NovelToon NovelToon
Nona Muda Jadi Anak Pembantu

Nona Muda Jadi Anak Pembantu

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:143.4k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Seorang Nona Muda tiba-tiba terbangun dalam tubuh anak seorang pembantu dan sopir. Langsung menghabiskan satu malam dengan seorang tuan muda yang membuatnya dikejar-kejar oleh pria itu.

Dari anak pembantu yang biasanya tidak tahu apa-apa dan hanya menurut saja jika disuruh, tiba-tiba berubah menjadi sangat arogan dan sulit dikendalikan.

Kepintaran dan kecerdikannya membuat para majikannya harus memutar otak untuk menghadapi perempuan yang tiba-tiba mengancam posisi dan bisnis mereka.

"Kita harus melakukan sesuatu Bu, atau perempuan itu akan melindas kita semua!"

Semua orang panik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Iwan menemui orang tua Vanessa

Di sebuah kediaman mewah di pusat ibukota, seorang pria sedang duduk di hadapan keluarganya dan sedari tadi terus mendapat amarah dari neneknya.

"Jadi kapan kau akan membawa perempuan ke rumah ini?! Begitu banyak perjodohan yang telah diatur oleh ibumu, namun kau tidak menyukai semuanya! Ibumu bahkan sudah mencoba semua perempuan dari kalangan atas sampai kalangan bawa, tapi tidak ada yang Kau sukai satupun?! Nenek sudah berumur sangat tua, sakit-sakitan dan tidak bisa lagi berjalan-jalan seperti waktu masih kuat, tapi cucu nenek satu-satunya tidak bisa memberikan seorang cicit! Sepertinya lebih baik sekarang aku mati saja daripada terus menderita karena tidak bisa mengatur cucuku sendiri!" Kata Sang nenek sambil memukuli dadanya membuat menantu perempuannya dengan cepat menahan tangan perempuan tua itu.

"Ibu harus tenang, Aku akan kembali mengatur perjodohan untuknya. Mungkin kali ini dia akan menyukai perempuan yang dijodohkan itu," kata perempuan bernama Daniela.

"Hah,," sang nenek menghela nafas sambil melihat cucunya yang tampak tenang saja di hadapannya, sama sekali tidak terancam dengan ucapannya.

"Apakah kau sudah mengatur kencan dengan Teresia?" Tanya sang nenek pada Daniela.

"Iya, kemarin sudah melakukannya, tapi sepertinya tidak berhasil juga. Dia bahkan meninggalkan Theresia dari salon," ucap Daniela sambil menatap putranya.

"Hah,,, apalagi yang kuharapkan di dunia ini!" Sang nenek menghela nafas dengan berat.

Hal itu membuat Daniela semakin kesal dan akhirnya melirik putranya dengan tajam, "kau sudah lama berkenalan dengan Theresia , Bukankah setidaknya Kalian ada rasa satu sama lain? Tapi kenapa kau meninggalkannya dari salon? Padahal ibu susah payah membujuknya supaya mau ditemani olehmu," gerutu Daniela.

"Itu karena aku bertemu perempuan lain di sana," kata Iwan langsung membuat dua perempuan di sana tiba-tiba merasa diberkati oleh seorang malaikat.

"Ka,, kau bertemu perempuan?" Sang nenek menatap cucunya dengan mata berbinar-binar.

"Siapa dia? Katakan pada ibu, ibu akan mengatur pertemuan keduamu dengannya! Dari keluarga mana Dia berasal supaya Ibu langsung menghubungi mereka?" Tanya Daniela dengan penuh semangat.

"Aku akan mengurusnya sendiri, jadi mulai hari ini jangan pernah mengatur perjodohan untukku!" Ucap Iwan sambil berdiri.

"Tunggu!" Sang nenek ikut berdiri dan langsung meraih lengan cucunya, "kapan kau akan memperkenalkannya pada kami?" Tanya sang nenek.

"Nanti," jawab Iwan dengan singkat.

"Tidak! Jangan mengulur-ngulur waktu, langsung bawa dia ke sini untuk makan malam bersama nanti!" Tegas sang nenek.

Daniela yang melihat kelakuan ibunya membuat putranya risih akhirnya memegang lengan Ibu mertuanya sambil berkata, "biarkan saja dulu Bu, Iwan sudah dewasa, dia pasti bisa mengurus masalah ini dengan baik."

"Hm,, itu benar juga, selama ini kita yang mengurus masalah ini Tapi tidak pernah berhasil, kalau begitu kali ini nenek akan mempercayakannya padamu. Tapi ingat, jika dalam waktu 1 bulan kau tidak membawa perempuan itu ke rumah ini, Maka jangan salahkan nenek Kalau mencari perempuan lain dan memaksamu menikah dengannya!" Tegas Sang nenek.

