📢📢📢 Bijaklah memilih bacaan
Gavin seorang lelaki yang di buang dan di cuci otaknya oleh keluarganya tanpa sebab yang jelas dan di buang ke luar daerah setelah lelaki itu sama sekali tak ingat jati dirinya.
Dengan kondisi minus lelaki itu berusaha bertahan hidup dan membuatnya dicap sebagai orang gila.
Kyra seorang gadis dari keluarga sederhana. Sedari kecil gadis itu selalu membawa kesialan bagi keluarganya. Punya beban hutang, kedua orang tuanya menginginkan hidup mewah dengan instan dan mencoba menjodohkan putrinya itu dengan lelaki kaya. Namun Kyra lari dari perjodohan dan membuat keluarganya dirundung masalah yang membuat gadis itu lari dari rumah.
Kyra hidup di luar kota dengan kondisi pas-pasan. Suatu saat dia bertemu dengan pria waras yang tampak gila dan karena beberapa alasan dia pun menanggung hidup lelaki itu.
Siapa sebenarnya Gavin? Bisakah dia mengembalikan ingatannya yang hilang? Bagaimana kehidupan Kyra setelahnya.... Simak segera ki
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 20 Survey Lokasi
Sudah berjam-jam lamanya Alden mencoba merakit semua bahan yang dibelinya namun semua usahanya gagal. Jangan kan merakit memotong saja dia tidak bisa.
Kyra yang baru keluar dari dapur ikut duduk di samping Alden. Dia melihat lelaki itu kesulitan merakit semua bahan materialnya.
“Alden... bukan begitu cara pegang gergaji.”ucap Kyra melihat Alden yang salah caranya memegang gergaji.
“Oh... jadi apa seperti ini ?”jawab Alden sambil merubah posisi gergajinya yang membuat Kyra tertawa melihatnya. Karena baru pertama kali ini dia melihat seorang lelaki yang tidak bisa memegang gergaji meskipun dia ahli memegang pisau dapur.
“Sini biar aku saja yang memotongnya. Kamu yang mengukurnya saja.”ucap Kyra mengambil gergaji dari tangan Alden. Dia juga memindahkan bahan material tadi ke lantai agar dia mudah memotongnya.
“Yang ini sudah aku ukur semua kak.”ucap Alden menyerahkan beberapa bahan material yang selesai dia ukur pada Kyra.
Kyra terlihat mulai memotong satu persatu lempengan material yang ada di sana, sementara Alden hanya bengong saja melihatnya kenapa seorang gadis bisa melakukan pekerjaan lelaki sedangkan dirinya yang merupakan seorang lelaki malah tak bisa mengerjakannya.
“Kak... bagaimana Kakak begitu Mahir mengerjakan semua pekerjaan ini ?”tanya Alden sembari duduk di dekat Kyra dan memberikan bahan material lainnya yang akan dipotong.
“Ini mudah sekali bagiku. Aku sudah terbiasa dengan pekerjaan seperti ini. Saudara ku lelaki semua dan aku sering membantu mereka.”balas Kyra sesekali berarti sambil mengusap keringatnya yang menetes setelah memotong banyak lembaran material bahan.
Alden hanya diam saja tak menanggapi karena merasa sedikit malu karena tak bisa mengerjakan pekerjaan yang seharusnya bisa dia kerjakan.
Dua jam kemudian semua bahan material sudah selesai dipotong oleh Kyra dan dia menata semua bahan tadi dengan rapi.
“Alden sekarang giliran mu untuk merakit. Aku mau makan dulu.”ucap Kyra berdiri lalu berjalan menuju ke dapur.
“Ya kak selamat makan. Sekarang aku akan merakitnya.”jawab Alden menatap punggung dari gadis itu yang sudah hilang dari pandangannya.
Terlihat Alden mengambil satu persatu bahan material dan mulai menyusunnya sambil melihat gambar desain di sebelahnya.
“Seperti ini... ya mirip... lalu ini begini... kenapa tidak sama ? Bagaimana cara memasang yang ini ?”gumam Alden kembali menemui kesulitan saat mencoba memasang sekrup.
“Sulit sekali... !”gumam Alden setelah beberapa kali mencoba memasang sekrup untuk Menggabungkan beberapa bahan material namun masih gagal.
“huft...mungkin aku lanjutkan besok saja.”gumam Alden. Ia kemudian membereskan semua peralatan dan bahan material yang ada di lantai dan menatanya. Karena sudah malam dan sudah lewat dari jam tidur dia pun pergi ke sofa dan merebahkan tubuhnya di sana.
Sepuluh menit kemudian Kyra keluar dari dapur. Ia penasaran dan melihat seperti apa hasil kerjanya Alden.
“Anak itu... ck... memang dia hanya ahli memasak saja menurutku.”gumam Kyra melihat material yang sedikit terakit dan itupun masih banyak salahnya.”gumam Kyra menggelengkan kepala sambil menoleh ke arah Al dan yang sudah tertidur lelap dan tertawa kecil.
