Kehidupan Brian yang menjadi pemuda begajulan dan merupakan anggota geng motor, tiba-tiba berubah total saat sang ayah mengusirnya dari rumah. Dia terpaksa belajar mandiri dengan menjadi kurir pengantar makanan untuk menyambung hidup.
Sialnya, malam itu dia terjebak dengan seorang perempuan mandiri bernama Naomi yang mendapat fitnah dari tetangganya. Mau tak mau Brian dan Naomi harus menikah karena fitnah itu.
Namun, baik Brian maupun Naomi tak ada yang mau mengumumkan pernikahan mereka dan merahasikannya sampai waktu berpisah tiba. Akankah mereka sanggup merahasiakan pernikahan itu sampai akhir?
cek visual di ig @ittaharuka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bad Boy | Bab 27
Merasa diri lebih memiliki dan lebih berhak atas sang istri, Brian tanpa ragu-ragu mendaratkan sebuah kecupan di bibir Naomi. Dia sudah tidak peduli kalau pun nanti akan mendapat pukulan dari wanita itu. Baginya, menandai Naomi sebagai miliknya adalah hal yang lebih penting.
Naomi mematung saat benda kenyal menyentuh bibirnya. Dia masih bisa melihat Brian yang tengah menutup mata dan memegangi kepalanya dengan kuat. Hatinya mulai bimbang, antara membiarkan dan menikmati ciuman Brian, atau malah marah dan memukul suami berondongnya itu.
Bibir Brian terus bergerak menikmati bibir Naomi yang tak memberinya celah untuk masuk, tapi tak juga melawan. Hal itu membuat Brian semakin menggila dan menurunkan ciumannya, menyentuh leher Naomi yang putih mulus dan juga wangi. Tanpa pikir panjang, dia mulai mengisap kulit putih itu dan menciptakan tanda merah di sana.
Perlakuan Brian membuat Naomi merasakan sensasi yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dia sampai menjerit pelan dan Brian memanfaatkan itu dengan baik.
Laki-laki itu menatap Naomi yang kini juga menatapnya dengan mulut sedikit terbuka. Bukannya mengomel, tapi Naomi malah mematung efek dari keterkejutannya. Hal itu membuat Brian kembali mendaratkan ciuman di bibir tipis Naomi yang terbuka.
Kenyal, dan memabukkan. Itulah yang Brian rasakan saat bibir tipis itu terjepit karena ulah kedua bibirnya. Brian memperdaya Naomi dengan sentuhannya, sampai-sampai Naomi tak sadar turut menikmati bahkan membalas ciuman Brian.
Saat tubuh keduanya terasa semakin panas karena ciuman itu, Brian kembali mencicipi kulit leher Naomi dan belajar membuat maha karya di sana. Setiap bibir Brian menyedot kulitnya, Naomi mendeesahkan napas pelan. Dia tidak tahu jika rasa geli bisa senikmat itu.
Brian melepaskan ciumannya dan juga kaos ketat yang melekat di tubuhnya. Dia hanya memberi waktu Naomi untuk bernapas, lalu setelahnya laki-laki itu kembali mempertemukan bibirnya dengan bibir Naomi.
Naomi tahu, harga dirinya menuntut untuk mengusir Brian dari tubuhnya, tapi sesuatu di dalam tubuhnya membuat wanita itu bertahan dan menikmati perlakuan Brian.
‘Aku tidak akan disebut murahan karena membiarkan Brian menciumku, ‘kan? Ini wajar terjadi untuk suami istri, ‘kan?’
Naomi terus berperang dengan batin dan pikirannya. Sepertinya dia belum menyadari bahwa dalam dirinya ada hassrat tinggi yang begitu membara. Apalagi, sentuhan laki-laki seperti Brian yang menjadi suaminya, membuat Naomi tak kuasa untuk menolak.
Brian semakin percaya diri karena Naomi tak menolak. Secara naluriah, tangannya mulai bergerak untuk menyentuh bagian lain milik Naomi.
Sialnya, saat baru sekali menggenggam buah yang menggantung itu, suara ketukan di pintu harus mengembalikan kesadaran mereka. Suara ketukan yang cukup keras dengan disertai panggilan yang tak kalah kencang membuat ciuman Naomi dan Brian harus terlepas.
Naomi buru-buru pergi ke arah pintu dengan napas yang tersengal-sengal. Untung saja, Brian belum sempat meluucuti pakaiannya. Jadi, posisinya masih aman untuk membuka pintu.
“Ada apa ya?” tanya Naomi saat melihat suami Lisa di depan pintu kamarnya.
“I-itu, ada rapat dadakan di balai RT, kita semua disuruh ke sana!”
Brian bisa mendengar jelas bahwa itu suara suami Lisa. Tanpa memakai baju terlebih dulu, laki-laki itu menyusul Naomi yang masih berdiri di pintu. “Ada apa, Sayang?” tanya Brian yang kemudian mendaratkan kecupan di kepala Naomi.
Brian tidak sedang berakting. Dia sedang ingin menunjukkan pada tetangga yang juga menyukai istrinya itu bahwa Naomi adalah miliknya.
Sementara itu, suami Lisa tampak bengong melihat tanda merah di leher Naomi, juga penampilan Brian yang kini hanya memakai celana pendek longgar yang mencetak jelas bentuk senjatanya. Laki-laki itu baru sadar bahwa kehadirannya sudah mengganggu hubungan tetangganya itu.
“Rapat apa ya?” tanya Naomi saat melihat suami Lisa bengong tanpa penjelasan lebih lanjut.
“Em, rapat ....”
“Mas, kamu lagi apa di situ?” teriak Lisa. Tampaknya, wanita itu tak terima melihat suaminya berdiri di depan rumah Naomi.
***
Rapat apaan yak 🤣🤣🤣 cie cie yang gagal🤣🤣🤣