan ikut membantu menyadarkannya. "ibumu tidak akan bisa memilih antara suami dan anak. ibumu hanya bisa berusaha mendamaikan keluarganya. jangan terlalu keras padanya. bagaimanapun juga ibumu mencintai suaminya apa adanya".
Kata-kata itu selalu bibi ucapkan kala arumi akan beranjak dari meja makan menuju kamar tidurnya. namun arumi yang sedari kecil sudah kehilangan sosok orangtua membuat hatinya mengeras namun rapuh penuh luka. tidak mudah memberikan wejangan pada orang yang sedang terluka. bibi hanya berharap ada keajaiban singgah dalam keluarga kecil itu.
lalu bagaimana dengan kakak laki-laki arumi yang bernama Arga. ia juga tidak dapat berharap banyak. dirinya yang hanya lulusan SMA membuatnya hanya bisa bekerja sebagai supir taksi.
Pekerjaan itu ia rasa cocok untuk lebih leluasa mengantar jemput arini kerumah sakit. para pegawai rumah sakit juga sudah sangat hafal dengan keluarga tersebut. terkadang arumi juga melihat tatapan iba para perawat ketika melihat nya berlarian menuju ruangan arini.
***
Disuatu pagi dihari minggu yang cerah, sebuah mobil yang sudah sangat bibi hafal itu mobil ayahnya memasuki halaman rumah kecil mereka.
Bibi yang melihat kedatangan adiknya itu lalu menyuruh arumi segera keluar kamar. rumi yang keheranan segera keluar. barangkali kakaknya kambuh lagi. bagaimanapun juga jauh dilubuk hatinya yang terdalam. ia sangat ingin menemani kakaknya kemanapun. ingin tertawa bersama, tidur bersama dikamar yang sama.
Melihat ayah datang bersama orang tak dikenal sedikit membuat jantung arumi berdetak hebat. siapakah gerangan pria paruh baya itu? apakah dokter? menerawang kedalam mobil juga kakanya tidak ikut. apa ini? apa yang terjadi pada kakaknya?
s'moga berujung indah