Terlahir dengan kekuatan istimewa, akankah membuat hidup Angela jadi lebih bahagia? atau penuh dengan rintangan.
Mampukah Angela mengendalikan kekuatannya? ataukah kekuatan itu akan menghancurkan dirinya?
Ikuti terus kisah Angela hingga akhir ya ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"Ya, terserah kau saja!" Balas Angela sembari memutar bola matanya dengan malas.
Angela yang tak ingin menanggapi ucapan hantu buruk rupa itu lagi, memutuskan untuk kembali ke dalam mobilnya saja. Namun langkahnya terhenti saat hantu buruk rupa itu tiba-tiba mulai menangis histeris.
"Ada apa?" Angela mulai merasakan iba kala mendengar suara tangis mahluk gaib tersebut yang terdengar begitu menyayat hati.
"Tolong bantu aku." pinta hantu buruk rupa itu dengan wajah memelas.
"Maaf, tapi aku tidak bisa menolongmu." Tepis Angela.
"Aku mohon. Kalau tidak, aku akan mengikutimu kemanapun kau pergi." Ancamnya dengan raut wajah yang marah.
Huhf!
Angela hanya bisa menghela nafas berat saat mendengar ancaman hantu buruk rupa itu. Diikuti oleh mahluk halus bukanlah hal yang menyenangkan, hal itu akan membuat energi Angela cepat terkuras habis dan ia akan merasa cepat lelah.
"Katakan apa yang kau inginkan?" Tanya Angela dengan malas.
"Tolong beritahu keluargaku kalau jasadku ada di sana." beritahu hantu buruk rupa itu sembari menunjuk ke arah kebun jagung yang daunnya sudah mulai mengering.
"Aku kesakitan dan kedinginan setiap hari, aku ingin jasadku dimakamkan secara sempurna agar aku bisa pergi dengan tenang." Lirih hantu buruk rupa itu dengan wajah memelas.
"Kau tidak sedang bercandakan?" Angela tak percaya begitu saja dengan apa yang hantu buruk rupa itu katakan. Karna mahluk gaib seperti dia sangat pandai sekali berdusta.
"Untuk apa aku berbohong, kalau kau tidak percaya periksa saja sendiri. Jasadku dikubur secara tidak layak sekitar 20 meter dari sini." hantu buruk rupa itu terus meyakinkan Angela.
"Baiklah, aku akan menolongmu. Tapi awas saja kalau kau berbohong!" Ucap Angela dengan rahangnya yang mengeras.
Sebelum mengikuti mahluk gaib itu, Angela menatap ke arah sang papa terlebih dahulu. Pria paruh baya itu masih terlihat sibuk mencari-cari sesuatu yang di tabraknya tadi.
Setelah dirasa situasi aman, barulah Angela mengikuti mahluk gaib yang sudah tidak menampakan wujudnya yang menyeramkan lagi. Mahluk gaib itu kini sudah berubah wujud menjadi seorang wanita cantik, meskipun wajahnya masih terlihat pucat.
"Di sana! Mereka mengubur jasadku di sana!" mahluk gaib itu menunjuk ke arah gundukan tanah merah yang ditutupi daun-daun kering secara asal.
"Baiklah, aku akan memeriksanya." Angela mengangguk patuh sembari berjalan menuju tempat yang mahluk gaib itu tunjuk. Tanpa berlama-lama kemudian Angela mulai menggali gundukan tanah merah itu sedikit demi sedikit dengan menggunakan tangannya sendiri.
"Astagfirullah! Siapa yang melakukan ini padamu?!" tanya Angela saat menemukan jasad seorang wanita yang sudah mulai membusuk di dalam gundukan tanah merah itu. Angela yakin jasad tersebut adalah jasad seorang wanita, karna melihat pakaian yang ia kenakan serta rambut panjangnya.
"Wek!" Angela sampai muntah-muntah saat melihat kondisi jasad tersebut yang terlihat begitu mengenaskan, belum lagi bau bangkai bercampur amis yang keluar dari jasad tersebut. Sepertinya jasad tersebut sudah ada di sana selama berhari-hari.
"Aku tidak tahu. Mereka semua memakai topeng saat melakukannya! Jadi aku tidak bisa mengenali mereka." Beritahu mahluk gaib itu diakhiri tangisan pilu.
"Sepertinya aku tidak bisa membantu lebih karna ini termasuk kasus kriminal. Tapi aku akan menghubungi pihak berwajib, biar mereka yang akan membantumu selanjutnya." Angela menatap nanar pada sosok mahluk gaib di hadapannya.
"Baiklah, terima kasih atas bantuanmu." ucap mahluk gaib itu sembari tersenyum. Kemudian menghilang terbawa hembusan angin yang menerpanya.
"Pah, mah, cepat hubungi polisi. Aku menemukan jasad manusia terkubur di kebun jagung itu." Beritahu Angela dengan lugas.
Setelah mahluk gaib tersebut pergi, Angela segera memberi tahu kedua orang tuanya tentang jasad yang baru saja ia temukan di kebun jagung tersebut.
"Whatt! Kau bicara apa sayang?" Emily yang semula sedang berada di dalam mobil, sampai ikut keluar saat mendengar ucapan sang putri.
"Benarkah? Kau tidak sedang bercanda kan Angela?" Edward memastikan.
"Aku tidak sedang bercanda pah, mah. Kalau kalian tidak percaya, kalian lihat saja sendiri." Balas Angela.
"Baiklah, papa akan memeriksanya. Kalian tunggu saja di sini." Ujar Edward.
Walaupun Edward sangat tahu kalau Angela adalah seorang indigo, tapi pria paruh baya itu ingin memastikan terlebih dahulu tentang kebenaran dari ucapan sang putri.
Setelah yakin dengan apa yang diucapkan Angela adalah benar, barulah Edward segera menghubungi pihak berwajib.
Bersambung