Ryo Seorang Idola Boy Band yang merupakan pewaris utama Rumah sakit terbesar di negara yang sedang menikmati masa puncak karirnya sebagai Idola. Ia yang dikagumi kaum hawa bak seorang pangeran pujaan selalu bermain dengan gadis manapun yang mau menyodorkan tubuhnya untuk ia nikmati.
Ciuman dengan seorang gadis biasa yang ia temui saat menari balet, membuatnya merasakan hal yang berbeda. Menemukan adanya seorang gadis yang tak mengidolakan bahkan membencinya, membuat Ryo seakan tertantang.
Penasaran dengan gadis yang menolaknya membuat Ryo justru larut dalam perasaan yang membuatnya merasakan namanya kerinduan.
Namun dihati sang gadis, justru terpatri nama Bams yang merupakan sahabat Ryo. Bams yang justru tak menyadari perasaan sang gadis justru hanya merasa kasihan pada gadis malang itu.
Novel vol.1 telah tamat. Sekarang berlanjut pada vol.2 dimana banyak terungkap hal mengejutkan!
Menguji kembali cara Ryo, Aira, Bams & Kiky mencintai pasangan mereka masing masing
CARAKU MENCINTAIM
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafila Asda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencium Hantu (ciuman pertama)
Wartawan kini mengetahui keberadaan Ryo. Apartemen Bams pun mulai ramai dengan kaum kaum pers. Gosip menyangkut Ryo bukan hanya berpengaruh pada kariernya saja. Ia juga menjadi sorotan karena posisinya sebagai pewaris salah satu rumah sakit ternama disana.
Bams mulai merasa terganggu oleh keberadaan mereka. Ryo semakin sulit bergerak sekarang, ia seperti diserang oleh mereka karena ia terus bungkam dengan masalah yang melanda Mona, wanita dekatnya.
“lo kenapa gak presscon aja?” tanya Bams
“yang ngelakuin dia, kenapa gue yang presscon?” jawab Ryo kesal pagi itu
“lo bareng gue ato dijemput Boman nih?” tanya Bams lagi yang sudah siap siap akan berangkat, sedang Ryo masih belum siap sama sekali
“Lo duluan aja!” jawabnya
“Boman dah lo telpon?” Bams memastikan
“Gue bawa mobil sendiri” jawabnya santai
“oo.. ya udah..” Bams berangkat
Ryo masih teringat gadis malam itu. Apa mungkin gadis itu hantu? Benak Ryo merasa ngeri dan ia tersenyum sendiri. Karena ia merasa hal itu tidak masuk akal dan ia pun tak pernah mempercayai hal hal seperti itu.
Pagi itu Aira membuat juss kesukaannya dan Bams. Ia akan latihan lagi malam ini. Aina sering menghubunginya sekarang. Tapi bukan meminta uang. Ia hanya senang bercerita tentang ia yang sedang jatuh cinta.
Siang itu Aira makan siang sendiri. Ia melihat dua botol jus yang ada di dalam tas. Bams mungkin terlalu sibuk hingga ia lupa kalau hari ini Aira membuat juss untuknya. Aira sedih melihat jus itu. Ia menyimpan kembali kotak bekal yang sudah kosong. Ia kembali melihat botol jus itu. Masih utuh!
Malam sudah menunjukan jam 9:00 malam. Satu per satu personil di agensi itu mulai menghilang. Sedang Ryo masih santai seperti akan menginap disana.
“lo gak pulang?” tanya Bams
“gue mau nangkap hantu malam ini” jawabnya tersenyum ditahan
“heh?” Bams terkekeh lucu mendengar candaan Ryo
“ya udah, gue tinggal!” Bams berlalu dari ruangan itu.
Ryo malam ini benar benar akan membuktikan pada dirinya sendiri. Apakah ia melihat sosok hantu atau sosok gadis selama ini.
Ryo msih asyik memainkan game. Ada seseorang yang memasuki ruangan itu.
