NovelToon NovelToon
Zero: Tahta Oyama

Zero: Tahta Oyama

Status: tamat
Genre:Tamat / Tokyo Revengers
Popularitas:784
Nilai: 5
Nama Author: pralam

Kota Toagi terbagi menjadi lima wilayah, masing-masing dikuasai oleh kekuatan yang berbeda. Di timur, SMA Oyama memegang kendali, dikenal sebagai sarang para berandalan. Di barat, Geng Hakkai memerintah. SMA Mishima di selatan dan SMA Tokuji di utara terus-menerus bersaing untuk memperluas pengaruh mereka. Di tengah semua wilayah ini, terdapat daerah netral yang dikuasai oleh Geng Takagawa, menjaga keseimbangan rapuh di kota tersebut.

Kaito Takeda, seorang siswa baru di SMA Oyama, datang dengan ambisi besar. Dia ingin menyatukan sekolah yang terpecah belah ini dan membawa semua berandalan di bawah satu bendera. Namun, untuk mencapai tujuannya, Kaito harus menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam SMA Oyama maupun dari geng-geng lain yang tidak akan menyerahkan wilayah mereka begitu saja.

Pertarungan sengit, pengkhianatan, dan aliansi yang tak terduga menjadi bagian dari perjuangan Kaito untuk menguasai Tahta Oyama dan menyatukan Toagi dalam satu kekuatan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pralam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: Tantangan di Pagi Hari

Hari kedua di SMA Oyama dimulai dengan keheningan yang aneh. Kaito berjalan menuju gerbang sekolah dengan perasaan waspada. Setelah pertarungan kemarin, dia tahu bahwa lebih banyak masalah akan datang. Di Oyama, reputasi dibangun dengan darah dan kekerasan, dan Kaito siap melangkah lebih jauh.

Saat memasuki area sekolah, Kaito segera melihat sekumpulan siswa berkumpul di halaman. Mereka tampak seperti sedang menunggu sesuatu—atau seseorang. Di tengah kerumunan, dia mengenali Kenji, pemuda yang dia hajar kemarin, berdiri dengan ekspresi penuh dendam. Di sebelahnya, ada beberapa anggota geng lainnya, masing-masing dengan tatapan garang yang tak menyembunyikan niat jahat.

Kaito mendekat dengan tenang, tatapannya tajam. Dia tahu bahwa pertarungan ini tidak bisa dihindari. Kenji menyeringai saat melihat Kaito, seolah menunggu saat ini sejak kemarin.

"Kaito, brengsek!" teriak Kenji sambil menunjuk Kaito dengan penuh kebencian. "Gua belum selesai sama lu, anjing. Gua bakal pastiin lu nggak bakal bisa jalan lagi setelah gua beresin lu hari ini."

Kaito hanya menatap Kenji tanpa berkata apa-apa, tapi dalam hatinya, dia merasakan adrenalin mulai memompa. Dia tahu bahwa ini bukan sekadar pertarungan; ini adalah pertaruhan harga diri.

Kenji memberi isyarat kepada anak buahnya, dan mereka segera mengelilingi Kaito. Suasana menjadi tegang, seolah-olah seluruh dunia menahan napas menunggu pertempuran pecah. Namun, Kaito tetap tenang, matanya memantau setiap gerakan.

"Lu pikir kemarin udah cukup buat bikin gua takut?" kata Kaito dengan suara rendah tapi penuh tantangan. "Babi, lu nggak tau siapa yang lu hadapi."

Kenji mendesis marah, kemudian melayangkan pukulan kuat ke arah Kaito. Tapi Kaito, dengan refleks cepatnya, mengelak dan membalas dengan pukulan keras ke perut Kenji. Serangan itu membuat Kenji terhuyung mundur, tetapi dua anggota geng lainnya langsung maju menyerang Kaito dari sisi kanan dan kiri.

Kaito menangkis salah satu pukulan, tapi tinju lainnya mengenai bahunya, membuatnya sedikit terhuyung. Dia cepat-cepat kembali ke posisi bertahan, melawan dengan serangan balik yang kejam. Satu tendangan keras ke lutut lawan membuatnya jatuh, sementara siku Kaito menghantam rahang siswa lainnya dengan kekuatan penuh.

"Anjing, kalian berdua nggak cukup buat bikin gua jatuh!" teriak Kaito dengan suara penuh amarah, semakin brutal dalam setiap serangannya.