"Baik," kata Iwan sebelum pergi dari sana membuat Daniela dan ibu mertuanya merasa sangat senang.

"Akhirnya," sang nenek kembali duduk, "selama ini kita susah payah mencarikannya perempuan, tapi ternyata dia sudah menemukannya terlebih dahulu. Kalau begitu mulai hari ini kau awasi dan cari tahu siapa perempuan itu, kalau Iwan tidak bisa menaklukkan hatinya sendirian, kau harus turun tangan membantunya!" Tegas sang nenek dijawab anggukan Daniela.

"Ibu jangan khawatir, aku akan mengaturnya," ucap Daniella ikut merasa senang.

Perempuan itu langsung mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang untuk mencari tahu siapa perempuan yang dimaksud oleh putranya.

Sementara Iwan yang meninggalkan kediaman orang tuanya, pria itu berkendara sambil berpikir keras.

'Dia sama sekali tidak menyukaiku, tapi malam itu dia mau melakukannya secara sukarela denganku dan bahkan memberikan kegadisannya padaku. Apa jangan-jangan dia hanya memperalat aku untuk melepaskan kegadisannya?' Iwan menggertakkan giginya, Dia sangat tidak terima jikalau apa yang ia pikirkan itu memang benar.

Saat pria itu sedang kesal, Dia tiba-tiba teringat akan ibunya yang pernah berkata, "semua orang tua ingin memiliki seorang cucu, Mereka ingin anak-anak mereka cepat-cepat menikah!"

"Tunggu, kalau begitu aku cukup menemui orang tua Vanessa saja dan membujuk mereka. Kalau aku sudah mengambil hati orang tuanya, maka Vanessa mungkin tidak bisa mengelak seperti aku," ucap Iwan sambil tersenyum, dia langsung mengendarai mobilnya menuju warung milik ayah dan ibu Vanessa yang sebelumnya telah diberitahukan asistennya.

Dalam perjalanan, Iwan melihat sebuah toko bunga sehingga dia menghentikan mobilnya di sana dan mendapatkan satu buket bunga mawar putih dan tak lupa pula lewat membeli oleh-oleh untuk kedua orang tua Vanessa.

Setelah mendapatkan semua yang dibutuhkan, maka Iwan melanjutkan perjalanannya menuju warung makan milik ayah dan ibu Vanessa.

Begitu tiba di warung makan tersebut, Iwan memarkirkan mobilnya dengan rapi lalu turun dari mobil untuk mengambil oleh-oleh yang ia letakkan di bagasi mobilnya.

Tetapi saat itu tiba-tiba saja sekumpulan preman datang di tempat itu dan langsung memasuki warung.

Prannkkkk!

Kaca gerobak yang diletakkan di depan warung langsung dipecahkan oleh sekelompok preman itu membuat Iwan dengan cepat menutup bagasi mobilnya dan tidak jadi mengambil buah tangan di sana.

"Semuanya keluar dari sini!" Teriak salah seorang pria yang berbadan kekar membuat para pelanggan di warung tersebut langsung berhamburan keluar dari warung dan meninggalkan tempat itu tanpa membayar.

Danu dan istrinya juga sangat panik, mereka tidak menduga akan ada situasi seperti itu sehingga keduanya berdiri dengan bingung.

"Kalian berdua pemilik tempat ini?!" Sang ketua preman berbicara dengan kasar pada Danu dan Jayanti.

"I,, iya," ucap Danu dengan suara gagap.

"Mulai hari ini jangan lagi membuka warung di tempat ini atau di manapun itu, jangan pernah membuka usaha di seluruh ibukota! Sekali Aku melihat kalian kembali membuka usaha, maka tempat kalian akan ku porak porandakan!" Tegas sang preman sambil memberi kode pada anak buahnya sehingga para anak buah preman tersebut langsung berjalan membanting meja-meja makan yang ada di sana.

Iwan yang melihat itu langsung berlari ke dalam, dia menghampiri sang ketua preman, "aku sudah menelpon polisi, cepat pergi dari sini sekarang atau kalau tidak kalian akan berakhir di kantor polisi!" Ucap Iwan sambil menunjukkan layar ponselnya yang masih terhubung dengan 110.

Sang preman terkejut, apalagi saat itu suara sirine mobil polisi langsung terdengar dari kejauhan membuat para preman di sana langsung bergegas dari tempat itu.