“belum pulang mas?” sapa security yang ingin mematikan lampu disana
“belum pak, bentar lagi” jawabnya tanpa melihat siapa yang menyapa.
“di lanjut mas!” sahutnya lagi dan meninggalkan Ryo disana
Seperti biasa semua lampu lampu gedung sudah dimatikan. Saat jam mulai menunjukan jam sepuluh malam. Suara lantunan musik balet mulai terdengar. Seutas senyum tersungging di bibir Ryo yang mendengar lantunan musik yang ia tunggu.
“hantunya mulai keluar” gumamnya sendiri dan beranjak menuju suara musik terdengar.
Ryo berjalan pelan. Ia ingin melihat gadis balet itu lagi. Gadis balet yang membuatnya penasaran karena keberadaannya yang sekan tak kasat mata.
Aira mulai menari. Ia menarikan tarian odet yang dulu pernah ia mainkan. Tarian dan lekukan yang mulai bergemulai dengan sangat indah.. terus dan terus dimainkan oleh Aira dibawah sorot lampu ruang tari. Fokus cahaya padanya membuatnya menjadi sangat cantik saat gemulai tubuhnya meliuk dengan indah. Meski lama tak
bermain balet, namun tubuhnya tetap lentur dan mampu menggambarkan cerita indah dala setiap gerak tariannya.
Sungguh indah! Puji Ryo dalam hari
Aira terus menari tanpa menyadari sepasang mata yang menikmati tariannya dari sisi gelap ruangan itu. Ingin rasanya Ryo bertepuk tangan saat Aira selesai dengan ringkukan indah. Tapi Ryo menahannya karena gadis itu akan menyadari jika ia sedang berada disana.
Aira seakan kehabisan nafas setelah selesai menari balet. Wajahnya terlihat sangat manis saat ia tersenyum sendiri. Senyum kepuasaan atas kemampuan yang masih bisa ia lakukan.
Aira mengambil botol jus sirsak yang masih utuh. Menikmati jus dengan nikmat disela rasa hausnya. Ia sejenak melihat botol itu. teringat pada Bams yang memang melupakannya. Ia kembali ke tengah ruangan. Lagu boys pun mulai melantun. Kini Ia menari dengan bebas, menari layaknya dancer dancer Boys yang selama ini latihan di ruangan itu. Bahkan ia menari seakan ada seseorang yang menemaninya. Ryo yang melihat Aira yang menarikan tarian mereka mencoba mengingat wajah wajah yang telah ia kenal.
Masa dia dancer Boys? Tapi aku tak pernah melihat gadis ini! Gadis ini bukan anggota grup dancer Boys! Benak Ryo masih menikmati tarian Aira.
Ketika Aira melakukan spin dance saat musik terakhir, tariannya terlihat sangat indah karena ia memadukan balet dan tarian modern pada gerakannya. Saking menikmati tarian Aira, Tanpa sadar Ryo mendekatinya. Saat ia berjalan menuju Aira, Aira hanya terlalu asyik dengan tariannya dan tanpa menyadari ada seseorang yang mendekat. Ketika terhempas ke arah sisi gelap ruangan itu, tepatnya ke arah Ryo yang masih berada di sana. Sontak Ryo menangkap tubuh Aira yang terhempas ke arahnya.
Kini Aira pun dalam dekapan Ryo. Aira masih ngos ngosan karena tarian yang baru ia lakukan. Ia masih berusaha mengatur nafasnya, ia menyadari ada seseorang bertubuh tegap dan tinggi yang menangkap tubuhnya yang terhempas, ketika Aira mendongak ke arah wajah yang saat ini mendekapnya. Wajah Aira dan lelaki itu pun menjadi sangat dekat. Keringat yang memenuhi wajah Aira justru membuat Aira terlihat segar di mata Ryo. membuat Ryo seperti terbius, melihat jauh ke dalam mata Aira yang membulat indah dibawah remangnya cahaya lampu. Tiba tiba jantungnya berdetak kencang. Ia melihat bibir Aira yang ranum dan basah, hingga Ryo mendaratkan bibirnya mencium bibir Aira, terus mengecup bibir Aira yang terasa manis seakan menikmati ciuman itu.
