Arnetha Julia Richardo adalah seorang putri tunggal dari pengusaha kaya. Hidupnya sempurna, ayahnya seorang pengusaha kaya dan ibunya adalah seorang kepala rumah sakit besar. Hidupnya tak ada kekurangan apapun baik materi ataupun kasih sayang.
Arnetha biasa dipanggil Arne oleh teman-temannya. Arne juga memiliki sahabat bernama Aini, mereka adalah teman sekelas yg cukup akrab. Disisi lain, Arne juga memiliki kekasih tampan dan populer bernama Boy. Mereka sudah berpacaran sejak bangku SMA.
Suatu hari, Boy memutuskan hubungannya dengan Arne dan malah melamar Aini. Bukan hanya itu pula, saat pulang ke rumah, ada Aini dan ibunya Marta yg ternyata adalah simpanan ayahnya. Sejak hari itu, Arne dan mamanya Jeny pergi dari rumah karena diusir oleh ayahnya Arne, Richardo.
Bukan hanya hati Arne yg terluka tapi juga keluarganya hancur karena ayahnya yg mengkhianati mereka. Bagaimana Arne melewati kehidupannya yg pilu?? Dapatkah Arne menemukan belahan jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.20 Sebuah makan malam
Hari-hari pun berlalu dan Boy pun sudah keluar dari rumah sakit. Seketika Arne pun sangat lega mendengarnya. Dan berharap pria itu tak lagi dirawat di rumah sakit tersebut karena ada banyak rumah sakit bagus di kota ini.
Lalu tiba-tiba Arne yg sedang bekerja mendapatkan kiriman bunga dari seseorang. Arne pun langsung menerima paket tersebut setelah diberi informasi. Setelah diterima dan dilihat, bunga tersebut dari ayah kandungnya sendiri Richard.
"Bunga yg cantik Arne, kira-kira siapa yg memberikannya?" goda teman-temannya.
"Oh ini dari ayahku." ucap Arne.
"Wah kau pasti putri yg sangat disayangi ya.."
"Tidak juga." balas Arne tersenyum.
"Disayangi dari hongkong, sudah diusir tak diberi apa-apa, bahkan ditampar 3x.. belum lagi selalu disalahkan." gumam Arne dalam hati.
Meski menerima bunga tersebut nampak Arne tak bahagia mendapatkannya. Ingin rasanya ia buang tapi ia juga malas jika menjadi pusat perhatian sekitarnya. Apalagi semua orang tahu kalau itu bunga dari ayahnya.
Anderson pun masuk ke ruangan juniornya dan ingin memberi tugas. Namun, hanya ada Arne disana.
"Arne, dimana yg lain?" tanya Anderson.
"Oh, mereka sedang ada tugas lain prof." ucap Arne.
"Baiklah kau ikut denganku.." ucap Anderson.
"Baik prof." balas Arne.
"Aku tak mengganggu kebahagiaanmu kan?" tanya Anderson.
"Tidak sama sekali, dan bunga itu pemberian ayahku." ucap Arne.
"Pria yg aneh.. apa dia menyesal menamparmu?" tanya Anderson.
"Jadi prof melihatnya?"
"Ya padahal aku hanya sedang istirahat sebentar, lalu melihat kalian bertengkar." ucap Anderson.
"Ya begitulah hubungan kami yg tak akur." ucap Arne.
"Apapun itu jangan membuat kinerjamu buruk." ancam Anderson.
"Baik prof." ucap Arne.
Arne pun seharian mengikuti Anderson dan mengerjakan banyak tugas darinya. Lelah pasti terasa tapi banyak juga pelajaran yg ia dapatkan dari seniornya tersebut. Dan dibandingkan yg lainnya, Arne jarang dimarahi karena cukup pintar sebagai dokter residen.
Sore harinya saat dirinya akan pulang ke rumah, ayahnya pun mengirimkannya pesan untuk datang pada makan malam keluarga. Yg entah seperti apa nanti suasananya.
Richard pun ingin Arne berbaikan dengannya, begitu juga dengan Aini. Richard yg tahu Arne takkan nyaman berada di rumah tersebut, membuat reservasi di restoran mewah. Dan mau tak mau Arne harus hadir.
Jeny yg mendengarnya pun meminta Arne untuk berhati-hati karena mungkin ada rencana jahat Aini dan Martha. Arne pun paham situasinya, dan akan berusaha untuk menjaga dirinya.
Arne pun pergi dengan mobil barunya, dan Arne sengaja datang terlambat agar tak menunggu mereka. Saat dirinya tiba, Aini pun tiba juga dengan mobil yg sama. Arne pun merasa Aini begitu terobsesi pada apa yg menjadi miliknya.
"Aini nampaknya kau sangat menyukaiku ya.. sampai membeli mobil yg sama denganku." ucap Arne.
"Cih, ini hanya kebetulan." ucap Aini.
Lalu muncul Boy dengan mobilnya, dan pria itu melihat Arne dan Aini dengan mobil yg sama.
"Ayo sayang." ajak Aini pada Boy.
Arne pun berjalan dengan santai masuk ke dalam resto. Suasana suram dan tak menyenangkan pun tercipta. Dan Arne paham betul dua wanita itu tak menyukainya.
"Arne, bagaimana pekerjaanmu?" tanya Richard.
"Baik.. tak ada masalah berarti." ucap Arne.