Kyra ingin membantu merakitnya namun dia sendiri juga merasa ngantuk dan akhirnya dia pun menuju ke ranjang untuk memejamkan matanya.
Pagi hari Kyra ternyata bangun lebih awal dari biasanya. Dia melihat Alden masih tertidur.
Dia tak ingin membangunkannya ataupun mengganggu tidurnya. Kyra kemudian duduk di lantai dekat semua bahan material tertata dan mulai merakit nya.
“Mungkin aku tak bisa menyelesaikannya sekaligus.”gumam Kyra dan mulai merakitnya tanpa melihat desain gambarnya karena baginya mudah saja merakit hanya dengan membayangkannya saja.
“Astaga sudah waktunya aku untuk bersiap berangkat kerja.”gumam Kyra saat menatap jam dinding di depannya. Ia pun segera menghentikan apa yang dia kerjakan saat ini meskipun sudah separuh dia merakit nya.
Tepat di saat Kyra masuk ke kamar mandi Alden bangun.
“Pasti kakak yang merakit nya.”ucap Alden berhenti sejenak menatap hasil kerjaan Kyra yang menurutnya cepat. Dia kemudian masuk ke dapur dan memasak sarapan pagi untuk mereka berdua.
Siang hari di saat dia berada di kamar sendirian setelah Kyra berangkat kerja, Alden kembali duduk di lantai dan meneruskan material yang sudah dirakit Kyra.
“Fyuh... akhirnya aku bisa merakit semua material ini.”gumam Alden sambil menyetel keringatnya setelah tiga jam merakit nya sambil melihat gambar dan buku panduan untuk merakit nya.
Keesokan harinya Alden keluar bersama Kyra. Namun Kyra berangkat kerja sedangkan Alden berjalan menuju ke sekolah dasar yang ada di sekitar tempat penginapan.
“Tap...tap...tap....”Alden perjalanan dan akhirnya sampai di sekolah yang dia tuju.
Di sana masih sepi karena jam pelajaran masih berlangsung. Alden mencoba masuk ke sekolah untuk menemui pihak sekolah.
Alden bertemu dengan seseorang yang berada di depan ruang guru dan menghampirinya.
“Tuan... maaf mengganggu waktumu sebentar. Aku Alden tinggal di dekat kawasan sini.”ucap Alden menyapa seorang lelaki yang keluar sambil membawa beberapa tumpuk buku dan akan menuju ke kelas.
“Ya tuan Alden apa ada yang bisa ku bantu ?”balas lelaki yang berprofesi sebagai guru itu.
Alden kemudian menyampaikan maksudnya jika dia ingin berjualan di area sekolah dan meminta izin untuk membuka lapak di sana.
“Maaf sebelumnya tuan. Di sekolah ini tak mengizinkan penjual luar masuk ke area sekolah.”jawab lagi itu singkat dan tegas.
“Tuan... tolong Izinkan aku berjualan di area sekolah meskipun itu hanya di halaman.”balas Alden dengan memohon.
“Maaf aturan di sini seperti itu dan kami tidak berani melanggarnya, maaf.”jawab lelaki itu kemudian segera berjalan pergi meninggalkan Alden.
“Anthony.... aku akan mengingat namamu.”batin Alden membaca nama yang tertera di seragam lelaki tadi dan menanamkan dalam ingatannya jika dia tak mau membantunya.
Alden kemudian berjalan dengan lemas keluar dari area sekolah. Dia berhenti di depan area sekolah dan menatap kembali sekolah di depannya.
“Banyak jalan menuju ke Roma. Jika aku tak diizinkan berjualan di dalam aku masih bisa berjualan di luar area sekolah.”batin Alden setelah menemukan ide dan keras kepala karena tak mau usahanya sia-sia setelah apa yang dia lakukan.
Alden kemudian berjalan menatap jalanan di sekitar area sekolah. Dia melihat ada beberapa penjual yang berjajar di depan pintu gerbang sekolah.
“Tuan berapa banyak penjual yang berjualan di sini ?”ucap Alden bertanya pada salah satu penjual yang ada di sana.
“Penjual di sini banyak, beberapa belum datang. Ada apa ?” balas seorang penjual.
“Tidak tuan, aku mencari lokasi berjualan saja dan tidak ingin mengambil lapak orang lain.”jawab Alden menimpali.
“Apa... kau bilang mau ikut berjualan di sini ? Aku sarankan kau mencari tempat lain saja anak muda.”ucap penjual tadi memberi nasehat.
Alden hanya mengangguk kemudian kembali berjalan berlalu meninggalkan penjual tadi. Dia berpikir di mana lagi Dia bisa menemukan tempat berjualan jika di dalam dilarang di luar coba tidak diperbolehkan.
À Suivre.....
kakak kalau buat novel yang isinya ada konten dewasanya kayak gini, per bulan bisa update sampai 60 ribu kata dan nggak bolong lebih dari tiga kali dapet pendapatan minimum per bulan nggak??