Sontak Aira mendorong tubuh Ryo dengan keras membuatnya menjauh darinya. Aira baru sadar bahwa sosok yang barusan menciumnya adalah Ryo. Aira yang dari tadi kehabisan nafas karena latihan, kini seakan benar benar kehabisan nafas karena amarah. Bagaimana tidak, ciuman pertamanya justru diambil oleh orang yang tidak ia sukai.
COWOK BERENGSEEK!!!! benak Aira
Ryo mendekat lagi menuju Aira yang masih mengatur nafasnya.
‘PLAAKKK’
Tamparan itu jatuh di pipi kiri dengan Sangat keras dan terasa panas. Bukan senyuman senang atau malu malu yang Ryo dapati, tapi tatapan penuh kebencian dari Aira. Aira menyapu kasar bibirnya dan beranjak mengambil tas dan jaketnya.
Ryo sangat kaget dengan reaksi gadis itu. bagaimana mungkin gadis itu marah saat seorang bintang sepertinya yang menciumnya? Biasanya setiap gadis yang ia cium, justru akan senyum senyum karena senang, dan kadang bahkan mereka menyodorkan tubuh mereka untuk Ryo, bukan menampar seperti saat ini.
Aira mengambil tas dan jaket miliknya dengan kasar. Ia pergi dari sana. Ryo masih terpaku karena kejadian itu. Hal seperti ini adalah hal yang tidak pernah terjadi dan tidak pernah ia bayangkan. Sejenak ia menggelengkan kepala. Ia merasakan kembali bibirnya, Ada aroma sirsak dan masih tersisa rasa manis saat ia kembali menjilat bibirnya.
“manis!” ucapnya tersenyum kembali.
“Dia bukan hantu!” senyumnya dan setelah itu ekspresi Ryo berubah lagi ketika ia merasakan panas di pipi kiri.
“awww!” gumamnya tapi masih tersenyum puas.
Hanya dua orang yang pernah menampar Ryo, pertama ibunya, ketika ia memutuskan untuk tidak kuliah kedokteran. Dan sekarang seorang gadis setengah hantu.
Ia beranjak pergi dari tempat itu. Ia mencari cari lagi kemana gadis itu pergi. Tapi gadis itu telah menghilang dibalik pekat gelapnya malam.
Ryo berjalan menuju parkiran basement gedung. Ia masih teringat ciuman itu. Ia seolah masih merasakan manisnya dan kembali menjilat bibir. Ia tersenyum lagi. Ia mengemudikan mobil tua itu dengan pelan. Besok ia akan mencari tahu siapa hantu itu.
Aira mengayuh sepeda dengan cepat, emosi hari ini membuyarkan konsentrasinya. Ia merasa sangat kesal dan marah. Berkali kali ia menggelengkan kepala berusaha melupakan kejadian barusan, tari tetap saja tak bisa ia lupakan. Ia terus mengambil nafas panjang agar amarahnya menghilang, namun tetap saja ia sangat marah.
Bams masih menonton tv saat Ryo pulang. Ia melihat ke arah temannya yang agak berbeda. Biasanya ia pulang seperti seorang pekerja buruh kasar yang habis lembur panjang. Tapi hari ini, ia melihat seperti buruh yang dapat libur dan habis gajian.
“dapat hantunya?” tanya Bams melihat Ryo tampak senang
“hmm...” Angguk Ryo bangga
Bams hanya tersenyum melihat kelakuan sahabatnya yang satu ini.
“Pasti hantu cantik” ejek Bams
Ryo mengambil keripik dan menunjuk ke arah Bams dengan tersenyum bangga. Bams tersenyum tenang, akhirnya Ryo tidak kepikiran masalah skandal itu lagi.
\~\~\~\~\~\~\~\~\~