Setelah para preman pergi, Iwan berbalik menatap kedua orang tua Vanessa, "kalian baik-baik saja?" Tanya Iwan membuat Jayanti dan Danu menganggukkan kepala mereka, bahkan Jayanti hampir saja terjatuh ke lantai namun untungnya Danu menahan tubuh istrinya dan membantunya duduk di kursi.

"Terima kasih banyak," ucap Danu Seraya menyerahkan sebuah kursi agar Iwan bisa duduk di kursi itu.

"Tempat ini jadi berantakan gara-gara preman itu," kata Iwan sambil melihat tempat yang kini tidak layak lagi ditempati berjualan.

Pada saat yang bersamaan, para polisi akhirnya tiba dan dua orang polisi menghampiri mereka.

Begitu melihat pria yang ada di sana adalah Iwan, merupakan seorang pria dari keluarga konglomerat yang sering muncul di TV, maka sang polisi langsung memperlihatkan sikap hormatnya pada Iwan.

"Tolong selidiki masalah para preman yang datang hari ini Dan tolong jaga tempat ini supaya tidak ada lagi preman yang datang mengacaukan usaha di sini," ucap Iwan yang juga mengenali polisi dihadapannya karena polisi tersebut adalah salah satu orang yang sering bertugas ketika mereka menyewa polisi untuk mengawal kegiatan yang diadakan oleh perusahaan.

"Tentu saja kami akan menyelidikinya," ucap sang polisi sambil menatap sekelilingnya, saat melihat ada sebuah kamera CCTV yang dipasang di tempat itu, maka polisi langsung meminta akses rekaman CCTV tersebut.

Setelah mendapatkan rekaman cctv-nya, polisi pergi dari sana untuk meninjau rekaman CCTV itu dan menangkap para pelaku.

Sementara Iwan, dia tinggal membantu Jayanti dan Danu membersihkan warung yang telah berantakan.

"Maaf, sepertinya pekerjaan ini tidak cocok untuk anda," ucap Jayanti merasa begitu malu telah memperkerjakan seorang pria yang tampaknya berasal dari keluarga kaya raya.

"Jangan khawatir Bu, aku teman Vanessa," ucap Iwan membuat Jayanti terkejut.

"Jadi kau teman putriku? Sungguh beruntung Vanessa memiliki teman sepertimu," kata Jayanti sambil tersenyum, dia senang kalau putrinya memiliki teman yang baik, Padahal selama ini ia tidak pernah melihat putrinya berteman dengan seseorang karena statusnya sebagai anak dari seorang pembantu dan seorang sopir.

"Terima kasih," kata Iwan sambil tersenyum, 'Vanessa memiliki orang tua yang sifatnya sangat berbeda dengan Vanessa.' pikir Iwan dalam hati.

1
Khairul Azam
seorang supir masa gak bisa menyekolahkan anaknya nympk sma, dan masa ada orang sebodoh itu, aku punya tetangga, bukan apa ya mereka itu bener" gak punya kekurangan dan suami istri itu gak sekolah, tp mereka gak sebodoh sepolos si danu ini, bener sih novel tp mbok ya sesikit berlogika
Khairul Azam
haiiii jd orang jgn terlalu tunduk sama sesama, meski pun kita miskin tp kita jgn sampai merendahkan diri kita sendiri, salah ini ortunya vanessa, klo kita hanya mengalah ditindas jg mengalah jgn salahkan orang lain klo menginjak harga dirimu
sunshine
Luar biasa
Evi lidia Sari
gpp lah endingnya seperti ini terimakasih banyak thoor,, setidaknya thoor bertanggung jawab menyelesaikan ceritanya dari pada digantung
BhaGha
Daniella apa Jayanti?
BhaGha
Kirana apa Vanessa?
BhaGha
jayanti apa Daniella?
BhaGha
Jayanti apa Daniella?
asya yussi
Luar biasa
Irmha febyollah
masak iya ibu nya pembantu. boak nya supir gak sekolah anak nya... kan lucu..
Novia Veiia Khazanah
cuma di novelmu tor, ketauan zina malah di bilang melakukan hal yg baik.. tolloongg
Inara Aila
Luar biasa
Lina Sofi
keluarga eror
Siti S
Luar biasa
Viroh Saputra
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
bunda sekar
bukannya kemarin udah ketemu ya?
Paulina Mujiwati
nanggung Thor, kesannya kyk terpaksa tamat
Nur Lela
luar biasa
Amanda Maulidarahma
walah gak asyik ending nya,kurang puas ,,otor terlalu fokus buku sebelah,, padahal ini bagus juga karyamu thor,,,🥰🥰
Paulina Mujiwati
selalu ada pelakor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!