Tapi Kenji tak tinggal diam. Dengan wajah penuh amarah, dia menyerang Kaito lagi, kali ini dengan lebih liar. Kaito berhasil mengelak dari beberapa pukulan, tetapi Kenji berhasil melayangkan satu pukulan ke wajahnya, membuat bibir Kaito berdarah.

Kaito menyeringai, menghapus darah dari bibirnya. "Itu aja yang lu punya, bajingan? Gua masih berdiri, brengsek."

Pertarungan berubah menjadi lebih brutal dan kacau. Kaito menghadapi tiga lawan sekaligus, setiap pukulan dan tendangan yang dia layangkan membawa niat untuk menghancurkan. Dia menghantamkan tinjunya ke wajah lawan dengan kekuatan yang membuat mereka jatuh satu per satu. Darah dan keringat mulai bercampur, membuat pertarungan semakin intens.

Tepat saat Kaito merasa dia hampir menguasai pertarungan, sebuah suara berat terdengar dari belakang kerumunan. "Cukup!"

Semua orang berhenti dan menoleh ke arah suara itu. Seorang pria bertubuh besar dan berotot dengan wajah penuh luka bekas pertarungan muncul, berjalan perlahan ke tengah kerumunan. Dia adalah Takashi, ketua salah satu Geng di SMA Oyama, yang terkenal karena kekejamannya dan kekuatannya yang tak tertandingi.

Takashi menatap Kaito dengan tajam, lalu memandang Kenji dan anak buahnya yang terkapar di tanah. "Apa yang kalian lakukan di sini? Mau bikin SMA Oyama jadi arena sirkus?"

Kenji mencoba berdiri, tapi tubuhnya terlalu lemah setelah dihajar Kaito. "T-Takashi... dia anak baru yang kurang ajar. Dia—"

"Diam!" bentak Takeshi, suaranya menggelegar. "Lu bikin masalah dan kalah. Sekarang, keluar dari sini sebelum gua yang beresin lu."

Kenji mengangguk takut-takut dan segera merangkak pergi, diikuti oleh anak buahnya yang lain. Takeshi kemudian mengalihkan perhatiannya kembali ke Kaito, yang masih berdiri dengan napas sedikit terengah-engah.

"Kaito, ya?" kata Takeshi sambil mendekati Kaito. "Gua denger lu baru di sini, tapi udah bikin ribut sama banyak orang."

Kaito menatap Takeshi tanpa takut. "Gua nggak suka diatur. Gua cuma jawab tantangan mereka."

Takeshi tersenyum tipis. "Lu punya nyali, gua kasih itu. Tapi Oyama itu tempat yang keras, dan lu nggak bakal bisa bertahan sendirian."

Kaito mengangkat bahu, masih dengan tatapan penuh keyakinan. "Gua di sini bukan buat bertahan. Gua di sini buat nguasain."

Takeshi tertawa kecil, seolah-olah mendengar lelucon yang sangat bagus. "Bagus, gua suka ambisi lu. Tapi kalau lu beneran mau nguasain Oyama, lu harus lebih dari sekadar berani. Lu butuh otak, strategi, dan dukungan."

Kaito tersenyum tipis, menyadari bahwa dia baru saja mendapatkan perhatian dari salah satu orang terkuat di sekolah ini. "Gua ngerti, dan gua siap belajar."

Takashi mengangguk, lalu menepuk bahu Kaito dengan keras. "Bagus. Lu bakal lihat sendiri seberapa kerasnya Oyama. Gua berharap lu bisa bertahan lebih lama dari yang lain."

Dengan itu, Takashi berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan Kaito yang masih berdiri di tengah lapangan, dikelilingi oleh siswa-siswa lain yang masih terdiam, terkesima oleh keberanian Kaito. Hari itu, Kaito telah membuat langkah pertama dalam perjalanannya untuk menguasai SMA Oyama. Namun, dia juga menyadari bahwa tantangan yang lebih besar dan lebih brutal menunggunya di depan.

1
Pralam Basura
karena menurut saya cerita yang sekarang kurang menarik, saya berniat merombak novel ini dan memulainya lagi dari awal semoga kalian suka cerita yang baru ini 😅
Cliks Zuan
Baru Datang Mau Jadi Penguasa Wkwk Lawak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!