"Lalu Aini bagaimana pekerjaanmu?" tanya Richard.
"Tentu saja baik pa.. " balas Aini.
"Boy, apa lukamu sudah sembuh?" tanya Richard.
"Iya pa.." balas Boy.
"Baguslah.." ucap Richard.
"Aku sengaja mengumpulkan kalian karena kita adalah keluarga." ucap Richard.
"Kita? kecuali Arne." ucap Martha.
"Martha..!" ucap Richard kesal.
"Ya papa lihat sendiri kan istri baru papa tidak menyukaiku." ucap Arne.
"Arne, kita hanya butuh beradaptasi." ucap Richard.
"Aku sudah banyak mengalah, soal rumah, bahkan soal tas untuk Aini kemarin.." ucap Arne.
"Yang harusnya beradaptasi sepertinya istrimu dan Aini." ucap Arne.
"Ck.. Arne, kau itu kurang ajar sekali." ucap Martha.
"Arne kenapa kau bawa-bawa tasku.." ucap Aini.
"Karena hanya pecundang yg mempermasalahkan masalah sepele.. apalagi sampai meminta bantuan orang tua hanya demi tas milik orang lain, menyedihkan." ucap Arne.
"Arne, maafkan papa.. " ucap Richard.
"Papa kenapa minta maaf?" ucap Aini kecewa.
"Sayang, nampaknya makan malam dengannya bukan ide yg bagus." ucap Martha.
"Aku juga tak selera makan dengan kalian.. " ucap Arne.
Brakk.. Richard pun menggebrak meja.
"Diam kalian semua.." ucap Richard.
"Sesulit itukah berdamai dan makan bersama.?" tanya Richard.
"Tanyakan itu pada istri papa, yg bahkan tak menyukai kehadiranku dan tak menganggapku keluarga." ucap Arne.
"Sudah diam dan makan saja." ucap Richard.
"Ckk.." ucap Martha.
Aini pun hanya memasang ekspresi kesal, dan Boy terjebak dalam situasi keluarga yg tak menyenangkan.
Mereka pun memesan makanan dan membaca buku menu. Nampak buku menu tersebut semuanya berisi makanan Perancis dengan bahasa Perancis. Martha dan Aini pun gelagapan karena tak mengerti. Mereka juga hanya asal tunjuk pada pelayan.
Sementara Arne melihat keadaan itu hanya tersenyum. Arne bahkan bisa mengucapkan bahasanya dengan lancar.
"Bahasa Perancismu masih sangat baik Arne." ucap Richard.
"Tentu pa.. tidak sia-sia papa membayar biaya lesnya." ucap Arne tersenyum.
"Aini kau harus belajar banyak bahasa juga seperti Arne." ucap Richard.
"Baik pa." ucap Aini.
"Sayang.. untuk apa menyuruh Aini belajar bahasa asing, dia kan nanti akan menikah dengan Boy dan bekerja pasti akan semakin sulit." ucap Martha.
"Ck.. Martha kau itu tak tahu dunia kerja, bisa saja Aini pergi ke luar negeri atau menghadapi klien dari luar negeri." ucap Richard.
Sementara Arne pun terus tersenyum mendengar kebodohan Martha. Dan Aini dirinya juga hanya mengiyakan Richard tanpa berpikir. Dan nampak sekali Aini kesal pada mamanya karena ucapannya barusan.
"Arne, 3 bulan lagi Aini akan menikah." ucap Richard.
"Lalu?" tanya Arne.
"Kau harus datang." ucap Richard.
"Ya setidaknya kau harus datang dengan seorang." sindir Aini.
"Aku tak bisa berjanji, karena jadwalku tak selalu sama setiap bulannya." balas Arne.
"Arne jangan sok sibuk begitu." ucap Aini.
"Aku memang sibuk.. habisnya rumah sakit kan tak ada kata libur." ucap Arne.
"Tapi kau tidak cemburu kan aku menikah dengan Boy?" tanya Aini.
"Cemburu? untuk apa melakukan hal yg sia-sia." ucap Arne.
"Baguslah." ucap Aini.
"Kuharap kau tak dendam pada Aini." ucap Martha.
"Aku terlalu sibuk pada karirku dari pada memikirkan hal konyol yg tak berguna begitu." ucap Arne.
"Sudah cukup kalian.." ucap Richard pada Martha dan Aini.
Makan malam pun berakhir dan saat hendak pulang Arne melihat ban mobilnya kempes. Sepertinya ada yg sengaja melakukan hal ini. Dan Arne tahu perbuatan siapa ini.
Arne pun santai dan menghubungi bengkel mobil. Lalu menunggu dengan sabar. Richard dan keluarganya pun pergi lebih dahulu.
Saat sedang menunggu, Arne pun meminta pihak resto untuk memperlihatkan cctv di depan karena ban mobilnya kempes tiba-tiba. Tak berapa lama, Arne pun melihat seseorang sengaja membuat ban mobilnya kempes. Dan orang tersebut menggunakan sepeda motor berwarna hitam.
Dalam cctv tersebut, nampak mereka menoleh ke beberapa arah untuk memastikan situasi. Lalu saat aman, mereka melakukan aksinya. Arne pun meminta video tersebut sebagai bukti. Lalu dirinya menunggu teknisi mobil agar mobilnya diperbaiki.
kenapa gk sekalian ketiban bom
🤣🤣🤣
hehheeh laki2 didunia halu memang meresahkan