NovelToon NovelToon
Dosen Ngilang, Skripsi Terbengkalai

Dosen Ngilang, Skripsi Terbengkalai

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Atikany

Realita skripsi ini adalah perjuangan melawan diri sendiri, rasa malas, dan ekspektasi yang semakin hari semakin meragukan. Teman seperjuangan pun tak jauh beda, sama-sama berusaha merangkai kata dengan mata panda karena begadang. Ada kalanya, kita saling curhat tentang dosen yang suka ngilang atau revisi yang rasanya nggak ada habisnya, seolah-olah skripsi ini proyek abadi.
Rasa mager pun semakin menggoda, ibarat bisikan setan yang bilang, "Cuma lima menit lagi rebahan, terus lanjut nulis," tapi nyatanya, lima menit itu berubah jadi lima jam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atikany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 32

Perasaan bingung ini mirip dengan situasi pribadi yang pernah aku alami—seperti hubunganku dengan dia. Aku tahu ada sesuatu di antara kami, ada ikatan dan perasaan yang kuat. Namun, kadang-kadang aku merasa tidak mampu membedakan dengan jelas antara apa yang benar-benar terjadi dan apa yang hanya aku rasakan.

Kesalahan yang aku buat dalam hubungan kami sering kali membuatku merasa terjebak dalam kebingungan antara tindakan dan reaksi, antara yang aku inginkan dan yang sebenarnya terjadi.

Aku ingat bagaimana aku bisa membuat kesalahan fatal yang membuat dia bingung dan merasa tersinggung.

Kesalahan itu membuatku menyadari betapa dalamnya perasaan aku terhadap dia.

Namun, saat aku akhirnya menyadari betapa pentingnya dia bagi aku, semuanya terasa terlambat.

Perubahan yang terjadi pada kami berdua—dia yang berubah dan aku yang juga berubah—membuat segala sesuatu menjadi rumit dan sulit untuk diperbaiki.

Seperti dalam penelitianku, memahami dan membedakan peran subjek dan objek adalah hal yang sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat dan berarti.

Dalam hubungan pribadi, kesadaran tentang perasaan dan kesalahan adalah langkah pertama untuk memperbaiki dan melanjutkan.

Namun, baik dalam penelitian maupun dalam kehidupan pribadi, sering kali prosesnya penuh dengan tantangan dan pembelajaran yang memerlukan waktu untuk dipahami dengan baik.

***

Hipotsis Penelitian

Hipotesis Pertama Untuk Pengaruh Harga

Hipotesis Nol (H0): Harga (X) tidak memberikan dampak signifikan terhadap Minat Konsumen (Z) dalam menggunakan jasa perjalanan biro haji dan umrah PT. Anugerah Quba Mandiri.

Hipotesis Alternatif (H1): Harga (X) memiliki dampak signifikan terhadap Minat Konsumen (Z). Secara lebih spesifik, penurunan harga akan meningkatkan minat konsumen, sementara kenaikan harga akan menguranginya.

Hipotesis Kedua Untuk Pengaruh Kepercayaan

Hipotesis Nol (H0): Kepercayaan (Y) tidak memiliki dampak signifikan terhadap Minat Konsumen (Z) dalam menggunakan jasa perjalanan biro haji dan umrah PT. Anugerah Quba Mandiri.

Hipotesis Alternatif (H1): Kepercayaan (Y) memiliki dampak signifikan terhadap Minat Konsumen (Z). Tingkat kepercayaan yang lebih tinggi akan meningkatkan minat konsumen.

Hipotesis Ketiga Untuk Interaksi Harga dan Kepercayaan

Hipotesis Nol (H0): Tidak ada dampak signifikan dari interaksi antara Harga (X) dan Kepercayaan (Y) terhadap Minat Konsumen (Z) dalam menggunakan jasa perjalanan biro haji dan umrah PT. Anugerah Quba Mandiri.

Hipotesis Alternatif (H1): Terdapat dampak signifikan dari interaksi antara Harga (X) dan Kepercayaan (Y) terhadap Minat Konsumen (Z), yang menghasilkan efek yang lebih kompleks terhadap minat konsumen.

***

Bayangkan hubungan kita sebagai dua hipotesis dalam sebuah eksperimen penelitian—hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

Dalam konteks ini, hipotesis nol adalah anggapan bahwa tidak ada perubahan atau efek yang signifikan dalam hubungan kita, sementara hipotesis alternatif adalah keyakinan bahwa ada sesuatu yang signifikan dan berbeda.

Hipotesis nol dalam hubungan kita bisa diibaratkan sebagai pandangan bahwa segala sesuatunya tetap seperti sebelumnya, bahwa hubungan kita tidak akan mengalami perubahan besar atau pergeseran yang signifikan.

Dalam hal ini, anggapannya adalah bahwa kita berdua akan terus menjalani rutinitas yang sama, tanpa ada dinamika baru yang memengaruhi cara kita berinteraksi atau merasakan satu sama lain.

Dengan kata lain, hipotesis nol menyiratkan bahwa tidak ada perubahan yang berarti atau dampak signifikan yang terjadi dalam hubungan kita.

Di sisi lain, hipotesis alternatif adalah pandangan bahwa hubungan kita mengalami perubahan atau dinamika baru yang signifikan. Ini mencakup anggapan bahwa ada sesuatu yang terjadi di antara kita yang membawa dampak penting—baik itu perubahan dalam perasaan, cara kita berkomunikasi, atau cara kita memandang satu sama lain.

Hipotesis alternatif percaya bahwa hubungan kita bukan hanya sekadar rutinitas atau kebiasaan yang tetap, tetapi ada faktor-faktor baru yang memengaruhi bagaimana kita berinteraksi dan bagaimana kita merasakan satu sama lain.

Dalam perjalanan hubungan kita, seringkali terjadi pergeseran dari hipotesis nol ke hipotesis alternatif. Misalnya, mungkin awalnya kita menganggap hubungan kita akan tetap seperti biasa, tanpa ada perubahan besar.

Namun, ketika kesalahan atau situasi sulit muncul, kita menyadari bahwa ada perubahan yang signifikan—seperti perasaan yang mendalam atau perubahan cara kita berkomunikasi.

Ini adalah saat di mana hipotesis alternatif menjadi lebih relevan, mengungkapkan bahwa ada sesuatu yang baru dan signifikan dalam hubungan kita.

Kebingungan dan kesulitan dalam memahami dan membedakan antara hipotesis nol dan alternatif adalah bagian dari proses. Dalam eksperimen penelitian, hipotesis nol biasanya diuji untuk memastikan apakah ada cukup bukti untuk mendukung hipotesis alternatif.

Begitu juga dalam hubungan, kita sering kali harus menghadapi tantangan dan kesulitan untuk memahami apakah ada perubahan yang signifikan atau tidak.

Kadang-kadang, proses ini melibatkan perasaan, pemahaman, dan refleksi yang mendalam tentang apa yang benar-benar terjadi dan bagaimana kita merasakannya.

***

Bimbingan pertama waktu itu hari senin, 30 September 2023. Dan Bimbingan kedua hari kamis 02, November 2023.

***

Kamis, 2 November 2023, aku sudah mempersiapkan diri untuk menjelaskan kemajuan yang telah ku capai. Namun, apa yang terjadi selanjutnya justru menambah beban di pundakku.

Dosen pembimbingku memberikan arahan baru yang harus ku ikuti. Kali ini, perhatian terfokus pada tabel yang telah aku buat sebelumnya.

“Tabel ini perlu dirapikan dan sumbernya harus dicantumkan,” ujar beliau dengan nada tegas namun tetap lembut.

Aku menatap tabel yang ada di hadapanku, dan hatiku terasa semakin berat. Selama ini, aku telah mengisi tabel tersebut dengan data dan informasi yang sebagian besar adalah hasil karanganku sendiri.

Ya, memang ada beberapa data yang kuambil dari referensi, tapi mayoritasnya adalah interpretasiku berdasarkan pemahaman pribadi. Sekarang, dosen pembimbingku meminta agar setiap informasi di tabel tersebut dilengkapi dengan sumber yang jelas.

Rasa panik mulai menggelayuti pikiranku. Aku merasa seolah-olah terjebak dalam lingkaran setan yang tidak ada habisnya. Bagaimana mungkin aku bisa menyertakan sumber untuk data yang sebagian besar adalah karanganku sendiri? Aku merasa seperti seorang penipu yang harus menjelaskan dari mana asal usul informasi yang sebenarnya tidak memiliki referensi yang solid.

Setiap kali aku berusaha memperbaiki dan merapikan tabel, aku merasa semakin bingung. Bagaimana cara mencari sumber yang tepat untuk setiap informasi yang ku buat sendiri?

Aku merasa tertekan dan frustrasi, seolah segala usaha yang telah ku lakukan hanya berujung pada masalah yang semakin kompleks. Aku sadar, ini semua adalah hasil dari ketidakpahamanku dalam mencantumkan referensi yang benar.

Kadang-kadang, aku merasa seperti orang yang suka mencari masalah untuk dirinya sendiri. Alih-alih menyelesaikan pekerjaan, aku justru terjebak dalam kerumitan yang aku ciptakan sendiri.

***

Tabel yang beliau maksud tuh tabel operasional variabel dan indikator.

***

Salah satu hal yang menjadi fokus adalah tabel operasional variabel dan indikator yang aku buat. Tabel ini sangat penting dalam skripsi karena menjadi jembatan antara teori yang ku gunakan dengan data yang akan ku kumpulkan. Tapi entah kenapa, saat aku membuatnya, rasanya semua jadi kacau balau.

Satu contoh dari tabel yang dimaksud adalah bagian operasional variabel yang ku sebut sebagai "Frekuensi Pembelian." I

ni adalah variabel yang sangat penting dalam penelitianku karena mencerminkan seberapa sering pelanggan melakukan pembelian dari penjual yang sama dalam periode waktu tertentu.

Nah, di bagian indikatornya, aku mencoba menjelaskan dengan cara yang sederhana—mungkin terlalu sederhana—tentang frekuensi pembelian itu sendiri.

Aku menuliskan indikatornya seperti ini: "Frekuensi Pembelian: Seberapa sering rata-rata pelanggan membeli dari penjual yang sama dalam periode waktu tertentu."

Sederhana, bukan? Tapi, itu lah yang aku buat.

Aku tahu, cara penjelasan ini mungkin terdengar aneh atau tidak memadai. Seharusnya, indikator itu lebih detail dan tepat sehingga orang lain bisa dengan mudah memahami bagaimana variabel tersebut diukur dan dianalisis.

Awalnya, saat membuatnya, aku hanya berusaha untuk mengikuti apa yang ku pahami tentang variabel dan indikator. Aku pikir, jika aku menjelaskan dengan cara yang ku rasa tepat, itu sudah cukup.

Namun, setelah mendapat masukan dan arahan dari dosen pembimbing, aku mulai menyadari betapa banyaknya kekurangan dalam tabel yang ku buat.

***

Ada saat-saat ketika aku merasa ingin tertawa sendiri karena betapa konyolnya semua ini.

1
anggita
like👍☝tonton iklan. moga lancar berkarya tulis.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!